Anda di halaman 1dari 13

SOAL DAN JAWAB TEORI AKUNTANSI

Diajukan untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester (UTS) Teori Akuntansi Oleh
Departeman Akuntansi Program Studi Magister Akuntansi

Oleh
SUHADAK
NIM: 041924253019

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2020
SOAL DAN JAWABAN TEORI AKUNTANSI

1. Saat Konggres sekitar tahun 1930an memberi kewenangan kepada SEC mengatur
pelaporan keuangaan, saat itu dapat dikatakan regulasi pelaporan keuangan di
Amerika Serikat dimulai. Dalam perkembangannya, terdapat pro dan kontra
mengenai regulasi pelaporan keuangan. Menurut saudara apakah Pelaporan
Keuangan perlu diatur? Uraikan jawaban saudara secara lengkap dan detail dengan
kronologis dan logika yang terkait bila perlu menggunakan gambar atau diagram!
Jawab:
Regulasi berkembang seiring dengan perkembangan praktik akuntansi. Namun, dalam
perkembangannya regulasi tidaklah didukung oleh beberapa pihak, terdapat pihak yang setuju
dan yang tidak setuju terkait dengan apakah diperlukan regulasi terhadap standar akuntansi
keuangan.
Beberapa argumen yang mendukung pelaporan keuangan tanpa regulasi. Argumen
semuanya berhubungan dengan insentif untuk perusahaan yang melaporkan informasi tentang
dirinya pada pemilik dan pasar modal secara umum. Agency Theory menjelaskan bagaimana
insentif hidup untuk pelaporan sukarela pada pemilik. Kerelaan yang lebih luas melaporkan
pada pasar modal dijelaskan oleh signalling theory dan persaingan di pasar modal. Terakhir,
timbul desakan bahwa banyak informasi tidak dilaporkan secara sukarela akan mendapatkan
melalui kontrak pribadi. Argumentasi yang mendukung non-regulasi pasar lebih luas pada
dasarnya adalah teori deduktif.

Sedangkan pendapat tentang pelaporan dengan regulasi pelaporan keuangan dapat dijustifikasi
berhubungan dengan kepentingan publik. Dalam konteks ini, terdapat 2 alasan yang secara
normal digunakan untuk mempertahankan regulasi. Satu alasan adalah kemungkinan terjadinya
kesalahan pada sistem pasar bebas yang disebut market failure, dan akan mengakibatkan
munculnya ketidakoptimalan dalam alokasi sumber daya. Monopoli alamiah seperti yang
terjadi pada industri kebutuhan, adalah sebuah contoh kegagalan pasar yang membutuhkan
intervensi dari peraturan untuk mencegah kekurangan penawaran dan harga monopoli. Alasan
kedua adalah kemungkinan pasar bebas bertentangan dengan tujuan sosial. Misalnya, dapat
dikatakan pasar bebas tidak cukup mengkomunikasikan informasi pada kepada pasar sekuritas,
mengakibatkan manajer dan pihak dalam lainnya yang mempunyai informasi, tidak didapatkan
pemegang saham. Sebagai tambahan, informasi yang disediakan pada pasar non-regulasi tidak
menyediakan keterbandingan yang di antara semua perusahaan. Sebuah justifikasi filosofis
dari proses penyusunan standar adalah (disebut kodofikasi) adalah didasarkan pada perbaikan
secara evolusi terhadap standar akuntansi pada sebuah masyarakat yang terbuka dan
demokratis. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa regulasi memang
sangat diperlukan pada pelaporan keuangan.

Berikut penjelasan melalu gambar terkait pelaporan keuangan perlukah regulasi atau tidak:

Pelaporan keuangan tanpa Pelaporan keuangan dengan


regulasi regulasi

Didukung dengan agency Didukung dengan perspektif


theory
kegagalan pasar dan tujuan sosial

Insentif dan
Mempertimbangkan
kepentingan pribadi
>< kepentingan publik

Dari kepentingan yang muncul dari motivasi pro dan kontra regulasi atas
pelaporan keuangan, maka disimpulkan Pelaporan keuangan dengan
regulasi lebih dibutuhkan

2. Karakteristik kualitatif dalam SFAC nomer 2 diterbitkan oleh siapa? Jelaskan dengan
detil karakteristik tersebut! Uraikan pula alasan alasan mengapa SFAC No 8
dipublikasikan? Apa perbedaan dalam prinsip-prinsip karakteristik kualitatif antara
SFAC Nomor 2 dan SFAC Nomor 8?
Jawab:
✓ Karakteristik kualitatif dalam SFAC nomer 2 diterbitkan oleh Financial Accounting
Standard Board (FASB)
✓ Karakteristik SFAC No. 2 adalah sebagai berikut:
Karakteristik kualitatif informasi akuntansi sesuai SFAC No. 2 mempunyai dua tingkatan,
yaitu karakteristik kualitatif primer dan sekunder.
a. Karakteristik kualitatif primer terdiri dari: Relevansi (relevance) dan
reliabilitas (reliability)
Relevansi (relevance) menurut FASB no 2 adalah “mampu membuat perbedaan dalam
sebuah keputusan dengan membantu pengguna untuk membentuk prediksi tentang hasil
dari peristiwa masa lalu, sekarang, dan masa depan atau untuk mengkonfirmasi atau
membenarkan harapan sebelumnya. Informasi dapat membuat sebuah perbedaan
terhadap keputusan dengan meningkatkan kapasitas pembuat keputusan untuk
memprediksi atau dengan memberikan umpan balik terhadap harapan sebelumnya”.
Dalam SFAC nomor 2, informasi yang relevan harus memiliki:
• Nilai prediktif (predictive value): yakni dapat digunakan untuk memprediksi apa
yang akan terjadi di masa yang akan dating
• Nilai balikan (feedback value): yakni mampu membantu menjustifikasi dan
mengoreksi harapan masa lalu
• Ketepatwaktuan (timeliness): yakni informasi harus disajikan kepada para pemakai
sebelum informasi itu kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi pengambilan
keputusan

Reliablitas (reliability): Reliabilitas tersusun dari tiga bagian yaitu verifiability,


neutrality, dan representational faithfulness,. Menurut FASB dalam SFAC nomor
2, “Reliabilitas suatu ukuran bertumpu pada kesetiaan (faithfulness) dimana ia mewakili
apa yang dimaksudkan untuk diwakili, ditambah dengan sebuah jaminan bagi pengguna,
yang datang melalui verifikasi, bahwa ia memiliki kualitas representational”.
• Keterujian (verifiability): Verifiabilitas dalam SFAC nomor 2 didefinisikan sebagai
kualitas yang dapat ditunjukkan dengan menjamin sebuah tingkat konsensus yang
tinggi antara pengukur independen dengan menggunakan metode pengukuran yang
sama.
• Kenetralan (neutrality): Netralitas berarti bahwa dalam merumuskan atau
menerapkan standar, perhatian yang utama seharusnya pada relevansi dan reliabilitas
informasi yang dihasilkan, bukan pada pengaruh standar atau aturan yang memiliki
kepentingan tertentu.
• Ketepatan penyimbolan/penyajian jujur (representational faithfulness): adalah
korespondensi atau kesepakatan antara suatu ukuran atau deskripsi dan fenomena
yang dimaksudkan untuk diwakili. Dalam akuntansi, fenomena yang diwakili adalah
sumberdaya ekonomi dan kewajiban serta transaksi-transaksi dan kejadian yang
mengubah sumberdaya dan kewajiban tersebut.
b. Karakteristik kualitatif sekunder, terdiri dari: keterbandingan (comparability) dan
konsistensi (consistency)
• keterbandingan (comparability), SFAC No 2 mendefinisikan komparabilitas sebagai
atau pernyataan yang memiliki karakteristik umum. Jadi perbandingan normal
komparabilitas merupakan suatu perhitungan atas karakteristik yang umum. Hal itu
mengakibatkan perbandingan valid hanya dimungkinkan apabila pengukuran yang
digunakan, yaitu kuantitatif atau rasio, secara nyata mewakili karakteristik dari subjek
yang diperbandingkan. Informasi akuntansi akan lebih bermanfaat jika dapat
dibandingkan antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain dalam satu industri
yang sama (perbandingan horizontal) atau membandingkan perusahaan yang sama
untuk periode yang berbeda (perbandingan vertikal). Jadi diperlukan standar dan
ukuran tertentu.
• Konsistensi (consistency) merupakan suatu kualitas dari keterhubungan antara dua
angka akuntansi daripada suatu kualitas angka dengan dirinya sendiri, dalam konteks
nilai relevan dan reliabilitas. Penggunaan yang konsisten dari suatu metode akuntansi,
apakah dari suatu periode ke periode yang lain pada suatu perusahaan, atau dalam
suatu periode meliputi beberapa perusahaan, adalah suatu kebutuhan tetapi bukan
merupakan suatu syarat cukup dari komparabilitas.

Karakteristik terakhir yang disebutkan dalam SFAC nomor 2 adalah materiality yang
merupakan bagian sifat ambang batas untuk pengakuan (threshold for
recognition). Materialitas adalah sebuah konsep luas yang berhubungan dengan karakteristik
kualitatif, terutama relevansi dan keandalan. Materialitas dan relevansi keduanya
didefinisikan dalam hal apa yang mempengaruhi atau membuat suatu perbedaan bagi
pembuat keputusan.

✓ Alasan diterbitkannya SFAC nomor 8 oleh FASB pada tahun 2010 yang merupakan
pengganti dari SFAC nomor 1 dan 2 adalah langkah awal sebagai hasil dari kerjasama yang
dilakukan antara FASB dan IASB sejak tahun 2004 sebagai sebuah tambahan
terhadap Norwalk Agreement, dimana kerjasama tersebut merupakan suatu upaya untuk
melakukan konvergensi masing-masing kerangka konseptual FASB-IASB, serta
dimaksudkan untuk menetapkan tujuan-tujuan dan konsep-konsep fundamental yang akan
menjadi dasar untuk pengembangan akuntansi keuangan dan pedoman pelaporan.
✓ Perbedaan dalam prinsip-prinsip karakteristik kualitatif antara SFAC Nomor 2 dan SFAC
Nomor 8. Karakteristik kualitatif yang dijelaskan dalam statement SFAC nomor 8 terdiri
dari dua karakteristik fundamental dan empat karakteristik tambahan yang sifatnya
meningkatkan mutu dari dua karakteristik fundamental tersebut. Dua karakteristik
fundamental tersebut yaitu relevance dan faithful representation. Kemudian, agar
kegunaan suatu informasi keuangan semakin meningkat, maka harus didukung oleh empat
karakteristik yaitu comparability, verifiability, timeliness, dan understandability.

Dalam SFAC nomor 2, informasi yang relevan harus disajikan secara tepat
waktu (timeliness), memiliki nilai prediktif (predictive value) dan nilai umpan
balik (feedback value). Sementara di SFAC nomor 8, informasi keuangan yang relevan
adalah mampu membuat perbedaan dalam keputusan jika memiliki nilai
prediktif (predictive value) dan nilai konfirmasi (confirmatory value). Hal yang sama juga
berlaku pada faithful representation, dalam SFAC nomor 8, untuk menjadi faithful
representation yang sempurna maka harus memiliki karakteristik lengkap
(complete), netral (neutral), dan bebas dari kesalahan (free from error). Sementara dalam
SFAC nomor 2, faithful representation atau representational faithfulness menjadi bagian
dari reliability. Dua karakteristik fundamental tersebut memerlukan comparability,
verifiability, timeliness, dan understandability untuk meningkatkan kualitas informasi yang
bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
Berikut ringkasan perbedaan dalam prinsip-prinsip karakteristik kualitatif antara SFAC
Nomor 2 dan SFAC Nomor 8
SFAC No. 2 SFAC No. 8
Primary Decision-Specific Qualities: Fundamental Qualitative Characteristic:
Relevance Relevance
▪ Predictive Value ▪ Predictive Value
▪ Feedback Value ▪ Confirmatory Value
▪ Timeliness
Faithful Representation
Reliability ▪ Complete
▪ Verifiability ▪ Free From Error
▪ Representational Faithfulness ▪ Neutral
▪ Neutrality
Secondary & Interactive Qualities: Enhancing Characteristics:
Comparability (Including Consistency) ▪ Comparability
▪ Verifiability
▪ Timeliness
Threshold for Recognition: ▪ Understandability
Materiality

3. ARS No. 1 dan Ars no 3 merupakan postulat yang mendasari pemikiran historical
cost! Uraikan maksud statement tersebut! Tetapi kedua ARS ditolak dan dianggap
gagal. Jelaskan, mengapa kedua ARS ditolak?
Jawab:
✓ ARS No. 1 dan Ars no 3 merupakan postulat yang mendasari pemikiran historical
cost: maksudnya adalah asumsi dasar yang terdapat pada ARS 1 dan 3 yang mana postulat
didasarkan pada lingkungan bisnis yang berkembang dari kebutuhan operasi praktis,
sehingga pemikiran historical cost menjadi sebuah konsep melalu pertimbangan prinsip.
Yang mana dengan pertimbangan undang-undang pajak penghasilan, tetapi juga muncul di
beberapa karya teoretis yang sebagian besar ditulis pada tahun-tahun pembentukan (1930-
1946) kelompok pembuat kebijakan akuntansi. Yang paling menonjol adalah monograf oleh
Paton dan Littleton, Pengantar Standar Akuntansi Perusahaan, yang mendekati teori secara
deduktif daripada dari sudut pandang apa yang sedang dilakukan dalam praktik. Karya
penting lain dari periode ini termasuk yang berikut:

• Upaya Canning untuk menghubungkan penilaian aset dengan arus kas masa depan
• Buku-buku terpisah oleh Sweeney dan MacNeal, yang masing-masing berkaitan dengan
akuntansi untuk nilai perubahan unit moneter dan kelemahan historis biaya
• Sanders, Hatfield, dan monografi Moore tentang menurunkan prinsip akuntansi dari
praktek
• Buku Gilman tentang penyempurnaan konsep pendapatan
• Upaya Littleton untuk mendapatkan secara induktif prinsip akuntansi yang mendasari
praktek yang relevan

Konsep sendiri adalah hasil dari proses identifikasi, mengklasifikasikan, dan menafsirkan
berbagai fenomena atau ajaran termasuk berdasarkan pada postulate yang khususnya pada
ARS 1 dan 3. Dengan demikian, ini bukan bagian dari proses formal perumusan teori, tetapi
dapat digunakan dalam teori sebagai bagian dari struktur postulat, atau dalam kesimpulan
yang diambil dari postulat, atau bahkan sebagai subjek pengujian dalam penelitian empiris.
Konsep-konsep diuraikan sebagai berikut:

• Postulat adalah asumsi dasar mengenai lingkungan bisnis.


• Prinsip adalah pendekatan umum yang digunakan dalam pengakuan dan pengukuran
peristiwa akuntansi. Prinsip dibagi menjadi dua jenis utama yaitu prinsip berorientasi
input dan prinsip berorientasi keluaran.

✓ ARS 1 dan ARS 3 ditolak dan dianggap gagal karena berbagai alasan selain alasan yang
paling jelas yaitu ketidakmampuan akuntan untuk meninggalkan historical cost, postulat
dan prinsip-prinsip itu sendiri punya beberapa kelemahan, postulat tidak lengkap dan oleh
karena itu, tidak dapat dikecualikan sistem nilai dari yang ditentukan dalam prinsip. Bahkan
di luar pertanyaan logika dan kecukupan ARS 1 dan ARS 3, sejumlah masalah bahwa upaya
Moonitz-Sprouse tidak bisa berhasil. Sepertinya Moonitz dan Sprouse ditugaskan untuk
menemukan postulat dan prinsip-prinsip tersebut mengarah ke "true income" 'dengan kata
lain, untuk menggunakan konsep pendapatan tunggal yang akan menunjukkannya lebih
unggul dari semua penantang lainnya. Dalam retrospeksi, terbukti bahwa tidak ada
pengukuran pendapatan yang bisa dianggap memiliki keunggulan dibandingkan konsep
yang bersaing.

4. Pendekatan objektif-standar juga disebut pendekatan kegunaan keputusan. Jelaskan,


bagaimana mengukur tingkat kegunaan informasi akuntansi (relevansi nilai informasi
akuntansi) dari perspektif informasi dan perspektif pengukuran.
Jawab:
✓ Kegunaan keputusan merupakan suatu pendekatan terhadap laporan keuangan yang
berdasarkan biaya historis agar lebih berguna. Selama ini penyajian laporan keuangan
harus menekankan pada karateristik kualitatif laporan keuangan, yaitu reliabilitas dan
relevansi. Reliabilitas merupakan penyajian informasi yang terkandung di dalam laporan
keuangan harus dapat diandalkan jika cukup terbebas dari kesalahan dan penyimpangan
merupakan suatu penyajian yang jujur. Sebaliknya, relevansi adalah informasi akuntansi
keuangan yang relevan mempunyai pengaruh terhadap keputusan ekonomi yang
menggunakan informasi akuntansi keuangan itu.
✓ Pendekatan kegunaan keputusan dapat digunakan dengan dua perspektif, yaitu
perspektif informasi dan perspektif pengukuran. Perspektif informasi lebih
menekankan pada kandungan informasi yang ada dalam laporan keuangan. Sedangkan,
perspektif pengukuran menekankan pada pemilihan metode pengukuran terhadap
laporan keuangan.

5. Dalam pengukuran akuntansi yang didasarkan pada biaya historis, ada biaya
ditangguhkan di Neraca. Jelaskan mengapa? Setujukah saudara?
Jawab:
✓ Karena historical cost hanya melaporan penghasilan/pendapatan saja (yang cocok dengan
input/masukan pada konsep biaya historis) tanpa pengakuan atas perubahan nilai aset dan
kewajiban yang terdapat dalam neraca sehingga dapat menyesatkan dan menghasilkan
kebijakan dividen yang tidak benar.
✓ Tidak Setuju, historical cost memang banyak membantu, namun tidak cukup memuaskan
dalam penilaian untuk pengambilan keputusan ekonomi. Ketika aset dibeli, historical cost
memang tepat, sebab menunjukan harga kini, tetapi dengan berlalunya waktu, historical
cost hampir pasti tidak akan relevan lagi. Dalam kondisi terjadi kenaikan harga, laba
perusahaan akan terlalu tinggi, karena penyusutan aset yang terlalu kecil. Masalah ini
menjadi berbahaya, karena dividen dibagikan berdasarkan laba akuntansi, begitu juga pajak.
Selanjutnya, historical cost telah berulang kali menyatakan bahwa sistem gagal dalam
fungsi yang mendasarinya untuk menyediakan informasi yang obyektif. ada begitu banyak
keputusan yang terkait dengan pencatatan, pengukuran dan pelaporan informasi bahwa
sistem historical cost jauh dari obyektif dan terbuka terhadap manipulasi.
6. Dalam akuntansi akrual, aset tetap disusutkan selama manfaat ekonomi. Jelaskan, (1)
Apa yang mendalilkan, (2) prinsip-prinsip apa yang mendasari depresiasi aset tetap?
Jawab:

✓ Setelah Aset Tetap diperoleh, maka aset tetap tersebut akan digunakan oleh perusahaan
untuk kegiatan operasional dan produksinya dalam fase ini, perlakuan akuntansi terhadap
aset tetap ada beberapa perlakuan, salah satu perlakuan akuntansinya adalah penyusutan
aset tetap. Penyusutan Aset Tetap (Depreciation) merupakan konsekuensi dari
penggunaan aset tetap dimana aset tetap akan mengalami penurunan fungsi
✓ Yang mendalilkannya adalah Standar Akuntansi Keuangan (SAK) menyatakan
penyusutan adalah jumlah yang bisa disusutkan dialokasikan ke setiap periode akuntansi
selama masa manfaat aset tetap menggunakan berbagai metode penyusutan yang
sistematis. Apapun metode penyusutan yang digunakan, didalam dunia akuntansi
diperlukan konsistensi dalam aplikasinya, tidak berubah ubah, tanpa memandang
pertimbangan pajak ataupun tingkat keuntungan perusahaan.
✓ Prinsip yang mendasari Penyusutan Aset Tetap adalah prinsip mempertemukan (Matching
Principle) yang dimaksud prinsip mempertemukan biaya adalah mempertemukan biaya
dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk
menentukan besamya penghasilan bersih setiap periode. Karena biaya itu harus
dipertemukan dengan pendapatannya, maka pembebanan biaya sangat tergantung pada saat
pengakuan pendapatan. Apabila pengakuan suatu pendapatan ditunda, maka pembebanan
biayanya juga akan ditunda sampai saat diakuinya pendapatan. Jadi saat beban penyusutan
dialokasikan akan menggabarkan pendapatan bersih dari sebuah perusahaan, supaya tidak
salah dalam mengambil keputusan karena hilangnya beban penyusutan yang tidak
dialokasikan

7. Dalam SFAC No. 6, mengenai elemen-elemen laporan keuangan, dalam paragraf 20


dijelaskan, Elemen-elemen laporan keuangan memiliki dua jenis yang berbeda, yang
kadang-kadang dijelaskan sebagai analog dengan foto dan gambar bergerak.
Jelaskan, apa yang dimaksud dengan pernyataan itu, berikan contoh dan ilustrasi
artikulasi laporan keuangan (paragraf 21)
Jawab:
✓ Analog dengan foto dan gambar bergerak maksudnya elemen laporan keuangan memiliki
keterkaitan satu sama lain yang tidak dapat dipisahkan, yaitu aset, kewajiban, dan ekuitas
/aset bersih diubah oleh unsur-unsur dari jenis yang lain dan kapanpun hasilnya
kumulatif dan kenaikan/penurunan dalam suatu aset tidak dapat terjadi tanpa
penurunan/kenaikan yang sesuai pada aset lain dan yang terkait dalam suatu kewajiban
atau ekuitas.

✓ Contoh dan ilustrasi artikulasi laporan keuangan sebagai berikut:


• Ketika terjadi transaksi pembelian aset tetap secara kredit, di sisi aset nilai aset tetap
meningkat diikuti dengan nilai hutang usaha pada sisi kewajiban juga ikut meningkat.
• Ketika terjadi pembayaran hutang, di suatu sisi nilai hutang usaha pada sisi kewajiban
akan turun begitu pula nilai aset akan turun akibat keluarnya sejumlah kas.
• Ketika terjadi penjualan secara kredit, di sisi aset nilai piutang akan meningkat diikuti
dengan nilai penjualan yang juga akan meningkat. Penjualan yang meningkat dapat
meningkatkan laba bersih perusahaan. Sehingga dengan laba bersih yang meningkat
dapat menyebabkan nilai ekuitas juga ikut meningkat.

8. Jelaskan perbedaan antara Pelaporan Keuangan dan Laporan Keuangan. Jelaskan


pula mana yang mandatory dan mana yang bersifat voluntary? Mengapa?
Jawab:
✓ Perbedaann dari segi difinisi
Pelaporan keuangan merupakan proses penyampaian informasi keuangan yang meliputi
segala aspek didalamnya yakni misalnya lembaga-lembaga terkait ataupun prinsip dan
peraturan yang berlaku. Pelaporan keuangan juga dapat didefinisikan sebagai informasi
keuangan yang disediakan perusahaan untuk membantu para pengguna dengann keputusan
alokasi modal perusahaan. Sedangakan laporan keuangan merupakan salah satu media
untuk menyampaikan informasi keuangan dan menggambarkan kinerja suatu perusahaan
dalam suatu periode akuntansi. Menurut Standar Akuntansi Keuangan: “Laporan keuangan
merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan”.

✓ Perbedaan dari Segi Informasi yang Disediakan


Pelaporan keuangan menyediakan informasi yang bisa digunakan untuk khalayak umum
maupun digunakan untuk tujuan khusus. Beberapa informasi yang disediakan oleh
pelaporan keuangan diantaranya :
• Laporan keuangan
• Surat presiden
• Jadwal tambahan
• Prospektus
• Laporan diajukan dengan lembaga pemerintah
• Siaran pers
• Prakiraan manajemen
• Laporan dampak sosial atau lingkungan

Sedangakan laporan keuangan menyediakan informasi tentang riwayat suatu perusahaan


pada suatu periode dalam skala uang. Informasi yang disediakan oleh laporan keuangan
antara lain :
• Laporan laba rugi dan pendapatan komprehensif lain
• Laporan posisi keuangan
• Laporan perubahan ekuitas
• Laporan arus kas
• Catatan atas laporan keuangan

✓ Dari Segi Tujuannya


Tujuan dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi yang berkaitan dengan
para pengguna laporan tersebut. Seperti informasi tentang alokasi sumber daya ekonomi,
keputusan kredit dan investasi, dan informasi mengenai prakiraan manajemen. Sedangkan
tujuan dari laporan keuangan itu sendiri adalah menyediakan informasi yang akurat,
objektif, dan faktual tentang keuangan perusahaan yang digunakan untuk mengambil
keputusan ekonomi bagi pihak-pihak yang terkait.

Apabila ditinjau dari sudut pandang mandatory atau voluntary antara pelaporan keuangan
dan laporan keuangan. Pelaporan keuangan bersifat voluntary, karena dilihat dari seg
informasi yang disediakan memiliki komponen informasi tambahan seperti: Surat presiden,
jadwal tambahan, prospektus, laporan diajukan dengan lembaga pemerintah, siaran pers,
prakiraan manajemen, laporan dampak sosial atau lingkungan, telaahan keuangan yang
menjelaskan karakteristik utama yang mempengaruhi kinerja perusahaan, posisi keuangan
perusahaan, kondisi ketidakpastian, laporan nilai tambah) adalah merupakan pengungkapan
yang dianjurkan (tidak diharuskan) dan diperlukan dalam rangka memberikan penyajian
yang wajar dan relevan dengan kebutuhan pemakai. Sedangkan laporan keuangan bersifat
mandatory, karena laporan keuangan merupakan syarat minimum yang disyaratkan oleh
peraturan yang berlaku. Peraturan tentang standar pengungkapan informasi bagi perusahaan
yang telah melakukan penawaran umum dan perusahaan publik yaitu, Peraturan
No.VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian laporan keuangan dan Peraturan No.VIII.G.2
tentang laporan tahunan, serta surat edaran ketua Bapepam No. SE-02/PM/2002 yang
mengatur tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan
publik untuk setiap jenis industri.

Anda mungkin juga menyukai