Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM PARASITOLOGI

Pemeriksaan Tinja Untuk Infeksi Cacing

Disusun oleh :

Nama : Wirdani Fadhila Br.Siregar


NPM : 1608260112
Kelompok : B3

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2016
Landasan Teori :

Ilmu tentang parasit telah lama menunjukan peran pentingnya dalam bidang kedokteran
hewan dan manusia namun masih banyak penyakit baik pada hewan dan manusia yang
merupakan masalah kesehatan di Indonesia.Pertumbuhan penduduk yang tinggi dan
terjadinya urbanisasi yang tidak diimbangi sarana dan prasarana, telah menambah banyaknya
dearah kumuh di perkotaan.Makin berkurangnya air bersih, pencemaran air dan tanah
menciptakan kondisi lingkungan fisik yang memungkinkan perkembangan vektor dan sumber
infeksi termasuk oleh penyakit parasitik.

Pemeriksaan feses di maksudkan untuk mengetahui ada tidaknya telur cacing ataupun larva
infektif. Pemeriksaan ini juga dimaksudkan untuk mendiagnosa tingkat infeksi cacing parasit
usus pada orang yang di periksa fesesnya (Gandahusada.dkk, 2000). Pemeriksaan feses dapat
dilakukan dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif dilakukan dengan
metode natif, metode apung, metode harada mori, dan Metode kato. Metode ini digunakan
untuk mengetahui jenis parasit usus, sedangkan secara kuantitatif dilakukan dengan metode
kato untuk menentukan jumlah cacing yang ada di dalam usus. Prinsip dasar untuk diagnosis
infeksi parasit adalah riwayat yang cermat dari pasien. Teknik diagnostik merupakan salah
satu aspek yang penting untuk mengetahui adanya infeksi penyakit cacing, yang dapat
ditegakkan dengan cara melacak dan mengenal stadium parasit yang ditemukan.

Sebagian besar infeksi dengan parasit berlangsung tanpa gejala atau menimbulkan gejala
ringan. Oleh sebab itu pemeriksaan laboratorium sangat dibutuhkan karena diagnosis yang
hanya berdasarkan pada gejalaklinik kurang dapat dipastikan. Misalnya, infeksi yang
disebabkan oleh cacing gelang (Ascaris lumbricoides). Infeksi ini lebih bamyak ditemukan
pada anak-anak yangsering bermain di tanah yang telah terkontaminasi, sehingga mereka
lebih mudahterinfeksi oleh cacain-cacing tersebut. Biasanya hal ini terjadi pada daerah di
mana penduduknya sering membuang tinja sembarangan sehingga lebih mudah
terjadi penularan. Pengalaman dalam hal membedakan sifat berbagai spesies parasit, kista,
telur, larva, dan juga pengetahuan tentang bentuk pseudoparasit dan artefak yang
dikira parasit, sangat dibutuhkan dalam pengidentifikasian suatu parasit.    

Tujuan :
1. Mengetahui pemeriksaan feses kuantitatif
2. Mengetahui pemeriksaan sediaan tinja basah dengan kaca tutup
3. Mengetahui adanya telur parasit dalam sampel feses
Alat & Bahan Pemeriksaan Sediaan Tinja Basah
Dengan Tutup Kaca:
o Tinja yang akan diperiksa
o Lidi (5cm)
o Object glass
o Kaca penutup
o Air

Alat & Bahan Pemeriksaan Kuantitatif:


o Cellophane tape selebar 2,5 x 3 cm
o Larutan kato
o Kawat selebar 3x4 cm untuk menyaring tinja
o Kertas karton tebal 3x4 cm ditengah berlubang.Dimana isi
lubang karton telah diketahui sebelumnya kurang lebih 50 mg
o Kaca benda
o Tutup botol karet
o Kertas saring ukuran 10 x 10
o Kertas berminyak tidak tembus air ukuran 10 x 10
o Potongan lidi / bambu
o Tinja yang akan diperiksa

Cara Kerja Pemeriksaan Sediaan Tinja Basah Dengan


Tutup Kaca:

1. Letakkan setetes larutan zat warna diatas object glass


2. Ambil sedikit tinja dengan lidi
3. Hancurkan tinja diatas kaca benda hingga terdapat suspensi yang
berhomogen.Keluarkan bahan yang kasar (sisa makanan,pasir)
4. Tutuplah dengan kaca penutup
5. Periksa dibawah mikroskop dengan pembesaran 10 x 10
Cara Kerja Pemeriksaan Kuantitatif:

 Letakkan kertas saring diatas kertas berminyak di meja laboratorium


 Ambil tinja yang banyak dengan lidi dan letakkan kertas karton diatas kaca
benda,lubang kertas karton harus ditengah kaca benda
 Letakkan kawat kasa diatas tinja
 Ambil kaca benda/ object glass dan letakkan kertas karton di atas kaca benda,lubang
kertas karton harus ditengah kaca benda
 Dengan lidi tekan kawat kasa diatas tinja.kemudian dengan lidi tinja diatas kawat kasa
dimasukkan ke dalam lubang kertas karton
 Isilah lubang karton sampai rata dengan permukaan kertas karton
 Angkatlah kertas karton, dan tinja dalam lubang akan tertinggal di atas kaca benda
 Tutuplah kaca benda dengan cellophane tape.
 Hitunglah telur cacing ,jumlah telur cacing dikali 1000/50 sama dengan jumlah telur
cacing dalam 1 gram tinja.

Kesimpulan:
Kurangnya kualitas dari preparat membuat saya tidak dapat melihat telur cacing secara
akurat.
LAMPIRAN :

Anda mungkin juga menyukai