Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fauziyyah Sausanti Wijaya Kusumah

NPM : 230110180134
Kelas : C Perikanan

FIsiologi Pascapanen Hasil Perikanan

1. Apa yang dimaksud dengan stress pada ikan hidup dan mati?
Jawab:
Stres pada ikan hidup merupakan respon psikologis ikan dimana kondisi alami
ikan tidak dapat memenuhi permintaan lingkungan yang dipacu oleh faktor faktor
penyebab stres pada saat ikan dalam keadaan istirahat atau normal. Stress paa ikan hidup
juga bisa diakibatkan oleh kondisi lingkungan yang tidak bisa memenuhi kebutuhan ikan,
conohnya kondisi air yang buruk, kesediaan pakan alami, dan sebagainya.
Sedangkan stres pada ikan mati merupakan keadaan dimana pada saat ikan mati
energi yang ada dalam tubuh ikan sudah habis karena kondisi ikan saat dimatikan atau
ditangani setelah masa panen. Sehingga dapat berpengaruh terhadap masa rigor pada
ikan. contoh saat ikan dipukul agar mati, ikan tidak langsung mati dan malah
menggelepar yang mengakibatkan energi pada tubuh ikan habis atau pada saat
penangkapan ikan terluka sehingga energi menjadi habis. hal tersebut dapat
mempengaruhi masa rigor pada ikan setelah mati. apabila ikan mati dalam keadaan stres,
maka masa rigornya akan lebih pendek dibanding ikan mati dalam keadaan berenergi
penuh . masa rigor pada ikan yang sudah mati dapat juga mempengaruhi masa simpan
pada ikan, karena setelah masa rigor, ada masa post rigor mortis yang pada masa itu
daging ikan mulai diserang oleh mikroba selanjutnya ikan mulai mengalami pembusukan.
Sehingga apabila masa rigor mortisnya pendek maka masa simpan juga akan lebih
pendek.

2. Bagaimana mekanisme stress pada ikan hidup dan mati?


Mekanisme stress pada ikan hidup berawal dari diterimanya rangsangan oleh
reseptor lalu di transfer ke otak bagian hipotalamus oleh system saraf, hiipotalamus
memerintahkan sel kromafin untuk memproduksi hormone katekolamin melalui saraf
simpatik, katekolamin ini akan mengaktifkan enzim-enzim yang terlibat dalam
perombakan glikogen, sehingga kadar glukosa darah mengalami peningkatan. Kadar
glukosa darah yang terus meningkat mengindikasikan adanya aliran glukosa ke dalam
darah yang lebih besar dibandingkan pemasukan glukosa darah ke dalam sel.
Menurut yang saya tangkap dari materi kuliah, mekanisme stress pada ikan dapat di
gambarkan sebagai berikut:

Reseptor Perifer Otak

Perombakan Metablisme ACH (Adre


Glikogen CO2 Carticoster
Hormone

Mekanisme stress pada ikan hidup berawal dari tertangkapnya rangsangan oleh reseptor
melalui linea lateralis yang di transfer oleh saraf perifer ke otak khususnya pada kelenjar
pituitary yang memproduksi hormone ACTH (Adreno Cortica Tropic Hormone)
merangsang kelenjar adrenal untuk memproduksi hormone ACH (Adreno Cartosteroid
Hormone) yang akan memetabolisme karbondioksida untuk merombak glikogen.

Sedangkan mekanisme stress pada ikan mati ialah sebagai berikut:

Ante Pre rigor mor


Ikan mati
mortem

Ikan Busuk Post Rigor Mortis Rigor Morti


Mekanisme stress pada ikan mati berawal dari kematian ikan dalam keadaan
stress pada fase ante mortem yang diakibatkan oleh proses penangkapan atau penanganan
yang tidak tepat lalu selanjutnya ikan mati lalu mengalami fase pre rigor yang memiliki
daya ikat air masih relatif tinggi akan tetapi secara bertahap menurun seiring dengan
menurunnya nilai pH dan jumlah ATP jaringan otot (kondisi pre rigor mortis).Setelah itu
daya ikat air akan meningkat kembali karena adanya aktivitas enzim cathepsin dalam
daging ikan yang aktif saat pH turun atau rendah (asam). Kecilnya penurunan kadar air
ini disebabkan kadar air turun pada kondisi rigor mortis dan meningkat kembali pada
kondisi post rigor akibat aktivitas enzim cathepsin dalam daging ikan.
Namun apabila ikan stress proses tersebut akan lebih singkat karena energy yang
dimiliki ikan pada saat mati lebih sedikit bahkan hampir habis dibandingkan ikan yang
mati dalam keadaan normal atau sehat. Sehingga ikan lebih cepat untuk mencapai proses
pembusukan.

3. Sertakan pustaka yang terkait dengan pertanyaan no. 2


Masjudi H., Syawal, H., Tang UM. 2016. Kajian Tingkat Stres Ikan Tapah (Wallago
leeri) yang Dipelihara Dengan Pemberian Pakan Dan Suhu Yang Berbeda. Jurnal
Berkala Perikanan Terubuk. Hlm 69–83 Vol. 44. No.3 ISSN 0126 – 4265
Darmanto YS., Herawati DP., Romadhon. 2014. Pengaruh Cara Kematian Dan Tahapan
Penurunan Kesegaran Ikan Terhadap Kualitas Pasta Ikan Mas (Cyprinus carpio).
Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan Volume 3, Nomer 3,
Halaman 23-31

Anda mungkin juga menyukai