Menurut Alfred W. Stonier dan Douglas C. Hagues, ilmu ekonomi terbagi menjadi tiga yaitu :
Sesuai dengan namanya, ilmu ekonomi deskriptif akan memberikan deskripsi terhadap data-data
yang menggambarkan berbagai kenyataan serta fenomena yang terjadi.
Lewat ilmu ekonomi deskriptif, kita dapat melakukan analisis untuk menggambarkan kondisi
sebenarnya atau fakta yang terjadi di dalam kegiatan perekonomian. Untuk mendapatkan gambaran
yang valid, maka data yang diperoleh tentang kenyataan atau fakta ini harus disusun secara
sistematis.
Contoh dari ilmu ekonomi ini adalah krisis moneter pada tahun 1998 di Indonesia.
Permasalahan yang terjadi dalam ekonomi makro adalah permasalahan secara keseluruhan juga,
misalnya:
Permasalahan yang terjadi dalam ekonomi mikro juga bersifat khusus, misalnya:
Harga dasar dan harga tertinggi, yang perlu ditetapkan apabila tidak terciptanya
keseimbangan antara permintaan dan penawaran dalam pasar.
Kenaikan harga bahan bakar, yang dapat menyebabkan penurunan pendapatan bagi
pengusaha serta pengemudi.
Praktik monopolistik, yang mempersempit peluang bisnis sehingga menghilangkan
semangat kewirausahaan masyarakat.
Panjangnya saluran distribusi, yang menyebabkan tingginya harga barang pada saat sampai
pada konsumen.
Ilmu ekonomi terapan adalah pemanfaatan ilmu ekonomi secara praktis oleh individu dalam
mengambil kebijakan, pedoman, atau standar dengan tujuan untuk mengatasi masalah ekonomi
tertentu.
Contoh ilmu ekonomi terapan adalah ekonomi yang berlangsung di perusahaan, ekonomi moneter,
ekonomi perbankan, dan lain-lain.