Penuntun Praktikum Biologi Dasar 2019

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 91

PENUNTUN PRAKTIKUM

BIOLOGI DASAR

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN


ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 i


MANADO
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
bimbinganNya sehingga Penuntun Praktikum Biologi Dasar ini dapat diselesaikan. Penuntun
Praktikum Biologi Dasar ini digunakan oleh Mahasiswa Layanan dari Program Studi
Matematika, Kimia dan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Sam Ratulangi.
Seiring dengan adanya Kurikulum 2018-2023 di FMIPA maka dibutuhkan Penuntun
Praktikum Biologi Dasar yang sesuai dengan kurikulum tersebut. Penyusunan Penuntun
Praktikum Biologi Dasar ini berdasarkan hasil workshop“Workshop Pemantapan Materi
dan Praktikum Biologi Dasar Layanan Dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0” yang
dilaksanakan dari tanggal 9-10 April 2019 di Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi Manado. Penuntun Pratikum ini disusun
berdasarkan tingkatan organisasi kehidupan diawali dari sel, jaringan, organ, sistem organ,
individu, populasi, komunitas hingga ekosistem. Mahasiswa akan mengamati langsung stuktur
dan fungsi dari sel, jaringan dan organisma. Mahasiswa juga melakukan praktikum tentang
bagaimana variasi sebagai dasar terjadinya evolusi, menyusun klasifikasi organisma serta
dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan.
Penuntun Praktikum ini merupakan hasil revisi dari Penuntun Praktikum 2017. Revisi
dilakukan terutama di Praktikum 5 yang semula Mamalia menjadi Amphibia. Revsi lainnya
dilakukan terhadap alat dan bahan yang digunakan yang disesuaikan dengan perkembangan
yang terjadi.
Penuntun Praktikum Biologi Dasar ini dapat diselesaikan atas dukungan dari Dekan
FMIPA Unsrat, Prof. Dr. Benny Pinontoan, Ketua Jurusan Biologi: Dr. Rooije R.H. Rumnede,
S.Si., M.Kes dan Sekretaris Jurusan: Dr. Hanny Pontororing, S.Si, M.Si
Kerja keras dan kerjasama yang baik telah diberikan oleh semua anggota KBI
(Kelompok Bidang Ilmu) di Jurusan Biologi- FMIPA Unsrat. Praktikum Struktur Sel.
Pembelahan Sel, Genetika Mendel dan Evolusi telah disusun oleh KBI Genetika, Biologi
Molekuler dan Mikrobiologi yaitu Fecky R.Mantiri, Ph.D., Prof. Dr.Trina Tallei, Marhaenus
Rumondor, M.Si., Beivy Kolondam, M.Si., Febby E.F.Kandou, M.Kes., Dr. Johanis Pelealu,
Dr.Stella Umboh, Dr. Agustina Tangapo, S.Si., M.Si dan Marina Singkoh, M.Si.
Praktikum Jaringan Hewan, Morfologi dan Anatomi Hewan serta Enzim telah disusun
oleh KBI Zoologi yaitu Prof. Edwin de Queljoe, M.Sc.,Sp.And., Dr. Rooije R.Rumende,
Marnix L. Langoy, M.Si., Deidy Y.Katili, M.Si., Lalu Wahyudi, MP., Dr. Hanny Pontororing,
Dr. Hanry Lengkong, dan Dr. Eva Baideng.
Praktikum Morfologi Tumbuhan, Anatomi Tumbuhan dan Transportasi pada
Tumbuhan telah disusun oleh KBI Botani yaitu Nio Song Ai, Ph.D., Prof. Dr. Dingse
Pandiangan, Dr. Henny L. Rampe, Susan Mambu, Sp., M.Si., Ph.D. dan Parluhutan Siahaan,
M.Si.
Praktikum Klasifikasi Organisma, Faktor-faktor Abiotik dan Biotik, Rantai dan Jaringan
Makanan pada suatu Ekosistem; Interaksi Organisma: Simbiosis, Predasi dan Kompetisi dan
Dampak Aktivitas Manusia terhadap Lingkungan: Sampah sebagai Hasil Aktivitas Manusia
dan Pengelolaannya telah disusun oleh KBI ekologi yaitu Dr. Roni Koneri, Dr. Ratna Siahaan,
Dr. Saroyo, Dr. Sendy B.Rondonuwu, Dr. Regina Butarbutar dan Pience V.Maabuat, M.Si.

Semoga Penuntun Praktikum Biologi Dasar ini bermanfaat.

Manado, April 2019

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 ii


Tim Penyusun

DAFTAR ISI

No Judul Praktikum halaman

1 Struktur Sel...................................................................................... 1
2 Pembelahan Sel................................................................................ 7
3 Genetika Mendel............................................................................... 11
4 Jaringan Hewan............................................................................... 17
5 Morfologi dan Anatomi Hewan........................................................... 23
6 Fisiologi Hewan: Enzim..................................................................... 29
7 Morfologi Tumbuhan......................................................................... 32
8 Anatomi Tumbuhan.......................................................................... 39
9 Transportasi pada Tumbuhan............................................................ 45
10 Evolusi............................................................................................. 49
11 Klasifikasi Organisma........................................................................ 54
Faktor-faktor Abiotik dan Biotik, Rantai dan Jaringan Makanan
pada suatu Ekosistem......................................................................
61
13 Interaksi Organisma: Simbiosis, Predasi dan Kompetisi....................... 67
Dampak Aktivitas Manusia terhadap Lingkungan: Sampah sebagai
Hasil Aktivitas Manusia dan Pengelolaannya.......................................
71

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 iii


Tanggal :
No.Kelompok :
Nilai :
Paraf Pengawas:

PRAKTIKUM 1

1. Judul: Struktur Sel


2. Tujuan
a. Membedakan sel mati dan sel hidup
b. Membandingkan sel prokariotik dengan sel eukariotik
c. Membedakan struktur sel tumbuhan dengan sel hewan
3. Teori
Sel merupakan unit struktural dan fungsional dari makhluk hidup. Pada organisma bersel
tunggal, keseluruhan fungsi kehidupan dilaksanakan sendiri oleh sel tersebut. Pada organism a
multiseluler, keseluruhan sel saling terkoordinasi secara dinamis untuk melaksanakan fungsi
kehidupan. Meskipun terdapat berbagai tipe sel, tetapi terdapat persamaan tertentu pada sifat-
sifat bentuk dan fungsional yang lazim bagi kebanyakan sel. Sel hidup terdiri atas tiga bagian
utama, yaitu membran plasma, sitoplasma dan nukleus.
Membran plasma adalah lapisan tipis yang merupakan batas antara isi sel dengan
lingkungannya. Fungsinya adalah untuk mekanisme transportasi dan permeabilitas.
Sitoplasma adalah seluruh bagian sel yang terdapat di dalam membran plasma dan di
sebelah luar inti sel. Sitoplasma adalah substansi semi fluida (sitosol) yang di dalamnya terdapat
bermacam-macam organel. Organel-organel di dalam sitoplasma antara lain mitokondria, plastida,
ribosom, retikulum endoplasma, golgi kompleks dan sebagainya.
Nukleus atau inti sel merupakan substansi yang terbungkus oleh membran ganda dan di
dalamnya terdapat substansi DNA sebagai pembawa sifat organisma. Inti sel berfungsi untuk
mengontrol keseluruhan aktivitas kehidupan sel.
Dinding sel merupakan ciri khas sel tumbuhan yang tidak dimiliki oleh sel hewan. Pada sel
hewan hanya terdapat membran sel saja. Fungsi dinding sel adalah melindungi isi sel.

4. Alat Dan Bahan


a. Alat
 Mikroskop  silet
 kaca preparat/objek  kaca penutup
b. Bahan
 Empulur ubi kayu (Manihot utilissima Crantz) sel mukosa pipi
 Umbi bawang merah (Allium cepa L.) Yoghurt
(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 4
 Larutan pewarna misalnya eosin, safranin

5. Cara Kerja
Kegiatan 1. Membedakan sel mati dan sel hidup
 Sel mati
a. Ambillah bagian empulur ubi kayu (bagian tengah batang ubi kayu, yang berwarna putih)!
b. Buatlah irisan melintang (usahakan sayatan setipis mungkin). Arah potong dari luar ke
dalam!
c. Letakkanlah di atas kaca objek dan amati dengan mikroskop, dengan perbesaran lemah,
kemudian perbesaran kuat!
d. Amati dan gambarkanlah bagian-bagian sel yang anda amati!
 Sel hidup
a. Dengan menggunakan pinset, ambillah selaput bagian dalam umbi lapis yang berwarna
putih dari bawang merah.
b. Letakkan selaput tipis tadi di atas gelas obyek!
c. Tetesilah dengan larutan pewarna dan tutuplah dengan kaca penutup!
d. Amatilah di bawah mikroskop dan gambarlah 2 atau 3 sel pada lembar kerja anda dan
berilah keterangan selengkapnya!

Kegiatan 2. Membandingkan sel prokariotik dengan sel eukariotik


 Sel prokariotik (bakteri)
a. Gunakanlah tusuk gigi untuk mengambil yoghurt dan letakkan di atas gelas objek!
b. Tambahkanlah setetes air dan ratakan dengan tusuk gigi di atas gelas objek!
c. Teteskan eosin
d. Tutuplah dengan kaca penutup, kemudian amati di bawah mikroskop!
e. Amati dan gambarkanlah bagian-bagian sel yang anda amati!

 Sel eukariotik tumbuhan: percobaan sel epidermis umbi bawang merah


a. Dengan menggunakan pinset, ambillah selaput bagian dalam umbi lapis yang berwarna
putih dari bawang merah!
b. Letakkanlah selaput tipis tadi di atas gelas obyek!
c. Tetesilah dengan larutan pewarna dan tutuplah dengan kaca penutup!
d. Amatilah di bawah mikroskop dan gambarlah 2 atau 3 sel pada lembar kerja anda! Berilah
keterangan selengkapnya!

 Sel eukariotik hewan: Percobaan sel epitel rongga mulut

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 5


a. Torehlah bagian dalam pipi anda dengan ujung tumpul dari tusuk gigi sehingga diperoleh
lapisan lendirnya!
b. Teteskanlah setitik larutan pewarna di atas kaca objek!
c. Sebarkan lendir yang anda peroleh pada kaca benda dengan cara mengadukkan tusuk gigi
yang berlendir tersebut pada larutan pewarna!
d. Tutuplah dengan kaca penutup dan amati di bawah mikroskop!
e. Gambarlah 2 atau 3 sel pada lembar kerja anda dan beri keterangan selengkapnya!

Kegiatan 3. Membedakan struktur sel tumbuhan dengan sel hewan


a. Lakukanlah kembali langkah yang sama seperti di percobaan sel epidermis umbi bawang
merah dan sel epitel rongga mulut!
b. Amati dan gambarkanlah kembali dan berilah keterangan selengkapnya!

6. Hasil
Kegiatan 1. Membedakan sel mati dan sel hidup
Nama preparat : empulur ubi kayu Nama preparat : umbi bawang merah
Perbesaran : x Perbesaran : x

Keterangan Keterangan
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.

Kegiatan 2. Membandingkan sel prokariotik dengan sel eukariotik

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 6


Nama preparat : Sel bakteri Nama preparat : sel epidermis umbi
bawang merah dan/atau sel epitel
rongga mulut
Perbesaran : x Perbesaran : x

Keterangan Keterangan
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.

Kegiatan 3. Membedakan struktur sel tumbuhan dengan sel hewan

Nama preparat : sel epidermis umbi Nama preparat : sel epitel rongga mulut
bawang merah
Perbesaran : x Perbesaran : x

Keterangan Keterangan
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.

7. Pembahasan

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 7


a. Buatlah perbandingan antara sel mati dan sel hidup!

b. Isilah tabel perbandingan antara sel tumbuhan dengan sel hewan!

Karakteristik Sel Tumbuhan Sel Hewan


 Dinding sel
 Membran plasma
 Nukleus
 Mitokondria
 Kloroplas
 Lisosom
 Vakuola
 Golgi kompleks

Keterangan : Beri tanda + jika ada dan tanda – jika tidak!

c. Apakah perbedaan antara sel prokariot (Kegiatan 2) dan sel eukariot (kegiatan 2 dan 3)?

8. Kesimpulan dan Saran


a. Kesimpulan

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 8


b. Saran (jika ada)

Pustaka (hanya yang digunakan dalam praktikum ini)

Tanggal :
No.Kelompok :
Nilai :
Paraf Pengawas:
(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 9
PRAKTIKUM 2

1. Judul : Pembelahan sel

2. Tujuan
Mengamati perilaku kromosom selama pembelahan sel.

3. Dasar Teori
Nukleus atau inti sel dibatasi oleh membran ganda. Di sebelah dalam membran inti terdapat
medium semifluida dimana di dalamnya terdapat kromosom. Biasanya kromosom inti nampak
sebagai struktur memanjang seperti benang dan tidak mudah diamati dengan mikroskop cahaya.
Dalam keadaan seperti ini disebut kromatin.
Pada saat sel akan membelah, kromatin mengalami kondensasi sehingga membentuk
struktur yang padat dan pendek. Dengan pewarnaan yang sesuai. Kromosom ini dapat dilihat
dengan bantuan mikroskop cahaya. Fase-fase pembelahan dapat diidentifikasi berdasarkan
perilaku kromosomnya. Secara kimia, kromosom tersusun atas DNA dan protein histon.
Sel yang muda akan aktif melakukan metabolisme, menambah besar dan jumlah material-
material sel sehingga sel bertambah besar dan dewasa, kemudian akan membelah secara mitosis
atau meiosis. Sel-sel anak masing-masing akan mengulangi siklus sel tersebut. Di dalam proses
pembelahan sel dikenal 3 macam pembelahan yaitu amitosis, mitosis, dan meiosis.
Proses pembelahan sel secara mitosis terdiri dari dua peristiwa, yaitu pembelahan inti
(kariokinesis) dan pembelahan sitoplasma (sitokinesis). Secara garis besar mitosis dibagi menjadi
empat fase, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Antara mitosis yang satu dengan
mitosis berikutnya terdapat interfase.

4. Alat dan Bahan


a. Alat:
 tabung reaksi  refrigerator
 mikroskop  lampu spiritus
 kaca obyek dan tutup
b. Bahan
 larutan fiksatif farmer  larutan alkohol 70%
 Akar bawang bombay  larutan HCL 10%
 larutan asetokarmin  karat besi
 Preparat awetan atau segar  kertas tissue

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 10



5. Cara Kerja
a. Tumbuhkanlah bawang bombay sampai tumbuh akar sempurna ± 5 mm!
b. Potonglah ujung akar bawang tersebut sepanjang ± 3 mm! Selanjutnya potongan akar
masukkanlah ke dalam tabung reaksi yang berisi larutan fiksatif farmer (etil alkohol
anhidrosa: asam asetat glasial = 3 : 1) atau Carnoy (etil alkohol anhidrosa : asam asetat
glasial : kloroform = 6 : 1 : 3) selama 24 jam!
c. Pindahkanlah potongan akar tersebut kedalam larutan alkohol 70% dan simpanlah dalam
refrigerator!
d. Pada saat akan dilakukan pewarnaan, ambillah potongan akar dari larutan alkohol 70%
letakkan di atas kaca obyek dan tetesi dengan larutan HCL 10% selama 5 menit!. Kemudian
bersihkan dengan kertas tissue! Selanjutnya tetesi dengan larutan fiksatif semula!
e. Isaplah larutan fiksatif dengan kertas tissue dan tetesi dengan larutan asetokarmin!
Tambahkan karat besi!
f. Setelah beberapa saat, tutuplah bahan dengan kaca penutup dan letakkan dengan ibu jari
agar sel-selnya menyebar!
g. Lewatkan secara perlahan-lahan kaca objek tersebut di atas api lampu spiritus!
h. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran 1000x! Gunakan minyak imersi!
i. Carilah fase-fase pembelahan dan gambarlah hasilnya dan diskusikan hasilnya!
j. Bandingkan hasil preparat yang telah dipersiapkan dengan pustaka!
6. Hasil
7. Interfase Profase

Metafase Anafase Telofase

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 11


8. Pembahasan

Bandingkan antara pembelahan mitosis dengan meiosis dalam hal:


Karakteristik Mitosis Meiosis
 tempat terjadinya

 jumlah pembelahan

 jumlah sel anak

 Jumlah kromosom sel


anak

9. Kesimpulan dan Saran


a. Kesimpulan

b. Saran (jika ada)

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 12


Pustaka (hanya yang digunakan dalam praktikum ini)

Tanggal :
No.Kelompok :
Nilai :
Paraf Pengawas:

PRAKTIKUM 3

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 13


1. Judul: Genetika Mendel
2. Tujuan
Menentukan perbandingan genotip dan fenotip dalam persilangan monohibrid dan dihibrid
menurut Hukum Mendel.
3. Teori
a. Beberapa istilah dalam Genetika
Dalam genetika dibicarakan tentang pewarisan sifat dari tetua (orang tua) ke anak-
anaknya. Suatu gen dapat dikatakan sebagai suatu rangkaian nukleotida di dalam kromosom
yang mengandung kode informasi untuk produksi suatu protein. Masing-masing gen
menempati posisi khusus pada kromosom yang disebut sebagai lokus. Ahli Biologi tertarik
terhadap gen-gen tersebut yang mempengaruhi atribut-atribut untuk membentuk suatu
organisma. Atribut ini disebut karakter-karakter atau “ traits”. Variasi dari suatu gen disebut
alel. Alel menempati lokus yang sama pada kromosom homolog serta akan terpisah satu sama
lain dalam peristiwa meiosis.
Keseluruhan materi genetik yang terdapat dalam suatu organisma/individu disebut
genom. Ini termasuk keseluruhan gen dan alelnya serta bagian lain kromosom yang tidak
mengkode protein. Seluruh gen yang mencirikan suatu individu disebut sebagai genotip.
Interaksi antara genom suatu organisma dengan lingkungan menghasilkan sifat-sifat yang
dapat diamati pada organisma tersebut yang dikenal sebagai fenotip.
Dalam genetika digunakan simbol-simbol umum antara lain P untuk generasi parental
(tetua), F1 untuk generasi filial (anak) pertama dan F2 untuk generasi filial ke-2. Punnett
square adalah suatu perangkat untuk menentukan frekuensi harapan bagi semua genotip dan
fenotip yang dihasilkan dalam persilangan. Apabila suatu gen dan alelnya pada organisma
diploid adalah sama (kode-kodenya untuk protein adalah sama), organisma tersebut bersifat
homozigot. Jika terdapat gen dan alel yang berbeda maka disebut sebagai heterozigot.

b. Gen Resesif dan Dominan


Dominansi terjadi apabila suatu gen dari organisma yang heterozigot menutupi ekspresi
fenotip dari alelnya. Gen yang menutupi ekspresi fenotip alelnya disebut gen dominan
sedangkan gen yang ditutupi ekspresinya disebut gen resesif. Tata cara penulisan notasi gen
dominan yaitu dengan huruf kapital dan gen resesif dengan huruf kecil. Contoh peristiwa gen
dominan dan resesif yaitu kekurangan deposisi pigmen pada tubuh manusia yang merupakan
heredity trait yakni albino. Jika “A” adalah suatu alel gen untuk deposisi pigmen dan “a” adalah

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 14


alel gen untuk bukan pigmen, alel A bersifat dominan terhadap a atau alela a bersifat resesif
terhadap A.

c. Pewarisan Suatu Gen Tunggal (‘Monohybrid cross’)


Akan kita pelajari pewarisan suatu gen tunggal dengan memakai pewarisan warna dari
bunga kacang tanah. Sebagai contoh, tanaman kacang homozigot yang berbunga merah diwakili
oleh diploidnya WW dan untuk bunga putih homozigot yaitu ww. Dengan menggunakan Punnet
square, kita dapat meneliti kemungkinan terjadinya genotip pada F1. Persilangan antara generasi
F1 akan menghasikan F2 dengan genotip sebagai berikut:

W w W w

W WW Ww WW Ww

w Ww ww Ww ww

W WW Ww WW Ww

w Ww ww Ww ww

Ada 3 macam genotip pada generasi F2 yang mengikuti proporsi sebagai berikut :
4 WW : 8 Ww : 4 ww atau 1 : 2 : 1 (perbandingan genotip).
Tanaman kacang dengan genotip WW dan Ww akan memiliki tampilan bunga merah. Kedua
genotip ini identik secara fenotip. Selanjutnya perbandingan genotip merah: putih = 3 : 1.
Perbandingan fenotip 3 : 1 untuk individu-individu yang menyatakan fenotip dominan
dibandingkan dengan fenotip resesif memberi indikasi suatu persilangan monohibrid (gen
tunggal).

4. Alat Dan Bahan


a. Kotak genetika 2 buah, diberi label jantan dan betina.
b. Model gen (kancing atau manik-manik) berwarna merah dan putih masing-masing 50 biji
untuk persilangan monohibrid.
c. Model gen (kancing atau manik-manik) berwarna merah (M), putih (m), hijau (B) dan hitam
(b) masing-masing 50 buah.
d. Kain penutup mata (jika ada/opsional)

5. Cara Kerja

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 15


Kegiatan 1 : Persilangan Monohibrid
a. Siapkan dua kotak/wadah yang berlabel!
b. Isilah masing masing kotak dengan 50 kancing merah dan 50 kancing putih!
c. Dengan mata tertutup atau tanpa melihat bendanya, ambillah secara acak (dikocok lebih
dahulu) sebuah model gen dari masing-masing kotak, kemudian jodohkan atau pasangkan!
d. Catat hasilnya dan kembalikanlah kancing ke kotaknya semula!
e. Lakukanlah lagi langkah a-d sampai genap 100 kali pengambilan.

Kegiatan 2 : Persilangan dihibrid


a. Lekatkanlah model gen sehingga membentuk gabungan MB, Mb, mB dan mb sebagai
model gamet dari individu F1!
b. Tempatkanlah dalam kotak jantan sebanyak masing-masing 25 buah model gen MB, Mb,
mB dan mb. Siapkanlah hal yang sama untuk kotak betina!
c. Kocoklah masing-masing kotak sehingga model gen-gen itu bercampur aduk seluruhnya!
d. Secara serentak (tanpa melihat), ambillah dari kedua kotak itu pasangan model gen dan
catatlah hasil kombinasi pasangan tersebut pada tabel pencatatan! Contoh: bila pada kotak
jantan terambil model gen pasangan mB dan dari kotak betina terambil gen pasangan MB
maka rumus kombinasi adalah MmBB. Lakukanlah sebanyak 96 kali pengambilan!
Perjanjian:
 Model gen merah (M) merupakan gen yang mebawa sifat warna merah pada biji dan
bersifat dominan.
 Model gen putih (m) merupakan gen yang membawa sifat warna putih dan bersifat
resesif.
 Model gen hijau (B) merupakan gen yang membawa sifat bentuk biji yang bulat dan
bersifat dominan.
 Model gen hitam (b) merupakan gen yang membawa sifat biji keriput dan bersifat
resesif.

6. Hasil

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 16


Kegiatan 1:
Tabel Hasil F1 pada persilangan Monohibrid

No Pasangan Tabulasi/Ijiran Jumlah Perbandingan


.
1 Merah - merah

2 Merah - putih

3 Putih - putih

Jumlah seluruhnya 100

Kegiatan 2:

Hasil percobaan pada Kegiatan 2 dapat ditemukan dengan melengkapi papan catur
di bawah ini. Tuliskanlah kombinasi dan frekuensinya!
MB Mb mB mb

MB

Mb

mB

mb

Tabel Hasil F2 pada Persilangan Dihibrid

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 17


Genotipe Fenotipe Tabulasi Frekuensi

MMBB Merah Bulat

MMBb Merah Bulat

MmBB Merah Bulat

MmBb Merah Bulat

mmBB Putih Bulat

mmBb Putih Bulat

MMbb Merah Kisut

Mmbb Merah Kisut

mmbb Putih Kisut

Tabel Hasil F2 pada Persilangan Dihibrid

Genotif Fenotif Frekuensi Rasio


M-B- Merah Bulat
M-bb Merah Kisut
mmB. Putih Bulat
mmbb Putih kisut

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 18


7. Pembahasan
a. Dari hasil pencatatan data pada Kegiatan 1, buatlah perbandingan frekuensi antara
pasangan-pasangan (merah-merah) : (putih-putih) = ................: ........................!

b. Buatlah bagan persilangan dengan satu sifat beda, lalu tentukan rasio genotip dan
fenotip pada F1 dan F2!

c. Bagaimanakah pewarisan gen dengan satu sifat beda menurut Hukum Mendel I?

d. Berdasarkan Kegiatan 2:
 Ada berapa kombinasi gen yang muncul dalam persilangan itu?

 Kemungkinan kombinasi gen manakah yang terbanyak?

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 19


 Ada berapa macam fenotip yang muncul? Tuliskan perbandingannya!

8. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan

2. Saran (jika ada)

Pustaka (hanya yang digunakan dalam praktikum ini)

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 20


Tanggal :
No.Kelompok :
Nilai :
Paraf Pengawas:

PRAKTIKUM 4

1. Judul: Jaringan Hewan

2. Tujuan
Membandingkan perbedaan berbagai struktur dan fungsi jaringan yang menyusun
tubuh hewan.

3. Teori
Jaringan adalah kumpulan sel-sel dengan struktur serupa yang dikhususkan untuk
melaksanakan fungsi umum bersama. Jaringan tubuh hewan digolongkan ke dalam empat
kelompok jaringan yaitu jaringan epitel, konektif, otot dan saraf.
Jaringan epitel adalah jaringan yang terdiri dari satu atau beberapa lapis sel yang
membatasi permukaan tubuh, menutup bagian luar atau bagian dalam suatu organ seperti
kulit dan bagian dalam saluran pencernaan. Secara struktural, sel-sel epitel dapat berbentuk
skuamosa/pipih, kuboid, silindris/kolumner, bersilia atau berflagella.
Jaringan konektif/jaringan ikat/jaringan penyokong adalah jaringan yang berfungsi
untuk mengikat/menghubungkan berbagai jaringan dan organ bersama-sama serta untuk
menyokong tubuh. Jaringan penyokong meliputi tipe-tipe yaitu retikuler, fibrous, adipose,
kartilago, tulang dan pigmen. Macam-macam jaringan ikat yaitu jaringan ikat embrional
(mesenkim, jaringan ikat mukoid/gelatinosa seperti pada tali pusar), jaringan ikat sejati/biasa
(jaringan ikat padat, longgar, retikuler, lemak dan pigmen), dan jaringan ikat khusus (tulang,
tulang rawan, dan darah).
Jaringan otot merupakan jaringan yang dikhususkan untuk menghasilkan gerakan
karena memiliki kemampuan untuk berkontraksi. Pergerakan hewan dilakukan oleh sel-sel
otot yang mengandung serabut-serabut otot atau miofibril. Secara struktural, otot dapat
dibedakan menjadi otot rangka/lurik/serat lintang, otot polos dan otot jantung. Sedangkan
berdasarkan mekanisme kerja, otot dapat dibedakan menjadi otot volunter yang bekerja di
bawah kendali kesadaran dan otot involunter yang bekerja di luar kendali kesadaran.
Jaringan saraf berfungsi untuk menghantarkan rangsangan dari sumber rangsangan ke
otak dan sebaliknya sebagai tindakan respon untuk rangsangan tersebut. Jaringan saraf
tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Neuron mempunyai badan sel yang besar dengan inti
mencolok dan dua atau lebih serabut saraf. Serabut yang menerima dan mentransmisikan
(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 21
stimuli ke badan sel disebut dendrit, sedangkan yang meneruskan stimuli dari badan sel
disebut ganglion.

4. Alat dan Bahan


a. alat : mikroskop
b. Preparat awetan
 jaringan epitel silindris  jaringan otot polos, lurik dan jantung
 jaringan ikat padat  jaringan saraf.

5. Cara Kerja
a. Amati preparat-preparat awetan berbagai macam jaringan yang disediakan
menggunakan mikroskop!
b. Gambar dan beri keterangan bagian-bagiannya!

6. Hasil
Nama preparat : JAringan epitel silindris Keterangan

Perbesaran : x
1.
2.
3.
4.

Nama preparat : Jaringan ikat padat Keterangan

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 22


Perbesaran : x
1.
2.
3.
4.

Nama preparat : Jaringan otot polos Keterangan

Perbesaran : x
1.
2.
3.
4.

Nama preparat : Jaringan otot jantung Keterangan

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 23


Perbesaran : x
1.
2.
3.
4.

Nama preparat : Jaringan otot lurik Keterangan

Perbesaran : x
1.
2.
3.
4.

Nama preparat : Jaringan saraf Keterangan

Perbesaran : x

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 24


1.
2.
3.
4.

7. Pembahasan
a. Sebutkan organ-organ yang dilapisi jaringan epitel silindris!

b. Buatlah tabel perbandingan antara otot serat lintang, otot polos dan otot jantung!

Otot lintang Otot polos Otot jantung

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 25


8. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan

b. Saran (jika ada)

Pustaka (hanya yang digunakan dalam praktikum ini)

Tanggal :
No.Kelompok :
Nilai :
Paraf Pengawas:

1. Judul:

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 26


PRAKTIKUM 5

2. Tujuan Morfologi dan Anatomi Hewan


Mempelajari morfologi dan anatomi mammalia.

3. Teori
Mammalia merupakan kelompok hewan vertebrata berdarah panas dengan kulit
ditutupi oleh rambut. Karakteristik mammalia yaitu adanya kelenjar mamae (kelenjar
susu) yang pada hewan betina tumbuh baik untuk menyusui anaknya. Selain itu, terdapat
juga kelenjar keringat dan kelenjar minyak pada kulitnya.
Tubuh mammalia pada umumnya dapat dibedakan dengan jelas antara caput
(kepala), truncus (badan) dan cauda (ekor). Caput dihubungkan dengan truncus oleh
cervix. Pada bagian kepala terdapat mulut, lubang hidung, mata dan telinga. Pada mulut
terdapat bibir, beberapa jenis gigi dan lidah.Telinga biasanya dilengkapi dengan daun
telinga.
Sistem pencernaan terbagi atas saluran pencernaan (mulut, kerongkongan,
lambung, usus halus, usus besar, caecum, rectum dan anus) dan kelenjar pencernaan
(hati, empedu dan pankreas).Sistem pernafasan dengan organ utama paru-paru. Sistem
sirkulasi darah melalui jantung dengan 4 ruang dan pembuluh darah. Sistem reproduksi
terpisah antara jantan dan betina, dengan testis (pada jantan) dan ovarium (pada betina)
yang berkembang baik, dilengkapi dengan organ untuk kopulasi.

4. Alat dan Bahan


a. Alat
 Jarum pentul  papan bedah
 gunting  pinset
 kapas
b. Bahan
 marmut (atau dapat diganti mammalia lain)  eter atau kloroform

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 27


5. Cara Kerja
a. Siapkan hewan yang akan diamati, bius dengan menggunakan eter atau
kloroform!
b. Setelah hewan tidak bergerak lagi, letakkan di atas papan bedah kemudian
amati, gambar morfologinya dan beri keterangan!
c. Setelah selesai pengamatan morfologi, letakkan hewan di papan bedah
dengan posisi terlentang, perut menghadap ke atas. Fiksirlah keempat telapak
kaki hewan dengan menggunakan jarum pentul!
d. Angkat kulit bagian tengah dari lipatan paha dengan menggunakan pinset,
gunting secara melintang. Dari celah yang ada, guntinglah kulit bagian perut
sampai ke dada secara perlahan. Usahakan jangan sampai kena dan merusak
organ dalam!
e. Bukalah celah yang terbentuk dengan hati-hati sampai semua organ dalam
hewan tersebut dapat terlihat jelas!
f. Amatilah anatomi hewan tersebut, seperti organ pencernaan, pernapasan,
serta organ reproduksi jantan dan betina. Gambar dan beri keterangan!

6. Hasil
Gambar hewan jantan Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 28


Gambar hewan betina Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.

7. Pembahasan
a. Jelaskan karakteristik kulit, jantung dan alat pernafasan mammalia!
Kulit :

Jantung :

Alat pernafasan :

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 29


c. Tuliskan bagian-bagian organ genitalia eksterna dari marmut betina!

8. Kesimpulan dan Saran


a. Kesimpulan

b. Saran (jika ada)

Pustaka (hanya yang digunakan dalam praktikum ini)

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 30


Tanggal :
No.Kelompok :
Nilai :
Paraf Pengawas:
PRAKTIKUM 6

1. Judul Fisiologi Hewan: Enzim

2. Tujuan
a. Mempelajari pengaruh enzim katalase terhadap hidrogen peroksida.
b. Mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim.

3. Teori
Enzim merupakan senyawa organik yang berfungsi sebagai katalisator reaksi-reaksi
metabolisme dalam tubuh organisma. Enzim pencernaan banyak terdapat dalam sel-sel
tubuh. Salah satu contohnya yaitu enzim katalase yang banyak terdapat di sel hati
hewan. Kegunaan enzim katalase yaitu untuk menguraikan Hidrogen Peroksida (H₂O₂),
dimana bila tidak segera diuraikan maka senyawa tersebut akan bersifat racun dan
merusak sel. Enzim katalase menguraikan H₂O₂ menjadi air (H₂O) dan oksigen (O₂) yang
tidak berbahaya bagi sel.
Enzim dapat bekerja optimal pada kondisi tertentu. Beberapa faktor yang
mempengaruhi kerja enzim yaitu suhu, derajat keasaman (pH), konsentrasi enzim,
konsentrasi substrat dan inhibitor. Jika kondisi faktor-faktor tersebut berubah maka laju
reaksi enzim juga akan berubah dan enzim tersebut tidak dapat bekerja secara optimal.

4. Alat dan Bahan


a. Alat
 es batu  pipet tetes
 akuades  kertas label
 tabung reaksi  gelas ukur
 hot plate

b. Bahan
 Ekstrak hati ayam segar sebanyak 12 ml  NaOH
 Hidrogen Peroksida (H₂O₂)  HCl

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 31


5. Cara Kerja
a. Buatlah ekstrak dari hati ayam segar sebanyak 12 m! Lalu masukkan ke dalam 6
tabung reaksi masing-masing sebanyak 2 ml ekstrak hati ayam. Kemudian berikan
label A, B, C, D, E dan F!
b. Berikan perlakuan terhadap ekstrak hati ayam pada masing-masing tabung sebagai
berikut:
 Tabung A dibiarkan tanpa perlakuan
 Tabung B diberikan 2 tetes NaOH
 Tabung C diberikan 2 tetes HCl
 Tabung D dipanaskan dalam air mendidih selama 5 menit
 Tabung E direndam dalam es selama 10 menit
 Tabung F ditambahkan 4 ml aquades
c. Tambahkanlah 2 ml Hidrogen Peroksida (H₂O₂) ke dalam setiap tabung reaksi.
Amati gelembung gas yang terbentuk!
d. Catatlah hasil pengamatan!

6. Hasil
Perlakuan Gelembung gas Catatan
Ekstrak hati + H₂O₂

Ekstrak hati + NaOH + H₂O₂

Ekstrak hati + HCl + H₂O₂

Ekstrak hati + dipanaskan +

H₂O₂

Ekstrak hati + direndam es +

H₂O₂

Ekstrak hati + aquades + H₂O₂

Keterangan:
 + = gelembung sedikit
 ++ = gelembung sedang
 +++ = gelembung banyak
 - = tidak ada gelembung

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 32


7. Pembahasan
a. Senyawa apakah gelembung gas yang terbentuk?

b. Tuliskan persamaan reaksi sehingga terbentuk gelembung gas tersebut!

c. Dari percobaan di atas, faktor-faktor apa yang mempengaruhi aktifitas


enzim katalase?

8. Kesimpulan dan Saran


a. Kesimpulan

b. Saran (jika ada)

Pustaka (hanya yang digunakan dalam praktikum ini)

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 1


Tanggal :
No.Kelompok :
Nilai :
Paraf Pengawas:
PRAKTIKUM 7

1. Judul : Morfologi Tumbuhan


2. Tujuan
Membandingkan akar, batang, daun, bunga, buah dan biji pada tumbuhan monokotil
(Liliopsida) dan dikotil (Magnoliopsida) secara morfologis.

3. Teori
Morfologi tumbuhan adalah cabang Biologi yang mempelajari bentuk luar organ-
organ tumbuhan yang meliputi akar, batang, daun, bunga, buah dan biji. Akar merupakan
bagian tumbuhan yang berada di bawah permukaan tanah. Batang adalah bagian tubuh
tumbuhan yang umumnya terdapat di atas tanah (walaupun ada juga yang terdapat di
bawah permukaan tanah seperti akar) dan merupakan tempat melekatnya daun, bunga,
buah dan biji. Daun adalah bagian tumbuhan yang umumnya tipis dan melebar serta
berperan penting dalam fotosintesis. Daun yang lengkap mempunyai upih/pelepah daun
(vagina), helaian daun (lamina) dan tangkai daun (petiolus). Jika salah satu bagian daun
tidak ada maka daun tersebut dinamakan daun tidak lengkap. Bunga merupakan organ
reproduksi generatif yang dapat menghasilkan buah dan biji. Secara umum, bunga terdiri
dari perhiasan bunga dan alat kelamin bunga. Perhiasan bunga meliputi kelopak bunga
(kaliks) yang tersusun dari beberapa daun kelopak (sepala) dan mahkota bunga (korola)
yang terdiri dari beberapa daun mahkota (petala). Alat kelamin bunga meliputi alat
kelamin jantan atau benang sari (stamen) dan alat kelamin betina atau putik (pistillum).
Benang sari tersusun dari tangkai sari (filamen) dan kepala sari (antera) yang berisi serbuk
sari. Putik terdiri dari bakal buah (ovarium) yang di dalamnya terdapat bakal biji (ovulum),
tangkai putik (stilus) dan kepala putik (stigma).
Perbedaan bagian-bagian tumbuhan monokotil dan dikotil secara morfologis dapat
dilihat pada Tabel berikut ini.

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 2


Tabel Perbedaan akar, batang, daun, bunga, buah dan biji antara tumbuhan mokotil dan
dikotil

Organ Monokotil Dikotil


Akar Sistem akar serabut Sistem akar tunggang

Batang 1. Tidak dapat tumbuh 1. Dapat tumbuh membesar


membesar karena tidak 2. Bagian pangkal batang lebih
berkambium besar daripada bagian ujung
2. Ukuran batang dari pangkal 3. Batang bercabang dan
sampai ujung hampir sama berkayu (mengalami
lignifikasi)
3. Batang tidak bercabang
Daun 1. Umumnya berpelepah 1. Tidak atau hampir tidak ada
yang berpelepah
2. Tulang daun melengkung 2. Tulang daun menyirip atau
atau sejajar menjari
Bunga, buah 1. Bagian-bagian bunga 1. Bagian-bagian bunga
dan biji berjumlah 3 atau berjumlah 4 atau 5 atau
kelipatannya kelipatannya
2. Biji berkeping satu 2. Biji berkeping dua

4. Alat dan Bahan


a. Alat
Kaca pembesar (loupe)

b. Bahan
 Tanaman jagung (Zea mays L.) dan kacang tanah (Arachis hypogaea L.) yang
lengkap dengan akar, batang dan daun
 Bunga tanaman kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) dan kembang coklat
(Zephyranthes candida L.)
 Buah dan biji tanaman kacang tanah dan jagung

5. Cara Kerja

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 3


a. Amatilah morfologi akar, batang, daun, buah dan biji tumbuhan kacang tanah dan
jagung
b. Gambarlah secara detil bagian-bagian akar, batang, daun, buah dan biji tumbuhan
kacang tanah dan jagung dan berilah keterangan
c. Untuk pengamatan bunga, amatilah morfologi bunga tanaman kembang sepatu dan
kembang coklat
d. Gambarlah bagian-bagian bunga dan berilah keterangan

6. Hasil
a. Tanaman jagung (Zea mays)
Akar Keterangan:
1.
2.
3.
4.

Batang Keterangan:
1.

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 4


2.
3.
4.

Daun Keterangan :
1.
2.
3.
4.

Buah dan biji Keterangan:

1.
2.

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 5


3.
4.

b. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea)


Akar Keterangan:
1.
2.
3.
4.

Batang Keterangan:
1.
2.
3.
4.

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 6


Daun Keterangan:
1.
2.
3.
4.

Buah dan biji Keterangan:


1.
2.
3.
4.

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 7


c. Tanaman kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis) dan kembang coklat
(Zephyranthes candida)

Bunga kembang sepatu Keterangan:


1.
2.
3.
4.

Bunga kembang coklat Keterangan:


1.
2.
3.
4.

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 8


7. Pembahasan
Buatlah analisis sederhana berdasarkan pengamatan morfologi yang anda lakukan
pada tanaman jagung, kacang tanah, kembang sepatu dan kembang coklat untuk
menentukan bahan tersebut tergolong monokotil atau dikotil!

8. Kesimpulan dan Saran


a. Kesimpulan

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 9


b. Saran (jika ada)

Pustaka (hanya yang digunakan dalam praktikum ini)

Tanggal :
No.Kelompok :
Nilai :
Paraf Pengawas:

PRAKTIKUM 8

1. Judul : Anatomi Tumbuhan

2. Tujuan
Mengamati jaringan-jaringan penyusun akar, batang dan daun pada tumbuhan
monokotil (Liliopsida) dan dikotil (Magnoliopsida).

3. Teori
(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 10
Jaringan-jaringan penyusun akar pada tumbuhan itu bervariasi tetapi pada dasarnya
ada 3 sistem jaringan utama yang bisa diamati pada penampang melintang akar, yaitu
sistem jaringan epidermis, sistem jaringan dasar yang disebut juga korteks dan sistem
jaringan pengangkut yang terdiri dari xilem dan floem (Gambar 1). Sedangkan pada
penampang membujur dapat diamati tudung akar yang terdapat di bagian ujung akar, di
samping ketiga macam sistem jaringan yang telah disebutkan terlebih dahulu. Tudung akar
ini berfungsi untuk melindungi promeristem akar.

Gambar 1.Struktur anatomi akar monokotil dan dikotil


Pada umumnya jaringan-jaringan penyusun batang ialah epidermis dan derivatnya,
korteks dan stele (sistem jaringan pengangkut). Epidermis merupakan selapis sel dan
tersusun dari sel-sel yang biasanya berbentuk persegi, tersusun rapat tanpa ruang antar sel,
dinding luar mengalami penebalan dari zat kutin. Korteks terutama tersusun oleh parenkim
dan kadang-kadang dijumpai kolenkim, sklerenkim dan parenkim yang mengandung
kloroplas (klorenkim). Stele yang terdapat di sebelah dalam endodermis tersusun atas
perikambium, parenkim, dan berkas pengangkut (Gambar 2.)

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 11


Gambar 2. Struktur anatomi batang monokotil dan dikotil

Pada umumnya daun tersusun atas epidermis atas dan epidermis bawah, mesofil
(jaringan dasar yang berfungsi untuk fotosintesis) dan jaringan pengangkut yang
membentuk tulang daun. Umumnya, epidermis merupakan selapis sel tetapi ada yang
berupa epidermis ganda dengan beberapa lapis sel. Mesofil terletak di antara epidermis
atas dan bawah. Pada kebanyakan tumbuhan dikotil, mesofil berdiferensiasi menjadi
jaringan tiang (palisade) dan jaringan bunga karang (spons). Jaringan pengangkut dengan
tipe yang bervariasi membentuk tulang daun (Gambar 3).

Gambar 3. Struktur anatomi daun monokotil dan dikotil

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 12


4. Alat dan Bahan
a. Alat
 Mikroskop  Silet
 Kaca penutup dan Kaca objek  Pipet tetes

b. Bahan
 Akar, batang, dan daun segar tanaman jagung (Zea mays L.) dan kacang tanah
(Arachis hypogaea L.)
 Preparat awetan irisan penampang melintang organ akar, batang dan daun
tanaman jagung dan kacang tanah
 Empulur batang ubi kayu (Manihot utilissima L.)
 Kertas tissue
 Air

5. Cara Kerja
a. Buatlah irisan penampang melintang akar jagung setipis mungkin dengan
menggunakan silet yang tajam
b. Letakkan sayatan organ tersebut pada kaca objek yang telah ditetesi air, lalu tutup
dengan kaca penutup
c. Amatilah preparat yang telah disiapkan tersebut dengan mikroskop yang dimulai
dengan perbesaran lemah dan dilanjutkan dengan perbesaran kuat
d. Gambarlah penampang melintang organ yang diamati, tentukan jaringan-jaringan
penyusun organ tersebut, lalu berilah keterangan.
e. Lakukan langkah a sampai dengan d untuk organ batang dan akar jagung dan kacang
tanah
f. Buatlah juga irisan penampang melintang daun jagung dan kacang tanah dengan cara
menjepitkan daun di tengah-tengah empulur batang ubi kayu, lalu lanjutkan dengan
prosedur yang sama dari b sampai d.
g. Bandingkan hasil irisan organ akar, batang dan daun tanaman jagung dan kacang
tanah dengan preparat awetan yang telah disiapkan

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 13


6. Hasil
a.
Nama preparat: Penampang melintang akar jagung Keterangan:
Perbesaran :
1.
2.
3.
4.

b.
Nama preparat: Penampang melintang batang jagung Keterangan:
Perbesaran :
1.
2.
3.
4.

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 14


c.
Nama preparat: Penampang melintang daun jagung Keterangan:
Perbesaran :
1.
2.
3.
4.

d.
Nama preparat: Penampang melintang akar kacang Keterangan:
tanah
Perbesaran :
1.
2.
3.
4.

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 15


e.
Nama preparat: Penampang melintang batang kacang Keterangan:
tanah
Perbesaran :
1.
2.
3.
4.

f
Nama preparat: Penampang melintang daun kacang Keterangan:
tanah
Perbesaran :
1.
2.
3.
4.

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 16


7. Pembahasan
Buatlah perbandingan anatomi akar, batang dan daun antara tumbuhan monokotil
(yang diwakili oleh jagung) dan tumbuhan dikotil (yang diwakili oleh kacang tanah)!
Anatomi Monokotil Dikotil
Akar

Batang

Daun

8. Kesimpulan dan Saran


a. Kesimpulan

b. Saran (jika ada)

Pustaka (hanya yang digunakan dalam praktikum ini)

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 17


Tanggal :
No.Kelompok :
Nilai :
Paraf Pengawas:

PRAKTIKUM 9
1. Judul : Transportasi pada Tumbuhan

2. Tujuan
Mengamati dan menentukan jaringan tumbuhan yang mengangkut air dan zat-zat
terlarut di dalamnya.
3. Teori
Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan, dimana air berfungsi
pada berbagai reaksi biokimia dalam protoplasma yang dikontrol oleh enzim. Fungsi air
bagi tumbuhan yaitu sebagai komponen protoplasma, menentukan turgor pada sel, sistem
angkutan, stabilitas dan pemindahan panas.
Tumbuhan menyerap air dan mineral dari tanah melalui akar dan sebagian besar
terjadi di ujung akar dengan banyak rambut akar yang permeabel terhadap air. Selanjutnya,
air dan zat-zat terlarut akan dialirkan ke batang dengan melawan gaya gravitasi dan
(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 18
menguapkannya ke udara melalui daun yang dikenal dengan peristiwa transpirasi. Gerakan
vertikal air dan zat-zat terlarut di dalamnya terjadi melalui pembuluh angkut karena tenaga
pendorong sebagai akibat perbedaan potensial air tanah dan atmosfer, tenaga hidrasi
dinding pembuluh angkut dan gaya kohesi antara molekul-molekul air. Faktor-faktor yang
berpengaruh pada angkutan air dan mineral yaitu suhu, konsentrasi ion hidrogen (pH),
cahaya, pengudaraan tanah, interaksi ion dan pertumbuhan tanaman.

4. Alat dan Bahan


a. Alat
 Mikroskop  Batang pengaduk
 Gelas objek dan gelas penutup  Botol air mineral plastik 600 ml
 Silet
b. Bahan
 Tumbuhan pacar air (Impatiens sp.)
 Larutan pewarna safranin
 Air

5. Cara Kerja
a. Sediakan larutan safranin yang terdiri dari air dan safranin kira-kira 300 ml dan
tuanglah ke dalam botol air mineral plastik!
b. Siapkan sebuah tumbuhan Impatiens sp. (lengkap dengan akar, batang dan daun)
yang segar dan sudah dibersihkan dari tanah yang melekat pada akarnya!
c. Masukkan tumbuhan terebut ke dalam botol yang berisi safranin dan biarkan
selama kira-kira 1 jam. Amatilah yang terjadi pada batang, cabang, dan tulang
daun tumbuhan tersebut.
d. Buatlah sayatan melintang bagian batang, cabang, dan tulang daun tersebut setipis
mungkin dengan silet. Amatilah di bawah mikroskop dan gambarlah.

6. Hasil
a.batang

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 19


Nama preparat: Penampang melintang bagian batang
Perbesaran:

b.cabang
Nama preparat: Penampang melintang bagian cabang
Perbesaran:

c. tulang daun
Nama preparat: Penampang melintang bagian tulang daun
Perbesaran:

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 20


7. Pembahasan
a. Jaringan apakah pada tumbuhan yang berperan dalam angkutan air dan zat terlarut
dari akar menuju daun?

b. Faktor apakah yang menyebabkan air dapat diangkut oleh tumbuhan dengan
melawan gaya gravitasi? Jelaskan!

c. Sebutkan 2 macam jaringan pembuluh angkut pada tumbuhan dan jelaskan fungsinya
masing-masing!

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 21


8. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan

b. Saran (jika ada)

Pustaka (hanya yang digunakan dalam praktikum ini)

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 22


Tanggal :
No.Kelompok :
Nilai :
Paraf Pengawas:

PRAKTIKUM 10
1. Judul: Evolusi

2. Tujuan
a. Menentukan distribusi fenotipe dalam suatu populasi.
b. Menentukan tipe seleksi alam terjadi dalam suatu populasi.

3. Teori

Keanekaragaman (variasi) merupakan faktor utama dalam evolusi. Variasi terjadi


pada setiap populasi suatu organisma. Misalnya, variasi pada struktur, tingkah laku,
ukuran dan reaksi biokimia dalam sel. Kebanyakan variasi ini dapat diturunkan dan akan
tampak dalam ekspresi fenotipe dari genotipe-genotipe yang berbeda. Individu-individu
yang memiliki karakteristik/sifat yang dapat diturunkan lebih mampu untuk hidup dan
berkembangbiak di dalam lingkungan mereka sehingga meninggalkan keturunan-
keturunan yang lebih banyak dibandingkan dengan individu-individu yang tidak mampu
beradaptasi dengan baik. Inilah yang dimaksud dengan seleksi alam yaitu perbedaan
kemampuan hidup dan berkembang biak suatu individu dalam suatu populasi.
Seleksi alam menyebabkan perubahan-perubahan pada susunan genetik suatu
populasi dari waktu-waktu. Hal ini merupakan perubahan evolusioner dan mengakibatkan

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 23


organisma-organisma tersebut meningkatkan kemampuan mereka untuk beradaptasi
dengan lingkungan.
Seleksi alam dapat mempengaruhi distribusi fenotipe dalam suatu populasi. Seleksi
alam dapat terjadi pada suatu sifat yang spesifik dalam suatu populasi organisma apabila
memenuhi tiga kondisi sebagai berikut :
1. Sifat tersebut harus memperhatikan variasi dalam populasi.
2. Variasi sifat tersebut harus dapat diturunkan.
3. Variasi sifat tersebut harus memiliki konsekuensi “fitness” atau ketahanan.
Tipe seleksi alam ada tiga (3) yaitu:
1. Seleksi penstabilan (stabilisator): seleksi ini bekerja pada individu-individu yang
memiliki sifat-sifat ekstrim.
2. Seleksi pengarah (gerahan): seleksi ini menguntungkan fenotipe pada suatu ujung
kisaran tertentu sehingga menimbulkan pergeseran bertahap dalam distribusi
fenotipe pada suatu populasi.
3. Seleksi pembagi (desruptif): seleksi ini menguntungkan tipe ekstrim dibanding
dengan tipe intermediet. Hal ini dapat menyebabkan pemisahan populasi tersebut
menjadi dua populasi.

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 24


4. Alat dan Bahan
a. Alat
 Meteran kain atau mistar
b. Bahan
 50 buah jeruk (Citrus sp.) dengan ukuran bervariasi.
 100 helai daun kersen (Muntingia calabura L.) yang telah gugur di tanah tetapi
belum membusuk dengan ukuran bervarias.

5. Cara Kerja
Kegiatan 1. Variasi pada keliling buah jeruk
a. Ambillah 50 buah jeruk!
b. Ukurlah keliling masing-masing buah jeruk!
c. Setelah setiap buah jeruk selesai diukur kelilingnya, pisahkanlah agar tidak
tercampur!
d. Catatlah masing-masing keliling buah jeruk!
e. Amati data dari setiap kelompok!
f. Buatlah distribusi frekuensi yang memperlihatkan kisaran/interval dan frekuensi
keliling buah jeruk dalam sampel tersebut!

Kegiatan 2. Variasi pada daun kersen


a. Ambillah 100 helai daun kersen!
b. Ukurlah panjang masing-masing daun kersen! Tangkai daun dibuang!
c. Setelah setiap helaian daun diukur panjangnya, pisahkanlah agar tidak tercampur!
d. Catatlah masing-masing panjang daun kersen!
e. Amati data dari setiap kelompok!
f. Buatlah distribusi frekuensi yang memperlihatkan kisaran/interval dan frekuensi
panjang daun kersen dalam sampel tersebut!

Menentukan panjang interval kelas digunakan rumus:


Panjang interval kelas (c) = J/K
Jankauan (J) = data terbesar-datum terkecil

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 25


Kelas Interval (K) = 1 + 3,3 log n , dimana n = banyaknya data (n)

6. Hasil
Kegiatan 1. Keliling buah jeruk
a. Tabel pengamatan keliling buah jeruk
Interval Frekuensi Jumlah Nilai Tengah/median
Keliling buah
jeruk

b. Kurva pengamatan (Histogram) Keliling buah jeruk


(Sumbu y: frekuensi; sumbu x: nilai tengah dari interval.

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 26


Kegiatan 2. Panjang daun kersen
a. Tabel pengamatan panjang daun kersen
Interval Frekuensi Jumlah Nilai Tengah/median
Panjang daun kersen

b. Kurva pengamatan (Histogram) panjang daun kersen


(Sumbu y:frekuensi; sumbu x: nilai tengah dari interval.

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 27


7. Pembahasan

a. Bagaimanakah distribusi fenotipe dari keliling buah jeruk dan panjang daun kersen?
Penjelasan sesuai dengan kurva pengamatan!

b. Tipe seleksi alam manakah yang terjadi dari hasil pengamatan anda?

c. Jelaskanlah hubungan antara tipe seleksi alam tersebut dengan evolusi.

8.Kesimpulan dan Saran


a. Kesimpulan

b. Saran (jika ada)

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 28


Pustaka (hanya yang digunakan dalam praktikum ini)

Tanggal :
No.Kelompok :
Nilai :
Paraf Pengawas:

PRAKTIKUM 11

1. Judul

Klasifikasi Organisma

2. Tujuan
a. Mengenal ciri-ciri morfologi utama anggota Kingdom Monera.
b. Mengenal ciri-ciri morfologi utama anggota Kingdom Protista.
c. Mengenal ciri-ciri morfologi utama anggota Kingdom Fungi.
d. Mengenal ciri-ciri morfologi utama anggota Kingdom Plantae.
e. Mengenal ciri-ciri morfologi utama anggota Kingdom Animalia.

3. Teori
Hingga saat ini, kira-kira 5 juta jenis organisma hidup di bumi. Menurut teori
evolusi, organisma yang ada sekarang ini mempunyai nenek moyang yang sama yakni
organisma prokariotik yang hidup jutaan tahun yang lalu. Berdasarkan bukti-bukti fosil
yang diperoleh ternyata organisma yang ada sekarang ini merupakan hasil evolusi
organisma yang menjadi nenek moyang selama ratusan juta tahun.
Pertambahan jumlah spesies membutuhkan klasifikasi organisma agar lebih mudah
mempelajarinya. Klasifikasi yang dipakai saat ini mengikuti Sistem Liima Kingdom yang
dibuat oleh R.H. Whittaker (1969). Menurut sistem ini, organisma hidup dikelompokkan

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 29


menjadi Monera, Protista, Fungi, Plantae dan Animalia berdasarkan ciri-ciri morfologinya.
Karakteristik penciri dalam sistem klasifikasi tersebut dapat dilihat pada Tabel di bawah
ini.

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 30


Tabel Karakteristik Lima Kingdom

No. Kingdom Tipe Sel Organel Sel Tipe Nutrisi Organisasi Reproduksi Motilitas Wakil
Seluler
1. Monera Prokariotik Tidak ada membran Absorptif atau Uniseluler Aseksual Motil dengan Alga biru,
di sekitar organel; fotosintetik dan atau dengan fisi flagela bakteri
tidak ada plastida; koloni
tidak ada
mitokondria

2. Protista Eukariotik Semua organel sel Absorptif, Uniseluler Aseksual dan Non motil Protozoa
ingestif, dan atau seksual atau
fotosintetik koloni menggunaka
n silia atau
flagela
3. Fungi Eukariotik Tidak ada plastida Absorptif Sinsitial Seksual dan Non motil Kapang,
dan pigmen (tanpa sekat aseksual Jamur
fotosintesis antar sel)
4. Plantae Eukariotik Ada tetapi sel-sel Terutama Multiseluler Seksual dan Non motil Tumbuhan
dengan lebih sederhana fotosintetik dengan aseksual tinggi
dinding jaringan
5. Animalia Eukariotik Tidak ada plastida Ingestif Multiseluler Biasanya Motil dengan Beberapa
tanpa dinding dan pigmen dengan seksual menggunaka hewan
fotosintesis jaringan n serabut
kontraktil

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 31


4. Alat dan Bahan

a. Alat
Mikroskop
b. Bahan
 Berbagai preparat awetan dan segar.
 Belalang (Valanga nigricornis) (dapat diganti hewan lain)
 Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) (dapat diganti tumbuhan lain)
 Jamur tempe Rhizopus oryzae yang diperoleh dari tempe yang telah dibusukkan
hingga berwarna kehitaman.

5. Cara Kerja
Kegiatan 1: Kingdom Monera
a. Amatilah preparat awetan bakteri yang telah disediakan yaitu Staphylococcus aureus
atau Bacillus subtilis di bawah mikroskop dengan perbesaran yang sesuai!
b. Tentukanlah bentuk sel bakteri yang anda amati dan gambarlah!
c. Tulislah klasifikasi organisma tersebut!

Kegiatan 2: Kingdom Protista

a. Amati preparat awetan/segar yang telah disediakan, yaitu Paramaecium, Spirogyra,


Volvox di bawah mikroskop dengan pembesaran yang sesuai!
b. Gambarlah organisma tersebut dan tunjukkan bagian-bagiannya secara morfologis!
c. Tuliskan klasifikasi organisma ini!

Kegiatan 3: Kingdom Fungi


a. Amatilah preparat segar Rhizopus oryzae di bawah mikroskop dengan perbesaran
yang sesuai!
b. Gambarlah morfologi jamur tersebut dan berilah keterangan bagian-bagian yang dapat
diamati!
c. Tuliskan klasifikasi organisma ini!

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 32


Kegiatan 4: Kingdom Plantae: Hibiscus rosa-sinensis L

a. Tuliskan nama dan klasifikasinya!


b. Gambar dan berilah keterangan mengenai nodus (buku) dan internodus (ruas), daun,
bunga yang meliputi perhiasan bunga (kelopak dan mahkota) dan alat kelamin (putik
dan benang sari)!

Kegiatan 5: Kingdom Animalia: Valanga nigricornis

a. Tuliskan nama dan klasifikasinya!


b. Gambar dan beri keterangan tentang kepala (antena, mata faset, oseli, gena clypeus
dan alat mulut), toraks (protoraks, mesotoraks, kaki beserta bagian-bagiannya, sayap
dan spiraculum), abdomen (membran tympani, dan alat-alat genitali)!

6. Hasil

Gambar Klasifikasi
Kingdom : Monera
Divisio/Phylum :
Class :
Order :
Family :
Genus :
Species :

Gambar Klasifikasi

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 33


Kingdom : Protista
Divisio/Phylum :
Class :
Order :
Family :
Genus :
Species :

Gambar Klasifikasi
Kingdom : Fungi
Divisio/Phylum :
Class :
Order :
Family :
Genus :
Species :

Gambar Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio/Phylum :
Class :

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 34


Order :
Family :
Genus :
Species :

Gambar Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Divisio/Phylum :
Class :
Order :
Family :
Genus :
Species :

7. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan anda dan studi pustaka, buatlah perbandingan untuk
karakteristik tipe sel (prokariot dan eukariot), mitokondria membran inti, dinding sel,

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 35


selularitas, cara mengambil zat makanan, motilitas antara kelima kingdom dari yang anda
amati tersebut!

8. Kesimpulan dan Saran


a. Kesimpulan

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 36


b. Saran (jika ada)

Pustaka (hanya yang digunakan dalam praktikum ini)

Tanggal :
No.Kelompok :
Nilai :
Paraf Pengawas:

PRAKTIKUM 12

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 37


1. Judul
Faktor-faktor Abiotik dan Biotik, Rantai dan Jaringan Makanan
pada suatu Ekosistem

2. Tujuan

a. Mengidentifikasi komponen biotik dan abiotik suatu ekosistem.


b. Menyebutkan beberapa populasi pada suatu ekosistem.
c. Menghitung densitas (kepadatan) suatu populasi dalam suatu ekosistem.
d. Menentukan tingkatan trofik pada suatu komunitas.
e. Menyusun rantai dan jaringan makanan dari suatu ekosistem.

3. Teori

Makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya, baik lingkungan biotik


maupun abiotik. Sistem yang terbentuk oleh adanya interaksi antara makhluk hidup
tersebut disebut ekosistem dan ilmunya disebut ekologi. Ekosistem yang lengkap
harus mengandung dua komponen yaitu komponen hidup (biotik): produsen,
konsumen, dan pengurai; dan komponen tak hidup (abiotik). Komponen produsen
merupakan satu-satunya komponen ekosistem yang dapat menghasilkan energi
sendiri dalam proses fotosintesis atau dalam proses kemosintesis. Konsumen
merupakan organisma yang mengkonsumsi energi yang dihasilkan produsen.
Komponen abiotik pada dasarnya terdiri dari tanah dan iklim. Unsur iklim yang
mempengaruhi kehidupan misalnya suhu, kelembaban, angin, intensitas cahaya, dan
curah hujan. Komponen abiotik ini sangat menentukan kelangsungan hidup suatu
ekosistem karena sangat mempengaruhi proses-proses biologis, kimia, maupun fisik
pada ekosistem tersebut.
Beberapa makhluk hidup dari spesies yang sama menempati suatu kawasan
tertentu pada suatu waktu tertentu disebut populasi. Jumlah indivudu dalam luas
atau volume tertentu disebut densitas atau kepadatan populasi. Jumlah individu atau
ukuran suatu populasi ditentukan oleh kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas),
dan migrasi (imigrasi dan emigrasi). Pola penyebaran populasi mengikuti tiga bentuk
dasar yaitu acak, berkelompok dan teratur. Beberapa populasi dapat hidup bersama

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 38


di suatu kawasan tertentu dan saling berinteraksi pada saat tertentu membentuk
suatu komunitas.
Dalam ekologi, arus materi dan energi dalam suatu komunitas menjadi titik
perhatian utama. Aliran materi dan energi terjadi pada peristiwa makan dan dimakan
dalam serangkaian organisma yang disebut rantai makanan. Peristiwa makan dan
dimakan yang lebih kompleks adalah jaring-jaring makanan. Dari konsep rantai
makanan tersebut bergambar suatu tingkatan trofik, yaitu :
a. Produsen, berupa tumbuhan hijau dan alga
b. Konsumen (herbivira, karnivora)
 Konsumen primer, berupa herbivora
 Konsumen sekunder, berupa karnivora pemakan herbivora
 Konsumen tersier, berupa karnivora pemakan karnivora lain

c. Dekomposer, berupa bakteri dan jamur.

4. Alat dan Bahan


a. Alat tulis menulis
b. Lapangan

5. Cara Kerja
a. Tentukan lokasi pengamatan anda, hutan hujan tropis (primer/sekunder) atau
suatu padang rumput!
b. Tentukan luas area pengamatan, misalnya 2m x 2m!
c. Catat semua komponen biotik dan abiotik di area pengamatan anda!
d. Catat semua populasi pada komunitas di area pengamatan anda!
e. Hitung kepadatan populasi dari beberapa populasi yang anda amati (no. 4)
dan tentukan pola penyebarannya!
f. Klasifikasikan semua populasi (no. 4) dalam kategori-kategori berikut:
produsen, konsumen primer, konsumen sekunder, konsumen tersier, dan
dekomposer!
g. Amati dan gambarkan rantai dan jaringan makanan di area pengamatan anda!
h. Catat dan gambarkan hasil pengamatan pada lembar hasil pengamatan!

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 39


i.

6. Hasil

a. Lokasi :

b. Luas area pengamatan:

c. Komponen biotik :

Komponen abiotik :

d. Populasi yang ditemui :

e. Kepadatan populasi :

f. Klasifikasi populasi :

 Produsen :

 konsumen primer :
(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 40
 konsumen sekunder :

 konsumen tersier :

 dekomposer :

g. Rantai makanan :

Jaring-jaring makanan :

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 41


7.Pembahasan

a. Berikan pembahasan tentang hasil praktikum ini!

b. Apa yang dimaksud dengan populasi, komunitas, dan ekosistem ?

Populasi :

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 42


Komunitas :

Ekosistem :

c. Jelaskan tentang saling ketergantungan antara komponen pembentuk ekosistem!

8. Kesimpulan dan Saran

a. Kesimpulan

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 43


b. Saran (jika ada)

Pustaka (hanya yang digunakan dalam praktikum ini)

Tanggal :
No.Kelompok :
Nilai :
Paraf Pengawas:

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 44


PRAKTIKUM 13
1. Judul : Interaksi Organisma: Simbiosis, Predasi dan Kompetisi

2. Tujuan

a. Memberi contoh berbagai interaksi antar spesies.


b. Menyebutkan strategi mangsa untuk menghindari pemangsa.

3. Teori
Populasi dalam suatu komunitas saling berinteraksi. Interaksi ini ada yang
sangat erat, kurang erat dan tidak jelas terlihat. Sebagian besar interaksi antar
spesies melibatkan makanan, tetapi juga karena faktor lain. Interaksi di antara
populasi yang berbeda sangat bervariasi dan kompleks. Secara umum, interaksi
antar spesies dapat dikategorikan sebagai simbiosis, predasi/predaktori dan
kompetisi. Simbiosis dapat dibedakan menjadi simbiosis mutualisme, komensalisme
dan parasitisme.
Predasi (pemangsaan) adalah memakan organisma hidup, termasuk tanaman
oleh hewan, hewan oleh hewan, bahkan hewan oleh tanaman. Antara hewan yang
memakan (predator/pemangsa) dan hewan yang dimakan (mangsa) terdapat
berbagai strategi. Bagi predator akan mengoptimumkan efektivitas pemangsaan,
sedang bagi mangsa akan meminimalkan pemangsaan. Beberapa strategi untuk
menghindari kesempatan/peluang dimangsa yaitu kamuflase, pertahanan, respon
melarikan diri, mimikri dan lomba senjata.
Kompetisi (persaingan) adalah interaksi antar indivudu-individu dari satu atau
beberapa organisma. Kompetisi dapat terjadi di antara suatu spesies yang sama
(intra spesies) atau di antara anggota-anggota dari spesies yang berbeda
(inter/antar spesies). Berbagai sumber untuk persaingan meliputi makanan, air,
cahaya, atau ruang untuk hidup atau bersarang.

4. Alat dan Bahan


a. Alat tulis menulis

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 45


b. Lapangan

5. Cara Kerja
a. Lokasi penelitian meliputi ekosistem air asin (laut), pantai, ekosistem air tawar (danau
atau kolam atau sungai), dan ekosistem darat (hutan hujan tropis atau padang
rumput). Tentukan area pengamatan anda!
b. Carilah contoh-contoh untuk bentuk-bentuk interaksi berikut:
 Simbiosis mutualisme
 Simbiosis komensalisme
 Simbiosis parasitisme
 Preadasi, dan bagaimana strategi mangsa menghindari pemangsa?.
 Kompetisi dan sumber penyebab kompetisi (makanan, air,
cahaya, dan sebagainya)!
c. Catat hasil pengamatan anda!

6. Hasil

a. Simbiosis mutualisme

b. Simbiosis komensalisme

c. Simbiosis parasitisme

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 46


d. Predasi dan strategai mangsa menghindari pemangsa

e. Kompetisi dan sumber kompetisi

7. Pembahasan

a. Berikan pembahasan tentang hasil praktikum ini!

b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan simbiosis, predasi dan kompetisi!


Simbiosis :

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 47


Predasi :

Kompetisi :

c. Bagaimana pengaruh predasi terhadap keseimbangan ekosistem dan kelestarian


jenis?

d. Apa pengaruh kompetisi tehadap pembilahan/pembagian sumber daya?

8. Kesimpulan dan Saran

a. Kesimpulan

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 48


b. Saran (jika ada)

Pustaka (hanya yang digunakan dalam praktikum ini)

Tanggal :
No.Kelompok :
Nilai :
Paraf Pengawas:

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 49


PRAKTIKUM 14
1. Judul: Dampak Aktivitas Manusia terhadap Lingkungan:
Sampah sebagai Hasil Aktivitas Manusia dan Pengelolaannya

2. Tujuan
a. Mengidentifikasi jenis-jenis sampah sebagai hasil aktivitas manusia.
b. Mengidentifikasi sumber sampah.
c. Mengelompokkan jenis sampah organik dan organik.
d. Mengusulkan cara pengelolaan sampah yang dapat memberikan nilai ekomomi bagi
masyarakat.

3. Teori

Permasalahan mendasar yang ditimbulkan oleh manusia sebagai akibat dari


pertambahan penduduk yaitu sampah. Perubahan pola konsumsi msyarakat juga
telah meningkatkan jumlah sampah yang beragam seperti sampah kemasan yang
berbahaya dan/atau sulit diuraikan secara alami di alam. Menurut UU RI No. 18/2008
tentang pengelolaan sampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia
dan/atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah juga dapat disebutkan sebagai
sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau yang harus dibuang dari hasil
aktivitas manusia. Sumber sampah yaitu tumah tangga, kawasan komersial,
kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, dan/atau fasilitas
lainnya.
Kawasan komersial misal pusat perdagangan, pasar, pertokoan, hotel,
perkantoran, restoran, dan tempat hiburan. Kawasan industri merupakan kawasan
tempat pemusatan kegiatan industri. Kawasan khusus merupakan wilayah yang
bersifat khusus yang digunakan untuk kepentingan nasional/berskala nasional,
misalnya kawasan cagar budaya, taman nasional, pengembangan industri strategis,
dan pengembangan teknologi tinggi. Fasilitas sosial antara lain rumah ibadah, panti
asuhan, dan panti sosial. Fasilitas umum seperti terminal angkutan umum, stasiun

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 50


kereta api, pelabuhan laut, pelabuhan udara, tempat pemberhentian kendaraan
umum, taman, jalan, dan trotoar. Fasilitas lain antara lain rumah tahanan, lembaga
pemasyarakatan, rumah sakit, klinik, pusat kesehatan masyarakat, kawasan
pendidikan, kawasan pariwisata, kawasan berikat, dan pusat kegiatan olah raga.
Volume sampah akan berbanding lurus dengan aktivitas manusia. Sampah
yang tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan pencemaran lingkungan fisik
yaitu pencemaran tanah, air dan udara. Sampah juga berdampak negatif terhadap
lingkungan sosial dan ekonomi masyarakat. Pencemaran air oleh adanya lindi
(leachate) yang keluar dari tumpukan sampah dan mengalir menuju badan perairan
ataupun meresap ke dalam tanah. Pencemaran udara karena adanya bermacam-
macam gas misalnya gas metana (CH4) yang berasal dari sampah. Selain itu,
sampah merupakan habitat bagi berkembangnya bakteri patogen tertentu seperti
Salmonella typhosa, Escherichia coli, Vibrio cholera, dan Shigella dysentriae yang
dapat menimbulkan berbagai penyakit pada manusia.
Berdasarkan komposisi kimianya, sampah dibagi menjadi sampah organik dan
anorganik. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan dan habis dalam
tatanan lingkungan oleh organisma pengurai/dekomposer, misalnya bangkai hewan
dan sisa sayuran. Sebaliknya, sampah anorganik adalah sampah yang tidak dapat
diuraikan dan habis dalam tatanan lingkungan. Contoh sampah anorganik yaitu
kaleng dan plastik.
Upaya pengelolaan sampah dapat berupa 3 R yaitu reuse, recycle, reduce.
Penelitian mengenai sampah padat di Indonesia menunjukkan bahwa 80%
merupakan sampah organik dan diperkirakan 78% dari sampah tersebut dapat
digunakan kembali (reuse). Sampah organik dapat dijadikan kompos. Upaya
recycle/daur ulang yaitu sampah dipakai kembali. Upaya reduce/pengurangan yaitu
upaya pengurangan atau penghematan penggunaan sumber daya sehingga sampah
yang dihasilkan akan menurun.

4. Alat dan Bahan


a. Alat tulis menulis
b. Lapangan

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 51


5.Cara Kerja
a. Tentukan lokasi pengamatan anda, misalnya sungai, pantai, lapangan, jalan atau
lahan pekarangan!
b. Amati dan catat nama sampah hasil aktivitas manusia yang terdapat pada lokasi
tersebut!
c. Sebutkan sumber sampah yang terdapat pada lokasi tersebut!
d. Tentukan mana yang termasuk sampah organik dan anorganik!
e. Catat hasil pengamatan pada lembar hasil pengamatan!

6. Hasil

a. Lokasi :

b. Tabel Pengamatan

No Nama sampah Sumber sampah Jenis sampah

7. Pembahasan

a. Uraikanlah dampak sampah yang anda amati terhadap lingkungan dan jelaskan upaya
untuk menanggulangi dampak pencemaran sampah terhadap lingkungan!
Nama sampah Dampak ke lingkungan Upaya pengelolaan

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 52


Air

Udara

Tanah

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 53


Sosial dan ekonomi masyarakat

b.Menurut anda bagaimana upaya pengelolaan sampah di lingkungan rumah tangga dan di
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang dapat dapat memberikan nilai ekonomi bagi
masyarakat?
 Rumah tangga (rumah/tempat kost anda)

 TPA

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 54


8. Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan

b. Saran (jika ada)

Pustaka (hanya yang digunakan dalam praktikum ini)

DAFTAR PUSTAKA

Praktikum 1. Struktur Sel

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 55


Rondonuwu SJ, Pangemanan L, Tendean OS, Daniel J, Salaki M, Wungow H. 1999.
Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Edisi Ketujuh. FMIPA UNSRAT.Manado.
Winchester, A.M. 1988. Biology Laboratory Manual . Wm. C. Brown Company Publishers.
Iowa.

Praktikum 2. Pembelahan Sel

Dolphin WD. 1983. Biology Laboratory Manual. Wm. C. Brown Company Publushers, Lowa .
Jensen WA. 1962. Botanical Histochemistry: Principles and Practice . W.H. Fremaan and
Company.
Rondonuwu SJ, Pangemanan L, Tendean OS, Daniel J, Salaki M, Wungow H. 1999.
Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Edisi Ketujuh. FMIPA UNSRAT. Manado.
Wrichester AM. 1988. Biology Laboratory Manual. Wm.C. Brown Company Publishers. Lowa.

Praktikum 3. Genetika Mendel

Klug SK, Cummings MR, Spencer CA, Palladino MA. 2012. Concepts of Genetics. Pearson
Education Inc. Boston.
Rondonuwu SJ, Pangemanan L, Tendean OS, Daniel J, Salaki M, Wungow H. 1999.
Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Edisi Ketujuh. FMIPA UNSRAT. Manado.

Praktikum 4. Jaringan Hewan

Djuhanda T. 1982. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata. Armico. Bandung.


Hildebrand M. 1974. Anatomi Struktur Vertebrta. Armico. Bandung.
Jasin M. 1986. Sistematika Hewan Invertebrata dan Vertebrata . Sinar Wijaya. Surabaya.
Radiopoetra. 1986. Zoology. Erlangga, Jakarta.
Smith EF. 1986. General Zoology. WB Saunders Company. London.
Storer, TL, Usinger RL. 1961. Elemen of Zoology. McGraw-Hill Book Company Inc. London.

Praktikum 5. Morfologi dan Anatomi Hewan

Djuhanda T. 1982. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata. Armico. Bandung.


Hildebrand M. 1974. Anatomi Struktur Vertebrta. Armico. Bandung.
Jasin M. 1986. Sistematika Hewan Invertebrata dan Vertebrata . Sinar Wijaya. Surabaya.
Radiopoetra. 1986. Zoologi. Erlangga, Jakarta.
Smith EF. 1986. General Zoology. WB Saunders Company. London.
Storer, TL, Usinger RL. 1961. Elemen of Zoology. McGraw-Hill Book Company Inc. London.

Praktikum 6. Fisiologi Hewan: Enzim

Verna PS, Srivastava PC. 1996. Advanced Practical Zoology. S.Chand & Co., Ltd. New Delhi.

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 56


Wulang KS. 1993. Prinsip-prinsip Fisiologi Hewan. ITB. Bandung.

Praktikum 7. Morfologi Tumbuhan

Nugroho LH, Purnomo, Sumardi I. 2010. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan . Penebar
Swadaya. Depok.
Saroyo, Nio SA, Simbala HEI, Kandou FEF. 2010. Penuntun Praktikum Biologi Dasar I.
Jurusan Biologi FMIPA UNSRAT.
Tjitrosoepomo, G. 2009. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Praktikum 8. Anatomi Tumbuhan


Anonim. 1984. Diktat Penuntun Praktikum Botani Dasar. Fakultas Biologi Universitas Gadjah
Mada. Yogyakarta.
Hidayat EB. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Penerbit ITB. Bandung.
Nugroho LH, Purnomo, Sumardi I. 2010. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan . Penebar
Swadaya. Depok.
Saroyo, Nio SA, Simbala HEI, Kandou FEF. 2010. Penuntun Praktikum Biologi Dasar I.
Jurusan Biologi FMIPA UNSRAT.
Priya, B. 2019. What is the difference between monocots and dicot leaves?.
https://www.quora.com/What-is-the-difference-between-monocots-and-dicot-leaves
(Diakses 2 April 2019)

Anonim. 2019. Structure of roots.


https://www.nectec.or.th/schoolnet/library/create-web/10000/science/10000-6536.html,
(Diakses 2 April 2019)

Anonim. 2019. The Stem.


http://www.bio.miami.edu/dana/dox/stem.html. (Diakses 2 April 2019)

Praktikum 9. Transportasi pada Tumbuhan

Diana S, Anggraeni S, Rahman T. 1989. Penuntun Kegiatan Laboratorium Fisiologi


Tumbuhan. IKIP Bandung. Bandung.
Lakitan B. 2010. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan . PT RajaGrafindo Persada. Jakarta.
Loveless AR. 1987. Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik . PT Gramedia.
Jakarta.

Praktikum 10. Evolusi

Anonim. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Biologi FMIPA ITB. Bandung


Anonim. Petunjuk Praktikum Biologi Umum . Fakultas Biologi UGM. Yogyakarta.
Curtis H, Barnes NS 1989. Biology. 5th Edition. Butterwrth. New York.

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 57


Rondonuwu SJ, Pangemanan L, Tendean OS, Daniel J, Salaki M, Wungow H. 1999.
Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Edisi Ketujuh. FMIPA UNSRAT. Manado.

Praktikum 11. Klasifikasi Organisma

Anonim. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Biologi FMIPA ITB. Bandung


Anonim. Petunjuk Praktikum Biologi Umum . Fakultas Biologi UGM. Yogyakarta.
Curtis H, Barnes NS 1989. Biology. 5th Edition. Butterwrth. New York.
Rifai, M.A. 1973. Kode Internasional Tatanaman Tumbuh-tumbuhan . Herbarium Bogoriense.
Bogor.
Rondonuwu SJ, Pangemanan L, Tendean OS, Daniel J, Salaki M, Wungow H. 1999.
Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Edisi Ketujuh. FMIPA UNSRAT. Manado.

Praktikum 12. Faktor-faktor Abiotik dan Biotik, Rantai dan Jaringan Makanan
pada suatu Ekosistem

Kimbal, J.W. 1991. Biologi. Jilid 3. Edisi kelima. Penterjemah H.S.S. Tjitrosomo dan N. Sugiri.
Penerbit Erlangga. Jakarta.
Luria SE, Gould SJ, Singer S. 1998. Diktat Ekologi. Proyek Pembangunan Perguruan Tinggi
Indonesia Timur. Manado.
Rondonuwu-L S. 1998. Diktat Ekologi. Proyek Pengembangan Perguruan Tinggi Indonesia
Timur. Manado.
Simpson GG, Beck WS. Life: an Introduction to Biology. Second Edition. Harcout, Brance and
Word, Inc. New York.

Praktikum 13. Interaksi Organisma: Simbiosis, Predasi dan Kompetisi

Kimbal, J.W. 1991. Biologi. Jilid 3. Edisi kelima. Penterjemah H.S.S. Tjitrosomo dan N. Sugiri.
Penerbit Erlangga. Jakarta.
Luria SE, Gould SJ, Singer S. 1998. Diktat Ekologi. Proyek Pembangunan Perguruan Tinggi
Indonesia Timur. Manado.

Rondonuwu-L S. 1998. Diktat Ekologi. Proyek Pengembangan Perguruan Tinggi Indonesia


Timur. Manado.

Simpson GG, Beck WS. Life: an Introduction to Biology. Second Edition. Harcout, Brance and
Word, Inc. New York.

Praktikum 14. Dampak Aktivitas Manusia terhadap Lingkungan: Sampah sebagai


Hasil Aktivitas Manusia dan Pengelolaannya

Anonim. 2008. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 tentang


Pengelolaan Sampah. Jakarta.
Palar H. 2008. Pencemaran dan Toksikologoi Logam Berat . Rineka Cipta. Jakarta.

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 58


Sulistyorini L. 2005. Pengelolaan sampah dengan cara menjadikannya kompos. Jurnal
Kesehatan Lingkungan. 2 (1): 77 – 84.

(c) Jurusan Biologi FMIPA Unsrat , 2019 59

Anda mungkin juga menyukai