Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN SGD 5

MATERI KEPERAWATAN ANAK 2 LBM 3

Anakku sesak napas terus...

Tutor SGD :Ns. Moh. Arifin Noor, M.Kep


NAMA ANGGOTA :

1. AIRIN GREEN SASTA. B (30901800004)


2. ANIK RESTIAWATI (30901800014)
3. CICHA CORNELIASARI (30901800032)
4. DIAN PRATIWI (30901800049)
5. FENI FITRIYANI (30901800067)
6. IMRUCHA SILVIA OKTAVIANA (30901800085)
7. LAILI ULIN NI’MAH (30901800103)
8. MUSTIKANINGTYAS DEWI Q.A (30901800121)
9. PUTRI AURA RAMADINI (30901800139)
10. SEVA IKHSAN PAMBUDI (30901800158)
11. SYAHRUR RAMADHAN (30901800177)
12. VITA MARISCHA PUTRI (30901800195)

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2019/2020
Lembar Belajar Mahasiswa

a. Judul : Anakku sesak napas terus...


Skenario

Pasien anak laki-laki usia 6 tahun dirawat di HCU (High Care Unit) dengan keluhan utama
demam tinggi selama 7 hari terakhir (menggigil dan berkeringat di malam hari). Pasien juga
muntah selama 7 hari terakhir (3-4 kali/hari) dan merasakan sakit perut bagian bawah yang
parah dan menjalar selama 4 hari terakhir ini. Hasil pengkajian menunjukkan adanya
anoreksia, kelesuan, depresi pernapasan (terdapat pernafasan cuping hidung) dan adanya nyeri
badan.
Asupan makanannya oleh dokter dikurangi menjadi 200 kkal/hari. Anak hanya dapat
berbaring di tempat tidur, tidak bias beraktivitas fisik. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan HR
120 kali/menit, suhu 39,7°C, RR 37 kali/menit,pemeriksaan cardiovaskuler: terdengar jelas
suara murmur pada S1 + S2 + ejeksisistolik/midsistolik. Dokter menyampaikan kemungkinan
anak mengalami gejala Miokarditis.

STEP 1 KATA SULIT

1. Ejeksisistolik/midsistolik (laili)
Jawaban : Anik
Ejeksisistolik adalah bunyi ejeksi adalah bunyi dengan nada tinggi yang terdengar
karena detak. Hal ini disebabkan karena akselerasi aliran darah yang mendadak pada
awal ejeksi vertikel kiri dan berbarengan dengn terbukanya kutub aorta menjadi
lebih lambat (Anik)
2. Anoreksia (Dian)
Jawab :
- Jawaban Ulin
Gangguan makan yang ditandai dgn penurunan berat badan yang derastis
- Jawaban Feni
Gangguan makan yang ditandai dengan rasa takut yang berlebih karena berat badan
bertambah dan gangguan persepsi pada bentuk tubuh
3. Mur-mur (Airin)
Jawaban Anik
Suatu kondisi dimna terdapat suara mendesis yg terjadi ketika aliran darah bergerak
dari jantung atau pembuluhdarah disekotar jantung
4. Suara murmur pada S1 + S2 + ejeksisistolik/midsistolik
Suara jantung yang muncul karena turbulensi atau aliran darah yang tidak normal pada
bagian S1,S2,ejeksistolik/midsistolik

STEP 2 PROBLEM

1. Miokarditis (Airin)

STEP 3 PERTAYAAN

1. Apa definisi dari miokarditis ? ( laili)


2. Etiologi dari miokarditis ? (aura)
3. Manifestasi klinis dari miokarditis ? (feni)
4. Apa klasifikasi dari miokarditis ? (vita)
5. Apa patofisiologis yang tepat pada miokarditis ? (ica)
6. Apa saja pemeriksaan penunjang pada miokarditis (syahrur)
7. Apa komplikasi dari miokarditis? (cicha)
8. Penatalaksanaan dari miokarditis (dian)
9. Apa pencegahan miorditis ? (airin)
10. Apa hubunga depresi pernafasaan dengan cuping hidung (mustika)
11. Bagaimana peran perawat terhadap kasus diatas? (anik)
12. Apa diagnose dan intervensi dari miokarditis ? (seva)

STEP 4 MENGANALISIS MASALAH

1. Apa definisi dari miokarditis ? ( laili)


Jawab
- Jawaban Syahrur
Myocarditis adalah peradangan dinding otot jantung yang disebabkan oleh infeksi atau
penyebab lain sampai yang tidak diketahui (idiopatik)
Sumber : (Dorland, 2002).
- Jawaban Ica
miokarditis inflamasi fokal atau menyebar dari otot jantung (miokardium)
Sumber : (Doenges,1999)
- Jawaban Airin
Peradangan pada otot jantung atau miokardium pada umumnya disebabkan oleh
penyakit_penyakit infeksi, tetapi dapat sebagai akibat reaksi alergi terhadap obat-
obatan dan efek toxin bahan-bahan imia dan radiasi
Sumber : Elly Nurachmach, 2009
- Jawaban Feni
Miokarditis adalah suatu peradangan, nekrosis, atau miositolisis yang mengenai
miokardium oleh sebab apapun, baik oleh invasi langsung kuman, toksinnya atau
kompleks reaksi antigen antibodi dengan atau tanpa disertai gejala sistemik dari suatu
proses penyakit atau keterlibatan endokardium atau perikardium
Sumber : (jurnal fk unand)
- Jawaban Cicha
Miokarditis adalah peradangan jantung yang tidak berkaitan dengan penyakit arteri
koroner atau infark miokard. Miokarditis paling sering terjadi akibat infeksi virus pada
miokardium, tetapi dapat juga disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur yang sering
diduga adalah infeksi coxsackievirus.
Sumber : (Elizabeth J. Corwin, 2009: 502)
2. Etiologi dari miokarditis ? (aura)
Jawab :
- Jawaban Dian
a. Bakteri
b. Jamur
c. Virus
d. Parasit, toksoplasma pasa hewan peliharaan
e. Obat obatan, antibiotik dan obat obatan terlarang lainnya yg memicu alergi dan
keracunan
f. Bahan kimia radiasi
g. Penyakit lainnya
Sumber : Jurnal kesehatan Andalas 2018(Supplement 2)
- Jawaban Cicha
Hipersensitif reaksi imun
Sumber : Suchyar, U. Y., & Hariyanto, D. (2018). Miokarditis Difteri. Jurnal
Kesehatan Andalas, 7, 152-158
3. Manifestasi klinis dari miokarditis ? (Feni)
Jawab :
- Jawaban Ulin :
a. Adanya peradangan
b. Nyeri dada yang akan bertambah jika pasien bergerak atau berkurang jika pasien
duduk atau meringkuk
c. Nafas cepat
d. Batuk-batuk
e. Demam dan mengigil
f. Lesu.
Sumber : Modul Bahan Ajar Keperawatan Medikal Bedah I, M.Bachrudin dan
Moh. Najib.Cetakan pertama, Desember 2016
- Jawaban Aura
a. Takikardia, peningkatan suhu akibat infeksi menyebabkan frekuensi denyut nadi
akan meningkat lebih tinggi
b. Bunyi jantung melemah, disebabkan penurunan kontraksi otot jantung Katub-katub
mitral dan trikuspid tidak dapat ditutup dengan keras
c. Auskultasi: gallop, gangguan irama supraventrikular dan ventricular
d. Gagal jantung (Dekompensasi jantung) terutama mengenai jantung sebelah kanan
Sumber : (Poltekes kemenkes malang, 2017)
4. Apa klasifikasi dari miokarditis ? (vita)
Jawab :
- Jawaban Dian
a. Acute isolated myocarditis adalah miokarditis interstitial acute dengan etiologi tidak
diketahui.
b. Bacterial myocarditis adalah miokarditis yang disebabkan oleh infeksi bakteri.
c. Chronic myocarditis adalah penyakit radang miokardial kronik.
d. Diphtheritic myocarditis adalah mikarditis yang disebabkan oleh toksin bakteri
yang dihasilkan pada difteri : lesi primer bersifat degeneratiff dan nekrotik dengan
respons radang sekunder.
e. Fibras myocarditis adalah fibrosis fokal/difus mikardial yang disebabkan oleh
peradangan kronik.
f. Giant cell myocarditis adalah subtype miokarditis akut terisolasi yang ditandai
dengan adanya sel raksasa multinukleus dan sel-sel radang lain, termasuk limfosit,
sel plasma dan makrofag dan oleh dilatasi ventikel, trombi mural, dan daerah
nekrosis yang tersebar luas.
g. Hypersensitivity myocarditis adalah mikarditis yang disebabkan reaksi alergi yang
disebabkan oleh hipersensitivitas terhadap berbagai obat, terutama sulfonamide,
penicillin, dan metildopa.
h. Infection myocarditis adalah disebabkan oleh agen infeksius ; termasuk bakteri,
virus, riketsia, protozoa, spirochaeta, dan fungus. Agen tersebut dapat merusak
miokardium melaluiinfeksi langsung, produksi toksin, atau perantara respons
immunologis.
i. Interstitial myocarditis adalah mikarditis yang mengenai jaringan ikat interstitial.
j. Parenchymatus myocarditis adalah miokarditis yang terutama mengenai substansi
ototnyasendiri.
k. Protozoa myocarditis adalah miokarditis yang disebabkan oleh protozoa terutama
terjadi pada penyakit Chagas dan toxoplasmosis.
l. Rheumatic myocarditis adalah gejala sisa yang umum pada demam reumatik.
m. Rickettsial myocarditis adalah mikarditis yang berhubungan dengan infeksi riketsia.
n. Toxic myocarditis adalah degenerasi dan necrosis fokal serabut miokardium yang
disebabkan oleh obat, bahan kimia, bahan fisik, seperti radiasi hewan/toksin
serangga atau bahan/keadaan lain yang menyebabkan trauma pada miokardium.
o. Tuberculosis myocarditis adalah peradangan granulumatosa miokardium pada
tuberkulosa.
p. Viral myocarditis disebabkan oleh infeksi virus terutama oleh enterovirus ; paling
sering terjadi pada bayi, wanita hamil, dan pada pasien dengan tanggap immune
rendah.
Sumber : (Dorland, 2002)
5. Apa patofisiologis yang tepat pada miokarditis ? (ica)
Jawab :
- Jawaban Ulin :
Proses miokarditis viral ada dua tahap, tahap pertama (akut) berlangsung kira-kira 1
minggu dimana terjadi invasi virus ke miokard, replikasi virus, dan lisis sel. Setelah
itu, terbentuk neutralizing antibody dan virus akan dibersihkan atau dikurangi
jumlahnya dengan bantuan makrofag dan neutral killer cell (sel NK).
Tahap kedua miokardium akan diinfiltrasi oleh sel-sel radan dan sistem imun akan
diaktifkan, antara lain dengan terbentuknya antibodi terhadapa miokard, akibat
perubahan permukaan sel yang terpajan oleh virus. Tahap ini berlangsung selama
beberapa minggu sampai beberapa bulan dan diikuti dengan kerusakan miokardium
dari yang minimal sampai yang berat.
Enterovirus sebagai penyebab miokarditis viral juga merusak sel-sel endotel.
Terbentuknya antibodi endotel diduga sebagai penyebab spasme mikrovaskuler.
Walaupun etiologi kelainan mikrovaskuler belum pasti, tetapi sangat mungkin berasal
dari imun atau kerusakan endotel akibat infeksi virus. (Laili)
Sumber : Udjianti, Wajan Juni. 2010. Keperawatan Kardivaskular. Jakarta :
Salemba Medika
6. Apa saja pemeriksaan penunjang pada miokarditis (syahrur)
Jawab :
- Jawaban Ulin
Pemeriksaan penunjang :
a. Elektrokardiografi (EKG)
b. Biomarker : untuk menghitung sel darah putih, C-reaktif protein, dan sedimentasi
eritrosi
c. Echocardiografi : Mengevaluasi ukuran ruang jantung dan tebal dinding sebagai
penanda fungsi sistolik dan diastolik pada pasien dengan miokarditis
d. Cardiovascular magnetic resonance imaging (cMRI) : pencitraan yang berkembang
sebagai non-invasif dan berharga untuk diagnosis miokarditis.
e. Biopsi Endomiokardial (EMB) : Digunakan untuk Standar emas dalam
mendiagnosis miokarditis masih EMB.
Sumber : Jurnal Kesehatan Andalas. 2018; 7(Supplement 2)
7. Apa komplikasi dari miokarditis? (cicha)
Jawab
- Jawaban Seva
1. Kardiomiopati kongestif/dilated.
2. Payah jantung kongestif.
3. Efusi perikardial.
4. AV block total.
5. Trombi Kardiac
Sumber : FKUI, 1999
- Jawaban Mustika
a. Perikarditis, yaitu peradangan pada selaput yang menutupi jantung.
b. Kardiomiopati, yaitu melemahnya otot jantung.
c. Aritmia, yaitu kelainan irama jantung
d. Gagal jantung
Sumber : Jurnal Lancet myocarditis,2012
8. Penatalaksanaan dari miokarditis (dian)
Jawab
- Jawaban Aura
a. Terapi Gagal Jantung
Dengan inisiasi dini dari penghambat renin angiotensin (ACE Inhibitor dan ARB),
remodeling jantung maladaptif kronis dapat dilemahkan, dan perkembangan untuk
kardiomiopati dilatasi dapat dikurangi. Diuretik digunakan untuk mencegah atau
mengobati kelebihan cairan. Penggunaan beta-blocker harus dihindari pada fase
akut gagal jantung dekompensata dan di awal pengobatan miokarditis fulminan.
Beta-blocker dapat meningkatkan fungsi ventrikel, mengurangi masuk rumah sakit
untuk memburuknya gagal jantung, dan meningkatkan kelangsungan hidup.
Pemberian aldosteron antagonis direkomendasikan untuk pasien gagal jantung
sistolik dengan tetap gejala NYHA kelas fungsional II – IV, dimana dapat
menurunkan masuk rumah sakit untuk perburukan gagal jantung dan meningkatkan
kelangsungan hidup. Meskipun obat glikosida jantung dapat menurunkan
morbiditas pada pasien dengan gagal jantung sistolik dengan gejala NYHA kelas
fungsional II –
IV tetapi digoxin dapat membatasi dosis maksimal beta blocker yang ditoleransi
karena dapat menyebabkan bradikardia atau blok jantung sehingga digoxin harus
dihindari pada pasien dengan gagal jantung akut yang disebabkan oleh miokarditis
viral.
b. Terapi Alat Pacu Jantung
Pemasangan alat pacu jantung sementara diindikasikan untuk pasien dengan
miokarditis akut dengan atrioventrikular (AV) blok derajat II atau III yang
simptomatik. Meskipun persisten AV blok derajat III jarang terjadi, tetapi
memerlukan pemasangan alat pacing permanen. Pada penyakit Chagas, defek
konduksi dengan komplit blok yang progresif, dan aritmia ventrikel yang
mengancam jiwa sering terjadi. Karena adanya dyssynchrony, pacing ventrikel
kanan yang kronis harus dihindari pada pasien dengan fungsi ventrikel kiri terbatas,
dan implantasi alat pacu jantung biventricular harus dipertimbangkan. Insersi dari
Implantable Cardiac Defibrilator (ICD) pada pasien dengan miokarditis
diindikasikan setelah henti jantung karena ventrikel fibrilasi atau setelah ventrikel
takikardi simptomatik. Terapi sinkronisasi jantung dengan defibrillator
diindikasikan untuk pasien dengan gangguan fungsi ventrikel kiri (ejeksi fraksi
ventrikel kiri ≤ 35%) dan left bundle branch block pada NYHA fungsional kelas II
sampai IV. Meskipun, implantasi prematur dari ICD atau terapi sinkronisasi
jantung/ICD, harus dihindari pada pasien dengan inflamasi kardiomiopati
c. Terapi Immunosupresif
Terapi dengan immunosupresif agent (cyclosporine, prednisolone, azathioprine)
telah ditinjau kembali baru-baru ini, dengan memfokuskan pada pasien
inflammatory dilated cardiomyopathy dengan karakteristik berupa gejala yang tidak
berespon terhadap waktu dan terapi konvensional untuk waktu beberapa bulan dan
inflamasi miokardnya berdasarkan histochemistry dan histology, dimana terapi ini
dianjurkan pada pasien dengan bukti inflamasi dan gejala yang kronik (> 6 bulan)
tanpa adanya bukti virus.Pada kronik kardiomiopati dilatasi, azathioprine dan
prednisone menghasilkan perbaikan dari fungsi ventrikel kiri dan NYHA class
d. Lakukan tirah baring sampai keadaan membaik
e. Dapat juga diberi analgetik untuk mengurangi nyeri. Kortikosteroid dapat diberikan
untuk mengontrol gejala dan mencegah efusi perikard.
Sumber : (Jurnal Kesehatan Andalas, 2018 dan Artikel Kesehatan Miokarditis,
2014)

- Jawaban Feni
a. Perawatan untuk tindakan observasi.
b. Tirah baring/pembatasan aktivitas.
c. Antibiotik atau kemoterapeutik.
d. Pengobatan sistemik supportif ditujukan pada penyakti infeksi sistemik
Sumber : (FKUI, 1999).
e. Antibiotik.
f. Obat kortison.
g. Jika berkembang menjadi gagal jantung kongestif : diuretik untuk mnegurangi
retensi ciaran ; digitalis untuk merangsang detak jantung ; obat antibeku untuk
mencegah pembentukan bekuan
Sumber : (Griffith, 1994).
9. Apa pencegahan miokarditis ? (airin)
Jawab :
- Jawaban Cicha
memasukkan antitoksin kepada semua orang yang dicurigai miokarditis difteri
dianjurkan karena ini merupakan antidotum khusus yang tersedia dan dapat
menetralisir toksin yang tidak terikat
Sumber : Suchyar, U. Y., & Hariyanto, D. (2018). Miokarditis Difteri. Jurnal
Kesehatan Andalas, 7, 152-158.
- Jawaban Aura
a. Hindari orang yang sakit flu hingga benar-benar sembuh
Jika Anda merasa bahwa orang di sekitar memiliki penyakit seperti flu, atau FC
seperti sedang terkena virus, sebaiknya hindari kontak langsung dengannya hingga
orang tersebut benar-benar sembuh. Sebaliknya, apabila Anda sedang mengalami
flu atau berbagai penyakit yang disebabkan oleh virus, usahakan untuk tidak
menularkan kondisi yang Anda alami pada orang lain.
b. Selalu terapkan kebersihan di mana pun berada
Penyakit yang berhubungan dengan virus sering kali identik dengan kebiasaan yang
kurang bersih. Maka itu, untuk menghindari terjangkit berbagai macam virus dan
bakteri yang tidak diinginkan, selalu terapkan kebiasaan hidup yang bersih.Salah
satunya adalah dengan rutin mencuci kedua tangan hingga bersih. Khususnya,
apabila Anda baru menyentuh sesuatu yang biasa disentuh oleh orang banyak.
c. Hindari gaya hidup yang berisiko
Untuk menghindari penyakit seperti HIV, tentu Anda harus memilah-milah gaya
hidup mana yang dapat meningkatkan risiko Anda terjangkit virus tersebut. Sebagai
contoh, hindari seks bebas dan penggunaan obat-obatan terlarang.
d. Lakukan vaksin
Salah satu tindakan preventif lain yang mungkin bisa Anda lakukan adalah vaksin.
Ikuti jadwal untuk mendapatkan vaksin dari berbagai virus, termasuk vaksin rubella
dan influenza, yaitu dua jenis virus yang dapat menjadi penyebab miokarditis.
Sumber : (Anisa Hapsari, 2020. Halo sehat.com)

10. Apa hubunga depresi pernafasaan dengan cuping hidung (mustika)


Jawab :
- Jawaban Feni
Depresi pernapasan terjadi ketika paru-paru gagal menukar karbon dioksida dan
oksigen secara efisien. Disfungsi ini menyebabkan penumpukan karbondioksida dalam
tubuh, yang dapat mengakibatkan komplikasi kesehatan. Pernafasan
menggunakan cuping hidung merupakan salah satu tanda sesak nafas, atau
meningkatnya usaha bernafas. Contoh lain : pernapasan pursed-lip, pola napas
abnormal ( mis. takipnea, bradipnea, hiperventilasi)
Sumber : (SDKI)
11. Bagaimana peran perawat terhadap kasus diatas? (anik)
Jawab :
- Jawaban Seva :
Terapi nafas dalam untuk mengatasi masalah nyeri
Sumber :
- Jawaban Syahrur
a. Terapi lewat percakapan antara perawat dengan pasien yang menderita anoreksia
untuk menyemangati pasien untuk kembali ke dalam pola makan yang sehat –
melakukan terapi kelompok
b. Melakukan terapi keluarga
c. Mengonsumsi obat-obatan antidepresi sebagai program perawatan yang komplit
karena membantu menangani depresi maupun perasaan gelisah.
12. Apa diagnose dan intervensi dari miokarditis ? (seva)
Jawab
- Jawaban Feni
1. Ds : Demam tinggu selama 7 hari terakhir (menggigil dan berkeringat di malam
hari)
Do : HR : 120x/mnt, S : 39,7 C, RR : 37x/mnt
Dx : Hipertermia bd proses penyakit dd
Intervensi :
a. Identifikasi penyebab hipertermia
b. Monitor suhu tubuh
c. Berikan cairan oral
d. Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami hiperhidrosis (keringat
berlebih)
e. Lakukan pendinginan eksternal (mis. Kompres dingin pada dahi, dada,
abdomen, aksila)
f. Anjurkan tirah baring
g. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika perlu
2. Ds : sakit perut bagian bawah yg parah menjalar selama 4 haru terakhir
Do : nyeri badan, HR : 120x/mnt, S : 39,7 C, RR : 37x/mnt
Dx 2 : Nyeri akut bd agen pencedera fisiologis dd
Intervensi :
a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
b. Identifikasi skala nyeri
c. Indentifikasi respon nyeri non verbal
d. Berikan teknik nonformokologis untuk mengurangi rasa nyeri ( mis. Teknik
imajinasi terbimbing, kompree hangat/dingin)
e. Ajarkan teknik nonfornakologis untuk mengurangi rasa nyeri
f. Kolaborasi pemberian analgetik

3. Ds : muntah selama 7 hari terakhir (3-4 x/hari)


Do : adanya anokresia, kelesuhan, asupan makan dikurangi mjd 200kkal/hari
Dx 3 : Resiko defisit nutrisi bd faktor psikologis dd
Intervensi :
a. Identifikasi status nutrisi
b. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrisi
c. Monitor asupan makanan
d. Monitor berat badan
e. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
f. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
g. Ajarkan diet yang diprogramkan
h. Kolaborasi pemberian medikasi makanan (mis. Pereda nyeri)
Sumber : SDKI SIKI
4. Ds : muntah selama 7 hari, sakit perut bagian bawah yang
Do : adanya anokresia
Dx : Resiko ketidakseimbangan Elektrolit b.d Muntah
Intervensi
a. Monitor mual, muntah dan diare
b. Monitor kehilanga cairan
c. Monitor tanda dan gejala hipokalemi (mis kelemahan otot, kelelahan,
penurunan reflex, anorexia, dan depresi pernapasa)
d. Monitor tanda dan gejala hipotermia (mis mual, muntah, takikardi, dan
membrane mukosa kering)
e. Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien
- Jawaban Ulin
1. DS: -
DO: Hasil pengkajian menunjukkan adanya anoreksia, kelesuan, depresi pernapasan
(terdapat pernafasan cuping hidung), dengan TTV Hasil pemeriksaan fisik didapatkan
HR 120 kali/menit, suhu 39,7°C, RR 37 kali/menit.
Dx : Pola napas tidak efektif b.d Depresi pusat pernapasan
Kriteria Hasil :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan , diharapkan pola napas membaik, dengan
kriteria hasil :
a. Dispnea menurun
b. Pemanjangan fase ekspirasi menurun
c. Frekuensi napas membaik
Intervensi :
Observasi :
a. Monitor pola nafas (frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas)
b. Monitor bunyi napas tambahan (gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
c. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
Teraupetik :
a. Posisikan semi-fowler atau fowler
b. Berikan minum hangat
Edukasi :
Ajarkan teknik batuk efektif
2. DS: pasien mengatakan demam tinggi selama 7 hari terakhir (menggigil dan
berkeringat di malam hari).
DO: pasien tampak lemah Anak hanya dapat berbaring di tempat tidur, tidak bias
beraktivitas fisik. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan HR 120 kali/menit, suhu
39,7°C, RR 37 kali/menit.
Dx : Hipertermi b.d proses penyakit
Kriteria Hasil :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan hipertermi membaik, dengan
kriteria hasil :
a. menggigil menurun
b. suhu tubuh membaik
c. suhu kulit membaik
Intervensi
Observasi :
a. Identifikasi penyebab hipertermia
b. Monitor suhu tubuh
c. Monitor kadar elektrolit
d. Monitor komplikasi akibat hipertermia
Terapeutik
a. Sediakan lingkungan yang dingin
b. Longgarkan dan lepaskan pakaian
c. Berikan cairan oral
d. Hindari pemberian antipiretik
Edukasi
a. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
a. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena
3. DS: pasien mengeluhkan demam tinggi selama 7 hari terakhir (menggigil dan
berkeringat di malam hari). Pasien juga muntah selama 7 hari terakhir (3-4
kali/hari) dan merasakan sakit perut bagian bawah yang parah dan menjalar selama
4 hari terakhir ini.
DO: Anak hanya dapat berbaring di tempat tidur, tidak bias beraktivitas fisik.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan HR 120 kali/menit, suhu 39,7°C, RR 37
kali/menit,pemeriksaan cardiovaskuler: terdengar jelas suara murmur pada S1 + S2
+ ejeksisistolik/midsistolik. Dokter menyampaikan kemungkinan anak mengalami
gejala Miokarditis.
Dx : Resiko infeksi b.d penyakit kronis
Kriteria Hasil :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, diharapkan infeksi membaik, dengan kriteria
hasil :
a. Demam menurun
b. Nyeri menurun
Intervensi :
Observasi:
Monitor tanda gejala infeksi lokal dan sistemik
Terapeutik:
Pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi
Edukasi:
a. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
b. Ajarkan meningkatkan asupan cairan
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian imunisasi dan obat dokter (Laili)
Sumber :
SDKI edisi I cetakan II 2017
SIKI edisi I cetakan II 2017
SLKI edisi I cetakan II 2017
STEP 5 KONSEP MAPPING

Manifestasi Klinis
Klasifikasi
a. Adanya peradangan
1. Acute isolated Etiologi
b. Nyeri dada yang akan
myocarditis
bertambah jika pasien bergerak a. Bakteri
2. Bacterial myocarditis
atau berkurang jika pasien b. Jamur
3. Chronic myocarditis
duduk atau meringkuk c. Virus
4. Fibras myocarditis
c. Nafas cepat d. Parasit, toksoplasma pasa
5. Giant cell myocarditis
d. Batuk-batuk hewan peliharaan
6. Interstitial myocarditis
e. Demam dan mengigil e. Obat-obatan dan keracunan
f. Bahan kimia radiasi
g. Penyakit lainnya

Mikorkaditis
Pencegahan Penatalaksanaan
Peradangan pada otot jantung

Pemeriksaan Penunjang
Diagnosa Keperawatan
1. Elektrokardiografi (EKG)
1. Pola napas tidak efektif b.d Depresi pusat
2. Biomarker pernapasan
3. Echocardiografi 2. Hipertermi b.d proses penyakit
4. Cardiovascular magnetic 3. Resiko infeksi b.d penyakit kronis
resonance imaging (cMRI) 4. Resiko defisit nutrisi bd faktor psikologis
5. Resiko ketidakseimbangan Elektrolit b.d
5. Biopsi Endomiokardial (EMB)
Muntah

Komplikasi

1. Kardiomiopati kongestif/dilated.
2. Payah jantung kongestif.
3. Efusi perikardial.
4. AV block total.

Anda mungkin juga menyukai