Anda di halaman 1dari 3

REVIEW JURNAL

ENERGI DAN KELISTRIKAN


(Renewable Methane from Anaerobic digestion of Biomass)

Oleh:
Hari, Tanggal : Senin, 23 September 2019.
Nama (NPM) : Reza Aldino (240110180045)
Kelas : TEP A

DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2019
REVIEW JURNAL
Renewable methane from anaerobic digestion of
Judul
biomass
Jurnal Renewable Energy

Volume & Halaman Volume 22 & Halaman 1-8

Tahun 2001

Penulis Renewable methane from anaerobic digestion of


biomass
Reviewer Reza Aldino

Tanggal 23 September 2019

1. Energi Terbarukan
Energi merupakan kebutuhan dasar manusia yang terus meningkat sejalan
dengan tingkat kehidupannya. Bahan bakar minyak atau energi fosil merupakan
salah satu sumber energi yang bersifat tak terbarukan yang selama ini merupakan
andalan untuk memenuhi kebutuhan energi di seluruh sektor kegiatan. Namun
hal ini dikarenakan energi fosil merupakan energi tak terbarukan maka banyak
kemunculan kekhawatiran karena pembakaran bahan bakar fosil ini
menyebabkan polutan udara secara global yang dimana dapat membuat hujan
asam. Selain itu penggunaan energi fosil dapat membuat pemanasan global
dimana pemanasana global menghasilkan konsentrasi karbon dioksida yang
dapat membuat ozon pada bumi menipis yang membuat es yang ada pada kutub
utara dan selatan mencair yang akhirnya dapat membuat ketidakseimbangan
ekosistem. Oleh karena itu saat ini sudah banyak peneliti yang menemukan
energi yang terbarukan seperti contoh nya biomassa dan biodiesel yang dimana
sumber dari energi terbarukan ini dapat dari limbah organik pertanian. Hal ini
menjadi energi yang dapat meredakan kekhawatiran yang selama ini di
khawatirkan.

2. Biomassa
Biomassa merupakan sumber energi primer yang sangat potensial di Indonesia,
yang dihasilkan dari kekayaan alam nya yang berupa vegetasi hutan tropika.
Biomassa dapat diubah menjadi listrik atau panas dengan proses teknologi yang
sudah mapan. Salah satu hasil dari biomassa adalah gas metana. Gas metana
sendiri dihasilkan dari proses anaerobik, gas metana menghasilkan rasio energi
output/input yang cukup besar yaitu 28 Mj/Mj. Untuk dapat memanfaatkan
potensi biogas secara optimal maka biogas perlu dikembanhkan dan
dikonversikan menjadi bentuk energy lain. Salah satu cara yang dapat dilakukan
yaitu dengan menghasilkan energi terbatukan ini dengan diubah menjadi energi
listrik. Metana digunakan karena gas metana merupakan senyawa organic paling
banyak di bumi, gas yang tidak memiliki sidat tidak berwarna, tidak berbau dan
tidak berasa tentu sulit untuk diketahui oleh manusia. Metana sendiri merupakan
komponen utama dari gas alam yang berada jauh dibawah permukaan bumi yang
terproduksi melalai siklus biologis makhluk hidup jutaan tahun yang lalu oleh
karena itu gas matana digunakan oleh peneliti untuk energi terbarukan. Selain itu
juga gas metana adalah bahan bakar yang relatif bersih sehingga banyak
digunakan. AS mengindikasikan bahwa potensi dari biomassa laut ini sangat
berpotensi untuk digunakan terutama untuk kebutuhan energi AS namun sejalan
waktu perkiraan tersebut runtuh karena banyak nya ketidakpastian yang terkait
terutama pada pertanian oshore. Dikarenakan biaya matana dari sistem energi
terbarukan ini cukup lebih tinggi.

3. Proses pembentukan Gas Metana


Gas metana terjadi secara fermentasi yaitu proses terbentuknya gas metana
dalam kondisi anaerob dengan bantuan bakteri anaerob di dalam suatu digester
sehingga akan dihasilkan gas metana dan gas karbon dioksida yang volumenya
lebih besar dari gas hidrogen, gas nitrogen, dan asam sulfidaa. Proses
fermentasi memerlukan wkatu 7 hari sampai 10 hari untuk menghasilkan biogas
dengan suhu optimum 35 derajat Celsius dan pH optimum pada range 6,4-7,9
Gas metana terjadi secara 3 tahap yaitu:
a. Reaksi Hidrolisa
Tahap hidrolisa adalah tahap penguraian rantai Panjang menjadi rantai
pendek seperti lemak diubah menjadi asam lemak, sakarida menjadi
monosakarida dan lain-lain. Tahap ini berlangsung pada suhu 25 derajat
Celsius digester
b. Reaksi pengasaman
Reaksi ini bakteri menghasilkan asam yang dihasilkan dari reaksi hidrolisa
c. Pembentukan gas metana
Tahap ini bakteri metanogenik membentuk gas metana secara anaerob.
Bakteri penghasil asam dan gas metan bekerja secara symbiosis.

Anda mungkin juga menyukai