Anda di halaman 1dari 2

Nama : RICO LEONARDO

Nim : 181010200096
Kls : v – 234
Mata Kuliah : POLITIK HUKUM PIDANA
Fakultas/Prodi : Hukum
Semester :5
Dosen : Abdul Azis, SH, MH

Soal :

1.Bagaimana suadara/I menjelaskan hubungan antara politik hukum pidana dan politik hukum, politik
kriminal, politik penegakan hukum dan politik sosial;? Berikan analisis berdasarkan pendapat dari
saudara/I !
jawab:
Dilihat dari sudut pandang kebijakan kriminal atau politik kriminal dapat dikatakan kebijakan hukum
pidana yang identik dengan pengertian kebijakan penanggulangan kejahatan melalui hukum pidana
sehingga diperlukan usaha untuk mewujudkan peraturan-peraturan yang baik sesuai dengan keadaan
dan situasi yang ada pada saat ini maupun yang akan datang serta kebijakan negara melalui badan yang
berwenang untuk merumuskan dan menetapkan peraturan-peraturan yang dikehendaki dan bahkan
diperkirakan dapat digunakan untuk mengekspresikan apa yang terkandung dalam masyarakat guna
mencapai apa yang dicita-citakan. dengan kata lain, tujuan yang hendak dicapai dengan kebijakan
hukum pidana adalah peraturan perundang-undangan pidana yang baik.

2.mengapa bangsa Indonesia perlu melakukan pembaharuan hukum pidana, jelaskan berdasarkan
analisis saudara yang didukung dengan teori hukum dan peraturan perundang-undangan? Kemudian
apakah KUHP merupakan Urgensi yang perlu untuk diperbaharui dalam waktu yang sesegera mungkin?
Jawab : alasan yang mendasari pembaharuan hukum pidana tersebut adalah. Pertama, KUHP dipandang
tidak lagi sesuai dengan dinamika perkembangan hukum pidana nasional Indonesia.

Kedua, perkembangan hukum pidana di luar KUHP, baik berupa hukum pidana khusus maupun hukum
pidana administrasi, telah menggeser keberadaan sistem hukum pidana dalam KUHP. Keadaan ini telah
mengakibatkan terbentuknya lebih dari satu sistem hukum pidana yang berlaku dalam sistem hukum
nasional. apakah KUHP merupakan Urgensi yang perlu untuk diperbaharui dalam waktu yang sesegera
mungkin? Ia, mengingat perkembangan jaman yang semakin maju. KUHP yang harus adaptif terhadap
perkembangan masyarakat dan kearifan lokal. Pembaharuan hukum pidana juga harus
mempertimbangkan hal-hal lain di luar rumah hukum pidana yang juga berkembang secara dinamis.
Bahkan acapkali sulit diramalkan (unpredictable) dan lintas batas negara seiring dengan kemajuan
teknologi, yang saat ini telah memasuki era revolusi industri.

3.Bagaimana saudara dapat menjelaskan hubungan antara hukum pidana dengan kondisi masyarakan
dalam suadtu Negara? Apakah perlu hukum adat masuk dalam RKUHP?
Jawab : hukum pidana saat ini makin perlu guna mengantisipasi perkembangan masyarakat. Bahkan,
dalam perkembangannya, ternyata arus dari persoalan-persoalan itu menggema dan menghantam teori-
teori yang telah diajarkan kepada pembelajar hukum sebelumnya. Dengan kondisi seperti sekarang ini,
tampaknya perlu memberikan definisi operasional hukum pidana dan fungsi hukum pidana. Selanjutnya,
perlu memetakan hukum pidana. Dalam hal ini yang menjadi titik sentral adalah Undang-Undang Nomor
1 Tahun 1946. Undang-undang ini sesuai dengan politik hukum yang digariskan oleh piagam persetujuan
yang menghendaki peraturan Republik Indonesialah yang harus diberlakukan untuk Indonesia.

Undang-undang tersebut tampaknya perlu dilihat dalam "bestek" waktu itu yang belum dapat
melakukan pembentukan undang-undang hukum pidana baru. Hal ini perlu menyesuaikan dengan
peraturan-peraturan hukum pidana dengan keadaan yang timbul sesudah proklamasi kemerdekaan.

Ketentuan hukum adat dalam RKUHP sebagai hukum yang hidup dalam masyarakat. Hukum yang hidup
dalam masyarakat itu berlaku dalam tempat hukum itu hidup dan sepanjang tidak diatur dalam KUHP
dan sesuai dengan Pancasila, UUD1945, HAM, dan asas hukum umum yang diakui masyarakat beradab.

Muladi menyebut ancaman pidana bagi pihak yang melakukan pelanggaran sebagaimana diatur dalam
pidana hukum adat yakni harus memenuhi kewajiban adat. Jika itu tidak mampu dipenuhi maka bisa
dikenakan pidana pengganti. Menurutnya pengaturan pidana hukum adat dalam KUHP perlu dilakukan
karena itu amanat konstitusi.

4.Bagaimana Jika perubahan dalam KUHP, perlukah dimasukanya azas-azas hukum pidana ke dalam
pasal demi pasal atau batang tubuh undang-undang (KUHP), untuk lebih jelas singkronisasi antara
pasal demi pasal dengan azas hukum pidana?
Jawab : sangat perlu karena asas ini menjadi syarat untuk pembentukan peraturan perundang-undangan
yang baik (beginselen van behoorlijke wetgeving).
Salah satu prinsip peraturan perundang-undangan yang baik adalah terminologi dan sistematika yang
jelas (het beginsel van duidelijke terminologie en duidelijke systematiek).

5.Bagaimana saudara dapat memberikan pendapat terkait urgensi penanggulangan kejahatan dengan
hukum pidana?
Jawab: Pertumbuhan hukum pidana dalam menghadapi peningkatan kejahatan ternyata belum
memberikan hasil yang maksimal mengingat dari berbagai regulasi yang lahir ternyata masih banyak
ditemukan berbagai kelemahan dalam mengatur obyek pidana itu sendiri. Sehingga dalam
menanggulangi kejahatan, lahirnya berbagai regulasi dan berbagai kebijakan hukum pidana sangatlah
memerlukan hal-hal yang terkait dalam politik hukum pidana, kebijakan integral, serta pembubaran
dalam hukum pidana. Tanpa hal-hal tersebut diatas maka kemampuan hukum pidana dalam
menanggulangi kejahatan tetaplah tidak akan maksimal.

TERIMAKASIH.

Anda mungkin juga menyukai