Wanita tua itu resmi menjadi sebatang kara, setelah menyaksikan kepergian
suami dan anak sebatang wayangnya satu persatu meninggal karena sakit. Sementara dirinya
masih harus berjuang untuk kelanjutan hidupnya. Kini ia hanya tinggal di sebuah gubuk tua
dengan kondisi yang sangat memprihatinkan, Makanan yang ia dapat pun adalah hasil pemberian
dari para tetangga yang turut prihatin akan keadaan nya. Ada banyak panti yang ingin
menampung sang wanita tua itu, tapi berulang kali ia mengatakan tidak ingin. Ketika ia ditanya
apa hal yang ia inginkan , ia selalu mengucapkan kalimat “Aku hanya ingin meninggalkan dunia
ini, dan ikut menyusul anak dan suamiku”. Bahkan ia telah menyediakan batu nisannya.