OBAT TRADISIONAL
OLEH :
NIM : F201501107
KENDARI
2018
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
2008).
Cuka adalah zat cair yang terutama terdiri dari asam asetat dan air, asam
asetat diproduksi melalui fermentasi etanol oleh bakteri asam asetat . Hal ini
hari ini terutama digunakan di dapur, tetapi secara historis, sebagai asam
ringan yang paling mudah tersedia, itu memiliki berbagai macam industri,
medis, dan penggunaan dalam negeri. Cuka komersial diproduksi baik oleh
memungkinkan untuk akumulasi dari lendir beracun terdiri dari bakteri asam
asetat. Metode cepat menambahan dari cuka (yaitu, kultur bakteri) pada
Cuka buah yang dibuat dari anggur buah, biasanya tanpa bumbu tambahan.
Rasa umum dari cuka buah termasuk apel, blackcurrant, raspberry, quince,
dan tomat. Biasanya, rasa dari buah-buahan asli tetap dalam produk akhir.
Memahami bahwa cuka industri merupakan bahan yang dapat digunakan
belum ada banyak penelitian yang dilakukan untuk meneliti apakah benar
bahwa cuka industri berbahaya bagi tubuh manusia jika dikonsumsi. Belum ada
bukti nyata yang serius akan bahaya yang ditimbulkan oleh cuka industri
sehingga bahaya cuka industri belum dapat dibuktikan secara ilmiah. Terlepas
dari bahaya atau tidaknya cuka industri bagi tubuh manusia, perlu diketahui
bahwa cuka industri hanya sekedar memberi rasa asam, bukan sebagai
kandungannya semata-mata hanya air dan asam asetat murni, yang berisi
yang utuh dari buah yang menjadi bahannya, sekaligus memberi rasa asam
dari asam asetat yang juga dimiliki oleh cuka industri. Maka, dengan adanya
alternatif bagi cuka industri, peneliti tertarik untuk meneliti kandungan cuka
buah, manfaatnya bagi tubuh manusia, dan cara pembuatan cuka buah dengan
cuka apel.
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
A.Klasifikasi Tanaman
1. Apel
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivision : Spermatophyta
Division : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Subclass : Rosidae
Order : Rosales
Family : Rosaceae
Domain : Eukaryota
Kingdom : Fungi
Subkingdom : Dikarya
Phylum : Ascomycota
Subphylum : Saccharomycotina
Class : Saccharomycetes
Ordo : Saccharomycetales
Family : Saccharomycetaceae
Genus : Saccoharomyces
B. Landasan Teori
Cuka sudah dikenal orang sejak peradaban manusia, seperti halnya anggur.
Kata vinegar, nama asing dari cuka, berasal dari kata vinegre yang berarti
anggur asam. Jika anggur dibiarkan selama beberapa hari di udara akan
mengalami fermentasi menjadi asam cuka. Nama lain dari asam cuka adalah
(Tjokroadikoesoemo, 1993 )
Cuka atau vinegar adalah suatu bahan penyedap kodimen yang dihasilkan
dengan cara fermentasi dari bahan dasar yang mengandung gula atau pati.
Bahan penyusun utama dari cuka atau vinegar adalah asam cuka (asam
tersebut, meskipun dalam jumlah yang cukup kecil, cuka dari berjenis-jenis
Cuka merupakan produksi asam asetat yang telah banyak dikenal. Cuka
adalah produk yang dihasilkan dari konversi etil alkohol (etanol) menjadi
asam asetat oleh bakteri asam asetat dari genus Acetobacter dan
yang dibuat dari bahan bergula atau mengandung pati melalui proses
menjadi asam asetat. Dalam keadaan yang sangat baik jumlah asam asetat
Cuka apel adalah salah satu produk pangan fermentasi yand dapat
terbuat dari jenis buah-buahan, seperti anggur, pisang, apel, dan buah-
Cuka apel diproses melalui pengekstrakan sari buah apel sebagai substrat
fermentasi alkohol. Menurut Buckle et., al., (1987) Dalam proses fermentasi
fermentasi tergantung pada jenis khamir, kadar gula awal dan kadar alkohol
Asam Asetat (CH3COOH), asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa
kimiaasam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam
berwarna, dan memiliki titik beku 16.7°C. Asam asetat merupakan salah satu
asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi
asetat. Proses ini dilakukan oleh bakteri dari genus Acetobacter dan
Gluconobacter. Kondisi respirasi oksidatif ini dapat dilakukan dengan kultur
murni, tetapi kondisinya tidak selalu aseptis oleh karena pH yang rendah
asetat ada 2 yaitu fermentasi alkohol dan fermentasi asam asetat. Pada
fermentasi alkohol mula-mula gula yang terdapat pada bahan baku akan
dibongkar oleh khamir menjadi alkohol dan gas CO2 yang berlangsung secara
anaerobik.
C. Urain Bahan
rasa manis
Kelarutan : Larut dalam 0,5 bagian air dan dalam 370
bagian etanol (95) P
Kegunaan : Pengawet
b. Apel
PROSEDUR KERJA
A. Alat
1. Kertas Saring
2. Pisau
3. Penganduk
4. Panci
5. Saringan kain
10. Tisu
12. Timbangan
13. Talenan
B. Bahan
1. 1 kg Apel
2. Air Mineral
4. 10 gram Fermipan
C. Cara Kerja
4. Kecilkan api kompor, tambahkan gula pasir dan biarkan selama 30-
kemudian tutup
10. Jika alkohol sudah keluar, tutup botol dibuka dan diganti dengan
11. Setelah cuka siap dipanen, ambil cuka dari botol dan dipasteurisasi
HASIL PENGAMATAN
A.Data Pengamatan
B. Persamaan reaksi
Fermentasi ini dilakukan oleh bakteri asam cuka (Acetobacter aceti) dengan
substrat etanol. Energi yang dihasilkan 5 kali lebih besar dari energi yang
dihasilkan oleh fermentasi alkohol secara anaerob. Jika diberikan oksigen yang
cukup, bakteri-bakteri ini dapat memproduksi cuka dari sari buah apel. Reaksinya
Proses fermentasi menjadi cuka adalah suatu proses yang panjang yang
diawali oleh senyawa berbahan dasar jenis gula (karbihidrat) melalui proses yang
disebut dengan glikolisis yang kemudian diubah menjadi produk akhir adalah :
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan mengenai pembuatan cuka apel
dengan tujuan untuk dapat membuat larutan cuka apel. Adapun apel yang
diguanakan yaitu apel fuji dimana apel fuji merupakan salah satu jenis buah
apel impor yang ada di indonesia dengan Warna kulit buah merah jambu
kekuningan, tekstur daging buah renyah dan sedikit berair, dan memiliki rasa
Pada praktikum kali ini bahan yang digunakan yaitu buah apel fuji sebanyak
Adapun langkah pertama yang dilakukan yaitu apel dicuci bersih dan
Dengan tujuan untuk mengambil sari atau kandungan yang terdapat dalam
buah apel sampai aroma khas dari buah apel dapat dirasakan oleh indra
dengan gula sebanyak 1 liter dan dipanaskan lagi selama 30 menit sampai
tercium aroma apelnya. Gula ini harus benar-benar larut dalam larutan. Gula
efektif pada saat penambahan mikroba sehingga aroma apel dapat keluar
lebih banyak. Selain itu juga dibutuhkan dalam proses fermentasi, dimana
Setelah itu, rebusan apel dipisahkan dari larutannya, larutan yang masih
direndam di dalam air dan sekali-sekali air yang digunakan untuk merendam
larutan ini diganti bila airnya sudah panas. Hal ini dilakukan untuk
mempercepat proses pendinginan. Pendinginan ini bertujuan agar proses
fermentasi dapat berlangsung, karena apabila masih panas bakteri pada ragi
akan mati dan asam yang diinginkan tidak terbentuk. Setelah dingin, larutan
disaring agar sisa-sisa apel yang tidak berubah menjadi larutan dapat
diambil. Proses penyaringan menggunakan kain saring dan didapat sari apel
Kemudian sari apel dimasukkan ke dalam botol dan diberi ragi sebayak 5
gram . Ragi yang digunakan pada proses pembuatan cuka apel adalah ragi roti.
penutupan untuk pembuatan cuka apel ini ditutup rapat. Dan diamkan selama
14 hari,pada hari terakhir fermentasi diganti tutup wadah cuka apel dengan
tujuan agar tidak terkontaminasi udara bebas atau zat lain pada lingkungan
Adapun hasil yang diperoleh dari cuka apel ini sudah sesuai literatur
dimana syarat organoleptik dari cuka apel yaitu memiliki warna kecoklatan,
Ada beberapa kriteria yang wajib dipenuhi dalam cuka apel, yaitu harus
berwarna keruh kecoklatan, memiliki aroma khas apel dan berbau seperti
tape, harus memiliki endapan " mother " dibawah botol serta bersifat pekat
dan tidak bisa diminum langsung. Kriteria yang pertama adalah arus
benar- benar terbuat dari buah apel murni yang matang dipohon. Kematangan
apel ini sangat berpengaruh terhadap manfaat dan kekhasiatan dari cuka
apel itu sendiri. Jadi jika cuka apel yang dihasilkan bening, itu berarti
kandungan apelnya sedikit dan manfaatnya pun bisa dibilang hampir tidak ada.
Kriteria yang kedua adalah harus memiliki aroma khas apel dan berbau
PENUTUP
VI. Kesimpulan
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahawa Hasil yang diperoleh dari
cuka apel sudah sesuai literatur dimana syarat organoleptik dari cuka apel
yaitu memiliki warna kecoklatan , aroma khas apel dan berbau seperti tape
VII. Saran
Day JR, R.A. dan AL Underwood, 2002, Kimia Kuantitatif Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Hikmah.Jakarta.