KIMIA DASAR
KROMATOGRAFI
OLEH:
i
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................................................................ ii
KROMATOGRAFI .................................................................................................................................... 1
I. TUJUAN .............................................................................................................................................. 1
II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................................................... 1
III. PROSEDUR PERCOBAAN .............................................................................................................. 2
3.1 ALAT ................................................................................................................................................. 2
3.2 BAHAN .............................................................................................................................................. 3
3.3 CARA KERJA IDENTIFIKASI CAMPURAN LOGAM DALAM LARUTAN SAMPEL
DENGAN METODE KROMATOGRAFI KERTAS .......................................................................... 3
3.4 SKEMA KERJA ............................................................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................... 5
ii
KROMATOGRAFI
I. TUJUAN
1. Percobaan ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya logan Hg, Pb, dan Bi dalam
larutan sampel.
2. Membuat bercak sampel pada kertas kromatografi dengan diameter maksimal 4mm.
3. Megelusikan bercak sampel dalam ruang pemisah.
4. Mengidentifikasikan komponen-komponen pada kertas kromatografi.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kromatografi adalah proses pemisahan campuran berdasarkan pada perbedaan
distribusi dari penyusun campuran antara dua fasa. Satu fasa yang tetap tinggal dalam sistem
disebut fasa diam, sedangkan yang lain diebut fasa gerak karena selalu bergerak mengalir dalam
sisitem melalui celah-celah pada fasa diam. Aliran fasa gerak ini menyebabkan perbedaan
migrasi penyusun campuran sehingga campuran dapat terpisahkan (Sastrohamidjojo,H., 2001).
1
sepanjang kertas, maka pita diambil, dikeringkan dan diteliti. Dalam suatu hal yang berhasil, solut-
solut dari campuran semula akan berpindah tempat sepanjang kertas dengan kecepatan yang
berbeda, untuk membentuk sederet noda-noda yang terpisah. Apabila senyawa berwarna, tentu
saja noda-nodanya dapat terlihat (Day & Underwood, 1990).
Harga Rf mengukur kecepatan bergeraknya zona realtif terhadap garis depan pengembang.
Kromatogram yang dihasilkan diuraikan dan zona-zona dicirikan oleh nilai-nilai Rf. Nilai Rf
didefinisikan oleh hubungan:
Pengukuran itu dilakukan dengan mengukur jarak dari titik pemberangkatan (pusat zona
campuran awal) ke garis depan pengembang dan pusat rapatan tiap zona. Nilai Rf harus sama baik
pada descending maupun ascending. Nilai Rf akan menunjukkan identitas suatu zat yang dicari,
contohnya asam amino dan intensitas zona itu dapat digunakan sebagai ukuran konsentrasi dengan
membandingkan dengan noda-noda standar (Khopkar, 1990).
Proses pengeluaran asam mineral dari kertas desalting. Larutan ditempatkan pada kertas
dengan menggunakan mikropipet pada jarak 2–3 cm dari salah satu ujung kertas dalam bentuk
coretan garis horizontal. Setelah kertas dikeringkan, ia diletakan didalam ruangan yang sudah
dijenuhkan dengan air atau dengan pelarut yang sesuai. Terdapat tiga tehnik pelaksanaan analisis.
Pada tehnik ascending; pelarut bergerak keatas dengan gaya kapiler. Sedangkan ketiga dikenal
dengan cara radial atau kromatografi kertas sirkuler (Basset, 1994).
Kromatografi bergantung pada pembagian ulang molekul-molekul campuran antara dua
fase atau lebih. Tipe-tipe kromatografi absorpsi, kromatografi partisi cairan dan pertukaran ion.
Sistem utama yang digunakan dalam kromatografi partisi adalah partisi gas, partisi cairan yang
menggunakan alas tak bergerak (misalnya komatografi kolom), kromatografi kertas dan lapisan
tipis ( Svehla, 1979).
Distribusi dapat terjadi antara fase cair yang terserap secara stasioner dan zat alir bergerak
yang kontak secara karib dengan fase cair itu. Dalam kromatografi partisi cairan, fase cair yang
bergerak mengalir melewati fase cair stasioner yang diserapkan pada suatu pendukung, sedangkan
dalam kromatografi lapisan tipis adsorbennya disalutkan pada lempeng kaca atau lembaran plastik
(Basset, 1994)
2
3.2 BAHAN
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan kromatografi adalah eluen
campuran dari HNO3 dan Metanol 24/76, yang mana terdapat larutan sampel dari
sistein, larutan standar Pb(NO3)2, larutan standar Hg(NO3)2, larutan standar
Bi(NO3)2, dan larutan pewarna 0,5% KI.
3.3 CARA KERJA IDENTIFIKASI CAMPURAN LOGAM DALAM LARUTAN
SAMPEL DENGAN METODE KROMATOGRAFI KERTAS
1. Pada kertas kromatografi Whatman No.1 dengan ukuran 15 x 15 cm, dibuat garis
start setinggi 2,5 cm dari tepi bawah dengan pensil, diatas garis start setinggi 10
cm, kemudian dibuat garis fron .
2. Pada garis start, dibuat empat buah titik dengan pensil pada jarak 3 cm dari tepi kiri
kertas dengan interval 3 cm.
3. Kertas kromatografi dimasukkan ke dalam ruang pemisah yang sudah berisi eluen
dan dijenuhi dengan uap eluen dengan arah elusi naik, tinggi permukaan eluen tidak
boleh melebihi tinggi garis start.
4. Ruang pemisah ditutup dengan rapat dan dibiarkan eluen naik sampai garis front.
5. Setelah eluen sampai pada garis front, kertas kromatografi diangkat dan
dikeringkan dengan pengering rambut.
6. Kertas kromatografi yang sudah kering disemprot dengan larutan pewarna 0,5% KI
dengan kabut yang halus sampai timbul warna kunig, kemudian penyemprotan
segera dihentikan supaya warna yang timbul tidak hilang atau luntur. Kertas
kromatografi dikeringkan lagi dengan pengering rambut.
7. Jarak masing-masing bercak komponen sampel dan bercak standar diukur, Rf
masing-masing bercak dihitung.
8. Atas dasar Rf standard dan warna bercak, macam logam dan masing-masing bercak
komponen dari sampel ditetapkan. Selanjutnya diambil kesimpulan.
3
3.4 SKEMA KERJA
Kesimpulan
4
DAFTAR PUSTAKA
5
6