Perspektif Ekologi Dalam Pangan Dan Gizi
Perspektif Ekologi Dalam Pangan Dan Gizi
NPM : P21331119041
DOSEN PENGAMPU :
ADILITA PRAMANTI
GIZI
JAKARTA 2020
Dalam perspektif ekologi ada yang disebut dengan biologi, ekologi dan budaya.
Biologis
Pangan atau zat gizi yang mengalami proses alami yang masuk ke tubuh untuk tumbuh
optimal. Kita tidak mengupah tubuh kita dalam metabolisme, itu terjadi secara alami seperti
halnya tanaman tumbuh di atas tanah.
Ekologis
Pangan sebagai pelestari. Proses pengolahan pangan yang ada hubungan manusia dengan
alam. Alam tidak bekerja sendiri tetapi ada interaksi manusia dengan alam. Tujuannya yaitu
untuk memperbaiki kualitas SDA dan lingkungan.
Budaya
Sangat penting dalam hubungan alam dengan manusia dalam pemenuhan gizi. Budaya
mempengaruhi jenis pangan, cara mengolah, cara mengonsumsinya. Hubungan manusia
dengan alam itu adalah budaya. Ketika kita menanam itu merupakan sebuah bentuk syukur
kepada alam karena selama ini alam menyediakan tempat untuk reproduksi dsb.
A. Pengertian Bio-Eco-Culture
Bio-eco-culture, pangan juga sebagai pelestari fungsi dan kualitas Sumber Daya Alam
dan Lingkungan (SDAL) :
Pangan
a. Ketahanan Pangan
Menurut FAO adalah kondisi dimana setiap orang sepanjang waktu, baik fisik
maupun ekonomi, memiliki akses terhadap pangan yang cukup, aman, dan bergizi
untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari sesuai dengan preferensinya.
b. Kemandirian Pangan
Kemampuan produksi pangan dalam negeri yang didukung kelembagaan ketahanan
pangan yang mampu menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup di tingkat
rumah tangga, baik dalam jumlah, mutu, keamanan, maupun harga yang terjangkau,
yang didukung oleh sumber yang beragam sesuai dengan keragaman lokal.
Kemampuan negara dan bangsa dalam :
• Memproduksi pangan yang beranekaragam dari dalam negeri
• Yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup sampai di tingkat
perseorangan
• Dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan
kearifan lokal secara bermartabat.
Mandiri pangan : Sebagai upaya pemenuhan kebutuhan yang dapat dicukupi oleh
kemampuan sumber daya yang dimiliki, dilihat dari bekerjanya subsistem
ketersediaan, distribusi, dan konsumsi pangan.
c. Kedaulatan Pangan
Hak negara dan bangsa yang secara mandiri :
• Menentukan kebijakan pangannya
• Menjamin hak atas pangan bagi rakyatnya
• Memberikan hak bagi masyarakatnya untuk menentukan sistem pertanian pangan
yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal. (Sumber : UU No 41 Th 2009 tentang
Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan)
Kedaulatan dan kemandirian pangan yang baik akan menghasilkan ketahanan pangan
yang tinggi tentu saja melewati tahap keamanan pangan sehingga masyarakat dan
perseorangan akan sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
Konsep, Prinsip, dan Analisis Ekosistem Pangan dan Gizi
- Lingkungan Hidup (LH) : Sistem yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang menentukan
perikehidupan serta kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya (UU No 23 Tahun
1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup).
Fungsi LH :
1. Sebagai sumber daya (barang dan jasa : udara segar, papan, sandang, pemandangan)
2. Tempat kembalinya limbah (gas dari udara, padat/sampah dan cair, tanah dan perairan)
Tenaga kerja dilatih dengan pendidikan untuk meningkatkan kualitas pangan, kemudian
tenaga kerja melakukan pembinaan dan konservasi terhadap SDA.
SDA tersebut diproduksi oleh tenaga kerja untuk dijadikan konsumsi masyarakat. Cara
kerjanya bisa secara eksploitatif.
Ekosistem
Tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan
saling mempengaruhi dalam membentuk hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta makhluk hidup yang lain. Suatu kawasan alam yang di dalamnya
tercakup unsur-unsur hayati (organisme) dan unsur-unsur non hayati (zat tak hidup)
serta antara unsur-unsur tersebut terjadi hubungan timbal-balik.
- Unsur bentang alam yang memiliki komponen biotik dan abiotik tersedia untuk
memenuhi kebutuhan manusia secara lestari (Zonneveld 1979).
Prinsip Ekosistem
- Keanekaragaman
- Keterkaitan dan ketergantungan
- Keteraturan dan keseimbangan dinamis
- Harmonisasi dan stabilitas
- Manfaat dan produktivitas
Azas Ekosistem
- Keanekaragaman : Setiap makhluk memiliki fungsi dan peranan masing-masing
(produsen, konsumen, pengontrol atau dikontrol oleh makhluk lainnya) sehingga
suatu ekosistem akan mengalami keseimbangan yang stabil dan dinamis.
- Kerjasama : Karena adanya keanekaragaman.
- Persaingan : Untuk mengontrol pertumbuhan suatu komponen yang terlalu cepat
sehingga dapat mengganggu keseimbangan ekosistem (dinamika dalam menjaga
keseimbangan dan stabilitas).
- Interaksi : Hubungan timbal balik antar komponen maupun dengan lingkungan
sebagai penyedia sumber daya.
- Kesinambungan
Menurut Talcott Parson, struktural fungsional terdiri dari adaptasi, goal, integrasi, latensi
(AGIL), dalam hal gizi, pada akhirnya untuk konsumsi pangan.
Adaptasi = Produksi bisa adaptasi dari luar. Contohnya di Jawa harus mengadakan
syukuran dahulu sebelum menanam. Selanjutnya distribusi, lalu ada pula status
gizi/kesehatan.
Goal (tujuan) = Konsumsi pangan dalam masyarakat memenuhi gizi seimbang, tidak
kekurangan pangan.