Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

DIGITAL ENVIRONMENT

Makalah ini disusun memenuhi tugas mata kuliah literasi media dan digitalisasi

Dosen pengampu : Dedi Supendra, M.A

Disusun Oleh :

Nora Maita Sari ( 20004023 )

Annisa Amelda Malna ( 20004044 )

Nabilla Oktariza ( 20004071 )

Fara Guspianora ( 20004104 )

Vanessa Apriillia ( 20004143 )

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puja puji dan syukur atas kehadiratnya yang telah melimpahkan rahmad, hidayah dan
karuniannya kepada kami, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang “Digital
Environment" ini. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan nabi kita nabi besar
Muhammad SAW sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunnya.

Makalah ini disusun dalam rangka mengenalkan tentang Digital Environment yaitu tentang
pembelajaran berbasis digital, agar pembaca memiliki pengetahuan dan wawasan baru mengenai
Digital Environment ini.

Dalam penulisan makalah ini kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari
dengan sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi kalimat, susunan kalimat
maupun tata bahasannya. Oleh karena itu, kami menerima segala saran dan keritik yang sifatnnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akir kata kami berharap semoga makalah ini dapat
memberi manfaat maupun inspirasi terhadap penulis dan seluruh pembaca.
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi menuntut pergeseran
paradigma pembelajaran konvensional menuju pembelajaran berbasis teknologi. Dalam
pembelajaran konvensional, sumber utama pengetahuan adalah guru. Guru dianggap serba
tahu atas semua pengetahuan dan siswa adalah makhlus yang tidak tahu apa-apa. Sehingga,
apa yang dikatakan oleh guru adalah benar adannya. Sedangkan dalam pembelajaran
berbasis teknologi, guru bukanlah sumber utama pengetahuan. Pada saat sekarang ini
peserta didik dapat dengan mudah mendari sumber dari internet maupun media teknologi.
Pada saat ini komputer memiliki perang dan fungsi yang berbeda-beda dalam bidang
pendidikan dan latihan. Dalam pembelajaran tentunnya ada kurikulum yang berbasis
teknologi. Sejalan dengan kemajuan teknologi, media pembelajaran yang berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi berkembang dan menjadi bagian yang turut mengubah wajah
proses pembelajaran yang dilakukan di berbagai lembaga pendidikan. Teknologi Komunikasi
telah mengubah banyak hal dalam praktik kehidupan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian pembelajaran berbasis digital
2. Apa saja media pembelajaran yang berbasis digital
3. Bagaimana karakteristik pembelajaran yang berbasis digital
4. Bagaimana keuntungan dan pemanfaatan media pembelajaran yang berbasis digital
5. Model pembelajaran berbasis digital
6. Inovasi pembelajaran berbasis digital
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran berbasis digital
2. Untuk mengetahui apa saja media pembelajaran yang berbasis digital
3. Untuk mengetahui karakteristik pembelajaran yang berbasis digital
4. Untuk mengetahui keuntungan dan pemanfaatan media pembelajaran yang berbasis
digital
5. Untuk mengetahui model pembelajaran yang berbasis digital
6. Untuk mengetahui inovasi pembelajaran berbasis digital
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL


Sistim pendidikan di Indonesia dengan menggunakan sistem Fullday School merupakan
revolusi baru dalam pengembangan siswa belajar disekolah. Namun, dampak dari
penerapan jam panjang dikelas adalah keterbatasan siswa dalam pengoptimalan belajar.
sekolah nonformal berupa bimbingan belajar mulai menggunakan konsep digital dalam
pemberian materi. Hal tersebut menjawab kebutuhan siswa akibat sistem full day school
tersebut. Pendidikan berbasis digital merupakan pembaharuan dalam menyongkong
pendidikan yang mengintegrasikan teknologi cyber. Tujuan dari pendidikan tersebut adalah
menyiapkan SDM (Sumber Daya Manusia ) yang kreatif dan sesuai dengan tuntunan saat ini
dimana dunia sedang menghadapi refolusi industri yang berbasis digital. Pendidikan ini
mendorong revolusi baru dalam dunia pendidikan.
2. MEDIA PEMBELAJARAN YANG BERBASIS DIGITAL
A. Overhead Projektor (OPH)
OPH adalah kepanjangan dari overhead projektor. OPH berguna untuk memproyeksikan
media transparan ke arah layar, dengan hasil gambar yang cukup besar.OPH secara
umum digunakan untuk pengganti papan tulis dengan menggunakan pen khusus yang
ditulis pada lembaran transparan.
Pada saat sekarang ini banyak faktor yang membuat OPH ditinggalkan, salah satunya
yaitu penggunaan OPH yang merepotkan, Penggunaan listrik dan masih banyak faktor
yang menyebabkan orang sekarang enggan menggunakan OPH. Karena OPH
penggunaannya sudah tidak efesien lagi maka digantikan dengan menggunakan layar
LCD.
B. Microform Reader
Microform adalah reproduksi dokumen yang diperkecil, biasannya baik film atau kertas,
yang dibuat untuk tujuan transmigrasi, penyimpanan, pembacaan, dan pencetakan.
Gambar bentuk mikro biasannya dikurangin 4% atau satu dua puluh lima dari ukuran
dokumen asli. Untuk tujuan khusus, reduksi optik yang lebih besar dapat digunakan.
Ada 3 format umum
- Mikrofilm ( gulungan )
- Microfiche ( lembaran datar )
- Kartu bukaan
C. Komputer
Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah
dirumuskan. Arti luas komputer adalah yang mengola informasi atau sistem pengolahan
informasi. Selama bertahun-tahun sudah ada beberapa arti yang berbeda dalam kata
komputer. Kata komputer secara umum pernah digunakan untuk mendefinisikan orang
yang melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa mesin pembantu.
Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi
dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro prosesor. Perbedaan antara
media yang dihasilkan oleh teknologi berbasis komputer dengan yang dihasilkan dari
dua teknologi lainnya adalah karena informasinnya atau materi disimpan dalam bentuk
digital, bukan dalam bentuk cetakan atau visual. Pada dasarnya teknologi berbasis
komputer menggunakan layar kaca untuk menyajikan informasi kepada siswa. Berbagai
jenis aplikasi teknologi berbasis komputer dalam pengajaran umumnya dikenal sebagai
computer-assisted (pengajaran dengan bantuan komputer). Aplikasi tersebut apabila
dilihat dari cara penyajiann dan tujuan yang ingin dicapai meliputu tutorial.
D. Audio Visual
Media audio visual merupakan media yang dapat menyajikan gambar bergerak, warna
dan disertai penjelasan berupa tulisan dan suara.
Penggunaan media audio visual dalam proses pembelajaran merupakan salah satu
perencanaan seorang guru siapkan untuk membuat proses pembelajaran lebih menarik
dan dapat memotivasi siswa dalam belajar. audio visual mengandalkan dua indera
manusia sekaligus yakni pendengaran ( Audio ) dan penglihatan ( Visual ). Alat bantu ini
juga merupakan alat yanh dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu kata
serta tulisan dapat menularkan pengetahuan, ide serta sikap peserta didik.
Media audio visual terdiri dari audio visual diam yaitu media yang menampilkan suara
dan gambar dian, dan media audio visual gerak yaitu media yang menampilkan suara
dan gambar bergerak. Dengan menggunakan media audio visual ini diharapkan lebih
memudahkan peserta didik untuk menyerap lebih baik materi yang mtelah disampaikan
oleh guru.
E. Film dan Vidio
Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame di mana frame demi
frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat
gambar itu hidup. Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan
visual yang kontinu. Sama halnya dengan film, video dapat menggambarkan suatu obyek
yang bergerak bersama-sama dengan suatu alamiah atau suara yang sesuai.
Kemampuan film dan video melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik
tersendiri. Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan,
dokumentasi, dan pendidikan. Mereka dapat menyajikan informasi, memaparkan
proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat
atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.
F. Televisi
Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup
bersama suara melalui kabel atau ruang. Sistem ini menggunakan peralatan yang
mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektrik dan mengkonversinya
kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suara yang dapat didengar. Dewasa ini
televisi yang dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan mudah dapat dijangkau
melalui siaran dari udara ke udara dan dapat dihubungkan melalui satelit. Televisi
pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujan
pengajarantertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkannya. Televisi pendidikan tidak
sekedar menghibur tetapi yang lebih penting adalah mendidik.
3. KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN YANG BERBASIS DIGITAL
A. Tujuan pembelajaran jelas
Salah satu menu yang ditampilkan dalam media pembelajaran yang berbasis digital
adalah menu kompetensi, yang menampilkan beberapa tujuan dari penggunaan media,
hal ini dimaksudkan agar siswa mengetahui kompetensi apa saja yang dapat mereka
kuasai nantinnya. Pernyataan ini disimpulkan dari hasil analisis lembar penilaian media
pe,belajaran matematika interaktif oleh guru dan lembar respon oleh siswa yang telah
memenuhi kriteria yang ditetapkan Hannafin dan Peek (1988) menambahkan bahwa
tujuan dalam membuat CAL dapat mendukung proses pembelajaran. Dengan
menentukan tujuan dapat membantu mengembangkan aktivitas CAI yang sesuai dengan
permasalahan yang dibutuhkan. Selain dapat membantu siswa mengetahui hal-hal yang
penting di dalamnya, tujuanya juga membantu guru dalam menentukan apakah akan
melakukan pembelajaran dalam suatu kelas atau hanya digunakan untuk siswa secara
individu.
B. Materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
Materi yang ada dalam media berbasis digital harus menunjukkan adannya kesesuaian
dengan kurikulum sehingga dapat membimbing siswa untuk memiliki kompetensi yang
diharapkan.
C. Konsep-konsep materi yang disajikan benar
Penyampaian materi yang dituangkan dalam bentuk animasi ataupun simulasi interaktif
pada media pembelajaran berbasis komputer tidak menyimpang dari konsep yang ada.
D. Penjelasan materi sesuai dengan kemampuan berpikir siswa
Bentuk simulasi melalui percobaan-percobaan merupakan salah satu cara agar siswa
tergerak untuk mempelajari lebih dalam tentang materi yang sedang mereka pelajari.
Interaksi seperti ini merupakan upaya untuk mengurangi sifat abstrak dari materi
sehingga makna yang terkandung didalammnya dapat dipahami oleh siswa. Hannafi dan
peek (1988) menambahkan bahwa CAI dirancang untuk karakteristik pengguna tertentu.
Cara yang dilakukan pertama kali adalah dengan memperkirakan tingkat pengetahuan
dan keterampilan para pengguna atau siswa secara akurat. Jika siswa tidak memiliki
keterampilan yang dibutuhkan atau tidak memahami terminologi yang digunakan dalam
pembelajaran, proses pembelajaran cenderung akan gagal.
E. Alur pembelajaran jelas
Analisis kurikulum yang dilakukan pada tahap awal penyusunan media berbasis digital
ditunjukkan agar materi yang disampaikan mempunyai sistematik yang baik dan benar.
Pengguna dapat mengetahui urutan penguasaan materi melalui tampilan awal media
yang memperlihatkan link-link submateri yang tersusun secara berurutan.
F. Terdapat petunjuk yang jelas
Media berbasis digital memiliki petunjuk umum penggunaan media yang terletak pada
tampilan awalnya. Setiap menu yang ditampilkan juga memiliki petunjuk khusus yang
dapat menuntun pengguna untuk menelusuri setiap penjelasan materi yang
disampaikan.
G. Terdapat apersepsi
Bagian pendahuluan pada media berbasis digital memuat apersepsi yang menampilkan
contoh-contoh materi yang dihubungkan dengan kehidupan nyata. Apersepsi tersebut
juga memuat kalimat pertanyaan interaktif yang berfungsi untuk mengaktifkan siswa
dalam menyebutkan hal-hal yang dimaksud.
H. Dapat membangkitkan motifasi belajar siswa
Siswa antusias menggunakan media pembelajaran berbasis digital karena tampilan yang
menarik dan tidak membosankan. Selain itu, simulasi interaktif yang disajikan
mempermudah siswa dalam mempelajari materi yang ada.
I. Warna, animasi, teks, dan warna tersaji secara serasi, harmonis, dan porposional
Suatu media berbasis digital telah mencapai desain visual yang baik karena pemilihan
warna dan ukuran yang pas, pemakaian huruf yang konsisten, perpaduan warna yang
tepat dan tata letak unsur-unsur dalam slide yang konsisten.
J. Interaktif
Penyajian materi dalam media pembelajaran menuntut pengguna untuk melakukan
berbagai percobaan-percobaan melalui simulasi yang disajikan.
4. KEUNTUNGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA BERBASIS DIGITAL
Teknologi pendidikan sebagai bagian integral dari kegiatan pendidikan memerlukan upaya
manusia (guru dan tenaga kependidikan atau sekelompok profesional lainnya) yang bersifat
menyeluruh. Karena dia hanya merupakan bagian dari upaya pendidikan, berarti upaya
memanfaatkan media teknologi pendidikan dan mengkaji kegiatan mengajar dan belajar
berdasarkan pendekatan teknologis memerlukan keterampilan tersendiri. Upaya pendidikan
diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan yang bermutu secara kuantitatif, ini bukanlah
aktifitas sederhana. Salah satu upaya yang mungkin dilakukan adalah dengan jalan
memanfaatkan teknologi pendidikan dalam rangka efektifitas dan efesiensi manajemen
pendidikan. Commission On Instructional Technology (1972) mengidentifikasi beberapa
keuntungan pemanfaatan teknologi. Adapun beberapa keuntungan dimaksud adalah seperti
tersebut di bawah ini :
A. Media teknologi pendidikan membuat pendidikan lebih produktif
Media teknologi pendidikan telah menunjukkan kemampuannya dalam meningkatkan
‘rate’ belajar. Dia meningkatkan bagi guru untuk memanfaatkan waktu secara efektif
dan efesiensi, dapat menjauhkan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu, yang kurang
menunjang, seperti tugas-tugas administratif atau pekerjaan rutin yang berlebihan
dalam rangka tranformasi informasi.
B. Media teknologi pendidikan menunjang pengajaran individual
Teknologi pendidikan dapat diterapkan melalui berbagai cara dalam rangka belajar.
Kombinasi integratif antara guru, siswa, materi, ruang dan waktu dapat membuat belajar
berada dalam kondisi sebenarnya. Teknologi pendidikan memungkinkan siswa untuk
dapat menemukan arah diri menurut kemampuan yang ia miliki.
C. Media teknologi pendidikan membuat kegiatan pengajaran lebih ilmiah (scientific)
Teknologi pendidikan memmungkinkan guru dan siswa menciptakan rangkaian kerja
yang sesuai dengan tujan belajar mengajar, memberi kemudahan kepada anak untuk
mengetahui apa yang sebenarnya harus ia pahami. Penelitian, dalam bentuk yang paling
sederhana sekalipun, sangat penting untuk mereinforcement kegiatan belajar, asalkan ia
ditempatkan pada bagian yang integral. Teknologi pendidikan memiliki fungsi tertentu
tidak hanya sekedar ‘guide’ penelitian untuk menjawab sejumlah pertanyaan, akan
tetapi menganggap penelitian satu tahapan yang harus dicapai oleh lembaga pendidikan
(sekolah).
D. Media teknologi pendidikan dapat membuat pengajaran lebih ‘powerful’
Kontak-komonikasi antar-individu yang ditunjang oleh teknologi dapat memberi nilai
tambah (added values) dan kemampuan komonikasi tertentu. Media teknologi dapat
menimbulkan suatu objek tak terwujud ke dalam realita atau mendekati realita,
memberi kemantapan dan percepata pemahaman siswa, menata waktu secara efektir
dan efesien, mereduksi ukuran-ukuran suatu objek atau menyederhanakan suatu
peristiwa tertentu.
E. Media teknologi pendidikan dapat membuat kegiatan belajar mengajar lebih
‘immediate’
Teknologi pendidikan dilukiskan sebagai jembatan antara dunia luar (world outside)
dengan dunia dalam (world inside) sekolah. Melalui televisi, film dan media lainnya,
kurikulum dapat digarap secara dinamis. Pengetahuan dan realitas mudah didapat,
demikian juga pemahaman terhadap berbagai materi pelajaran. Teknologi pengajaran
(instructional teaching) yang diterapkan secara sistematis sesuai dengan realita yang ada
dapat membuat aktivitas belajar memperoleh hasil langsung dan ‘rute’ pengetahuan dan
pengalaman siswa menjadi lebih berarti (meaningful).
F. Media teknologi pendidikan dapat membuat percepatan pendidikan lebih ‘equal’
G. Equal acces untuk memperkaya kegiatan pendidikan yang tidak mungkin ada tanpa
sumber-sumber teknologi. Melalui televisi kita dapat menyaksikan seorang bintang film
yang ada di “seberang sana”, atau menyaksikan depat tv antara Reagan dan Mondale
5. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL
Model pembelajaran era digital saat ini memiliki perbedaan dibandingkan dengan model
pembelajaran konvensional. model pembelajaran berbasis digital terdiri dari 3 model :
pertama, guru atau dosen memberikan materi pembelajaran secara online pada peserta
didik kemudian di download dan dipelajari secara manual, kedua, guru atau dosen
memberikan pelajaran secara online dan peserta didik mempelajari secara online juga,
ketiga, kolaborasi antara pembelajaran yang berlangsung antara online dengan ofline.
Kemudian ada juga model pembelajaran yang tidak terikat dengan guru atau dosen tetapi
dapat mengakses informasi pembelajaran secara personal dengan sumber-sumber
pembelajaran secara online. Apalagi saat ini era digital yang didukung jaringan internet
sangat memungkinkan setiap orang belajar sendiri tanpa diarahkan oleh guru atau dosen
secara real.
Berikut model pembelajaran era digital
A. Blended Learning
Sebuah kemudahan pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian,
model pengajaran, dan gaya pembelajaran, memperkenalkan berbagai pilihan media
dialog antara fasiliator dengan orang yang mendapat pengajaran. Blended learning juga
sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung dan pengajaran online. Tapi lebih
daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial.
Blended elearning merupakan pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari
cara penyampaian, cara mengajar dan pembelajaran yang berbeda serta ditemukan
pada komunikasi terbuka di antara seluruh bagian yang terlibat dengan pelatihan.
Sedangkan keuntungan dari penggunaan blended learning sebagai sebuah kombinasi
langsung dan pengajaran online, tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi
sosial yaitu :
- Adannya interaksi antara pengajar dengan mahasiswa
- Pengajaranpun bisa secara online ataupun tatap muka langsung
- Blended elearning = Combining instructional modalities
- Blended learning = combining instructional methods
B. Distand Learning ( Pendidikan jarak jauh )
Metode pendidikan jarak jauh telah berkembang sejak tahun 1883. Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, konsep implementasi model
pendidikan jarak jauh dapat berkembang pula. Pendidikan jarak jauh dapat
diklasifikasikan melalui beberapa fase genarasi sampai saat sekarang ini dengan
generasi kelima. Posisi elearning dalam pendidikan jarak jauh merupakan suatu bentuk
kosenkuesi logis, karena keterpisahan jarak dan waktu antara peserta belajar dan
penyelenggara pembelajaran, maka mutlak diperlukan pembelajaran berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi.
C. Mobile Learning
Mobile elearning adalah pembelajaran dengan bantuan teknologi seluler nirkabel.
Mobile elearning memberikan kemydahan pada siapa saja untuk mengakses informasi
dan materi pembelajaran dari mana saja dan kapan saja. Model pembelajaran mobile
elearning mendorong keaktifan peserta didik untuk belajar kapanpun dan dimanapun
diinginkannya tanpa dibatas ruang dan waktu. Artinnya dengan menggunakan mobile
elearning siswa lebih dimudahkan dalam belajar tanpa mengurangi tugas dan tanggung
jawabnya.
D. Vitual Learning Evironmen
Vitual learning environmen adalah sebuat platform berbasis web untuk pembelajaramn
dalam aspek digital yang bisa dipakai oleh beberapa instusi pendidikan. Lingkungan
pembelajaran virtual menawarkan sistem pembelajaran dengan berbagai komponen,
dengan menambahkan keuntungan dari pembelajaran berbasis komputer dan ruang
pengajaran. Salah satu proses untuk meningkatkan pengalaman belajar adalah sarana
ruang virtual.
6. INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL
Inovasi pembelajaran digital saat ini menjadi keharusan untuk setiap lemabaga pendidikan,
metode-metode lama sedikit banyak sudah mulai ditinggalkan, meskipun sebagian masih
ada yang mempertahankan cara-cara lama dan tetap mengikiti cara baru sebagai
penyesuaian diri lembaga pendidikan karena tuntunan zaman. Generasi native mampu
mengakses informasi tanpa terbatas oleh ruang dan waktu.
A. Google sites
Google sites merupakan salah satu produk google sebagai tools untuk membuat situs.
Penggunaan google sites sangat mudah dibuat dan dikelola oleh pengguna baru. Google
sites sangat bermanfaat untuk elearning dan menawarkan situs yang user frindly dan
menggunakan dashboard yang mudahh dimengerti oleh pengguna umum. Google sites
dirancang bertujuan untuk elearning, baik guru atau dosen dapat memanfaatkannya
sebagai media pembelajaran online.
B. Whatsapp

Anda mungkin juga menyukai