Anda di halaman 1dari 2

Manusia berdasarkan kebutuhannya merupakan makhluk sosial, namun pada waktu tertentu

juga dapat menjadi antisosial. Hal tersebut muncul sebagai bentuk ambisi terhadap dirinya
sendiri akan tetapi manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari tidak terlepas dari
kehidupan sosial. Manusia dapat hidup diluar dari sekelompok masyarakat tapi bukan
menjadi alasan jika dia adalah non-sosial. Karena alasan dia menjadi antisosial juga berawal
dari keinginan dia untuk tidak ikut dalam suatu kelompok masyarakat.

Masyarakat yang merupakan kelompok agregasi di dalamnya dibagi menjadi bagian-bagian


yang terkait satu sama lain dan saling melengkapi. Masyarakat berperan sebagai pusat dari
suatu ilmu sosial yang diperoleh melalui penyesuaian timbal balik antara norma, ide, nilai,
estetika, dan hal lainnya yang bersifat kultural.

Sistem sosial berkaitan dengan budaya karena budaya merupakan sistem simbolik yang telah
disesuaikan dan terikat satu sama lain. Budaya disini merujuk pada kebiasaan yang dilakukan
oleh suatu masyarakat yang sesuai dengan kode etik atau norma-norma yang diperoleh dari
kecocokan logisnya pada suatu masyarakat.

Sistem sosial membagi kehidupan sosial menjadi sejumlah bagian dan dihubungkan satu
sama lain untuk membuat organisme yang utuh dan berfungsi. Sistem sosial mengandung
kontradiksi dan pertentangan. Dimana terdapat agen perubahan yang vital dan merupakan
pusat dari proses bersejarah di semua masyarakat. Namun hal tersebut dapat dipandang
sebagai gejala patologi sosial jika seseorang memiliki kecenderungan konservatif.
Kontradiksi dan ambisi dapat menyerang semua hubungan sosial.

Masalah utama dari asosiasi manusia adalah membangun hubungan positif dengan orang-
orang. Akan ada bahaya yang berlawanan bahwa kita bisa menjangkau dan mengenal orang
lain, tetapi menjadi asing dengan diri sendiri. Setiap ikatan sosial didasarkan pada
dikontinuitas sosial dan ikatan terdekat dijaga ketat kerahasiaan karena setiap komunikasi
pada ikatan tersebut terdapat kerahasiaan tanpa disengaja.

Perilaku kebiasaan manusia berfungsi untuk memenuhi kebutuhan fisiologis dasar yaitu
untuk makan, beraktivitas, bermain, keamanan fisik dan reproduksi.oleh sebab itu budaya
harus terlebih dahulu memastikan kelangsungan hidup masyarakatnya. Budaya juga memiliki
fungsi psikologis terutama dalam mengurangi rasa takut dan kecemasan.

Sistem sosial memiliki kecenderungan terhadap keseimbangan, yaitu menolak atau


meminimalkan efek dari pengaruh luar yang menggangu dan memiliki kecenderungan alami
untuk kembali ke keadaan sebelumnya yang stabil. Bukan hanya pada badan kontrol sosial
tetapi juga semua proses sosial.

Ada beberapa status yang diberikan kepada manusia pada saat lahir dan juga dimiliki atas
pencapaian sendiri. Linton menyebutnya dengan “achieved statuses” dan “ascribed statuses”.
Usia, jenis kelamin, dan kekerabatan tidak perlu ditentukan, hal itu merupakan salah satu
yang akan langsung ditemukan di setiap masyarakat. Ada pula warna kulit atau ras
merupakan status yang berasal dari Amerika. Status ras terkait dengan karakter fisik, salah
satunya kasta di India. Masyarakat di sana dilahirkan dalam kasta orang tua, menikah dengan
kasta, dan akan menjadi anggota suatu kasta sampai mati.

Kelompok sosial dalam masyarakat primitif umumnya terorganisir berdasarkan kriteria


kekerabatan dan pembagian kerja utama adalah sepanjang garis kelamin dan usia. Peran
kepemimpinan secara langsung diwariskan, ada pula kantor keagamaan yang ditransmisikan
melalui jaringan kekerabatan.

Penyesuaian status sosial dalam membentuk organisasi dengan menyesuaikan status sosial
satu sama lain untuk menciptakan cara kerja sistem sosial, namun untuk memastikan
konsistensi dan integrasi perilaku, setiap individu harus menghubungkan semua status
mereka dengan cara yang sama.

Anda mungkin juga menyukai