Pertanyaan Teori Akuntansi PDF
Pertanyaan Teori Akuntansi PDF
Diajukan untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester (UTS) Teori Akuntansi Oleh
Departeman Akuntansi Program Studi Magister Akuntansi
Oleh
SUHADAK
NIM: 041924253019
1. Saat Konggres sekitar tahun 1930an memberi kewenangan kepada SEC mengatur
pelaporan keuangaan, saat itu dapat dikatakan regulasi pelaporan keuangan di
Amerika Serikat dimulai. Dalam perkembangannya, terdapat pro dan kontra
mengenai regulasi pelaporan keuangan. Menurut saudara apakah Pelaporan
Keuangan perlu diatur? Uraikan jawaban saudara secara lengkap dan detail dengan
kronologis dan logika yang terkait bila perlu menggunakan gambar atau diagram!
Jawab:
Regulasi berkembang seiring dengan perkembangan praktik akuntansi. Namun, dalam
perkembangannya regulasi tidaklah didukung oleh beberapa pihak, terdapat pihak yang setuju
dan yang tidak setuju terkait dengan apakah diperlukan regulasi terhadap standar akuntansi
keuangan.
Beberapa argumen yang mendukung pelaporan keuangan tanpa regulasi. Argumen
semuanya berhubungan dengan insentif untuk perusahaan yang melaporkan informasi tentang
dirinya pada pemilik dan pasar modal secara umum. Agency Theory menjelaskan bagaimana
insentif hidup untuk pelaporan sukarela pada pemilik. Kerelaan yang lebih luas melaporkan
pada pasar modal dijelaskan oleh signalling theory dan persaingan di pasar modal. Terakhir,
timbul desakan bahwa banyak informasi tidak dilaporkan secara sukarela akan mendapatkan
melalui kontrak pribadi. Argumentasi yang mendukung non-regulasi pasar lebih luas pada
dasarnya adalah teori deduktif.
Sedangkan pendapat tentang pelaporan dengan regulasi pelaporan keuangan dapat dijustifikasi
berhubungan dengan kepentingan publik. Dalam konteks ini, terdapat 2 alasan yang secara
normal digunakan untuk mempertahankan regulasi. Satu alasan adalah kemungkinan terjadinya
kesalahan pada sistem pasar bebas yang disebut market failure, dan akan mengakibatkan
munculnya ketidakoptimalan dalam alokasi sumber daya. Monopoli alamiah seperti yang
terjadi pada industri kebutuhan, adalah sebuah contoh kegagalan pasar yang membutuhkan
intervensi dari peraturan untuk mencegah kekurangan penawaran dan harga monopoli. Alasan
kedua adalah kemungkinan pasar bebas bertentangan dengan tujuan sosial. Misalnya, dapat
dikatakan pasar bebas tidak cukup mengkomunikasikan informasi pada kepada pasar sekuritas,
mengakibatkan manajer dan pihak dalam lainnya yang mempunyai informasi, tidak didapatkan
pemegang saham. Sebagai tambahan, informasi yang disediakan pada pasar non-regulasi tidak
menyediakan keterbandingan yang di antara semua perusahaan. Sebuah justifikasi filosofis
dari proses penyusunan standar adalah (disebut kodofikasi) adalah didasarkan pada perbaikan
secara evolusi terhadap standar akuntansi pada sebuah masyarakat yang terbuka dan
demokratis. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa regulasi memang
sangat diperlukan pada pelaporan keuangan.
Berikut penjelasan melalu gambar terkait pelaporan keuangan perlukah regulasi atau tidak:
Insentif dan
Mempertimbangkan
kepentingan pribadi
>< kepentingan publik
Dari kepentingan yang muncul dari motivasi pro dan kontra regulasi atas
pelaporan keuangan, maka disimpulkan Pelaporan keuangan dengan
regulasi lebih dibutuhkan
2. Karakteristik kualitatif dalam SFAC nomer 2 diterbitkan oleh siapa? Jelaskan dengan
detil karakteristik tersebut! Uraikan pula alasan alasan mengapa SFAC No 8
dipublikasikan? Apa perbedaan dalam prinsip-prinsip karakteristik kualitatif antara
SFAC Nomor 2 dan SFAC Nomor 8?
Jawab:
✓ Karakteristik kualitatif dalam SFAC nomer 2 diterbitkan oleh Financial Accounting
Standard Board (FASB)
✓ Karakteristik SFAC No. 2 adalah sebagai berikut:
Karakteristik kualitatif informasi akuntansi sesuai SFAC No. 2 mempunyai dua tingkatan,
yaitu karakteristik kualitatif primer dan sekunder.
a. Karakteristik kualitatif primer terdiri dari: Relevansi (relevance) dan
reliabilitas (reliability)
Relevansi (relevance) menurut FASB no 2 adalah “mampu membuat perbedaan dalam
sebuah keputusan dengan membantu pengguna untuk membentuk prediksi tentang hasil
dari peristiwa masa lalu, sekarang, dan masa depan atau untuk mengkonfirmasi atau
membenarkan harapan sebelumnya. Informasi dapat membuat sebuah perbedaan
terhadap keputusan dengan meningkatkan kapasitas pembuat keputusan untuk
memprediksi atau dengan memberikan umpan balik terhadap harapan sebelumnya”.
Dalam SFAC nomor 2, informasi yang relevan harus memiliki:
• Nilai prediktif (predictive value): yakni dapat digunakan untuk memprediksi apa
yang akan terjadi di masa yang akan dating
• Nilai balikan (feedback value): yakni mampu membantu menjustifikasi dan
mengoreksi harapan masa lalu
• Ketepatwaktuan (timeliness): yakni informasi harus disajikan kepada para pemakai
sebelum informasi itu kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi pengambilan
keputusan
Karakteristik terakhir yang disebutkan dalam SFAC nomor 2 adalah materiality yang
merupakan bagian sifat ambang batas untuk pengakuan (threshold for
recognition). Materialitas adalah sebuah konsep luas yang berhubungan dengan karakteristik
kualitatif, terutama relevansi dan keandalan. Materialitas dan relevansi keduanya
didefinisikan dalam hal apa yang mempengaruhi atau membuat suatu perbedaan bagi
pembuat keputusan.
✓ Alasan diterbitkannya SFAC nomor 8 oleh FASB pada tahun 2010 yang merupakan
pengganti dari SFAC nomor 1 dan 2 adalah langkah awal sebagai hasil dari kerjasama yang
dilakukan antara FASB dan IASB sejak tahun 2004 sebagai sebuah tambahan
terhadap Norwalk Agreement, dimana kerjasama tersebut merupakan suatu upaya untuk
melakukan konvergensi masing-masing kerangka konseptual FASB-IASB, serta
dimaksudkan untuk menetapkan tujuan-tujuan dan konsep-konsep fundamental yang akan
menjadi dasar untuk pengembangan akuntansi keuangan dan pedoman pelaporan.
✓ Perbedaan dalam prinsip-prinsip karakteristik kualitatif antara SFAC Nomor 2 dan SFAC
Nomor 8. Karakteristik kualitatif yang dijelaskan dalam statement SFAC nomor 8 terdiri
dari dua karakteristik fundamental dan empat karakteristik tambahan yang sifatnya
meningkatkan mutu dari dua karakteristik fundamental tersebut. Dua karakteristik
fundamental tersebut yaitu relevance dan faithful representation. Kemudian, agar
kegunaan suatu informasi keuangan semakin meningkat, maka harus didukung oleh empat
karakteristik yaitu comparability, verifiability, timeliness, dan understandability.
Dalam SFAC nomor 2, informasi yang relevan harus disajikan secara tepat
waktu (timeliness), memiliki nilai prediktif (predictive value) dan nilai umpan
balik (feedback value). Sementara di SFAC nomor 8, informasi keuangan yang relevan
adalah mampu membuat perbedaan dalam keputusan jika memiliki nilai
prediktif (predictive value) dan nilai konfirmasi (confirmatory value). Hal yang sama juga
berlaku pada faithful representation, dalam SFAC nomor 8, untuk menjadi faithful
representation yang sempurna maka harus memiliki karakteristik lengkap
(complete), netral (neutral), dan bebas dari kesalahan (free from error). Sementara dalam
SFAC nomor 2, faithful representation atau representational faithfulness menjadi bagian
dari reliability. Dua karakteristik fundamental tersebut memerlukan comparability,
verifiability, timeliness, dan understandability untuk meningkatkan kualitas informasi yang
bermanfaat dalam pengambilan keputusan.
Berikut ringkasan perbedaan dalam prinsip-prinsip karakteristik kualitatif antara SFAC
Nomor 2 dan SFAC Nomor 8
SFAC No. 2 SFAC No. 8
Primary Decision-Specific Qualities: Fundamental Qualitative Characteristic:
Relevance Relevance
▪ Predictive Value ▪ Predictive Value
▪ Feedback Value ▪ Confirmatory Value
▪ Timeliness
Faithful Representation
Reliability ▪ Complete
▪ Verifiability ▪ Free From Error
▪ Representational Faithfulness ▪ Neutral
▪ Neutrality
Secondary & Interactive Qualities: Enhancing Characteristics:
Comparability (Including Consistency) ▪ Comparability
▪ Verifiability
▪ Timeliness
Threshold for Recognition: ▪ Understandability
Materiality
3. ARS No. 1 dan Ars no 3 merupakan postulat yang mendasari pemikiran historical
cost! Uraikan maksud statement tersebut! Tetapi kedua ARS ditolak dan dianggap
gagal. Jelaskan, mengapa kedua ARS ditolak?
Jawab:
✓ ARS No. 1 dan Ars no 3 merupakan postulat yang mendasari pemikiran historical
cost: maksudnya adalah asumsi dasar yang terdapat pada ARS 1 dan 3 yang mana postulat
didasarkan pada lingkungan bisnis yang berkembang dari kebutuhan operasi praktis,
sehingga pemikiran historical cost menjadi sebuah konsep melalu pertimbangan prinsip.
Yang mana dengan pertimbangan undang-undang pajak penghasilan, tetapi juga muncul di
beberapa karya teoretis yang sebagian besar ditulis pada tahun-tahun pembentukan (1930-
1946) kelompok pembuat kebijakan akuntansi. Yang paling menonjol adalah monograf oleh
Paton dan Littleton, Pengantar Standar Akuntansi Perusahaan, yang mendekati teori secara
deduktif daripada dari sudut pandang apa yang sedang dilakukan dalam praktik. Karya
penting lain dari periode ini termasuk yang berikut:
• Upaya Canning untuk menghubungkan penilaian aset dengan arus kas masa depan
• Buku-buku terpisah oleh Sweeney dan MacNeal, yang masing-masing berkaitan dengan
akuntansi untuk nilai perubahan unit moneter dan kelemahan historis biaya
• Sanders, Hatfield, dan monografi Moore tentang menurunkan prinsip akuntansi dari
praktek
• Buku Gilman tentang penyempurnaan konsep pendapatan
• Upaya Littleton untuk mendapatkan secara induktif prinsip akuntansi yang mendasari
praktek yang relevan
Konsep sendiri adalah hasil dari proses identifikasi, mengklasifikasikan, dan menafsirkan
berbagai fenomena atau ajaran termasuk berdasarkan pada postulate yang khususnya pada
ARS 1 dan 3. Dengan demikian, ini bukan bagian dari proses formal perumusan teori, tetapi
dapat digunakan dalam teori sebagai bagian dari struktur postulat, atau dalam kesimpulan
yang diambil dari postulat, atau bahkan sebagai subjek pengujian dalam penelitian empiris.
Konsep-konsep diuraikan sebagai berikut:
✓ ARS 1 dan ARS 3 ditolak dan dianggap gagal karena berbagai alasan selain alasan yang
paling jelas yaitu ketidakmampuan akuntan untuk meninggalkan historical cost, postulat
dan prinsip-prinsip itu sendiri punya beberapa kelemahan, postulat tidak lengkap dan oleh
karena itu, tidak dapat dikecualikan sistem nilai dari yang ditentukan dalam prinsip. Bahkan
di luar pertanyaan logika dan kecukupan ARS 1 dan ARS 3, sejumlah masalah bahwa upaya
Moonitz-Sprouse tidak bisa berhasil. Sepertinya Moonitz dan Sprouse ditugaskan untuk
menemukan postulat dan prinsip-prinsip tersebut mengarah ke "true income" 'dengan kata
lain, untuk menggunakan konsep pendapatan tunggal yang akan menunjukkannya lebih
unggul dari semua penantang lainnya. Dalam retrospeksi, terbukti bahwa tidak ada
pengukuran pendapatan yang bisa dianggap memiliki keunggulan dibandingkan konsep
yang bersaing.
5. Dalam pengukuran akuntansi yang didasarkan pada biaya historis, ada biaya
ditangguhkan di Neraca. Jelaskan mengapa? Setujukah saudara?
Jawab:
✓ Karena historical cost hanya melaporan penghasilan/pendapatan saja (yang cocok dengan
input/masukan pada konsep biaya historis) tanpa pengakuan atas perubahan nilai aset dan
kewajiban yang terdapat dalam neraca sehingga dapat menyesatkan dan menghasilkan
kebijakan dividen yang tidak benar.
✓ Tidak Setuju, historical cost memang banyak membantu, namun tidak cukup memuaskan
dalam penilaian untuk pengambilan keputusan ekonomi. Ketika aset dibeli, historical cost
memang tepat, sebab menunjukan harga kini, tetapi dengan berlalunya waktu, historical
cost hampir pasti tidak akan relevan lagi. Dalam kondisi terjadi kenaikan harga, laba
perusahaan akan terlalu tinggi, karena penyusutan aset yang terlalu kecil. Masalah ini
menjadi berbahaya, karena dividen dibagikan berdasarkan laba akuntansi, begitu juga pajak.
Selanjutnya, historical cost telah berulang kali menyatakan bahwa sistem gagal dalam
fungsi yang mendasarinya untuk menyediakan informasi yang obyektif. ada begitu banyak
keputusan yang terkait dengan pencatatan, pengukuran dan pelaporan informasi bahwa
sistem historical cost jauh dari obyektif dan terbuka terhadap manipulasi.
6. Dalam akuntansi akrual, aset tetap disusutkan selama manfaat ekonomi. Jelaskan, (1)
Apa yang mendalilkan, (2) prinsip-prinsip apa yang mendasari depresiasi aset tetap?
Jawab:
✓ Setelah Aset Tetap diperoleh, maka aset tetap tersebut akan digunakan oleh perusahaan
untuk kegiatan operasional dan produksinya dalam fase ini, perlakuan akuntansi terhadap
aset tetap ada beberapa perlakuan, salah satu perlakuan akuntansinya adalah penyusutan
aset tetap. Penyusutan Aset Tetap (Depreciation) merupakan konsekuensi dari
penggunaan aset tetap dimana aset tetap akan mengalami penurunan fungsi
✓ Yang mendalilkannya adalah Standar Akuntansi Keuangan (SAK) menyatakan
penyusutan adalah jumlah yang bisa disusutkan dialokasikan ke setiap periode akuntansi
selama masa manfaat aset tetap menggunakan berbagai metode penyusutan yang
sistematis. Apapun metode penyusutan yang digunakan, didalam dunia akuntansi
diperlukan konsistensi dalam aplikasinya, tidak berubah ubah, tanpa memandang
pertimbangan pajak ataupun tingkat keuntungan perusahaan.
✓ Prinsip yang mendasari Penyusutan Aset Tetap adalah prinsip mempertemukan (Matching
Principle) yang dimaksud prinsip mempertemukan biaya adalah mempertemukan biaya
dengan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut. Prinsip ini berguna untuk
menentukan besamya penghasilan bersih setiap periode. Karena biaya itu harus
dipertemukan dengan pendapatannya, maka pembebanan biaya sangat tergantung pada saat
pengakuan pendapatan. Apabila pengakuan suatu pendapatan ditunda, maka pembebanan
biayanya juga akan ditunda sampai saat diakuinya pendapatan. Jadi saat beban penyusutan
dialokasikan akan menggabarkan pendapatan bersih dari sebuah perusahaan, supaya tidak
salah dalam mengambil keputusan karena hilangnya beban penyusutan yang tidak
dialokasikan
Apabila ditinjau dari sudut pandang mandatory atau voluntary antara pelaporan keuangan
dan laporan keuangan. Pelaporan keuangan bersifat voluntary, karena dilihat dari seg
informasi yang disediakan memiliki komponen informasi tambahan seperti: Surat presiden,
jadwal tambahan, prospektus, laporan diajukan dengan lembaga pemerintah, siaran pers,
prakiraan manajemen, laporan dampak sosial atau lingkungan, telaahan keuangan yang
menjelaskan karakteristik utama yang mempengaruhi kinerja perusahaan, posisi keuangan
perusahaan, kondisi ketidakpastian, laporan nilai tambah) adalah merupakan pengungkapan
yang dianjurkan (tidak diharuskan) dan diperlukan dalam rangka memberikan penyajian
yang wajar dan relevan dengan kebutuhan pemakai. Sedangkan laporan keuangan bersifat
mandatory, karena laporan keuangan merupakan syarat minimum yang disyaratkan oleh
peraturan yang berlaku. Peraturan tentang standar pengungkapan informasi bagi perusahaan
yang telah melakukan penawaran umum dan perusahaan publik yaitu, Peraturan
No.VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian laporan keuangan dan Peraturan No.VIII.G.2
tentang laporan tahunan, serta surat edaran ketua Bapepam No. SE-02/PM/2002 yang
mengatur tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan
publik untuk setiap jenis industri.