SECARA DARING
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran discovery learning, peserta didik mampu mencari dan menyelidiki serta
menganalisis hubungan tekanan uap dan titik didih larutan berdasarkan diagram fasa benzena. Peserta didik
mampu melaporkan hasil analisisnya dengan cara mengomunikasikan di depan kelas
C. Langkah-Langkah Pembelajaran
1
D. Penilaian Hasil Pembelajaran
Penilaian Pengetahuan berupa tes tertulis pilihan ganda.
Penilaian Keterampilan berupa penilaian unjuk kerja presentasi.
LAMPIRAN
BAB 1
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
J Zat cair yang dipanaskan pada wadah terbuka akan menguap pada sembarang suhu. Penguapan
berlangsung di seluruh cairan. Secara mikroskopis, menguap adalah saat molekul cairan berubah
menjadi molekul gas. Jadi menguap terjadi pada sembarang tekanan dan sembarang suhu.
J Zat cair mendidih pada pada suhu tertentu karena saat mendidih maka tekanan uap solvent harus
sama dengan tekanan udara luar. Misalnya zat cair mendidih pada suhu kamar (25 oC) jika tekanan
uap solvent sudah sama dengan tekanan udara luar (1 atm). Jadi mendidih terjadi pada saat
tekanan 1 atm dan pada suhu tertentu.
2
Sumber: Kotz (2015)
Perhatikan grafik solution yang terdiri dari solute nonvolatile dan solvent berupa benzene murni. Pada
suhu 60o C diukur tekanan uap benzena murni adalah 400 mmHg. Jika konsentrasi solutenya adalah 0,2
mol dalam 100 gram benzene (C6H6) atau 2 mol solute dalam 1 kg benzena artinya fraksi mol benzena (X
solvent= 0,865) dan
X solute= 1 – 0,865 = 0,135). Maka tekanan uap solution dihitung sebagai berikut:
=54 mmHg (terjadi penurunan tekanan uap solution sebesar 54 mmHg dari tekanan solvent murninya).
Jika pada tekanan 760 mmHg (1 atm), titik didih benzene adalah 80o C maka titik didih solution justru
meningkat sebesar 5,1 o C (lihat grafik tersebut). Adanya solute dalam solution akan menurunkan
tekanan uap solution namun menaikkan titik didih solutionnya.
KELAS: 12 IPA 3
3
4
5
6
C. ABSENSI KEHADIRAN SISWA
7
8