Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

AKAR KONFLIK ETNIS 1998 DI SURAKARTA


(TINJAUAN KRITIS HISTORIS)

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan Oleh:

Aulia Fitriana B0416011 – 2016


Relin Endra Murni B0416049 – 2016
Muhammad Fatih Abdulbari B0415038 – 2015

```

UNIVERSITAS SEBELAS MARET


SURAKARTA
2017
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................ii
DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................1
1.1. Latar Belakang .............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................................2
1.3. Tujuan ...........................................................................................................3
1.4. Luaran ...........................................................................................................3
1.5. Manfaat .........................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................4
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................6
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ........................................................7
4.1 Anggaran Biaya ..............................................................................................7
4.2 Jadwal Kegiatan .............................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................9
LAMPIRAN
1. Biodata Ketua, Anggota Kelompok, dan Dosen Pembimbing .................10
2. Justifikasi Anggaran Biaya ......................................................................16
3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas .......................19
4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana Kegiatan............................................20

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P .............................................................7


Tabel 2 Jadwal Kegiatan ............................................................................................7

iv
1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia memiliki keanekaragaman suku, etnis, bahasa serta budaya. Di satu
sisi, keberagaman Indonesia disadari betul dan justru menjadi prinsip dasar
persatuan Indonesia (Abdulbari, 2017: 7), di sisi lain, keberagaman masih menjadi
salah satu alasan utama terjadinya konflik.

Salah satu isu yang dapat memicu konflik yang besar dan keras adalah isu
etnis. Isu ini sudah sangat mengkhawatirkan dan sering menimbulkan ketegangan.
Isu etnis sendiri adalah isu yang sangat sensitif dan di saat yang sama juga sangat
efektif dan mudah dimainkan, utamanya ketika berhubungan dengan kepentingan
politik. Pembahasan mengenai etnis dalam kaitannya dengan politik umumnya
memancing kebencian. Contohnya dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, diakui atau
tidak, isu etnis menjadi salah satu isu dominan. Bersamaan dengan pilkada,
ketegangan antar etnis meluas, tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di berbagai
daerah lain.

Banyak sekali contoh konflik etnis di berbagai daerah sejak masa kolonial.
Pada masa Perang Jawa, terjadi pembunuhan terhadap etnis Tionghoa karena
faktor kebencian dan kecemburuan. Awal abad XX, konflik etnis kembali
merebak di Surakarta antara perkumpulan pedagang pribumi Rekso Roemekso dan
kelompok pengusaha Cina Kong Sing. Konflik yang awalnya berbau ekonomi ini
meluas menjadi konflik antar etnis. Tahun 1918 juga terjadi huru-hara anti-
Tionghoa yang melibatkan beberapa pimpinan Sarikat Islam (SI) di Kudus.
(Suryadinata, 1984: 8)

Pasca kemerdekaan masih terlihat beberapa periode yang dipenuhi kekerasan


etnis. Tahun 1965 dan sepanjang Orde Baru, akan banyak sekali ditemukan fakta
dan kejadian yang sangat berbau kekerasan terhadap etnis. Mulai dari pembatasan
kultural, diskriminasi rasial, hingga pembantaian terhadap etnis-etnis tertentu.

Tahun 1998 dalam suasana reformasi, lagi-lagi terjadi kekerasan etnis.


Konflik pada tahun 1998 sendiri adalah puncak koflik di era Orde Baru dan
tentunya masih segar dalam ingatan masyarakat. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi terjadinya kerusuhan dan kekerasan dalam reformasi.

Krisis moneter yang tidak terkendali menjadi awal mula kerusuhan 1998.
Melemahnya rupiah dan inflasi segera disambut dengan demonstrasi yang pecah
di banyak kota besar. Demonstrasi segera berubah menjadi kerusuhan setelah
adanya tindakan represif aparat yang menembaki demonstran dan menewaskan
beberapa mahasiswa. Bentrok tidak lagi terhindarkan dan situasi menjadi semakin
kacau.
2
Kacaunya situasi, ditambah tidak kunjung selesainya permasalahan ekonomi
membuat masyarakat marah terhadap pihak yang dianggap bertanggung jawab.
Dalam hal ini, umumnya masyarakat menganggap etnis Tionghoa adalah
penyebab mundurnya perekonomian. Oleh sebab itu, pecahlah penjarahan dan
kekerasan terhadap etnis Tionghoa dengan skala yang sangat luas di seluruh
Indonesia.

Kerusuhan berbau etnis juga terjadi di Surakarta. Konflik meluas setelah


tindakan represif aparat terhadap mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Surakarta (UMS) pada 13 Mei 1998. Kemudian, pada tanggal 14 dan 15 Mei,
kerusuhan pecah berawal dari wilayah Singosaren yang pada saat itu menjadi
pusat perbelanjaan dan pemukiman Tionghoa, kemudian menyebar ke seluruh
kota. (Mulyadi, 1999: 488-493)

Situasi yang kacau saat itu mengaburkan akar permasalahan kekerasan etnis.
Misalnya saja, apa hubungan antara etnis Tionghoa dan krisis ekonomi? Mengapa
etnis Tionghoa menjadi sasaran utama saat terjadi krisis? Hal ini jika dilihat dari
kacamata awam akan sangat aneh dan tidak berkorelasi. Oleh karena itu perlu ada
penguraian fakta dan pengkajian secara kritis terhadap peristiwa ini.

Karya ini hendak mengkaji secara historis sebab dari kerusuhan etnis tahun
1998 di Surakarta. Melalui anggapan bahwa akar dari konflik ini dapat ditemukan
melalui tinjauan historis, karya ini akan mencoba menemukan akar permasalahan
dari konflik etnis di Surakarta sejak masa kolonial dan melihat relevansinya dalam
konflik tahun 1998.

Ide penelitian mengungkap akar konflik etnis melalui tinjauan historis


merupakan ide orisinal yang, sejauh pengamatan dan pengetahuan peneliti, belum
diangkat dalam sebuah penelitian.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan pokok-pokok
permasalahan sebagai berikut:
1. Apa saja faktor-faktor dan akar permasalahan yang menyebabkan kerusuhan
etnis di Surakarta?
2. Mengapa etnis Tionghoa pada umumnya menjadi sasaran utama dalam
banyak kasus kekerasan?
3. Bagaimana latar belakang terjadinya kerusuhan 1998 di Surakarta?
4. Bagaimana relevansi dari faktor dan akar permasalahan dengan kerusuhan
1998 di Surakarta?
1.3 Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi faktor-faktor dan akar permasalahan yang menyebabkan
kerusuhan etnis pada masa kolonial.
3
2. Mengidentifikasi penyebab mengapa etnis Tionghoa menjadi sasaran utama
dalam kasus kekerasan etnis.
3. Mengetahui latar belakang terjadinya kerusuhan 1998 di Surakarta.
4. Mengidentifikasi akar permasalahan kerusuhan 1998 di Surakarta.
1.4 Luaran

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi karya ilmiah yang dapat
menyumbangkan fakta sejarah mengenai peristiwa kerusuhan etnis tahun 1998 di
Surakarta serta dapat dijadikan sebagai salah satu sumber acuan utama dari
berbagai sumber yang ada. Selanjutnya, tim penulis berharap hasil penelitian ini
dapat diterbitkan menjadi jurnal internasional publisher cognizant communication
corporation yang dapat membantu dalam proses penelitian lebih lanjut.

1.5 Manfaat
1. Mengungkap fakta dibalik kerusuhan etnis 1998 di Surakarta.
2. Menambah wawasan mengenai kejadian 1998 di Surakarta.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Buku berjudul Geger Pacinan tahun 1740-1743 (Kompas, 2013) karya


Daradjadi, mengulas mengenai konflik Tionghoa pada abad XVIII. Buku ini
mengulas pembantaian etnis Tionghoa di Batavia oleh Belanda hingga penyebab-
penyebabnya. Buku ini juga mengulas bagaimana politik orang Tionghoa serta
jabatan-jabatan yang diberikan kepada mereka pada saat itu.

Ada penggolongan etnis Tionghoa secara khusus, yaitu Orang Tionghoa


Totok dan Orang Tionghoa Peranakan. Kedua jenis golongan Tionghoa ini
memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Orang Tionghoa Totok adalah orang
Tionghoa asli, bahasa yang digunakan pun bahasa Mandarin, tidak menggunakan
bahasa yang digunakan masyarakat pribumi, sedangkan Orang Tionghoa
Peranakan adalah orang yang berdarah campuran antara pribumi dengan Tionghoa
atau orang Tionghoa yang lahir di Indonesia dan menggunakan bahasa pribumi.

Hal ini dibahas dalam buku Riwayat Tionghoa Peranakan di Jawa


(Komunitas Bambu, 2005) karya Onghokham dan Peranakan Tionghoa di
Nusantara (Gramedia, 2012) karya Iwan Santosa. Kedua buku ini memiliki
kesamaan dalam membahas Peranakan Tionghoa di Indonesia dari mulai awal
mula Tionghoa di Indonesia, kehidupan orang Tionghoa di Indonesia, dan
hubungan antara masayarakat Tionghoa dan masyarakat pribumi.

Buku lain yang membahas permasalahan Tionghoa adalah Dilema


Minoritas Tionghoa (Grafiti Press, 1984) karya Leo Suryadinata. Buku ini
menjabarkan bagaimana keresahan etnis Tionghoa di Indonesia yang sejak lama
menjadi masyarakat minoritas. Buku ini juga menjelaskan hubungan Tionghoa
dengan Islam, politik, serta kaitannya dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Buku ini juga menjelaskan mengenai kondisi ekonomi Tionghoa di Indonesia.

Buku lainnya adalah Runtuhnya Kekuasaan “Kraton Alit” (Lembaga


Pengembangan Teknologi Pedesaan, 1999) karya Hari Mulyadi dan kawan
kawan. Buku ini membahas hubungan antar etnis di Surakarta, radikalisasi
masyarakat Surakarta dan Kronologi kerusuhan Mei 1998 di Surakarta.

Sumber lainnya ialah jurnal Potret Segregasi Sosial Religius di Kota Solo
(Keagamaan di Kalangan Etnis Cina) karya Soedarmono dan M.C Ricklefs.
Jurnal ini membahas mengenai kehidupan beragama umat Tionghoa di Surakarta.
Dalam jurnal ini dibahas jika dalam pembangunan tempat peribadatan orang
Tionghoa, menariknya di tempat peribadatan atau klentheng itu terdapat aktivitas
ekonomi, sehingga mereka melakukan kegiatan jual-beli di dalam klentheng.
Klentheng itu sendiri didirikan oleh pedagang Tionghoa yang berlabuh di
Surakarta.
5
Dalam Jurnal Studi Perekat Sosial Pada Etnik Berpotensi Konflik Sebagai
Upaya Menciptakan Keharmonisan Lingkungan Sosial-Budaya Melalui
Pedekatan Social Capital Di Kampung Balong, Kota Surakarta (Studi Kasus Etnis
Cina-Jawa) karya Jamal Wiwoho. Dalam jurnal ini dibahas mengenai cara-cara
untuk merekatkan antara entis Cina-Jawa sehingga tercipta suatu keharmonisan
dalam kehidupan bermasyarakat.

Dari jurnal Indonesia in Flames karya Theodore Friend ini mengenai


konflik yang terjadi di Indonesia karena krisis moneter dan menyebabkan konflik
merebak ke daerah-daerah di Indonesia.

Dalam Penelitian yang telah dilakukan oleh Susanto yang berjudul From
Harmonie to Merdeka: The History of the Emergence Solo as a City of Conflict
in 1942-1950. Penelitian ini menjelaskan mengenai konflik-konflik yang berada di
Surakarta seperti kerusuhan akibat dijadikannya Solo sebagai kota Swapraja,
dalam penelitian ini ada bagian yang mengatakan awal kota Solo menjadi kota
konflik dimulai sejak hubungan yang semakin dekat antara Jepang dan orang
Cina.

Dari ulasan beberapa buku dan beberapa jurnal di atas, pembahasan


mengenai kasus konflik etnis masih terbatas pada kronologi atau analisis dalam
lingkup temporal kejadiannya saja. Karya ini akan mencoba menganalisa kejadian
tahun 1998 melalui pembahasan konflik serupa dalam lingkup temporal yang
lebih luas. Karya ini juga akan menganalisa faktor-faktor yang menyebabkan
konflik etnis di Surakarta dan membandingkan relevansinya pada konflik 1998.
6
BAB III
METODE PENELITIAN

Metode penilitian yang digunakan adalah metode penelitian sejarah.


Metode sejarah terdiri atas heuristik, kritik sumber, interprestasi, dan historiografi.

Heuristik adalah tahap pengumpulan sumber-sumber melalui kepustakaan


dan lisan. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan mencari sumber-sumber
tertulis seperti surat kabar dan dokumen sezaman. Penelitian lisan dilakukan
melalui wawancara tokoh atau saksi sejarah peristiwa terkait. Kedua sumber ini
merupakan sumber primer.

Selain sumber primer juga dikumpulkan sumber sekunder untuk


memperkaya penulisan. Sumber sekunder dapat berupa buku, jurnal, makalah,
surat kabar yang diterbitkan di luar lingkup temporal penelitian ini tetapi masih
berhubungan dengan topik.

Kritik sumber adalah tahapan seleksi untuk memilah sumber mana yang
bisa dijadikan refrensi dan mana yang tidak. Interpretasi merupakan tahap
pembacaan sumber dan rekonstruksi peristiwa. Tahap yang terakhir ialah
historiografi, yakni penulisan karya.

Secara prinsip, langkah penelitian ini pada dasarnya tidak berbeda dengan
model penelitian ilmu sosial yang lebih umum sifatnya seperti yang digambarkan
oleh Miles dan Haberman ( HB Sutopo: 2006, 120 ) sebagai berikut:

Metode Analisis Interaktif ( Miles & Haberman )

Koleksi Data

Reduksi Data Tampilan Data

Penarikan

Simpulan/ Verifiksasi
7
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
[Tabel 1]
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Peralatan Penunjang 3.400.000
2. Bahan Habis Pakai 1.660.000
3. Perjalanan 2.960.000
4. Lain-lain 1.675.000
Jumlah 9.695.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Jadwal kegiatan pelaksanaan program dari persiapan hingga
pembuatan laporan seperti pada tabel berikut:
[Tabel 2]
BULAN
JENIS BULAN I BULAN II BULAN III
NO IV
KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan awal
Pembuatan
proposal
Bimbingan
dengan dosen
pembimbing
Pengumpulan
data literatur
Menentukan
narasumber
wawancara
Pelaksanaan
2 kegiatan
Melakukan
wawancara
narasumber
Kritik dan
interpretasi data
3 Laporan
Penyusunan
laporan
penelitian
Publikasi hasil
laporan
penelitian
8
DAFTAR PUSTAKA

Abdulbari, Muhammad Fatih (ed). 2017. Multikulturalisme Pancasila:Tinjauan


Kritis Historis. Karya tulis ilmiah, tidak diterbitkan.

Daradjati. 2013. Geger Pacinan 1740-1743. Jakarta: Kompas

HB. Sutopo. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan


Penerapannya dalam penelitian. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Jamal Wiwoho. Mei 2008. Studi Perekat Sosial Pada Etnik Berpotensi Konflik
Sebagai Upaya Menciptakan Keharmonisan Lingkungan Sosial-Budaya
Melalui Pendekatan Social Capital di Kampung Balong,Kota Surakarta
(Studi Kasus Etnik Cina-Jawa). Jurnal Yustisia Edisi no. 74, Mei-
Agustus 2008.

Mulyadi, M. Hari (ed). 1999. Runtuhnya Kekuasaan “Kraton Alit” (Studi


Radikalisasi “Wong Sala” dan Kerusuhan Mei 1998). Surakarta:
Lembaga Pengembangan Teknologi Pedesaan.

Ong Hok Ham. 2005. Riwayat Tionghoa Peranakan di Jawa. Depok: Komunitas
Bambu

Santosa, Iwan. 2012. Peranakan Tionghoa di Surakarta. Jakarta: Gramedia

Soedarmono dan M.C. Ricklefs. Januari 2004.Potret Segregasi Sosial Religius di


Kota Solo (Keagamaan di Kalangan Etnis Cina). Jurnal Pemikiran dan
Penelitian vol.1, no.4, Edisi 4 Januari 2004.

Suryadinata, Leo. 1984. Dilema Minoritas Tionghoa. Jakarta: PT. Grafiti Press

Susanto. 2012. From Harmonie to Merdeka: The History of the Emergence Solo
as a city of conflict in 1942-1950.

Syukur, Abdul (ed). 2012. Indonesia dalam Arus Sejarah Orba dan Reformasi.
Jakarta: PT. Ichar Baru van Hoeve

Theodore Friend.1998. Indonesia in Flames. Jurnal Orbis Internasional History


9
10
11
12
13
Lampiran 2.
Justifikasi Anggaran
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi Volume Harga Satuan Jumlah Total
Pemakaian (Rp) (Rp)
Sewa Alat perekam 1 buah/ 120.000 1.200.000
Recorder wawancara 10 kali
Memory Card Alat penunjang 1 buah 200.000 200.000
Recorder penyimpanan data di
recorder
Memory Card Alat penunjang 1 buah 200.000 200.000
Kamera penyimpanan data
pada kamera
Flashdisk 32 Alat penunjang 3 buah 150.000 450.000
GB penyimpanan data
bagi ketua dan
setiap anggota
Sewa Printer Alat penunjang 1 buah 350.000 350.000
mencetak proposal
dan laporan
penelitian
Sewa Kamera Alat Penunjang 1 buah/ 100.000/ hari 1.000.000
untuk mengambil 10 kali
photo atau gambar
untuk bukti
penelitian
SUB TOTAL (Rp) 3.400.000
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi Volume Harga Jumlah Total
Pemakaian Satuan (Rp)
(Rp)
Kertas HVS Kertas untuk 5 rim 60.000 300.000
keperluan
pencetakan dan
penggandaan
proposal, laporan
dan surat-surat
penelitian
Tinta Print Tinta untuk 2 buah 50.000 150.000
Hitam keperluan
pencetakan dan
14
penggandaan
proposal, laporan
dan surat-surat
penelitian (warna
hitam)
Tinta Print Tinta untuk 3 buah 65.000 195.000
Warna keperluan
pencetakan dan
penggandaan
proposal, laporan
dan surat-surat
penelitian
(berwarna)
ATK
- Pulpen Alat penunjang 2 lusin 30.000 60.000
pencatatan data
- Buku Agenda Mencatat secara 3 buah 40.000 120.000
rinci data yang
diperoleh dan
analisisnya, serta
perkembangan
penelitian
- Block Note Corat-coret data 6 buah 10.000 60.000
yang belum pasti
Pulsa Telepon Kelancaran peneliti 3 orang 25.000 75.000
menghubungi
narasumber
maupun
menghubungi
anggota lainnya
demi kelancaran
penelitian
Langganan Mencari data-data 2 bulan 350.000 700.000
Internet literatur dan
keperluan publikasi
SUB TOTAL (Rp) 1.660.000
3. Perjalanan
Material Justifikasi Volume Harga Jumlah Total
Pemakaian Satuan (Rp)
(Rp)
Perizinan dan Biaya pengurusan 800.000 800.000
15
Administrasi perijinan
Perjalanan penelitian dan
biaya administrasi
masuk instansi-
instansi terkait
Transportasi Biaya bensin 4 bulan 20.000 2.160.000
Lokal Tim motor perjalanan
Peneliti pulang-pergi dari
(Kampus -- Kampus --
Mangkunegaran, Mangkunegaran,
Museum Museum
Samanhudi, Samanhudi,
Solopos, Solopos,
Kampung Kampung Pecinan
Pecinan Surakarta
Surakarta)
3 orang x 9 PP
SUB TOTAL (Rp) 2.960.000
4. Biaya Lain-Lain
Material Justifikasi Volume Harga Satuan Jumlah
Pemakaian (Rp) Biaya
(Rp)
Uang Narasumber Biaya yang 3 100.000 300.000
dikeluarkan
untuk
wawancara
narasumber
yang
bersangkutan
Jilid proposal & Biaya keperluan 75.000
laporan penjilidan
proposal dan
laporan
Publikasi Jurnal Biaya publikasi 600.000
Ilmiah laporan hasil
penelitian
Seminar Lokal Biaya seminar 700.000
Penelitian
SUB TOTAL(Rp) 1.675.000
TOTAL (Keseluruhan) 9.695.000
16
Lampiran 3.
Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama / NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas
Studi Ilmu Waktu
(jam/minggu)
1. Aulia Fitriana Ilmu Huma- 7 jam/minggu Mengkoordinir
/ B0416011 Sejarah niora seluruh
anggota,
mencari
sumber data,
analisis data,
penyusunan
proposal,
penelitian ke
lokasi terkait,
dan
penyusunan
laporan.
2. Relin Endra Ilmu Huma- 7 jam/minggu Mencari
Murni / Sejarah niora sumber data,
B0416049 analisis data,
penyusunan
proposal, dan
penelitian ke
lokasi terkait.
3. Muhammad Ilmu Huma- 7 jam/minggu Mencari
Fatih Sejarah niora sumber data,
Abdulbari / analisis data,
B0415038 penelitian ke
lokasi terkait,
editing,
penyusunan
dan
penyuntingan
laporan.
17

Anda mungkin juga menyukai