Makalah Biomedik Tentang Alat Kesehatan
Makalah Biomedik Tentang Alat Kesehatan
KEPERAWATAN
MAKALAH
JENIS, MANFAAT, dan CARA PENGGUNAAN ALAT KESEHATAN dalam PELAYANAN KEPERAWATAN
Kelas : 1 C
Oleh: Kelompok 4
4. M YUSRON (15.105)
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktunya. Makalah yang berjudul “Jenis, Manfaat dan Cara
Penggunaan Alat Kesehatan dalam Pelayanan Keperawatan” yaitu mahasiswa Akademi Keperawatan
semester I yang mana merupakan penugasan yang harus diselesaikan untuk memenuhi penugasan oleh
Dosen. Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah mendukung dalam
menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami selesaikan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca, demi penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami mengucapkan banyak terima kasih. Dan semoga makalah ini dapat memberikan
pengetahuan kepada mahasiswa dan masyarakat.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................. 3
3.2 Saran......................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA......................................................................... 28
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak penyakit yang menganggu kelangsungan hidup masyarakat banyak. Penyakit-penyakit ini bukan
hanya muncul dikarenakan keteledoran dari pada pengidap itu sendiri. Melainkan juga dari lingkungan
luar yang ada di sekitarnya. Biasanya para pasien yang ada di rumah sakit paling gampang tertular
dengan berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan kehidupannya sendiri.
Tahapan penting yang mutlak harus dilakukan selama bekerja di ruang praktikum mikrobiologi adalah
sterilisasi. Bahan atau peralatan yang digunakan harus dalam keadaan steril. Sterilisasi adalah proses
penghilangan semua jenis organisme hidup, dalam hal ini adalah mikroorganisme yang terdapat dalam
suatu benda. Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau proses fisik dengan tujuan untuk
membunuh atau menghilangkan mikroorganisme. Setiap proses baik fisika, kimia dan mekanik yang
membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikroorganisme disebut sterilisasi. Adanya
pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri masih berlangsung dan tidak
sempurnanya sterilisasi.
Sterilisasi didesain untuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme. Target suatu metode
inaktivasi tergantung dari metode dan tipe mikroorganisme yaitu tergantung dari asam nukleat, protein
atau membrane mikroorganisme tersebut. Agen kimia untuk sterilisasi disebut sterilant (Pratiwi,2006).
Sterilisasi banyak dilakukan di rumah sakit melalui proses fisik, kimia dan mekanik. Setiap proses (baik
fisika, kimia maupun mekanik) yang membunuh semua bentuk kehidupan terutama mikrooranisme
disebut dengan sterilisasi. Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan
bakteri masih berlangsung dan tidak sempurnanya proses sterilisasi. Jika sterilisasi berlangsung
sempurna, maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling resisten dari kehidupan mikroba, akan
diluluhkan (Cappuccino, 1983).
Pembiakan mikroba dalam laboratorium memerlukan medium yang berisi zat hara serta lingkungan
pertumbuhan yang sesuai dengan mikroorganisme. Zat hara digunakan oleh mikroorganisme untuk
pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energi dalam metabolisme, dan pergerakan. Lazimnya, medium
biakan berisi air, sumber energi, zat hara sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen,
hidrogen, serta unsur-unsur lainnya. Dalam bahan dasar medium dapat pula ditambahkan faktor
pertumbuhan berupa asam amino, vitamin, atau nukleotida (Lim, 1998).
1.3 Tujuan
3. Agar pembaca mengetahui apa saja prinsip dan prosedur penggunaan alat
4. Agar pembaca mengetaui Prinsip Aseptik dan Antiseptik pada Alat Kesehatan
7. Agar pembaca mengetahui cara Penyimpanan alat alat yag telah disterilkan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tabung Reaksi
Tabung Reaksi adalah sebuah tabung yang terbuat dari sejenis kaca atau plastik yang dapat menahan
perubahan temperatur dan tahan terhadap reaksi kimia. Tabung Reaksi ada yang dilengkapi dengan
tutup ada juga yang tanpa tutup. Terdiri dari berbagai ukuran tergantung kebutuhan. Tabung Reaksi
disebut juga Test Tube atau Culture tube. Culture Tube adalah tabung reaksi tanpa bibir yang biasanya
digunakan untuk pembiakan mikroorganisme dalam medium cair.
Seperti dengan namanya, fungsi tabung reaksi adalah sebagai tempat dimana kita mereaksikan bahan
kimia dalam laboratorium. Alat ini terbuat dari bahan kaca bening sehingga proses reaksi kimia didalam
tabung ini dapat terlihat jelas oleh analis. Tabung ini juga mempunyai sifat tahan terhadap panas / api,
karena seperti kita ketahui beberapa proses reaksi kimia berjalan dengan membutuhkan panas.
Beberapa macam reaksi yang biasanya menggunakan tabung ini adalah reaksi oksidasi / reaksi reduksi.
Tabung reaksi mempunyai variasi ukuran baik dari segi panjang ataupun diameternya, untuk itu kita
harus memastikan tujuan penggunaan dari tabung ini sebelum membelinya. Berikut ini adalah beberapa
varian dari panjang tabung ini yaitu 23 ; 12 ; 14 ; 22 ; 15 ; 16 ; 11 centimeter, sedangkan untuk
diameternya bervariasi dari 2.2 ; 1 ; 1.2 ; 1.9 ; 1.6 centimeter. Selain dari ukuran, tabung ini juga ada 2
macam yaitu dilengkapi dengan tutup dan tidak dilengkapi dengan tutup.
Untuk mempermudah pekerjaan di laboratorium kimia, dalam penggunaan tabung reaksi ini biasanya
kita juga menggunakan rak tabung reaksi dan penjepit tabung reaksi yang juga dijual dalam berbagai
ukuran.
tabung reaksi merupakan salah satu alat yang diperlukan pada setiap percobaan kimia, karena itu kita
sering menjumpai alat peraga sikat tabung reaksi ini di laboratorium kimia. Fungsi utama dari sebuah
pipet sikat tabung reaksi ini adalah membersihkan tabung reaksi, gelas ukur, labu ukur dan lain-lain
setelah digunakan.
Tabung reaksi atau Test Tube banyak digunakan oleh ahli kimia untuk menahan, campuran, atau jumlah
kecil panas bahan kimia padat atau cair, terutama untuk percobaan kualitatif dan tes. Putaran bawah
dan sisi lurus meminimalkan kehilangan massa ketika menuangkan, membuat mereka lebih mudah
untuk membersihkan, dan memungkinkan pemantauan nyaman dari isi. Panjang, leher sempit
memperlambat penyebaran uap dan gas ke lingkungan.
Sebuah tabung reaksi atau Test tube diisi dengan air dan terbalik ke dalam gelas berisi air sering
digunakan untuk menangkap gas, misalnya dalam demonstrasi elektrolisis.
Tabung biakan sering digunakan dalam biologi untuk penanganan dan kultur semua jenis organisme
hidup, seperti jamur, bakteri, bibit, stek tanaman, dll, dan dalam bidang kedokteran dan forensik untuk
menyimpan sampel darah atau cairan lainnya.
Sebuah tabung reaksi dengan stopper sering digunakan untuk penyimpanan sementara sampel kimia
atau biologi.
Tabung reaksi biasanya diselenggarakan di tujuan khusus rak, klem, atau penjepit. Beberapa rak untuk
Test Tube biakan dirancang untuk menahan Test Tube dalam posisi hampir horisontal, sehingga untuk
memaksimalkan permukaan media kultur dalam.
Tabung reaksi kadang-kadang dimanfaatkan untuk penggunaan kasual di luar lingkungan laboratorium,
misalnya sebagai vas bunga, gelas untuk gambar lemah tertentu, atau wadah untuk rempah-rempah.
Dimana sejumlah besar tes dijalankan atau hanya sejumlah kecil tersedia untuk pengujian, atau
keduanya, piring mikro, piring manotiter, atau piring picotiter sering digunakan sebagai tabung reaksi
kecil.
2. Reflex Hammer
Reflex Hammer (palu refleks) digunakan untuk memeriksa kemampuan refleksi dari bagian-bagian
tertentu tubuh kita, biasanya lutut kita.
Fungsi Alat REFLEX HAMMER. Reflex hammer atau palu refleks digunakan untuk memeriksa kemampuan
reflesi dari bagian-bagian tertentu tubuh kita, biasanya lutut kita.
Seperti kita ketahui refleksi adalah suatu reaksi tubuh atau bagian tubuh kita yang tidak sengaja,yang
terjadi karena adanya suatu rangsangan dari luar terus melalui syaraf-syaraf perasa ke pusat reflex,
yang kemudian menyalurkan ke syaraf penggerak dan otot-otot yang terus membuat gerakan-gerakan
reflex itu. Oleh sebab itu Alat REFLEX HAMMER ini biasanya digunakan oleh dokter spesialis syaraf untuk
mendeteksi sejauh mana fungsi refleks dan biasanya alat ini berbentuk seperti palu.
Reflex Hammer/palu refleks merupakan alat medis yang digunakan oleh dokter untuk menguji refleks
tendon dalam/lutut. Pengujian refleksitas pasien merupakan bagian penting dari pemeriksaan fisik
neurologis untuk mendeteksi kelainan pada sistem saraf pusat atau perifer.
Alat ini berbentuk segitiga/tailor digunakan untuk memeriksa kemampuan refleksi dari bagian-bagian
tubuh. Gagangnya terbuat dari besi stanless. Palu terbuat dari karet yang lembut sehingga tidak
menyakitkan bagi pasien.
Untuk memancing reaksi dan refleks, karena pengujian reflek bagian penting dari pemeriksaan fisik
3. Infus Set
Infus Set adalah alat yang digunakan oleh petugas medis untuk melakukan pemasangan infus.
· Infus Set Mikro, yaitu infus set yang mampu menampung cairan sekitar 60 ml / tetes
Infus Set Makro, yaitu infus set yang digunakan untuk pasien yang membutuhkan cairan dalam volume
yang besar, sekitar 100 – 1000 ml.
Selang infus ini fungsinya untuk jalan masuk cairan. sesuai namanya infus set digunakan untuk khusus
cairan infus kalau transet gunanya untuk tranfusi. infus set tidak bisa digunakan untuk transet dan
transet bisa digunakan untuk infus set, perbedaanya di saringnya kalau transet ada saringanya kalau
infus set tidak ada. gambar disamping adalah infus set.
4. Sprei
Bed sheet atau sprei adalah kain lembaran untuk menutupi kasur. Biasanya Bedsheet diletakan untuk
menutupi kasur yang disebut sprei pertama setelah itu ada satu lembaran lagi untuk menutupi sprei itu
sendiri yang berfungsi agar sprei tetap rapi dan terhindar dari debu jika tempat tidur tidak digunakan
untuk beberapa lama.
Selanjutnya mengikuti perkembangan kebutuhan saat ini banyak terdapat asesoris tempat tidur yang
digunakan untuk berbagai pertimbangan kenyamanan , keindahan , dan segi praktis dalam pemakaian
serta perawatan .
Asesoris itu teridri apa yang disebut Selimut(Blankets), comforters(Quilt cover),dan bed covers yang
diletakan diatas sprei .
Bed sheets atau sprei dibuat dalam 2 macam yaitu berupa lembaran (flat) atau yang pas di kasur (fitted).
Sprei lembaran sangatlah simple bentuknya persegi empat sesuai dengan ukuran kasur ditambah
beberapa cm untuk bias disisipkan ke kasur, biasanya sprei jenis ini dipergunakan untuk rumah sakit
atau hotel, sedangkan sprei fitted dilengkapi dengan karet elastik di ke empat sudut dibagian bawah
kasur, sprei jenis ini sangat lah praktis dalam pemasangan dan pemakaian nya karena sprei akan terjaga
kerapihan nya sepanjang hari.
Sprei sprei yang sangat biasa dipergunakan biasanya berwarna putih, sampai saat ini baik Hotel maupun
Rumah sakit masih menggunakan warna putih,tetapi untuk pemakaian rumah tangga atau apartement
biasanya menggunakan warna warni, print bunga atau design design tertentu.
Kwalitas dari kain sprei ditentukan oleh konstruksi benang atau kerapatan benang per meter persegi.
(tread count).Pada umumnya tread count yang lebih tinggi biasanya tebih tebal atau lebih rapat,
sedangkan tread count lebih rendah akan terasa lebih halus .
5. Pipet
Pipet adalah salah satu alat Laboratorium yang umum digunakan. Pipet mempunyai ukuran yang kecil
dan biasanya terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya
ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.
Terkadang pada proses penelitian kita diharuskan memindahkan cairan yang volumenya tidaklah terlalu
besar, disaat itu lah kita membutuhkan pipet yang dapat memindahkan cairan yang tidak besar
volumenya dari satu wadah ke wadah lainnya.
Pemindahan cairan dengan menggunakan pipet memang membutuhkan waktu yang agak lama, karena
biasanya kita harus menggunakan pipet jenis pipet tetes yang memiliki volume maksimal tidak lebih dari
5ml. tapi demi hasil ukuran yang sesuai kita harus tetap menggunakan pipet tetes .
Pipet tetes memiliki berbagai bentuk ukuran mulai dari yang terkecil 1ml, hingga ukuran pipet tetes yang
paling besar yaitu 5ml.
Befungsi untuk memindahkan sejumlah cairan. Pipet tersedia untuk berbagai jenis penggunaan dengan
berbagai tingkatan akurasi dan presisi. Pipet dengan ukuran volume 1 hingga 1000 ?l dinamakan
mikropipet (micropipettes), sedangkan ukuran volume yang lebih besar dinamakan dengan makropipet
(macropipettes)
Pipet Ukur berfungsi untuk memindahkan larutan dengan berbagai ukuran volume
Pipet Volume berfungsi untuk memindahkan larutan dan hanya memiliki satu ukuran volume
Pipet tetes berfungsi untuk membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke wadah yang lain
dalam jumlah yang sangat kecil yaitu setetes demi tetes.
Pipet Buret
Pipet buret berfungsi untuk mengukur banyaknya cairan yang dikeluarkan saat titrasi
6. Cathether
Kateter terutama terbuat dari bahan karet atau plastik, metal, woven silk dan silikon
Kandung kemih adalah sebuah kantong yang berfungsi untuk menampung air seni yang berubah-ubah
jumlahnya yang dialirkan oleh sepasang ureter dari sepasang ginjal
Kateterisasi kandung kemih adalah dimasukkannya kateter melalui uretra ke dalam kandung kemih
untuk mengeluarkan air seni atau urine.
Jadi Pemasangan kateter merupakan tindakan keperawatan dengan cara memasukkan kateter ke dalam
kandung kemih melalui uretra yang bertujuan membantu memenuhi kebutuhan eliminasi dan sebagai
pengambilan bahan pemeriksaan (Hidayat, 2006). Tindakan pemasangan kateter urin dilakukan dengan
memasukan selang plastik atau karet melalui uretra ke dalam kandung kemih. Kateter memungkinkan
mengalirnya urin yang berkelanjutan pada klien yang tidak mampu mengontrol perkemihan atau klien
yang mengalami obstruksi. Kateter juga menjadi alat untuk mengkaji pengeluaran urin per jam pada
klien yang status hemodinamiknya tidak stabil (Potter dan Perry, 2002 ).
Jenisnya :
· Balloon Cathether/ Foley Cathether : terbuat dari latex/ karet dilengkapi dengan balon dengan
cara menyutikan aqua pada ventilnya bila telah masuk agar Cathether tidak copot.
1. Tabung reaksi
Prinsip kerja: Yaitu sebagai tempat dimana kita mereaksikan bahan kimia dalam laboratorium
2. Refleks hammer
Prinsip kerja : Yaitu digunakan untuk memeriksa kemampuan refleksi dari bagian-bagian tertentu tubuh
kita, biasanya lutut kita.
3. Infus set
Prinsip kerja : Yaitu digunakan oleh petugas medis untuk melakukan pemasangan infus.
4. Sprei
5. Pipet
Prinsip kerja : Yaitu digunakan dalam pengujian-pengujian biologi molekul, kimia analitik, juga
kedokteran
6. Cathether
· Aseptik adalah mencegah terjadinya kontaminasi oleh mikroorganisme pada jaringan bahan dan
alat steril
Semua benda yang menyentuh kulit yang luka atau dimasukkan ke dalam kulit untuk menyuntikkan
sesuatu ke dalam tubuh, atau yang dimasukkan ke dalam rongga badan yang dianggap steril haruslah
steril.
2. Peganglah objek-objek yang steril, setinggi atas pinggang dengan demikian objek-objek itu selalu
akan terlihat jelas dan ini mencegah terjadinya kontaminasi diluar pengawasan.
3. Hindari berbicara, batuk, bersin atau menjangkau suatu objek yang steril.
4. Jangan sampai menumpahkan larutan apapun pada kain atau kertas yang sudah steril.
5. Bukalah bungkusan yang steril sedemikian rupa, sehingga ujung pembungkusnya tidak mengarah
pada si petugas.
6. Objek yang steril menjadi tercemar, jika bersentuhan dengan objek yang tidak steril.
7. Cairan mengalir menurut arah daya tarik bumi, jika forcep dipegang sehingga cairan desinfektan
menyentuh bagian yang steril, maka forcep itu sudah tercemar.
1. Desinfeksi kulit secara umum (Pre Operasi) dengan larutan savlon 1:30 dalam alkohol 70%.
Hibiscrup 0,5% dalam alkohol 70%.
3. Untuk kasus Obgin (persiapan partus, vulva hygiene, neonatal hygiene). Hibiscrup 0,5% dalam
Aquadest Savlon 1:300 dalam aqua hibiscrup
Steralisasi adalah suatu cara untuk membebaskan suatu benda dari semua, baik bentuk vegetatif
maupun bentuk spora. Proses sterilisasi dipergunakan pada bidang mikrobiologi untuk mencegah
pencernaan organisme luar, pada bidang bedah untuk mempertahankan keadaan aseptis, pada
pembuatan makanan dan obat-obatan untuk menjamin keamanan terhadap pencemaran oleh
mikroorganisme dan di dalam bidang-bidang lain pun sterilisasi ini juga penting. Steralisasi juga
dikatakan sebagai tindakan untuk membunuh kuman patogen atau kuman apatogen beserta spora yang
terdapat pada alat perawatan atau kedokteran dengan cara merebus, stoom, menggunakan panas
tinggi, atau bahkan kimia. Jenis sterilisasi antara lain sterilisasi cepat, sterilisasi panas kering, steralisasi
gas (Formalin H2, O2), dan radiasi ionnisasi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam steralisasi di
antaranya:
· Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih berfungsi
· Peralatan yang akan di sterilisasi harus dibungkus dan diberi label yang jelas dengan menyebutkan
jenis peralatan, jumlah dan tanggal pelaksanaan sterilisasi
· Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu mensteril selesai
· Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka pembungkusnya, bila terbuka harus dilakukan
sterilisasi ulang.
Metode Sterilisasi
Sterilisasi secara fisik dipakai bila selama sterilisasi dengan bahan kimia tidak akan berubah akibat
temperatur tinggi dan tekanan tinggi. Cara membunuh mikroorganisme tersebut adalah dengan panas.
Berikut penjelasan mengenai cara membunuh mikroorganisme :
1. Pemanasan kering
Prinsipnya adalah protein mikroba pertama-tama akan mengalami dehidrasi sampai kering dan
selanjutnya teroksidasi oleh oksigen dari udara sehingga menyebabkan mikrobanya mati. Digunakan
pada benda atau bahan yang tidak mudah menjadi rusak, tidak menyala, tidak hangus atau tidak
menguap pada suhu tinggi. Umumnya digunakan untuk senyawa yang tidak efektif untuk disterilkan
dengan uap air, seperti minyak lemak, minyak mineral, gliserin (berbagai jenis minyak), petrolatum jelly,
lilin, wax, dan serbuk yang tidak stabil dengan uap air. Metode ini efektif untuk mensterilkan alat-alat
gelas dan bedah. Contohnya alat ukur dan penutup karet atau plastik. Selain itu, bahan atau alat harus
dibungkus, disumbat atau ditaruh dalam wadah tertututp untuk mencegah kontaminasi setelah
dikeluarkan dari oven.
2. Pemanasan basah
Prinsipnya adalah dengan cara mengkoagulasi atau denaturasi protein penyusun tubuh mikroba
sehingga dapat membunuh mikroba. Sterilisasi uap dilakukan menggunakan autoklaf dengan prinsipnya
memakai uap air dalam tekanan sebagai pensterilnya. Temperatur sterilisasi biasanya 121℃, tekanan
yang biasa digunakan antara 15-17,5 psi (pound per square inci) atau 1 atm. Lamanya sterilisasi
tergantung dari volume dan jenis. Alat-alat dan air disterilkan selama 1 jam, tetapi media antara 20-40
menit tergantung dari volume bahan yang disterilkan. Sterilisasi media yang terlalu lama akan
menyebabkan :
Penguraian gula
Bila ada kelembapan, bakteri akan terkoagulasi dan dirusak pada temperatur yang lebih rendah
dibandingkan jika tidak ada kelembapan. Mekanisme penghancuran bakteri oleh uap air panas adalah
terjadinya denaturasi dan koagulasi beberapa protein esensial dari organisme tersebut.
Metode sterilisasi uap umumnya digunakan untuk sterilisasi sediaan farmasi dan bahan-bahan lain yang
tahan terhadap temperatur yang dipergunakan dan tahan terhadap penembusan uap air, larutan
dengan pembawa air, alat-alat gelas, pembalut untuk bedah, penutup karet dan plastic serta media
untuk pekerjaan mikrobiologi. Uap jenuh pada suhu 121oC mampu membunuh secara cepat semua
bentuk vegetatif mikroorganisme dalam 1 atau 2 menit. Uap jenuh ini dapat menghancurkan spora
bakteri yang tahan pemanasan.
Digunakan untuk sterilisasi larutan berair atau suspensi obat yang tidak stabil dalam autoklaf. Tidak
digunakan untuk larutan obat injeksi intravena dosis tunggal lebih dari 15 ml, injeksi intratekal, atau
intrasisternal. Larutan yang ditambahkan bakterisida dipanaskan dalam wadah bersegel pada suhu 100
oC selama 10 menit di dalam pensteril uap atau penangas air. Bakterisida yang digunakan 0,5% fenol,
0,5% klorobutanol, 0,002 % fenil merkuri nitrat dan 0,2% klorokresol.
2. Air mendidih
Digunakan untuk sterilisasi alat bedah seperti jarum spoit. Hanya dilakukan dalam keadaan darurat.
Dapat membunuh bentuk vegetatif mikroorganisme tetapi tidak sporanya.
3. Pemijaran
Dengan cara membakar alat pada api secara langsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L,
dan sebagainya.
Prinsipnya adalah radiasi menembus dinding sel dengan langsung mengenai DNA dari inti sel sehingga
mikroba mengalami mutasi. Digunakan untuk sterilisasi bahan atau produk yang peka terhadap panas
(termolabil). Ada dua macam radiasi yang digunakan yakni gelombang elektromagnetik (sinar x, sinar γ)
dan arus partikel kecil (sinar α dan β). Sterilisasi dengan radiasi digunakan untuk bahan atau produk dan
alat-alat medis yang peka terhadap panas (termolabil).
1. Tyndalisasi
Konsep kerja metode ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air dan tidak tahan tekanan
atau suhu tinggi lebih tepat disterilkan dengan metode ini. Misalnya susu yang disterilkan dengan suhu
tinggi akan mengalami koagulasi dan bahan yang berpati disterilkan pada suhu bertekanan pada kondisi
pH asam akan terhidrolisis. Tyndalisai merupakan proses memanaskan medium atau larutan
menggunakan uap selama 1 jam setiap hari selama 3 hari berturut- turut
2. Pasteurisasi
Proses pemanasan pada suhu dan waktu tertentu (650C selama 30’ atau 720C selama 15’ untuk
membunuh pathogen yang berbahaya bagi manusia.
Sterilisasi secara kimia dapat memakai antiseptik kimia. Pemilihan antiseptik terutama tergantung pada
kebutuhan daripada tujuan tertentu serta efek yang dikehendaki. Perlu juga diperhatikan bahwa
beberapa senyawa bersifat iritatif, dam kepekaan kulit sangat bervariasi. Zat-zat kimia yang dapat di
pakai untuk sterilisasi antara lain halogen (senyawa klorin, yodium), alkohol, fenol, hydrogen peroksida,
zat warna ungu Kristal, derivate akridin, rosalin, deterjen, logam-logam berat, aldehida, ETO, uap
formaldehid ataupun beta-propilakton (Volk, 1993)
Sterilisasi secara mekanik dapat dilakukan dengan penyaringan. Penyaringan dengan mengalirkan gas
atau cairan melalui suatu bahan penyaring.
2.6 Prinsip dan Cara Pelaksanaan Perawatan (membersihkan, sterillisasi) dan Penyimpanan Alat
Kesehatan.
A. Sterilisasi
Adalah suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen dan apatogen beserta sporanya pada
peralatan perawatan dan kedokteran dengan cara merebus, stoom, panas tinggi, atau menggunakan
bahan kimia.
Dalam ilmu bedah, sterilisasi berarti memusnahkan semua mikroorganisme beserta sporanya,
sedangkan desinfeksi berarti memusnahkn semua mikroorganisme yang tidak mempunyai spora,
misalnya kuman-kuman. Desinfeksi biasanya dilakukan pada pakaian, alat-alat linen, tempat tidur, alat
buang air kecil dan besar, dan sebagainya.
Metode sterilisasi pada dasarnya dapat ditempuh melalui tiga cara yaitu:
1. Secara fisika
- Pemanasan kering
Prinsipnya adalah protein mikroba pertama-tama akan mengalami dehidrasi sampai kering. Selanjutnya
teroksidasi oleh oksigen dari udara sehingga menyebabkan mikrobanya mati.
Digunakan untuk sterilisasi alat gelas yang tidak berskala, alat bedah, minyak lemak, parafin, petrolatum,
serbuk stabil seperti talk, kaolin, ZnO. Suhu sterilisasi yang digunakan adalah 170oC selama 1 jam, 160oC
selama 2 jam, 150oC selam 3 jam.
b. Pemijaran langsung
Digunakan untuk sterilisasi alat logam, bahan yang terbuat dari porselen, tidak cocok untuk alat yang
berlekuk karena pemanasannya tidak rata.
Digunakan untuk sterilisasi alat bedah seperti gunting bedah sebagai lubrikan menjaga ketajaman alat,
bahan kimia stabil dalam ampul.
- Pemanasan basah
Prinsipnya adalah dengan cara mengkoagulasi atau denaturasi protein penyusun tubuh mikroba
sehingga dapat membunuh mikroba.
Digunakan untuk sterilisasi alat gelas, larutan yang dimaksudkan untuk diinjeksikan ke dalam tubuh, alat
berskala, bahan karet. Waktu yang dibutuhkan untuk sterilisasi larutan suhu 121oC adalah 12 menit.
Uap jenuh pada suhu 121oC mampu membunuh secara cepat semua bentuk vegetatif mikroorganisme
dalam 1 atau 2 menit. Uap jenuh ini dapat menghancurkan spora bakteri yang tahan pemanasan.
Digunakan untuk sterilisasi larutan berair atau suspensi obat yang tidak stabil dalam autoklaf. Tidak
digunakan untuk larutan obat injeksi intravena dosis tunggal lebih dari 15 ml, injeksi intratekal, atau
intrasisternal.
c. Air mendidih
Digunakan untuk sterilisasi alat bedah seperti jarum spoit. Hanya dilakukan dalam keadaan darurat.
Dapat membunuh bentuk vegetatif mikroorganisme tetapi tidak sporanya.
Prinsipnya adalah radiasi menembus dinding sel dengan langsung mengenai DNA dari inti sel sehingga
mikroba mengalami mutasi. Digunakan untuk sterilisasi bahan atau produk yang peka terhadap panas
(termolabil). Ada dua macam radiasi yang digunakan yakni gelombang elektromagnetik (sinar x, sinar γ)
dan arus partikel kecil (sinar α dan β).
2. Secara kimia
Dalam pensterilan digunakan bahan kimia seperti alkohol 96%, fenol 5%, selain itu juga Aceton tab
formalin, sulfur dioxida dan chlorin. Materi yang akan disuci hamakan dibersihkan terlebih dahulu
kemudian direndam dalam alkhohol aceton atau tab formalin selama kurang lebih 24 jam.
b. Sterilisasi gas
Dalam pensterilan digunakan bahan kimia dalam bentuk gas atau uap, seperti etilen oksida,
formaldehid, propilen oksida, klorin oksida, beta propiolakton, metilbromida, kloropikrin. Digunakan
untuk sterilisasi bahan yang termolabil seperti bahan biologi, makanan, plastik, antibiotik.
3. Metode mekanik
a. Filtrasi
Digunakan untuk sterilisasi larutan yang termolabil. Penyaringan ini menggunakan filter bakteri. Metode
ini tidak dapat membunuh mikroba, mikroba hanya akan tertahan oleh pori-pori filter dan terpisah dari
filtratnya
Pelaksanaan :
Mensterikan peralatan dengan cara merebus didalam air sampai mendidih (1000C) dan ditunggu antara
15 sampai 20 menit. Misalnya peralatan dari logam, kaca dan karet.
Mensterikan peralatan dengan uap panas didalam autoclave dengan waktu, suhu dan tekanan tertentu.
Misalnya alat tenun, obat-obatan dan lain-lain.
(3)Sterilisasi dengan cara panas kering
Mensterikan peralatan dengan oven dengan uap panas tinggi. Misalnya peralatan logam yang tajam,
peralatan dari kaca dan obat tertentu.
Mensterikan peralatan dengan menggunakan bahan kimia seperti alkohol, sublimat, uap formalin,
khususnya untuk peralatan yang cepat rusak bila kene panas. Misalnya sarung tangan, kateter, dan lain-
lain.
Perhatian :
(3)Peralat yang dibungkus harus diberi label yang dengan jelas mencantumkan : nama, jenis peralatan,
tanggal dan jam disterilkan.
(4)Menyusun peralatan didalam sterilisator harus sedemikian rupa, sehingga seluruh bagian dapat
disterilkan.
(5)Waktu yang diperlukan untuk mensterilkan setiap jenis peralatan harus tepat (dihitung sejak
peralatan disterilkan).
(6)Dilarang memasukkan atau menambahkan peralatan lain kedalam sterilisator, sebelum waktu untuk
mensterilkan selesai.
(7)Memindahkan peralatan yang sudah steril ketempatnya harus dengan korentang steril.
(9)Bila peralatan yang baru disterilkan terbuka, peralatan tersebut harus disterilkan kembali.
Pengertian :
Tujuan :
Hand schoen atau Sarung tangan dapat disterilkan dengan uap formalin atau dengan otoklaf. Sebelum
sarung tangan disterilkan, terlebih dahulu harus dibersihkan dengan jalan mencuci dengan air dan
sabun. Bila hendak memakai uap formalin, sarung tangan yang telah siap, dimasukkan kedalam tromol
atau stoples, lalu dimasukkan beebrapa tablet formalin. Sarung tangan baru suci hama (steril) setelah
terkena uap formalin paling sedikit 24 jam. Sebaiknya disediakan beberapa buah stoples atau tromol
agar selalu ada sarung tengan yang steril. Sarung tangan dapat pula dimasukkan ke dalam otoklaf untuk
disterilkan.
Alat yang terbuat dari logam sebelum disteril dicuci terlebih dahulu. Perbiasakan segera mencuci alat-
alat begitu selesai memakainya, agar kotoran yang melengket mudah dibersihkan.
Alat-alat logam seperti jarum suntik, pinset, gunting, jarum oprasi, scapel blede maupun tabung reaksi
mula-mula dibersihkan terlebih dahulu kemudian dibungkus dengan kain gaas. Setelah itu menggunakan
metode pemanasan secara kering, agar suhu mencapai 160oC, jarak waktu mencapai 1-2 jam, kemudian
didiamkan agar suhu turun perlahan-lahan.
Sterilisasi bahan baku kaca sama dengan sterilisasi logam yaitu dengan menggunakan pemanasan
kering, selain itu bahan baku kaca juga sering disterilisasi dengan menggunakan metode radiasi karena
bahan baku kaca banyak menyerap bahan kaca sehingga sterilisasi dengan radiasi sangat efektive,
pelaksanaanya yaitu alat bahan baku kaca dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang melekat
kemudian keringkan dengan udara setelah kering alat bahan baku kaca dimasukan ketempat elektronik
yaitu dengan katoda panas (emisi termis) yang mengeluarkan sinar ultraviolet kemudian sinari kaca
tersebut dengan sinar ultraviolet dengan kekuatan kurang lebih 2500 s/d 2600 angstrom sehingga spora
dan bakteri yang melekat pada alat tersebut dapat terbakar.
4. STERILISASI TERHADAP BAHAN BAKU KAIN ATAU MEDIA KULTUR ( kain doek)
Media kultur yang akan disteril, terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran, kemudian kain resebut
dibungkus dengan kertas agar setelah steril dan dikeluarkan dari alat sterilisator tidak terkontaminasi
dengan kuman maupun bakteri lagi. Demikian pula kain doek tersebut dibersihkan terlebih dahulu,
setelah dibersihkan bungkus dengan plastik terlebih dahulu sebelum sterilisasi, metode sterilisasi yang
akan dilakukan menggunakan metode pemanasan dengan uap air dan juga dipengaruhi dengan tekanan
(autoclave). Metode sterilisasi denga menggunakan autoclave ini yaitu dengan adanya pertukaran
anatara oksigen dan carbon dioxida.
5. STERILISASI TERHADAP BAHAN BAKU PLASTIK
Bahan baku plastik misalnya mayo apabila disterilkan sebaiknya jangan menggunakan metode
pemanasan, oleh karna itu maka akan merubah bentuk dari plastik tersebut. Untuk mensucikan alat dari
bahan baku plastik sebaiknya mula-mula bersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan detergen,
kemudian keringkan, setelah itu rendam dalam larutan alkohol setelah itu cuci denga aquades lalu
rendam dalam larutan antiseptic
Alat-alat yang terbuat dari logam misalnya besi, tembaga maupun alumunium sering terjadi karatan.
Untuk menghindari terjadinya hal demikian maka alat-alat tersebut harus disimpan pada tempat yang
mempunyai temperatur tinggi (sekitar 37oC) dan lingkungan yang kering kalau perlu memakai bahan
silikon sebagai penyerap uap air, sebelum alat tersebut disimpan maka alat tersebut harus bebas dari
kotoran debu maupun air yang melekat, kemudian olesi dengan olie atau parafin.
Bahan baku kaca banyak dipakai dalam laboratorium medis. Ada beberapa keuntungan dan kelemahan
dari bahan baku kaca tersebut.
Keuntungan:
Bahan baku kaca tahan terhadap reaksi kimia, terutama bahan gelas pyrex, tahan terhadap perubahan
temperatur yang mendadak, koefisien muai yang kecil dan tembus cahaya yang besar.
Kelemahan:
Mudah pecah terhadap tekanan mekanik, dan mudah tumbuh jamur sehingga menggagu daya tembus
sinar, kadang-kadang dengan menggunakan kain katun untuk membersihkan saja timbul goresan.
Dengan memeperhatikan keuntungan dan kelemahan dari bahan gelas, maka dalam segi perawatan
maupun memperlakukan alat-alat gelas harus memperhatikan:
a. Penyimpanan pada ruangan yang suhunya berkisar 27oC-37oC dan beri tambahan lampu 25 watt
c. Gunakan alkohol, aceton, kapas, sikat halus dan pompa angin untuk membersihakan debu dari
permukaan kaca. Usahakan pada waktu membersihkan lensa jangan sampai merusak lapisan lensa.
d. Pada waktu memanaskan tabung reaksi hendaknaya ditempatkan diatas kawat kasa, atau boleh
melakukan pemanasan asal bahan baku dari pyrex.
e. Gelas yang direbus hendaknya jangan dimasukkan langsung kedalam air yang sedang mendidih
melainkan gelas dimasukkan ke dalam air dingin kemudian dipanaskan secara perlahan-lahan. Sebaiknya
untuk pendinginan mendadak tidak diperkenankan.
f. Membersihkan kotoran dari kaca sebaiknya segera setelah dipakai dapat menggunakan:
- Air bersih
- Larutan
· Aquades : 75 ml.
Sarung tangan dari karet mudah meleleh atau lengket apabila disimpan terlalu lama. Untuk menghindari
kerusakan dari bahan baku karet, sebelum melakukan penyimpanan mula-mula bersihkan kotoran darah
atau cairan obat dengan cara mencuci dengan sabun kemudian dikeringkan dengan menjemur dibawa
sinar matahariatau hembusan udara hangat. Setelah itu taburi tal pada seluruh permukaan karet.
Penyimpanan berarti mengelolah barang yang ada dalam persediaan, dengan maksud selalu
dapat menjamin ketersediannya bila sewaktu – waktu dibutuhkan presiden. Pada tahap penyimpanan,
seluruh alat steril disimpan pada ruangan dengan kaidah ‘clean room’, dimana suhu dan kelembapan
diatur, pembatasan lalu lintas personel, fentilasi agar pertekanan positif, dan mekanisme lain agar
terbebas dari kotoran dan debu sampai alat akan digunakn kembali. Distribusi alat keluar dari tempat
penyimpanan harus dengan lalu lintas personel minimal diwilayah steril untuk menjaga kondisi alat
tetap steril. Untuk distribusi, petugas pelaksanaan operasional dan pemeliharaan alat sterilisasi sentral
menyerahkan alat alat yang telah steril kepetugas administrasi sterilisasi sentral yang kemudian alat
dapat diambil petugas rungan agar dapa digunakan operator. Ada dua macam alat yang dilihat dari cara
penyimpanan, yakni :
Dalam kondisis penyimpanan yang optimal dan penanganan yang minimal, dinyatakan steril sepanjang
bungkus tetap kering dan utuh. Untuk penyimpanan yang optimal,simpan bungkusan seteril dalam
lemari tertutup dibagian yang tidak terlalu sering dijamah, suhu udara dan seajuk atau kelembapan
rendah. Jika alat-alat tersebut tidak dipakai dalam waktu yang lama, alat tersebut harus disterilkan
kembali sebelum pemakaian. Alat yang tidak dibungkus harus segera diguanakan setelah dikeluarkan .
jangan menyimpan alat dengan merendam dalam larutan .
Benda tajam sangat beresiko untuk menyebabkan perlukaan sehingga meningkatkan terjadinya
penularan penyakit melalui kontak darah, untuk menghindari perlukaan atau kecelaan kerja maka
semua benda tajam harus digunakan sekali pakai, dengan demikian jarum suntik bekas tidak boleh
digunakan lagi. Tidak dianjurkan untuk melakukan daur ulang atas pertimbangan penghematan karena
17% kecelakaan kerja disebabkan oleh luka tusukan sebelum atau selama pemakaian. salah satu contoh
cara yang dianjurkan untuk mencegah perlukaan akibat penggunaan jarum suntik yaitu jarum suntik
tersebut langsung dibuang ketempat sementaranya tanpa menyentuh atau memanipulasi bagian
tajamnya sperti dibengkokkan. Dipatahkan ata ditutup kembali. Jika jarum terpaksa ditutup kembali,
gunakanlah cara penutupan dengan satu tangan untuk mencegah jari tertusuk jarum.
BAB III
PENUTUP
2.6 Kesimpulan
1. Alat dari kaca (Taung reaksi) berfungsi untuk tempat dimana kita mereaksikan bahan kimia dalam
laboratorium
2. Alat dari logam (Refleks hammer) berfungsi untuk memeriksa kemampuan refleksi dari bagian-
bagian tertentu tubuh kita, biasanya lutut kita
3. Alat dari plastic (Infus set) berfungsi untuk melakukan pemasangan infus.
4. Alat dari kain (Sprei) berfungsi untuk untuk menutupi kasur Alat dari
5. Alat dari (pipet) berfungsi untuk pengujian-pengujian biologi molekul, kimia analitik, juga
kedokteran
2.7 Saran
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu saya sebagai penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran dari seluruh pihak demi sempurnanya makalah ini. Saran yang
dapat penulis berikan adalah agar mahasiswa dapat memahami tentang proses sterilisasi serta macam-
macam sterilisasi. Pada makalah berikutnya menjadi lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
http://fungsialatkesehatan.blogspot.co.id/2013/06/jenis-jenis-alat-kesehatan.html
https://vbamburis.wordpress.com/2013/12/15/makalah-sterilisasi/
http://subuhmuamar.blogspot.co.id/2013/04/sterilisasi-alat.html
http://www.slideshare.net/HuryCanz/makalah-sterilisasi-alat-kesehatan-di-bpm
https://www.google.com/search?
noj=1&q=prinsip+kerja+tabung+reaksi+&oq=prinsip+kerja+tabung+reaksi+&gs_l=serp.3..0i22i30l7.2316
1.32864.0.33309.36.24.4.8.8.0.990.2978.8j4j2j1j6-1.16.0....0...1c.1.64.serp..11.25.1983.8Vhu9L3rPQ8
https://www.google.com/search?
noj=1&q=prosedur+penggunaan+tabung+reaksi&oq=prosedur+penggunaan+tabung+reaksi&gs_l=serp.3
..0.3770.6144.0.6547.9.9.0.0.0.0.388.977.1j2j1j1.5.0....0...1c.1.64.serp..4.5.975.gYyl7uFCkFk
https://www.google.com/search?channel=fflb&q=fungai+cateter+&ei=YEkoVp-
ACJWhugSc9r6oCQ&emsg=NCSR&noj=1
Unknown di 23.41
Berbagi
3 komentar:
Balas
VAGINA ELEKTRIK
VAGINA MANUAL
PENIS ELEKTRIK
PENIS MANUAL
Balas
Obat Anabolic
24rx Asli
Balas
Beranda
Lihat versi web
Share
alat kesehatan
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang sangat penting perannya untuk
melakukan aktivitas dalam hidupnya. Saat ini pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan
kertersediaan atas berbagai fasilitas kesehatan, sehingga memudahkan masyarakat untuk
mengaksesnya. Meningkatnya jumlah fasilitas kesehatan di Indonesia turut berpengaruh pada
permintaan alat-alat kesehatan, meskipun sebagian besar masih impor.
Tingginya permintaan akan alat kesehatan mengakibatkan tumbuh suburnya bisnis alat alat kesehatan.
Banyak sekali bermunculan toko alat kesehatan baik offline maupun online yang disupply oleh
distributor alat kesehatan. Mereka menjual alat kesehatan dengan berbagai macam harga.
Dukungan pemerintah saat ini adalah adanya kebijakan menghapus lelang langsung alat kesehatan dan
menggantinya dengan pembelian langsung melalui sistem e katalog alat kesehatan secara online yang
dijalankan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Melalui e katalog alat
kesehatan ini, instansi bisa membeli alat alat kesehatan yang disediakan vendor secara langsung,
sehingga lebih cepat dan mudah, lebih transparan dan efisien serta bisa menciptakan keterbukaan dan
persaingan bisnis yang sehat.
Table of Contents
Stetoskop
Termometer
Tensimeter Manual
Tensimeter Digital
Kursi Roda
Walker
Infusion Pump
Syringe Pump
Pulse Oximeter
Ranjang Pasien
Foley Catheter
Pispot (Urinal)
Patient Monitor
Masker Oksigen
Medical Ventilator
Nebulizer
Spirometer
Lancing Device
Blood Lancet
Tourniquet
Blood Warmer
Hemodialysis Unit
Dental Unit
Dental Instrument
USG (Ultrasonografi)
Inkubator Bayi
Infant Warmer
Phototherapy Unit
X-Ray Unit
Lampu Periksa
Lampu Operasi
EEG (Electroencephalogram)
Mammography Unit
Audiometer
Oxygen Concentrator
Oxygen Analyzer
Urine Analyzer
Membahas tentang daftar alat alat kesehatan dan fungsinya yang digunakan dalam bidang kesehatan
sangatlah menarik, karena pada umumnya banyak di antara kita orang awam tidak mengetahui tentang
nama alat kesehatan, yang teknologinya semakin canggih. Bahkan orang-orang yang berkecimpung di
dalam bidang kesehatan kemungkinan juga banyak yang belum mengetahui tentang nama alat
kesehatan tertentu, karena terbatas pada spesialisasi pekerjaannya. Jenis dan macam macam alat
kesehatan saat ini banyak sekali dengan fungsinya masing-masing. Harga alat kesehatan pun bervariasi
dari puluhan ribu hingga milyaran rupiah.
Oleh karena itu pada kesempatan kali ini Jurnal Manajemen ingin memberikan berbagai informasi
secara gamblang dan lengkap mengenai alat-alat kesehatan. Penjelasan di bawah ini akan membahas
mengenai definisi dari alat kesehatan hingga berbagai macam alat kesehatan disertai dengan gambar.
Kami berharap tulisan ini dapat memberikan banyak wawasan dan sekaligus sebagai referensi bagi anda
yang sedang berkecimpung di dunia kesehatan.
Berdasarkan Permenkes RI nomor 70 tahun 2014, alat kesehatan adalah instrumen, apparatus
(peralatan), mesin, perkakas, dan/atau implant, reagen in vitro dan kalibrator, perangkat lunak, bahan
atau material yang digunakan tunggal atau kombinasi, untuk mendiagnosis, mencegah, menyembuhkan,
dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan atau
membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh, menghalangi pembuahan, desinfeksi alat
kesehatan, dan pengujian in vitro terhadap spesimen dari tubuh manusia, dan dapat mengandung obat
yang tidak mencapai kerja utama pada tubuh manusia melalui proses farmakologi, imunologi atau
metabolisme untuk dapat membantu fungsi/kinerja yang diinginkan.
Akhir-akhir ini beberapa alat kesehatan yang dulu hanya digunakan di rumah sakit, telah diproduksi
sebagai produk konsumen yang memungkinkan orang untuk melakukan perawatan kesehatan dengan
lebih mudah, mandiri dan harganya pun tidak mahal. Misalnya, alat cek tekanan darah, alat cek kadar
glukosa darah portable, alat cek kehamilan dll. Alat-alat ini juga dirancang agar mudah dalam
penggunaannya dengan disertai fitur yang lengkap. Sebagai contoh alat untuk cek gula di rancang juga
untuk mengetahui kadar kolesterol dan asam urat. Bahasa sederhananya adalah 3 in 1 atau 3 Fungsi
dalam 1 alat.
Lebih lanjut pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang daftar nama alat kesehatan lengkap
dan penjelasan singkat tentang fungsinya, yang disertai gambar alat alat kesehatan. Alat-alat kesehatan
ini terdiri dari alat kesehatan yang pada umumnya sering digunakan di rumah sakit untuk perawatan
medis. Selain itu kami juga memaparkan beberapa alat yang digunakan untuk perawatan di rumah.
Berikut ini penjelasannya :
Stetoskop
alkes stetoskop
Ini adalah alat kesehatan yang tidak asing bagi kita, karena sering digunakan oleh para dokter maupun
perawat untuk memeriksa pasiennya. Stetoskop adalah alat kesehatan akustik yang berfungsi untuk
memeriksa suara dalam tubuh. Stetoskop sering digunakan untuk mendengar suara detak jantung, dan
juga suara organ-organ tubuh lainnya, seperti organ pernapasan,organ pencernaan bahkan suara detak
jantung janin dalam kandungan.
Karena dapat menginformasikan suara tertentu sekaligus menghilangkan suara yang lain, maka
stetoskop digunakan sebagai alat untuk mendiagnosa penyakit berdasarkan suara yang tidak normal dari
dalam tubuh, sehingga bisa membantu dokter dalam mengambil tindakan dan pengobatan yang tepat
untuk pasien. Tentunya dalam menerjemahkan suara yang ada perlu pengetahuan khusus terhadap
stetoskop ini.
alkes suntikan
Ada beberapa orang yang fobia terhadap alat yang satu ini, mungkin termasuk Anda, sehingga seringkali
merasa enggan ketika akan memeriksa kesehatannya.
Alat suntik (spuit) adalah alat yang berbentuk pompa piston sederhana yang berfungsi untuk
menyuntikkan cairan / gas ke dalam tubuh pasien. Selain itu alat suntik juga berfungsi menghisap
cairan / gas dari dalam tubuh untuk diambil sampelnya guna keperluan uji laborat. Ukuran dan
macamnya bervariasi tergantung penggunaannya. Biasanya alat kesehatan ini satu paket dengan jarum
suntik.
Syarat penggunaan alat suntik khususnya bagian jarum suntik harus benar-benar steril dan hanya
digunakan untuk sekali pakai saja, hal ini dikarenakan untuk menghindari penularan penyakit berbahaya
melalui jarum suntik.
Selain itu penggunaan alat suntik atau jarum suntik juga harus dilakukan oleh tenaga yang profesional
dalam hal ini adalah orang yang berprofesi di bidang kesehatan. Hal ini dikarenakan agar injeksi tepat
sasaran. Meski demikian penjualan alat kesehatan yang satu ini mudah ditemukan di apotek-apotek
terdekat.
Termometer
alkes termometer
Sebaiknya sebuah keluarga memiliki alat yang satu ini. Saat ada anggota keluarga yang demam,
termometer sangat bermanfaat untuk mengukur dan memantau suhu tubuh dengan cepat dan tepat
sehingga bisa untuk mengantipisai apakah perlu segera dibawa ke dokter atau hanya cukup diberi obat
penurun demam.
Tensimeter Manual
Tensimeter adalah suatu alat kesehatan yang digunakan untuk mengukur tekanan darah. Dalam istilah
medis dikenal dengan nama sphygmomanometer.
Saat dokter memeriksa pasiennya seringkali menggunakan alat ini untuk mengecek apakah tekanan
darah (tensinya) normal atau tidak, sehingga bisa dilakukan diagnosa lebih lanjut terhadap pasien
tersebut.
Tensimeter Digital
Penggunaan tensimeter, khususnya tensimeter digital saat ini semakin meningkat. Sistemnya yang
otomatis selain memudahkan penggunaannya, juga memberikan hasil yang cepat dan akurat serta
terjangkau harganya. Sehingga banyak keluarga memiliki alat kesehatan yang satu ini untuk mengukur
tekanan darah secara rutin dan mandiri tanpa harus ke dokter.
Selain itu pihak rumah sakit saat ini juga sudah banyak mengubah peralatan tensimeter dari manual ke
digital. Dengan memonitor tekanan darah secara rutin dan mandiri di rumah maka bermanfaat untuk
mengendalikan tekanan darahnya dengan lebih baik dan mengurangi biaya perawatan karena tidak
sering-sering berkunjung ke dokter.
Kursi Roda
Kursi roda merupakan alat bantu yang digunakan oleh orang yang mengalami kesulitan berjalan, baik
dikarenakan kondisi sakit, usia lanjut, cedera, maupun cacat bawaan. Artinya keadaan orang tersebut
memang sangat lemah atau benar-benar sudah tidak mampu untuk berjalan lagi, maka kursi roda
digunakan sebagai alat bantu jalan.
Dengan kursi roda, seseorang dapat bergerak dan melakukan aktivitasnya lebih mudah, meskipun
banyak keterbatasan, dengan cara didorong oleh pihak lain atau digerakkan menggunakan tangan
sendiri tanpa perlu bantuan orang lain. Bahkan saat ini tersedia juga kursi roda elektrik yang
penggunaannya digerakkan dengan mesin otomatis, sehingga dapat mengurangi ketergantungan kepada
orang lain. Tentu saja kursi roda generasi terbaru ini dijual dengan harga yang lebih mahal dariapda kursi
roda biasa. Keunggulan kursi roda bagi pengguna yaitu bisa dilipat saat tidak digunakan, sehingga
memudahkan dalam penyimpanannya.
Alat bantu jalan selain kursi roda adalah tongkat bantu jalan, yang berfungsi untuk menjaga
keseimbangan dan memperkokoh saat berjalan. Biasa digunakan oleh para orang usia lanjut maupun
orang dalam masa pemulihan dari sakitnya, misalnya stroke, sehabis kecelakaan dsb. Bahannya bisa
terbuat dari logam atau kayu, dengan jenis tongkat standar, tongkat kaki tiga, dan tongkat kaki empat.
Kruk (Alat Bantu Jalan)
alkes kruk
Kruk adalah alat bantu jalan yang berfungsi untuk menopang keseimbangan dan mengurangi beban
berat badan saat berjalan. Digunakan terutama oleh orang yang mengalami cedera kaki, patah tulang di
kaki, kelemahan kaki atau cacat kaki bawaan. Cara penggunaannya dengan dipegang dengan tangan dan
ujungnya disandarkan pada ketiak, sehingga sering disebut juga dengan nama kruk ketiak. Kruk dapat
digunakan satu atau berpasangan (kanan kiri) sesuai kebutuhan untuk mengatur keseimbangan badan.
Bahan untuk membuata kruk bisa dari kayu atau logam yang ringan.
Selain untuk alat bantu jalan, penggunaan kruk juga untuk mencegah kelainan bentuk pada kaki yang
cedera, memelihara dan mengembalikan fungsi otot, mencegah otot mengecil dan kaku sendi, serta
membantu meningkatkan kekuatan otot.
Walker
alkes walker
Walker merupakan alat bantu jalan dengan dua pegangan di kanan dan kiri serta memiliki empat kaki
sebagai penumpu yang dipakai untuk menopang tubuh dengan kuat ketika berjalan.sehingga dapat
memberi rasa aman. Konsep alat bantu jalan ini mirip dengan walker yang digunakan oleh anak-anak
untuk latihan berjalan. Cara penggunaannya merupakan kombinasi bergerak dan mengangkat.
Berbentuk seperti rak handuk dan biasanya terbuat dari bahan ringan yang mudah diangkat seperti
aluminium atau stainless steel. Pengguna walker adalah para lansia yang mengalami kesulitan berjalan,
atau orang yang memerlukan latihan fisioterapi.
Ranjang periksa atau examination bed atau juga biasa disebut meja periksa merupakan tempat tidur
yang digunakan untuk pemeriksaan pasien, baik di rumah sakit, klinik, puskesmas, praktek dokter dan
praktek bidan. Rata-rata desain ranjang periksa memang dibuat sangat sederhana dan fungsional. Hal ini
dikarenakan memang fungsi dari ranjang ini hanya sebagai sarana pemeriksaan saja dan tidak untuk
jangka waktu yang lama.
Alat infus atau infus set adalah alat kesehatan yang berfungsi untuk memasukkan cairan infus atau obat
ke dalam tubuh pasien lewat pembuluh vena, dengan kecepatan yang bisa diatur secara konstan dalam
waktu terentu. Infus set ini termasuk alat kesehatan disposable atau sekali pakai langsung dibuang. Alat
ini seringkali ditemui saat pasien dirawat inap di rumah sakit bersamaan dengan alat kesehatan infus
lainnya.
Tiang infus atau infus stand adalah tiang yang digunakan untuk menggantungkan botol cairan infus atau
cairan lainnya sesuai dengan kebutuhan perawatan pasien. Tiang infus biasanya diletakkan di samping
ranjang pasien. Biasanya tiang infus dilengkapi dengan roda di bagian bawahnya. Pemasangan roda
dimaksudkan agar memudahkan mobilisasi pada pasien rawat inap saat akan bergerak menuju ke kamar
mandi atau hanya sekedar berubah posisi.
Infusion Pump
Infusion pump adalah alat kesehatan yang berfungsi untuk memasukkan cairan, seperti nutrisi dan obat-
obatan, ke dalam tubuh pasien dalam jumlah yang terkontrol. Infusion pump bekerja sebagai pompa
otomatis untuk mengatur kecepatan aliran cairan dari infus manual ke dalam tubuh pasien. Selain itu,
infusion pump juga untuk mengatur agar jumlah cairan yang masuk ke dalam tubuh pasien tepat dan
sesuai dengan dosis yang diharapkan. Jumlah cairan yang masuk dihitung berdasarkan tetesan per
menit.
Dalam mengontrol kecepatan aliran dan dosis cairan infus atau obat, infusion pump dilengkapi sensor
elektronik dan mekanik yang diatur menggunakan mikro komputer digital, sehingga hasilnya lebih
akurat dan dapat meringankan tugas dari operator.
Syringe Pump
Syringe pump mempunyai fungsi yang hampir sama dengan infusion pump, yaitu sama-sama digunakan
untuk memasukkan cairan atau obat ke dalam tubuh pasien dalam dosis tertentu dan dalam jangka
waktu tertentu secara teratur. Bedanya, infusion pump memasukkan cairan obat melalui selang infus,
sedangkan syringe pump memasukkan cairan obat melalui jarum suntik.
Syringe pump menggunakan sistem elektronik mikroprosesor yang berfungsi untuk mengontrol dalam
pemberian jumlah cairan ke dalam tubuh pasien. Jumlah cairan yang masuk menggunakan hitungan per
jam dan dilengkapi sensor serta alarm yang berbunyi untuk menghentikan sistem pompa saat dosis dan
waktu yang telah ditentukan habis.
Pulse Oximeter
Pulse oximeter adalah alat kesehatan yang berfungsi untuk mengukur kadar oksigen (kepekatan
oksigen) dalam darah. Penggunaannya tanpa memasukkan alat apapun ke dalam tubuh, yaitu dengan
cara menjepit ujung jari pasien. Dilengkapi dengan sensor cahaya yang bisa menembus jaringan, maka
hasilnya langsung terlihat di layar dalam bentuk persentase.
Pulse Oximeter digunakan untuk mengecek kesehatan seseorang yang berkaitan dengan masalah
pernapasan atau jantung, seperti asma, kanker paru-paru, pneumonia, serangan jantung, gagal jantung.
Alat ini memiliki ukuran kecil dan dapat dioperasikan dengan menggunakan baterai, sehingga bersifat
portable.
Ranjang Pasien
alkes ranjang pasien
Ranjang pasien adalah perlengkapan rumah sakit yang digunakan untuk tidur pasien yang menjalani
rawat inap di rumah sakit, sehingga bisa istirahat dengan tenang. Berdasarkan sistemnya ranjang pasien
ada dua macam, yaitu sistem manual dan sistem elektrik. Sistem elektrik menggunakan energi listrik
untuk menggerakannya dengan remote. Sedangkan berdasarkan mekanismenya, ranjang pasien
dibedakan 1 crank (engkol), 2 crank dan 3 crank.
Saat ini berbagai model dan merk dihadirkan untuk alat kesehatan yang satu ini. Tentu saja perbedaanya
dapat kita lihat di berbagai tingkatan kelas rumah sakit. Semakin tinggi tingkatannya biasanya disediakan
ranjang pasien yang lebih nyaman khususnya yang menggunakan sistem elektrik.
Bedside cabinet atau lemari pasien merupakan sebuah lemari kecil yang diletakkan di samping ranjang
pasien. Berfungsi untuk menyimpan perlengkapan pasien, seperti pakaian, peralatan mandi, makanan
dan obat-obatan selama pasien tersebut dirawat di rumah sakit.
Urine bag adalah alat kesehatan yang digunakan untuk menampung air seni (urine) pasien yang
terhubung dengan Foley Catheter. Berupa kantong yang terbuat dari bahan plastic PVC dan
penggunaannya sekali buang.
Foley Catheter
Foley Catheter (kateter) adalah alat kesehatan untuk menyalurkan urine dalam sistem tertutup, berupa
selang fleksibel yang menghubungkan kandung kemih dengan urine bag. Kateter diperlukan oleh pasien
yang mengalami kesulitan buang air kencing sendiri. Alat ini dilengkapi balon di bagian ujungnya untuk
untuk mencegah terjadinya kebocoran.
Pispot (Urinal)
alkes pispot
Pispot (urinal) adalah alat yang digunakan untuk mempermudah orang yang sedang sakit buang air kecil.
Biasanya terbuat dari bahan bahan plastik atau stainless steel anti karat, berbentuk seperti tabung atau
bak yang dilengkapi dengan pegangan untuk memudahkan dalam membawanya.
Patient Monitor
Patient monitor adalah alat kesehatan yang berfungsi untuk memonitor kondisi kesehatan pasien secara
realtime, sehingga dapat diketahui kondisi fisiologis dan tanda vital pasien saat itu juga. Data fisiologis
pasien ditampilkan pada layar monitor berupa LCD atau CRT secara terus menerus. Parameter yang
dimonitor antara lain detak jantung, tekanan darah, irama nafas dan jantung, kadar oksigen dalam
darah, suhu tubuh, grafik EKG dan sebagainya.
Penggunaan patient monitor biasanya di ruangan yang membutuhkan pemantauan secara intensif,
seperti ICU, UGD, ruang operasi dan beberapa ruang perawatan lainnya.
Masker Oksigen
Masker oksigen adalah alat kesehatan untuk sarana pemberian oksigen kepada pasien yang mengalami
gangguan pernapasan, yang dilengkapi dengan selang oksigen sehingga proses pemberian oksigen
dapat berjalan dengan lancar. Pemakaiannya dengan posisi sekaligus menutupi hidung dan mulut
pasien. Alat ini biasanya disediakan disetiap kamar rawat inap di hampir setiap rumah sakit beserta
dengan tabung oksigennya.
Ambu Bag (Pulmonary Resuscitator)
Ambu bag atau Pulmonary Resuscitator merupakan sebuah alat emergency untuk bantuan pernafasan,
yang berdimensi kecil dan ringan. Berfungsi untuk memberikan nafas buatan dengan cara memompa
secara manual oksigen udara bebas berulang-ulang ke dalam pernapasan pasien, sehingga menjamin
kebutuhan akan oksigen. Ambu bag berbentuk pompa bulat yang dilengkapi pipa berkatup dan masker
untuk menghubungkan dan memudahkan proses pemberian udara ke mulut dan hidung pasien.
Medical Ventilator
Medical ventilator adalah alat medis yang dirancang untuk menggantikan sebagian atau seluruh kerja
paru-paru, dengan cara memberikan pernapasan secara otomatis kepada pasien yang tidak dapat
bernafas, atau kesulitan bernafas. Sehingga bisa mendukung ventilasi udara untuk mempertahankan
fungsi pernapasan pasien.
Nebulizer
alkes nebulizer
Nebulizer adalah alat kesehatan yang berfungsi mengubah bentuk obat cair menjadi bentuk uap atau
aerosol agar lebih mudah dihirup dan langsung masuk ke dalam sistem pernafasan, sehingga reaksi obat
bisa berlangsung lebih cepat. Nebulizer biasanya digunakan untuk mengatasi berbagai macam penyakit
pernapasan seperti asma, bronkitis, sinusitis dan lain-lain.
Spirometer
Perlu diketahui bahwa spirometer penting dalam pemeriksaan gangguan pernapasan dan jantung.
Spirometer juga berfungsi untuk mendeteksi, mendiagnosis, mengobati serta mengendalikan penyakit
paru obstruktif kronis yang diderita oleh seseorang pasien. Penggunaannya dengan cara menghirup
udara agar masuk ke dalam paru-paru kemudian meniupkan udara melalui mulut pada sebuah pipa
kecil, hasilnya ditampilkan dalam bentuk grafik di monitor.
Lancing Device
Lancing device adalah alat bantu untuk pengambilan sampel darah, yang diperlukan sebagai penunjang
untuk cek kadar gula, kolesterol, asam urat dalam darah. Pemakaian lancing device bersamaan dengan
blood lancet atau jarum dengan berbagai ukuran (umumnya ukuran jarum 28G). Bentuknya portable
menyerupai pulpen sehingga lebih praktis dan efektif untuk keperluan pengecekan.
Dalam mengambil sampel darah, lancing device dilengkapi dengan fitur untuk mengatur tingkat
kedalaman penusukan jarum, sehingga dapat disesuaikan dengan kondisi kulit penggunanya.
Blood Lancet
Blood lancet adalah jarum steril sekali pakai yang berfungsi untuk mengambil sampel darah dengan cara
menusukkan pada ujung jari. Biasanya digunakan bersamaan dengan lancing device untuk pengecekan
kadar gula, kolesterol, asam urat dalam darah dll.
Ukuran blood lancet bervarisai, yang standar adalah ukuran 28G untuk orang dewasa, di mana semakin
besar ukuran jarum semakin halus atau kecil ukurannya.
Tourniquet
Masih seputar alat bantu pengambilan sampel darah. Tourniquet adalah alat kesehatan yang berbentuk
seperti pita, yang berfungsi untuk mengerutkan dan menekan dengan cara dibalutkan pada lengan atau
kaki saat pengambilan sampel darah. Penggunaannya dengan cara menarik sekaligus menekan balutan
sampai pembuluh darah terlihat, sehingga memudahkan dalam pengambilan sampel darah.
Selain itu, tourniquet juga sering digunakan untuk mengontrol sirkulasi vena dan arteri pada daerah
pembuluh darah dalam jangka waktu tertentu. Juga berfungsi untuk menghentikan sementara
pendarahan pada luka di lengan atau kaki khususnya saat kondisi emergency.
Blood Warmer
Blood warmer atau alat penghangat darah adalah alat kesehatan yang berfungsi untuk menghangatkan
atau memanaskan darah hingga mencapai suhu yang sesuai dengan suhu internal manusia sebelum
dilakukan transfuse, untuk mencegah hiportemia. Penyimpanan darah biasanya dalam lemari pendingin,
sehingga perlu dihangatkan terlebih dahulu saat transfusi. Sistem termostat dalam blood warmer
berfungsi untuk menjaga kestabilan suhu darah.
Hemodialysis Unit
Hemodialysis unit merupakan seperangkat alat kesehatan yang berfungsi dalam kegiatan cuci darah,
yaitu memurnikan darah dengan cara menyaring darah untuk menghilangkan kelebihan air dan
membuang produk-produk sisa metabolisme ketika ginjal rusak maupun tidak berfungsi secara normal.
Hemodialysis unit terdiri dari pompa darah, sistem pengaturan larutan dialisat, dan sistem monitor.
Mesin ini merupakan salah satu terapi pengganti ginjal pada penderita dengan penurunan fungsi ginjal,
baik akut maupun kronis, sehingga penderita dapat memperpanjang hidupnya sampai batas waktu yang
tidak tertentu.
Dental Unit
Dental unit adalah seperangkat alat yang digunakan oleh dokter gigi untuk membantu dalam
pemeriksaan dan perawatan kesehatan gigi dan mulut. Dengan dental unit ini seorang dokter gigi dapat
melakukan tindakan seperti pemeriksaan, pembersihan, penambalan, pengeboran gigi dan pemeriksaan
mulut secara keseluruhan.
Dental Instrument
Selain dental unit ada juga alat-alat untuk menunjang proses pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut,
yaitu dental instrument. Terdiri dari alat-alat untuk memeriksa, merawat, memanipulasi, memulihkan
dan mencabut gigi serta pemeriksaan bagian mulut lainnya.
USG (Ultrasonografi)
USG atau ultrasonografi adalah alat kesehatan yang berfungsi untuk mencitrakan organ internal tubuh
manusia menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi. Gelombang suara frekuensi tinggi mentransfer
energi dari satu titik ke titik lainnya, sehingga dapat mencitrakan dengan jelas hampir semua bagian
tubuh, kecuali bagian tubuh yang ditutupi tulang atau dipenuhi udara. Hasil pencitraan seperti janin,
jantung, ginjal, liver, lambung, usus dsb bisa dilihat di layar monitor berupa gambar 2 dimensi hingga 4
dimensi.
Fetal Doppler / Alat Pemeriksa Janin
Fetal doppler adalah alat diagnostik untuk mendeteksi dan menghitung denyut jantung janin di dalam
kandungan ibu. Dengan menggunakan gelombang suara ultra, alat ini memantau kondisi kesehatan
janin melalui denyut dan irama jantungnya, sehingga dapat diketahui apakah janin tumbuh dengan
normal atau tidak. Pada umumnya detak jantung janin sudah dapat didengarkan pada usia 4 minggu.
Fetal monitor atau biasa disebut dengan cardiotocography (CTG) adalah alat kesehatan yang berfungsi
untuk mamantau kondisi janin dalam kandungan, dengan mengukur detak jantung janin dan kontraksi
rahim. Dibandingkan dengan fetal doppler, alat ini bekerja lebih detail, karena bisa menganalisa dan
menampilkan hasil detak jantung janin dan kontraksi rahim dalam bentuk grafik di monitor.
Pemeriksaan CTG biasanya dilakukan pada saat menjelang persalinan, sehingga dapat menentukan
kemungkinan tindakan yang perlu dilakukan untuk memudahkan persalinan.
Inkubator Bayi
Inkubator bayi merupakan alat kesehatan untuk membantu menciptakan lingkungan yang kondusif bagi
bayi baru lahir, terutama bayi yang lahir prematur atau bayi dengan kondisi khusus yang memerlukan
penanganan medis khusus. Inkubator bayi memberikan kehangatan, kelembaban, oksigen dan suhu
yang terkontrol agar tidak terkontaminasi dengan udara luar. Biasanya di rumah sakit bersalin pasti
menyediakan fasilitas ruangan inkubator bagi bayi yang memerlukan penanganan khusus.
Infant Warmer
Phototherapy Unit
Phototherapy unit adalah alat kesehatan yang berfungsi untuk terapi penyakit kuning pada bayi akibat
kadar bilirubin yang tinggi di dalam tubuhnya. Bayi yang terlahir prematur biasanya lebih rentan terkena
penyakit kuning. Pancaran sinar ultraviolet lampu ini akan membantu untuk memecah bilirubin yang ada
pada tubuh si bayi. Perawatan fototerapi tergolong aman dan tidak merusak kulit bayi.
Mesin anestesi adalah alat kesehatan yang digunakan untuk membuat pasien tidak sadar (anestesia)
sesaat sebelum menjalani operasi pembedahan. Mesin ini menyalurkan campuran gas dan uap anestetik
yang aman dalam berbagai proporsi ke rangkaian sirkuit anestetik untuk mengontrol tingkat kesadaran
pasien, analgesi selama prosedur pembedahan.
Empat fungsi penting mesin anestesi adalah menyediakan oksigen, menyalurkan gas anestetik dengan
dosis tepat, memungkinkan ventilasi pasien dan meminimalkan risiko anestesi terhadap pasien dan
tenaga medis.
EKG atau Elektrokardiograf adalah alat kesehatan untuk merekam aktivitas elektrik jantung
menggunakan elektroda yang dipasang pada tubuh pasien dalam periode tertentu. Elektroda ini
mendeteksi perubahan elektris yang disalurkan otot jantung setiap kali jantung berdetak. Pemeriksaan
elektrokardiograf dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan jantung, untuk mengetahui detak
jantung dan variasinya, ukuran dan posisi jantung, dan mengevaluasi fungsi jantung serta untuk medical
check up sebagai skrining awal kondisi jantung seseorang.
X-Ray Unit
X-Ray unit atau biasa disebut dengan mesin rontgen, adalah alat kesehatan yang berfungsi untuk
mencitrakan struktur bagian dalam tubuh pasien tanpa harus melakukan operasi dan mendeteksi ada
tidaknya penyakit dalam tubuh seperti patah tulang, kanker, gagal jantung dsb.
Teknologi sinar X dalam alat ini bisa menembus bagian dalam tubuh manusia untuk mengambil gambar
yang bisa dicetak pada sebuah film negatif. Pada bagian film negatif tersebut akan nampak bahwa
bagian yang disinari lebih banyak cahaya akan berwarna hitam dibandingkan dengan yang lebih sedikit
terkena sinar. Namun alat ini mengandung unsur radio aktif sehingga penggunaannya tidak boleh terlalu
sering.Beberapa pemeriksaan medis yang sering dilakukan menggunakan mesin X-Ray adalah rontgen,
CT Scan dan MRI.
Lampu Periksa
Lampu periksa berfungsi sebagai penerangan dalam proses pemeriksaan pasien. Biasanya berupa lampu
jenis LED atau halogen yang tidak panas. Dilengkapi dengan tiang penyangga dan roda yang
memudahkan untuk didorong dan dipindahkan.
Lampu Operasi
Lampu operasi merupakan perangkat medis yang berfungsi untuk menerangi objek saat tindakan
operasi atau pembedahaan sedang berlangsung. Jadi sangat penting bagi rumah sakit yang ada ruang
operasi wajib memiliki lampu operasi. Lampu operasi dibagi dua jenis, yaitu lampu operasi ceiling yang
dipasang di bagian atap ruangan dan lampu operasi mobile (portable) yang dapat dipindahkan ke
seluruh penjuru ruangan.
Lampu terapi infra merah adalah lampu yang memancarkan sinar infra merah sebagai terapi pada
bagian tubuh untuk melancarkan peredaran darah. Penetrasi sinar infra merah mampu menembus ke
dalam lapisan kulit, sehingga tubuh terasa hangat yang dapat menghilangkan rasa lelah atau rasa sakit.
Penggunaan lampu terapi infra merah saat ini semakin populer karena sangat mudah digunakan dengan
hasil cepat dan sama sekali tidak bersentuhan dengan tubuh pengguna.
Hematology Analyzer
Hematology Analyzer adalah alat kesehatan yang berfungsi untuk menganalisa sel darah secara
otomatis dari sampel darah. Analisa sel darah dilakukan dengan cara menghitung dan mengukur sel
darah secara otomatis berdasarkan impedansi aliran listrik terhadap sel-sel yang dilewatkan.
Selain untuk membantu mendiagnosis beberapa penyakit seperti kanker, diabetes, dsb, hematology
analyzer juga membantu dalam pemeriksaan hematologi rutin seperti pemeriksaan hemoglobin,
menghitung jumlah sel leukosit dan sel trombosit. Keuntungan alat ini untuk pemeriksaan sel darah
adalah hasilnya cepat dan akurat, sampel yang digunakan sedikit.
EEG (Electroencephalogram)
ESU atau electrosurgical unit atau alat bedah elektrik adalah alat kesehatan yang berfungsi untuk
melakukan pembedahan pada bagian tubuh pasien dengan memanfaatkan arus listrik frekwensi tinggi.
Di mana arus listrik frekuensi tinggi digunakan untuk memotong, menggumpal, mengeringkan jaringan
tubuh, sehingga meminimalkan keluarnya darah yang akan mengganggu jalannya proses operasi.
ESU dapat digunakan pada bedah minor, seperti khitan, dan dapat digunakan pada tindakan bedah
mayor.
Suction pump adalah alat kesehatan yang digunakan untuk menghisap atau menyedot cairan yang tidak
dibutuhkan oleh tubuh manusia, seperti lendir, darah, dll. Pada tindakan operasi di ruang bedah, suction
pump digunakan untuk menghisap darah yang keluar dari pasien, sedangkan di ruang perawatan untuk
menghisap lendir dari dalam mulut dan tenggorokan.
Defibrillator adalah alat kesehatan yang berfungsi untuk mengalirkan energi kejut listrik ke jantung
sebagai upaya untuk menginduksi denyut jantung seseorang dalam kondisi emergency. Alat ini
memberikan stimulus energi kejut listrik dengan kadar tertentu yang dibarengi dengan tindakan CPR,
sehingga diharapkan bisa membuat irama detak jantung kembali normal.
Berdasarkan cara kerjanya, defibrillator dibagi menjadi dua jenis, yaitu defibrillator manual dan
defibrillator otomatis.
Mammography Unit
Mammography unit alat kesehatan yang berfungsi mencitrakan bagian dalam payudara menggunakan
sinar-x dosis rendah untuk membantu deteksi dini dan diagnosis penyakit payudara pada wanita. Prinsip
kerja mammography unit hampir sama dengan mesin rontgen.
Audiometer
Audiometer adalah alat kesehatan yang berfungsi untuk menguji tingkat pendengaran dan mengukur
ketajaman pendengaran manusia. Audiometer menghasilkan suara pada frekuensi dan volume yang bisa
diatur. Pada saat pemeriksaan, pasien diuji dengan beragam suara pada tingkat kenyaringan dan
kecepatan getaran gelombang suara berbeda-beda. Sehingga dapat didiagnosa apakah ada gangguan
pendengaran atau tidak.
Oxygen Concentrator
Oxygen concentrator adalah alat kesehatan yang berfungsi untuk menghasilkan oksigen, dengan cara
memanfaatkan udara di sekitar kemudian menyaringnya tanpa menggunakan tabung oksigen. Tingkat
kemurnian yang dihasilkan oxygen concentrator ini bisa mencapai 90% (tergantung kualitas udara di
sekitarnya). Alat ini portable sehingga cocok digunakan untuk terapi oksigen pada saat pemulihan
penyakit dan relaksasi. Selain berfungsi sebagai penghasil oksigen, alat ini juga dilengkapi dengan fungsi
nebulizer.
Di kota-kota besar ataupun di luar negeri portable oxygen concentrator banyak digunakan oleh
masyarakat yang memiliki gangguan pernapasan. Tidak hanya itu versi portable ini bisa juga digunakan
untuk terapi pernafasan. Berbagai model dan merk juga tersedia agar memudahkan alat ini untuk
dibawa.
Oxygen Analyzer
Oxygen analyzer adalah suatu alat kesehatan yang digunakan untuk mengukur kandungan oksigen
dalam suatu pembuangan gas. Oxygen analyzer digunakan di ruang bedah dan terpasang pada sirkuit
pernafasan di mesin anestesi untuk mendeteksi konsentrasi oksigen di sirkuit pernapasan. Ada 3 jenis
oxygen analyzer yang tersedia yaitu polarographic, galvanic, dan paramagnetic. Dalam penggunaannya,
alat ini tidak diperbolehkan dioperasikan di lingkungan yang terdapat gas mudah terbakar.
Urine Analyzer
Urine analyzer adalah alat kesehatan semi otomatis untuk pengecekan urine dengan hasil yang lebih
akurat. Pemeriksaan urine dilakukan di luar tubuh dengan menganalisis hasil dari test strip. Urine
analyzer mempermudah dalam menentukan jumlah analit dalam urine antara lain bilirubin, protein,
glukosa, dan sel-sel darah merah. Hasil pemeriksaan urine bisa digunakan untuk mendeteksi beberapa
penyakit seperti ginjal, liver, infeksi saluran kemih, dan sebagainya.
Demikian penjelasan tentang daftar alat kesehatan, fungsi dan gambarnya. Sebenarnya masih banyak
alat kesehatan yang belum dijelaskan di sini karena keterbatasan penulis.
Semoga artikel ini bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi para pembaca sekalian. Jangan lupa
untuk share dan perkaya wawasan dengan membaca artikel dari Jurnal Manajemen lainnya.
Admin Jurnal Manajemen
Info
Jurnal Manajemen menyediakan materi mengenai manajemen secara lengkap beserta informasi-
informasi terkait seperti ekonomi, perdagangan, teknologi dan berbagai hal menarik lainnya.
Dedi Says:
Apakah alat untuk perawatan estetika tergolong dalam kelompok alat kesehatan ? Terima kasih
Muhamad Rizki Says:
harganya berapa?
Mohon maaf tidak kami cantumkan harganya karena setiap brand memiliki spesifikasinya masing-
masing
Leave a Reply
Write a response...
Name
E-mail address
Website Link
© Copyright jurnalmanajemen.com