Puisi Sepi Dalam Diam & Duhai Sang Kekasih
Puisi Sepi Dalam Diam & Duhai Sang Kekasih
Dia berteriak sekuat kuatnya pada semut yang yang berjalan ditangannya
berteriak hingga menggulirkan tetesan airmata dari matanya yang sudah sembab
mengoceh pada dan berkeluh kesah pada segerombolan semut
seakan berharap agar sekelompok semut itu memahami dirinya
namun dia tampak menjadi seseorang yang sudah kehilangan akal sehatnya
berbicara pada sekumpulan semut yang bahkan tak acuh pada ocehannya
Ketahuilah...
saat itu, saat itu aku selalu menatap layar ponselku
dengan penuh harap
dan rasa khawatir yang selalu menghampiri
hanya agar aku tidak terlihat seperti seseorany yang posesif
hingga kamu risih dengan keberadaanku
daripada kamu merasa terganggu
semua tidak kupermasalahkan