Jawab :
1. Stoikiometri reaksi adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari
reaktan dan produk dalam reaksi kimia persamaan kimia. Dengan kata lain stoikiometri adalah
perhitungan yang menyangkut hubungan kuantitatif zat yang terlibat dalam reaksi.
V V
Mmol MmolNaOH/mmol
No NaOH CH3COOH TM TA ∆T MmolNaOH
CH3COOH CH3COOH
0,1M 1M
1. 5 ml 25 ml 27,250C 270C 0,25 0,5 mmol 25 mmol 0,02 mmol
2. 10 ml 20 ml 26,250C 280C 1,25 1 mmol 20 mmol 0,05 mmol
3. 15 ml 15 ml 270C 270C 0,5 1,5 mmol 15 mmol 0,1 mmol
4. 20 ml 10 ml 260C 26,50C 0,5 2 mmol 10 mmol 0,2 mmol
5. 25 ml 5 ml 240C 24,90C 0,9 2,5 mmol 5 mmol 0,5 mmol
V V
Mmol AgNO3
No K2CrO4 AgNO3 TM TA ∆T MmolK2CrO4 MmolAgNO3 /mmolK2CrO4
2M 0,01M
1. 5 ml 25 ml 25,750C 260C 0,25 1 mmol 0,025 mmol 0,025mmol
2. 10 ml 20 ml 270C 27,50C 0,5 2 mmol 0,02 mmol 0,01 mmol
3. 15 ml 15 ml 25,750C 270C 1,25 3 mmol 0,015 mmol 0, 005mmol
4. 20 ml 10 ml 27,50C 280C 0,5 4 mmol 0,01 mmol 0,0025mmol
0 0
5. 25 ml 5 ml 27,5 C 28 C 0,5 5 mmol 0,005 mmol 0,001 mmol
G
Pembahasan :
Variasikontinyuadalahcabangilmukimia yang memperlajarikuantitatifdarikomposisizat-
zatkimiadanreaksi-
reskikimia.Variasikontinyumerupakanmetodeuntukmempermudahkitamempelajaristoikiometrisis
tem.Stoikiometriadalahperhitungan yang menyangkuthubungankuantitatifzat yang
terlibatdalamreaksikimia.
Konsentrasilarutanmerupakancarauntukmenyatakanhubungankuantitatifantarazatterlarutdanpe
larut.
1. Konsentrasi :jumlahzattiapsatuanvolum (besaranintensif)
2. Larutanencer :jumlahzatterlarutsangatsedikit
3. Larutanpekat :jumlahzatterlarutsangatbanyak
4. Cara menyatakankonsentrasi: molar, molal, persen, fraksimol, bagian per sejuta (ppm), dll.
Molaritas (M)adalahjumlahmolzatterlarutdalamsatu liter larutan.
Normalitas (N)merupakanjumlahmol-ekivalenzatterlarut per liter larutan. Mol-ekivalen :
Asam/basa: jumlahmol proton/OH- yang diperlukanuntukmenetralisirsuatuasam / basa.
Contoh :
1 molCa(OH)2 akandinetralisiroleh 2 mol proton;
1 molCa(OH)2 setaradengan 1 mol-ekivalen; Ca(OH)2 1M = Ca(OH)2 2N
Redoks :jumlahmolelektron yang dibutuhkanuntukmengoksidasiataumereduksisuatuunsur
Contoh :
1 mol Fe+3 membutuhkan 3 molelektronuntukmenjadi Fe;
1 mol Fe+3 setaradengan 3 mol-ekivalen;
Fe+3 1 M = Fe+3 3 N atau Fe2O3 6 N
Molalitas (m)adalahjumlahmolzatterlarutdalam 1000 gram pelarut.
Larutanataucampurandalampercobaaninidibagimenjadidualarutan, yaitu :
LarutanHomogen,yaitularutan yang sifat-sifatnyaselaluseragam. Berartibahwa,
bilakitamemeriksasedikitbagiandarilarutannatriumkloridadalam air, sifat-
sifatakansamadenganbagian lain darilarutantersebut.
Dapatjugadikatakanbahwalarutanterdiridarisatufasa yang berartisistem yang
mempunyaisuatusifatdankomposisi yang sama. LarutanHeterogen, yaitularutan yang sifat-
sifatnyatakseragam (tak rata). Contohnyaadalahminyakdan air.Bilakitamengambil sample
darilarutaniniakankitadapatkansebagiancampuranakanmempunyaisifatminyak.
Sedangkansebgaianlainmempunyaisifat air. Makacampuraniniterdiridariduafasayaituminyakdan
air.(Brady,
1999).Campuranhomogenadalahcampuranduazatataulebihdimanasemuazatmemilikisusunan yang
seragam, sehinggasulitdibedakanantarakomponenzat yang satudengan yang
lainnya.Campuranhomogendalamkehidupansehari-haribiasadikenaldenganlarutan.Contoh:
Larutangula (campuranantara air dangula), larutangaram (campuranantara air dangaram), soft
drink, larutantehdansusu.
Campuranheterogenadalahcampuranduazatataulebihdimanazatpenyusunnyatidaksamaatautidakse
ragamsehinggamasihbisadibedakanantarapartikel-partikelzatpenyusunnya. Contoh:
campuranantaratanahdankerikil, batugranit, beton, air sungai, campuranpasirdan air.
Berdasarkanhasildiatas, perubahan yang menjadifaktorutamaadalahperubahansuhu yang
digunakanuntuk menentukanstoikiometridarilarutantersebut.Data yang didapatkan,
dibuatdalambentukgrafikhubunganantaraperubahantemperaturdenganmmol
CH3COOH/mmolNaOHatauperubahansuhudenganmmol AgNO3/mmol K2CrO4.Dari
grafiktersebutdapatdilihatadanyaperubahankonsentrasidanjumlahdarisuatularutanbisamempengar
uhiperubahantemperatursuatularutan. Sehinggadapatdiketahuipadasuhudanmmolberapa yang
menjadititik minimum danmaksimumstoikiometri. Titikmaksimumadalahtitik maksimal yang
dicapaipadaangka yang dihasilkandarisuatularutandenganperbandingansuhudankuantitas molar
pereaksinyasedangkantitik minimum adalahtitikterendah yang dicapaipadaangka yang
dihasilkandalamtabel.Terlihatdalamgrafiksumbu x yaitupembagiandarimmolkedualarutan yang
dipakaisedangkansumbu y yaituselisihantaraTakhirdikurangiTmula.
PercobaandarisistemNaOH- CH3COOH didapatkanhasilyaitu, padalarutanNaOH 0,1M yang
volumenyaberturut-turut 25, 20, 15, 10, dan 5 ml denganlarutan CH 3COOH 1M yang
volumenyaberturut-turut 5, 10, 15, 20, dan 25 ml memilikitemperaturawal (TM) berturut-turut
25,750C, 270C, 25,750C, 27,50C dan 27,50C.
Setelahkedualarutandicampurdandiukurtemperaturnyasebagaitemperaturakhirdidapat TA
secaraberturut-turut 270C, 280C, 270C, 26,50C dan 24,90C.Setelahitudicatatperubahansuhu yang
terjadipadakeduacampuranlarutantersebut, didapat T secaraberturut-turut, 0,250C, 1,250C, 0,50C,
0,50C dan 0,90C.MmolNaOHsecaraberturut-turutyaitu, 0,5; 1; 1,5; 2; 2,5 mmol. Mmol
CH3COOH secaraberturut-turut, 25, 20, 15, 10, 5
mmol.Perbandinganantarakeduammolcampurantersebutsecaraberturut-turutyaitu, 0,02; 0,05; 0,1;
0,2; 0,5 mmol.
PercobaandarisistemK2CrO4-AgNO3didapatkanhasilyaitu, padalarutanK2CrO4 0,1M yang
volumenyaberturut-turut 25, 20, 15, 10, dan 5 ml denganlarutanAgNO3 1M yang
volumenyaberturut-turut 5, 10, 15, 20, dan 25 ml memilikitemperaturawal (TM) berturut-turut
27,250C, 26,250C, 270C, 260C dan 240C.
Setelahkedualarutandicampurdandiukurtemperaturnyasebagaitemperaturakhirdidapat TA
secaraberturut-turut 260C, 27,50C, 270C, 280C dan 280C.Setelahitudicatatperubahansuhu yang
terjadipadakeduacampuranlarutantersebut, didapat T secaraberturut-turut, 0,250C, 0,50C, 1,250C,
0,50C dan 0,50C.MmolK2CrO4secaraberturut-turutyaitu, 1, 2, 3, 4 dan 5
mmol.MmolAgNO3 secaraberturut-turut, 0,025; 0,02; 0,015, 0,01, 0,005 mmol.
Perbandinganantarakeduammolcampurantersebutsecaraberturut-turutyaitu, 0,025; 0,01; 0,005;
0,0025; 0,001 mmol.
Dari percobaandiatas, praktikandapatmengetahuititikmaksimumdantitik minimum
suatuhasilreaksi.Titikmaksimummenyatakandimanasuatularutantepatbereaksibilakedualarutanitu
dicampurkan.Titik minimum
menyatakandimanasuatularutantepathabisbereaksi. Pada sistem NaOH- CH3COOH
memilikititikmaksimum di kordinat (0,05 ; 1,25) dantitik minimum di kordinat (0,02 ; 0,25)
sedangkanpadasistem K2CrO4-AgNO3titikmaksimumberada di kordinat (0,005 ; 1,25) dantitik
minimum di kordinat (0,025 ; 0,25).
Percobaan yang
telahdilakukanolehpraktikanmasihterdapatkesalahan.Faktorkesalahannyayaitudalammelakukanpe
rcobaanpraktikanterdapatkesalahandalammenggunakantermometer, Yaknitermometermenyentuh
dasargelaskimiasehinggamempengaruhipengukurantemperaturdarilarutan yang diukur.Selainitu
pipet yang digunakanuntukmengambillarutandipakaibersama.Contohnya, pipet yang
digunakanuntukmengambillarutanNaOHjugadigunakandalammengambillarutan CH3COOH,
sehingga, larutanmenjaditercampur.Praktikanjugakurangtelitidalammembacatermometer.
Kesimpulan :
Dari percobaan-percobaan yang
telahdilakukankitadapatmenarikkesimpulanyaitureaksipadasistem NaOH-CH3COOH
mencapaititikmaksimumpadakoordinat (0,05 ; 1,25) dantitikminimumnyapada (0,02 ; 0,25)
padaperubahantemperatur (∆T = 0,250C). Sedangkantitikmaksimumpadasistem K2CrO4-AgNO3
terdapatpadatitik (0,005 ; 1,25) dantitikminimumnyapadatitik (0,025 ; 0,25).
Setelahmelakukanpercobaan,
masihterjadikesalahandikarenakanolehbeberapafaktorseprtisaatmengghunakantermometer yang
menyentuhdasargelaskimiasehinggamempengaruhipengukurantemperatur.
Stoikiometri
#Stoi$kee$ah$m
et$tree%
merupakan
idang dalam
ilmu kimia yang
menyangkuthu
ungan
kuantitati&
antara 'at$'at
yang terliat
dalam pereaksi
kimia( aik
seagai
pereaksimaupun
hasil r
dan * dalam molekul)
eaksi. Stoikiometri juga menyangkut perandingan atom )
₂
*. Jeremias +enjamin ,ichter #1-2$1/0-% adalah orang yang pertama kali meletakkan
prinsipdasar stoikiometri. Menurutnya Stoikiometri adalah ilmu tentang pengukuran
per andingan kuantitati& atau pegukuran perandingan antar unsur kimia satu dengan yang
lain.
Tahap wal Stoikiometri! i a w a l k i m i a ( a s p e k k u a n t i t a t i & p e r u a h a n k i m i a y a k n i
stoikiometri reaksi kimia tidak mendapat anyak perhatian. +ahkan
p a d a s a a t p e r h a t i a n t e l a h d i e r i k a n ( t e k n i k d a n a l a t percoaantidak
menghasilkan hasil yang enar. Misalnya teori logiston yang mencoamenjelaskan
&enomena pemakaran dengan istilah 34at dapat terakar5. Teori ini tidak erhasilkarena
peeruahan masa logam ketika di kalsinasi tidak cocok dengan teori ini.ilsu& dari landers
Jan +aptista Van )elmont #16-7$188% melakukan percoaan 39illow5.:a menumuhkan
iit 9illow setelah penukuran massa pot unga dan tanahnya. )ipotesis dan percoaan ini
jauh dari sempurna( karena ia menyimpulkan ahwa 3akar semua materi adalahair5.
k h i r n y a p a d a a a d 1 / k i m i a w a n J e r m a n ( J e r e m i a s e n j a m i n
, i c h t e r # 1 - 2 $ 1 / 0 - % menemukan konsep ekui;alen #ekui;alen kimia%
dengan pengamatan teliti reaksi asam asa(yakni hu ungan kuantitati& antara
asam dan asa dalam reaksi netralisasi. <enetahuan tentang e k u i ; a l e n s a n g a t
penting untuk menghasilkan sa un dan ser uk meisu yang
a i k . J a d i ( pengetahuan seperti ini sangaat penting secara praktis.
Masa tom relati& dan Massa tom!alton mengenali ahwa penting uuntuk
menentukan massa setiap atom karena massanya er;ariasi untuk setip jenis atom.
tom mempunyai ukuran yang sangat kecil( sehingga tidak mungkin menentukan massa satu
atom. Massa atom adalah nilai relati&( artinya suatu rasio tanpadimensi.
Mematasi ,eagen!alam reaksi )=l dengan >a*)( jika terdapat le ih dari satu mol
>a*) dan )=l makatidak dapat ereaksi. Jika mengiginkan dua mol )=l yang ereaksi( maka
harus mempunyai duamol >a*). Jika ada kekurangan reaktan( maka peristiwa itu
dise ut mem atasi reagen danreaksi akan erhenti. Jenis perhitungan ini
meli atkan pemecahan masalah dan memilih salah satu yang menghasilkan jumlah
produk yang leih kecil seagai reagen pematas.
,eaksi Kimia,eaksi kima iasanya erlangsung antara dua campuran 'at murni. Satu entuk
yang palingla'im dari campuran adalah larutan. !i alam seagian esar reaksi erlangsung di
dalam larutanair. =ontohnya cairan tuuh aik hewan maupun tumuhan merupakan larutan
dari eragai 'at.!alam tanah reaksi pada umumnya erlangsung dalam lapisan
tipis lrutan yang diadopsi dari padatan.,eaksi kimia diagi menjadi dua kelompok
esar( yatu reaksi asam$asa dan reaksi redoks.< a d a r a k s i a s a m $ a s a t i d a k
ada peruahan iloks( sedangkan pada reaksi redoks
t e r j a d i peruahan ilangan oksidasi. Kedua reaksi kimia ini dapat dikelompokkan ke dalam
8 tipe reaksi?1.
,eaksi Sintetis,eaksi dimana dua atau leih 'at tunggal dalam reaksi kimia2.
,eaksi !ekomposisi".
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR
( STOIKIOMETRI )
December 17, 2013 crtujuh Leave a comment
1. JUDUL PERCOBAAN
2. TUJUAN PERCOBAAN :
2.1 Mempelajari Stoikiometri Beberapa Reaksi Kimia
3. DASAR TEORI :
Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani yaitu stoiceon (unsur) dan metrein(mengukur).
Stoikiometri berarti mengukur unsur-unsur dalam hal ini adalah partikel atom ion, molekul yang
terdapat dalam unsur atau senyawa yang terlibat dalam reaksi kimia. Stoikiometri adalah ilmu
yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi
kimia (persamaan kimia) yang didasarkan pada hukum-hukum dasar dan persamaan reaksi.
(Ahmad,1985)
Stoikiometri beberapa reaksi dapat dipelajari dengan mudah, salah satunya dengan metode JOB
atau metode Variasi Kontinu, yang mekanismenya yaitu dengan dilakukan
pengamatan terhadap kuantitas molar pereaksi yang berubah-ubah, namun molar totalnya sama.
Sifat fisika tertentunya (massa, volume, suhu, daya serap) diperiksa, dan perubahannya
digunakan untuk meramal stoikiometri sistem. Dari grafik aluran sifat fisik terhadap kuantitas
pereaksi, akan diperoleh titik maksimal atau minimal yang sesuai titik stoikiometri sistem, yang
menyatakan perbandingan pereaksi-pereaksi dalam senyawa. (Muhrudin, 2011)
Stoikiometri reaksi adalah penentuan perbandingan massa unsur-unsur dalam senyawa dalam
pembentukan senyawanya. Pada perhitungan kimia secara stoikiometri, biasanya diperlukan
hukum-hukum dasar ilmu kimia.(Brady,1986)
Hukum kimia adalah hukum alam yang relevan dengan bidang kimia. Konsep paling
fundamental dalam kimia adalah hukum konservasi massa, yang menyatakan bahwa tidak terjadi
perubahan kuantitas materi sewaktu reaksi kimia biasa. (Hiskia,1991)
Menurut (Syabatini, 2008) Hukum-hukum dasar ilmu kimia adalah sebagai berikut:
a) Hukum Boyle
Boyle menemukan bahwa udara dapat dimanfaatkan dan dapat berkembang bila dipanaskan.
Akhirya ia menemukan hukum yang kemudian terkenal sebagai hukum Boyle:” bila suhu tetap,
volume gas dalam ruangan tertutup berbanding terbalik dengan tekananya”
P1.V1 = P2.V2
g) Hukum Avogadro
“Gas-gas yang memiliki volum yang sama, pada temperatur dan tekanan yang sama, memiliki
jumlah partikel yang sama pula.”
Artinya, jumlah molekul atau atom dalam suatu volum gas tidak tergantung kepada ukuran atau
massa dari molekul gas.
h) Hukum Gas Ideal
PV = nRT
Persamaan ini dikenal dengan julukan hukum gas ideal alias persamaan keadaan gas ideal.
Keterangan :
P = tekanan gas (N/m2)
V = volume gas (m3)
n = jumlah mol (mol)
R = konstanta gas universal (R = 8,315 J/mol.K)
T = suhu mutlak gas (K)
b. Bahan :
Ø Larutan CuSO4 0,5 M
Ø Larutan NaOH 0,5 M
Ø Larutan HCl 0,5 M
Ø Larutan H2SO4 0,5 M
5. PELAKSANAAN PERCOBAAN
…………………………………………………..
6. PEMBAHASAN DAN DISKUSI
Pada percobaan ini, kita akan mempelajari tentang stoikiometri. Percobaan stoikiometri ini
bertujuan untuk mempelajari stoikiometri beberapa larutan (reaksi kimia). Dimana stoikiometri
merupakan ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan
produk dalam reaksi kimia.
Percobaan pertama mempelajari stoikiometri sistem NaOH dengan CuSO4. Pada percobaan ini
NaOH dicampur dengan larutan CuSO4. Sebelum kedua larutan tersebut dicampurkan, terlebih
dulu diamati suhu dari masing-masing larutan. Selain itu, mengamati dan mengambil sampel
warna dari masing-masing larutan. Pencampuran larutan-larutan selalu menghasilkan volume
yang sama, 25 ml.
Pada kegiatan pertama pada percobaan satu adalah mencampurkan 20 ml NaOH 0,5 M dengan 5
ml CuSO4. 0,5 M. setelah kedua larutan tersebut dicampurkan sambil diaduk, maka terjadi
perubahan warna. Warna larutan menjadi biru tua serta wujudnya menjadi lebih kental dari
sebelumnya. Hal ini terjadi karena larutan yang terbentuk tidak tepat jenuh.
Kegiatan yang kedua yaitu mencampurkan 10 ml NaOH 0,5 M dengan 15 ml CuSO4 0,5 M.
Setelah dicampurkan ternyata larutan yang terbentuk berwarna biru telur asin serta menjadi
gumpalan-gumpalan. Gumpalan – gumpalan yang terbentuk tersebut menunjukkan bahwa
larutan yang terbentuk adalah tepat jenuh.
Kegiatan ketiga yaitu mencampurkan antara 20 ml CuSO4 0,5 M dengan 5 ml NaOH 0,5 M.
Setelah dicampurkan ternyata larutan yang terbentuk berwrna hijau toska dengan endapan
dibagian bawahnya.
Kegiatan yang terakhir yaitu dengan mencampurkan antara 10 ml CuSO4 0,5 M dengan 15 ml
NaOH 0,5 M, dan pencampuran larutan tersebut menghasilkan larutan dengan warna biru tua dan
tanpa perubahan wujud. Hal ini menunjukkan bahwa campuran tersebut lewat jenuh.
Dari data-data yang diperoleh diatas menunjukkan bahwa semakin banyak volume NaOH yang
dicampurkan akan menghasilkan warna yang lebih gelap. Atau semakin sedikit volume CuSO4
yang dicampurkan maka semakin gelap warna larutan yang terbentuk. Sedangkan jika volum
NaOH yang dicampurkan semakin sedikit maka warna larutan yang dihasilkan akan semakin
cerah.
Pada literatur seharusnya, semakin banyak volume NaOH yang dicampurkan maka
suhu/temperatur yang terbentuk juga semakin tinggi. Tetapi, pada saat pengamatan dimana
volume NaOH yang dicampurkan 20 ml seharusnya suhunya lebih tinggi dibandingkan
campuran antara 15 ml NaOH dengan 10 ml CuSO4. Hal ini disebabkan karena perbedaan
ruangan, karena ruangan tempat pengamatan bukan ruang hampa udara.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan suhu pada setiap kegiatan/ perlakuan mulai dari yang
pertama hingga yang terakhir (kegiatan 4) semua perubahan suhunya sama yaitu 2˚C. Apabila
dibuat grafik hubungan antara ∆T dengan volume maka grafik yang terbentuk berupa garis lurus
horizontal. Hal ini menunjukkan bahwa disetiap volume suhunya sama (suhu konstan).
7. KESIMPULAN
a. Apabila terdapat 2 zat yang dicampurkan maka akan menyebabkan terjadinya perubahan suhu,
warna dan endapan (wujud).
b. Perubahan suhu yang terjadi dipengaruhi oleh jumlah/volume reaktan yang dicampurkan dan
juga oleh konsentrasi masing-masing reaktan.
Judul Laporan
Variasi Kontinyu dan Stoikimoetri
2. Tujuan
Mahasiswa dapat mengamati salah satu cara termudah untuk mempelajari stoikiometri beberapa
reaksi
Dapat menentukan temperature optimum beberapa reaksi stokiometri system
3. Dasar Teori
Stoikiometri (Stoi-kee-ah-met-tree) merupakan bidang dalam ilmu kimia yang menyangkut
hubungan kuantitatif antara zat-zat yang terlibat dalam pereaksi kimia, baik sebagai pereaksi
maupun hasil reaksi. Stoikiometri juga menyangkut perbandingan atom H dan O dalam molekul
H₂O.
Jeremias Benjamin Richter (1762-1807) adalah orang yang pertama kali meletakkan prinsip
dasar stoikiometri. Menurutnya Stoikiometri adalah ilmu tentang pengukuran perbandingan
kuantitatif atau pegukuran perbandingan antar unsur kimia satu dengan yang lain.
Tahap Awal Stoikiometri
Di awal kimia,aspek kuantitatif perubahan kimia yakni stoikiometri reaksi kimia tidak
mendapat banyak perhatian. Bahkan pada saat perhatian telah diberikan, teknik dan alat
percobaantidak menghasilkan hasil yang benar. Misalnya teori Flogiston yang mencoba
menjelaskan fenomena pembakaran dengan istilah “Zat dapat terbakar”. Teori ini tidak berhasil
karena peerubahan masa logam ketika di kalsinasi tidak cocok dengan teori ini.
Filsuf dari Flanders Jan Baptista Van Helmont (1579-1644) melakukan percobaan
“Willow”. Ia menumbuhkan bibit Willow setelah penukuran massa pot bunga dan tanahnya.
Hipotesis dan percobaan ini jauh dari sempurna, karena ia menyimpulkan bahwa “akar semua
materi adalah air”.
Akhirnya pada abad 18 kimiawan Jerman, Jeremias benjamin Richter (1762- 1807)
menemukan konsep ekuivalen (ekuivalen kimia) dengan pengamatan teliti reaksi asam basa,
yakni hubungan kuantitatif antara asam dan basa dalam reaksi netralisasi. Penetahuan tentang
ekuivalen sangat penting untuk menghasilkan sabun dan serbuk meisu yang baik. Jadi,
pengetahuan seperti ini sangaat penting secara praktis.
Masa Atom relatif dan Massa Atom
Dalton mengenali bahwa penting uuntuk menentukan massa setiap atom karena massanya
bervariasi untuk setip jenis atom. Atom mempunyai ukuran yang sangat kecil, sehingga tidak
mungkin menentukan massa satu atom. Massa atom adalah nilai relatif, artinya suatu rasio tanpa
dimensi.
Membatasi Reagen
Dalam reaksi HCl dengan NaOH, jika terdapat lebih dari satu mol NaOH dan HCl maka
tidak dapat bereaksi. Jika mengiginkan dua mol HCl yang bereaksi, maka harus mempunyai dua
mol NaOH. Jika ada kekurangan reaktan, maka peristiwa itu disebut membatasi reagen dan
reaksi akan berhenti. Jenis perhitungan ini melibatkan pemecahan masalah dan memilih salah
satu yang menghasilkan jumlah produk yang lebih kecil sebagai reagen pembatas.
Reaksi Kimia
Reaksi kima biasanya berlangsung antara dua campuran zat murni. Satu bentuk yang paling
lazim dari campuran adalah larutan. Di alam sebagian besar reaksi berlangsung di dalam larutan
air. Contohnya cairan tubuh baik hewan maupun tumbuhan merupakan larutan dari berbagai zat.
Dalam tanah reaksi pada umumnya berlangsung dalam lapisan tipis lrutan yang diadopsi dari
padatan.
Reaksi kimia dibagi menjadi dua kelompok besar, yatu reaksi asam-basa dan reaksi redoks.
Pada raksi asam-basa tidak ada perubahan biloks, sedangkan pada reaksi redoks terjadi
perubahan bilangan oksidasi.
Kedua reaksi kimia ini dapat dikelompokkan ke dalam 4 tipe reaksi:
1. Reaksi Sintetis
Reaksi dimana dua atau lebih zat tunggal dalam reaksi kimia
Bahan
Nama
No Sifat Kimia Sifat Fisika
Bahan
1. CuSO4- Rumus molekul: CuSO4 - Bentuk: Kristal
- Massa molar: 159,62 g/mol - Bau: berbau
(anhidrat) - pH: Tidak tersedia.
- Penampilan: - Tekanan uap : 7.3 mm Hg @
Biru (pentahidrat) 25 deg C
Abu – abu putih (anhidrat) - Kepadatan uap: Tidak tersedia.
- Densitas: - Tingkat Penguapan: diabaikan.
3,603 gr/cm3 (anhidrat) - Viskositas: Tidak tersedia.
2,204 gr/cm3 (pentahidrat) - Titik Didih: 150 deg C
- Titik lebur: - Pembekuan / Melting Point:
110 oC (4H2O) 110 deg C
150 oC (423 K) (5H2O) - Swa-sulut/suhu penyulutan
< 650 oC decomp otomatis Suhu: Tidak dipakai.
- Titik Nyala: Tidak dipakai.
- Suhu Dekomposisi: Tidak
tersedia.
- NFPA Rating: (perkiraan)
Kesehatan: 2; mudah terbakar:
0; Reaktivitas: 0
- Ledakan Batas, Lower: Tidak
tersedia.
- Atas: Tidak tersedia.
- Kelarutan: Larut.
- Spesifik Gravity / Densitas:
2.2840g/cm3
- Molecular Formula:
CuO4S.5H2O
- Berat Molekul: 249,68
2. NaOH- Rumus Molekul : NaOH. - Keadaan fisik dan
- Massa molar : 39,9971 gr/mol. penampilan : Solid
- Penampilan zat : Padat putih. (delliauessend padat).
- Densitas : 31 gr/cm3, padat. - Bau : Berbau.
- Titik lebur : 318 oC (591 K). - Molekul berat : 40gr/mol.
- Titik didih : 1390 oC (1663 K). - Warna : Putih.
- Kelarutan dalam air : 111g/100 ml - pH : (1 %) [Dasar] B,5.
(20 oC). - Titik didih : 1388 oC (253 oC,
- Kebasahan : -2,43. 40 oF)
- Titik leleh : 323 oC (613,4 oF)
- Kelarutan : Mudah larut dalam
air.
3. HCl - Rumus Molekul : HCl di dalam air.- Massa atom : 36,45
- Massa molar : 36,40 g/mol (HCl) - Massa jenis : 3,21 gr/cm3.
- Penampilan : Cairan tak berwarna - Titik leleh : -1010 oC.
sampai dengan kuning pucat. - Energi ionisasi : 1250 kg/gr oC.
- Densitas : 1,18 gr/cm3 (variabel 1). - Berbau : Tajam.
- Titik lebur : -27,32 oC (247 K) - Pada suhu kamar, HCl
Larutan 38% berbentuk gas tak berwarna.
Titik didih : 110 oC (383 K)
Larutan 20,3 % 40 oC (321 K)
Larutan 38%.
- Kelarutan dalam air : Tercampur
penuh.
- Keasaman (PK2) : -8,0.
- Viskositas : 1,9 mpa 5 pada 25 oC
larutan 31,5%.
4. H2SO4 - Rumus molekul: H2SO4 - Titik leleh (oC): 10
- Massa molar: 90,08 g/mol - Titik didih (oC): 240
- Penampilan: cairan bening, tak - Tekanan uap (mmHg): 146 oC
berwarna, tak berbau - Berat jenis cairan: 1,84 (100
- Densitas: 1,84 g/cm3 cair %)
- Titik lebur: - - Berat jenis gas: -
- Titik didih:- - Kelarutan: -
- Kelarutan dalam air: Tercampur - Bau: -
penuh
20 ml NaOH
5 ml CuSO4
Dimasukan kedalam gelas kimia.
TA = oC
Dicatat temperaturnya sebagai TA
10 ml CuSO4
Campuran NaOH + CuSO4
TA = oC
15 ml NaOH
Dimasukan kedalam gelas kimia.
15 ml CuSO4
10 ml NaOH
TA = o C
20 ml CuSO4
Campuran NaOH + CuSO4
TA = o C
Dicatat temperaturnya sebagai TA
Dicatat temperaturnya sebagai T.NaOH.
5 ml NaOH
Dimasukan kedalam gelas kimia.
A. Stoikiometri Asam – Basa
a. NaOH - HCl
12,5 ml HCl
Campuran NaOH + HCl
TA = o C
TA = oC
Campuran NaOH + HCl
10 ml HCl
5 ml NaOH
Campuran NaOH +HCl
TA = o C
TM 1 = 32 + 31 = 63 = 31,50 C
2 2
TM 2 = 32 + 31 = 63 = 31,50 C
2 2
TM 3 = 32 + 31 = 63 = 31,50 C
2 2
TM 4 = 32 + 31 = 63 = 31,50 C
2 2
TM 5 = 32 + 31 = 63 = 31,50 C
2 2
ΔT = TA – TM
ΔT1 = 32 - 31,5 = 0,50 C
ΔT 2 = 34 – 31,5 = 2,50 C
ΔT 3 = 35 – 31,5 = 3,50 C
ΔT 4 = 33 – 31,5 = 1,50 C
ΔT 5 = 33 – 31,5 = 1,50 C
TM 3 = 32 + 31 = 63 = 31,50 C
2 2
TM 4 = 32 + 31 = 63 = 31,50 C
2 2
TM 5 = 32 + 31 = 63 = 31,50 C
2 2
ΔT = TA – TM
ΔT1 = 33 – 31,5 = 1,50 C
ΔT 2 = 32 – 32 = 00 C
ΔT 3 = 34 – 33 = 10 C
ΔT 4 = 37 – 31,5 = 5,50 C
ΔT 5 = 35 – 31,5 = 3,50 C
Volume (ml)
T NaOH (OC)
Volume (ml)
Grafik hubungan antara TA terhadap banyaknya perlakuan
Perlakuan
TA (OC)
ΔT (OC)
Volume (ml)
Larutan CuSO4 dan NaOH berubah dari bening menjadi warna biru dan menggumpal ketika
dicampurkan serta suhu campurannya pun berbeda-beda.
Stoikiometri Asam-Basa
Larutan NaOH dan H2SO4 tidak mengalami perubahan setelah dicampurkan. Tetapi suhunya
berubah-ubah.
A. NaOH - HCl
B. NaOH – H2SO4
Larutan NaOH dan H2SO4 tidak mengalami perubahan setelah dicampurkan. Tetapi suhunya
berubah-ubah.
Persamaan Reaksi
8. Kesimpulan
KESIMPULAN JANGAN TALALU BANYAK2, DEPE INTI SAJA. TORANG PUNYA ADA
TA SALAH L
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat di simpulkan :
itu kuantitas pereaksi berlainan , perubahan harga sifat fisika dari sistem ini dapat digunakan
untuk meramalkan stoikiometri sistem. Dalam percobaan ini seharusnya suhu maksimalnya
berada pada reaksi yang volumenya 15 mL dengan 15 mL, karena reaksi akan bereaksi secara
sempurna. Suhu minimumnya seharusnya terdapat pada reaksi yang volumenya 5 mL dengan
25 mL. Dalam hasil percobaan suhu tertinggi terdapat pada reaksi yang volumenya 15 mL
dengan 15 mL. Tetapi suhu terendah tidak pada volume 3 mL dengan 25 mL. Aplikasi dalam
bidang pangan dari stoikiometri adalah untuk mengetahui perbedaan suhu dalam suatu
larutan, untuk mengidentifikasi suatu senyawa dalam peracikan pangan, untuk mengetahui dan
menentukan kadar molaritas dalam bidang pangan, untuk menentukan normalitas dalam
bidang pangan, untuk penentuan fraksi mol dalam peracikan pangan. Penjelasan grafik hasil
percobaan yaitu sumbu X menunjukan
ΔT
. Grafik menunjukan suhu yang terjadi itu mengalami penurunan dan kenaikan. Faktor
kesalahan praktikan dalam melaksanakan praktikum itu biasanya kurang teliti. Praktikan salah
mereaksikan larutan yang seharusnya konsentrasinya yang ditentukan tetapi larutan yang
konsentrasinya lebih besar atau lebih kecil. Misalkan praktikan meraksikan sistem NaOH 0,5 M
dan HCl 1 M yang seharusnya praktikan mereaksikan sistem NaOH 0,1 M dan HCl 1 M. Molaritas
suatu larutan menyatakan jumlah mol suatu zat per liter larutan.
Normalitas didefinisikan banyaknya zat dalam gram ekivalen dalam satu liter larutan. Mol
adalah satuan dasar SI yang mengukur jumlah zat. Satu mol didefinisikan sebagai jumlah zat
suatu sistem yang mengandung "entitas elementer" (atom, molekul, ion, elektron) sebanyak
atom-atom yang berada dalam 12 gram karbon-12. Sehingga:
satu mol besi mengandung sejumlah atom yang sama banyaknya dengan satu mol emas;
satu mol benzena mengandung sejumlah molekul yang sama banyaknya dengan satu mol air;
jumlah atom dalam satu mol besi adalah sama dengan jumlah molekul dalam satu mol air.
Termometer adalah alat untuk mengukur suhu. Cara penggunaan termometer yaitu keluarkan
termometer dari wadahnya. Pada saat mengukur suhu larutan, pegang tali yang ada di atas
termometer, jangan memegang termometernya, karena suhu tubuh kita bisa mempengaruhi
pengukuran suhu pada larutan. Kemudian celupkan ujung termometer yang berwarna merah
ke dalam larutan yang akan diukur suhunya. Ukur suhunya secara cermat hingga cairan dalam
termometer yang berwarna merah berhenti (tidak naik atau tidak turun lagi). Catat suhunya,
kemudian bersihkan termometer dengan tissue atau lap dan masukkan termometer ke dalam
wadahnya kembali.
Tujuan percobaan dari stoikiometri ini adalah untuk mengamati reaksi kimia yang kuantitas
molar totalnya sama, tetapi kuantitas masing-masing pereaksinya berubah-ubah, dan untuk
mengetahui cara untuk meramalkan atau menetukan stoikiometri sistem suatu reaksi, serta
menentukan titik maksimum dan titik minimum stoikiometri dalam reaksi. Tmax adalah suhu
maksimum yang didapat pada suatu larutan, sedangkan Tmin adalah suhu minimum yang
didapat dari sebuah larutan. Tmax yang didapat dari Tabel 1 adalah 5°C dan Tminnya adalah
0,5°C. pada Tabel 2, Tmax yang didapat sebesar 2,75°C dan Tmin yang didapat sebesar 0,75°C.
Kesimpulan :
Praktikan dapat membandingkan perbedaan suhu dsn molaritas dari suatu campuran larutan.
Praktikan dapat mengetahui mana reaksi sistem yang paling tinggi suhunya dan paling rendah
suhunya. Suhu yang paling tinggi berarti termasuk reaksi yang kombinasinya sempurna
sedangkan suhu yang terendah adalah kombinasi yang kurang sempurna atau kurang baik.
Intinya praktikan dapat mengetahui mana reaksi yang paling sempurna.