Asisten Koordinator :
Disusun Oleh
Biologi 4 A Kelompok 2 :
LABORATORIUM BIOLOGI
2014
1. Tujuan
a) Untuk mengetahui hormon HCG berpengaruh terhadap katak jantan.
b) Untuk mengetahui kemampuan katak dalam mempertahankan kondisi tubuh.
c) Untuk mengetahui kemampuan denyut jantung kodok di dalam organ maupun
di luar organ.
d) Untuk mengetahui sirkulasi darah pada ikan dan dapat membedakan arteri dan
vena pada ekor ikan.
e) Untuk mengetahui gerak reflek pada katak yang dikaitkan oleh bermacam-
macam pacu yang meluputi pacuan mekanis, chemis, alektrik pada reseptor.
2. Cara Kerja
NB : Lihat video
3. Pembahasan
1. Galli manini
Berdasarkan hasil pengamatan pada uji kehamilan dengan metode Galli
Manini tidak tampak sperma di mikroskop walaupun sudah disuntikan urin wanita
hamil. Hal ini bisa terjadi karena ada beberapa faktor antara lain :
a) Kodok yang disuntikan belum pubertas.
b) Praktikan kurang tepat dalam menyuntikan jumlah urin, sehingga jumlah
urin yang masuk kurang banyak atau malah berlebih.
c) Kurangya ketepatan praktika dalam cara menyuntikan urin bisa jadi pada
saat penyuntikan terjadi banyak urin yang tidak masuk atau keluar dari
tempat yang diinginkan.
d) Urin ibu hamil bisa jadi belum mengandung HCG karena hormon hCG
diproduksi oleh blastosis pada hari ke 7-8 pasca fertilisasi (Widayati,
2013).
2. TERMOREGULASI POIKILOTERM
Katak termasuk ke dalam kelas amphibi. Hewan amphibi merupakan
hewan poikiloterm. Suhu tubuh hewan poikiloterm ditentukan oleh
keseimbangannya dengan kondisi suhu lingkungan, dan berubah-ubah seperti
berubahnya-ubahnya kondisi suhu lingkungan. Hewan ini mampu mengatur
suhu tubuhnya sehingga mendekati suhu lingkungan. Pengaturan untuk
menyesuaiakan terhadap suhu lingkungan dingin dilakukan dengan cara
memanfaatkan input radiasi sumber panas yang ada di sekitarnya sehingga
suhu tubuh di atas suhu lingkungan dan pengaturan untuk menyesuaiakan
terhadap suhu lingkungan panas dengan penguapan air melalui kulit dan
organ-organ respiratori menekan suhu tubuh beberapa derajat di bawah suhu
lingkungan(Eka, 2012).
Dari data pengamatan termoregulasi poikiloterm kodok mengalami
perubahaan suhu pada tubuhnya. Suhu awal tubuh kodok yaitu 29 ℃ saat
Dari hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa pada ekor ikan mas ada 2
pembuluh darah, yaitu pembuluh darah arteri dan pmbuluh darah vena. Aliran
darah pada pembuluh darah arteri menuju ke ekor dan alirannya lebih cepat
dari pada pembuluh darah vena. Aliran darah pada pembuluh darah vena
menuju ke kepala dan alirannya lebih lambat dari pembuluh darah arteri.
Kedua pembuluh darah ini memiliki ukuran yang berbeda pula. Pembuluh
darah arteri ukurannya lebih kecil daripada pembuluh darah vena.
Hal ini sesuai dengan literatur bahwa Pembuluh darah pada ikan ada
berbagai macam yaitu:
6. Kesimpulan
1. Dalam pengamatan galli manini hasil yang didapatkan negative atau tidak
ditemukan sperma.
2. Dari hasil pengamatan kodok mampu mempertahankan kondisi tubuhnya di
suhu dingin dan panas.
3. Dari hasil pengamatan denyut jantung pada katak saat di dalam masih terlihat
cepat dibandingkan setalah dilepas.
4. Denyut jantung akan melemah saat di tetesi NaCl karena bersifat hipotonis.
5. Pada ekor ikan mas terdapat pembuluh darah arteri yang aliran darahnya
menuju ke arak ekor dan pembuluh darah yang aliran darahnya menuju ke
kepala.
6. Aliran darah pembuluh darah arteri lebih cepat dari pada pembuluh darah
vena.
7. Sistem saraf pusat yaitu otak dan sum-sum tulang belakang merupakan pusat
kordinasi dari beberapa gerak tubuh termasuk gerak refleks.
8. Refleks yang dikendalikan oleh sumsum tulang belakang atau saraf spinal
pada katak meliputi reaksi ketika dicubit, reaksi ketika kaki dipanaskan.
9. Refleks yang dikontrol oleh otak atau saraf kranial katak meliputi frekuensi
pernapasan, gerakan kepala, kekenyalan otot, dan gerak tungkai depan dan
belakang.
Daftar Pustaka
Widayati, Diah Tri. 2013. Injeksi Media Kultur Embrio Supernatan Dalam Uterus
Untuk Meningkatkan Angka Implantasi Embrio Pada Mencit. Jurnal
Kedokteran Hewan. Vol 7 No. 2: 155-159.