Anda di halaman 1dari 12

PSIKOLOGI

PSIKOLOGI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha kuasa yang telah
memberikan kesehatan dan kesempatan sehingga makalah Psikologi tentang
Biopsikologi dan Proses Sensorik Motorik  ini dapat kami selesaikan.

Makalah psikologi ini bertujuan untuk memberikan laporan kepada dosen


atau mahasiswa yang ada di kelas. Dalam makalah ini disajikan informasi
mengenai hasil rangkuman materi yang kami lakukan mengenai Biopsikologi dan
proses sensor motorik.

Tentunya, tidak ada gading yang tidak retak, makalah ini tentu masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran selalu penulis harapkan agar
menjadi pedoman di masa yang akan datang. Akhir kata kami ucapkan banyak
Terima kasih.

Cianjur, 19 September 2019

Page
1
PSIKOLOGI

PSIKOLOGI

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................. 1
DAFTAR ISI................................................................................................ 2
BAB I........................................................................................................... 3
A. Latar belakang 3
B. Rumusan masalah 3
C. Tujuan 3
BAB II.......................................................................................................... 4
1. Pengertian Biopsikologi................................................................. 4
2. Tahap-tahap Perkembangan Biopsikologi..................................... 4
3. Pengertian Proses Sensorik dan Motorik....................................... 7
4. Hubungan Sensorik Terhadap Prilaku Manusia............................ 11
BAB III........................................................................................................ 12
A. Kesimpulan...................................................................................... 12
B. Saran................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 13

BAB I

Page
2
PSIKOLOGI

PSIKOLOGI

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Psikologi dari aspek biologi. Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik
dari orang tuanya, atau juga nenek dan kakeknya secara genetik. Ciri-ciri ini nampak
melalui aspek tinggi badan, warna kulit, warna mata, keadaan rambut lurus atau
kerinting, ketebalan bibir dan sebagainya. Demikian pula ahli biopsikologi melihat
bahwa sifat dan tingkah laku manusia juga mengalami pewarisan dari pada induk
asal. Sebagai contoh sifat pendiam, talkactive, dominan atau pasif adalah ciri-ciri
sifat alamiah manusia dan tidak dipelajari melalui pengalaman dan reseptor sensoris
motorik berupa sel-sel khusus atau proses sel yang memberikan informasi tentang
kondisi di dalam dan Biopsikologi merupakan pendekatan diluar tubuh kepada
susunan saraf pusat. Indra peraba pada kulit adalah indra yang digunakan untuk
merasakan sensitivitas temperatur, nyeri, sentuhan, tekanan, getaran, dan
propriosepsi. Indera peraba di kulit memiliki reseptor yang tersebar di seluruh tubuh
dan terdiri dari struktur yang sederhana.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan biopsikologi
2. Bagaimana tahap-tahap perkembangan biopsikologi
3. Apa yang dimaksud sensorik dan motorik
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan sensorik terhadap prilaku manusia
C. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari biopsikologi dan proses sensorik motorik
2. Untuk mengetahui tahap-tahap perkembangan biopskologi 
3. Untuk mengetahui proses sensorik manusia

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Biopsikologi

Page
3
PSIKOLOGI

PSIKOLOGI

Biopsikologi adalah ilmu yang mempelajari mekanisme perilaku dan pengalaman


dari sisi fisiologi, evolusi, serta perkembangan. Pembahasan biopsikologi terpusat
pada fungsi otak. Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi.
Pengertian-pengertian biopsikologi menurut para ahli :
 Dewsbury (1991) – Biopsikologi adalah studi ilmiah tentang biologi tingkah
laku.
 Pinel (2009) menyebutnya dengan istilah Biopsikologi karena menunjukan
pendekatan biologis pada studi tentang psikologi bukan pendekatan psikologi
pada studi tentang biologi.
Biopsikologi adalah ilmu yang membahas keterkaitan antara aspek biologis dan
aspek psikologis yang dalam hal ini secara khusus berobjek pada manusia. Studi
biopsikologi dipelajari di dunia psikologi tentang manusia.
Manusia pada dasarnya mewaris sifat-sifat fisk dari orang tuanya, atau juga nenek
dan kakeknya secara genetik. Ciri-ciri ini bisa terlihat melalui aspek tinggi badan,
warna kulit, warna mata, keadaan rambutlurus atau keriting, ketebalan bibir dan
sebagainya.
2. Tahap-tahap perkembangan biopsikologi (Menurut Erikson)
a. Trust vs mistrust -- bayi (lahir – 12 bulan)
 Indikator positif : belajar percaya pada orang lain.
 Indikator negatif : tidak percaya, menarik diri dari lingkungan masyarakat atau
pengasingan.
 Pemenuhan kepuasan untuk makan dan mengisap, rasa hangat dan nyaman,
cinta dan rasa aman akan menghasilkan kepercayaan.
Pada saat kebutuhan dasar tidak terpenuhi secara adekuat maka bayi menjadi
curiga, penuh rasa takut, dan tidak percaya. Hal ini ditandai dengan perilaku
makan, tidur dan eliminasi yang buruk.

b. Otonomi vs ragu-ragu dan malu (autonomy vs shame & doubt) -- todler (1-3
tahun)
 Indikator positif : kontrol diri tanpa kehilangan harga diri.
 Indikator negatif : terpaksa membatasi diri atau terpaksa mengalah.

Page
4
PSIKOLOGI

PSIKOLOGI

 Anak mulai mengembangkan kemandirian membuka dan memakai baju,


berjalan, mengambil, makan sendiri, dan ke toilet. Mulai terbentuk kontrol diri.
 Jika kemandirian todler tidak didukung oleh orang tua, mungkin anak memiliki
kepribadian yang ragu-ragu.
 jika anak dibuat merasa buruk pada saat melakukan kegagalan, anak akan
menjadi pemalu.
c. Inisiatif vs merasa bersalah (initiative vs guilt) -- pra sekolah ( 3-6 tahun)
 Indikator positif : mempelajari tingkat ketegasan dan tujuan mempengaruhi
lingkungan. Mulai mengevaluasi kebiasaan (perilaku) diri sendiri.
 Indikator negatif : kurang percaya diri, pesimis, takut salah. Pembatasan dan
kontrol yang berlebihan terhadap aktivitas pribadi.
 Inisiatif, mencoba hal-hal baru, perilaku kuat, imajinatif, perkembangan
perasaan bersalah dan identifikasi dengan orang tua yang berjenis kelamin
sama.
 Pembatasan akan mencegah anak dari perkembangan inisiatif.
 Rasa bersalah mungkin muncul pada saat melakukan aktivitas yang berlawanan
dengan orang tua.
Anak perlu belajar untuk memulai aktivitas tanpa merusak hak-hak orang lain.

d. Industri vs inferior (industry vs inferiority) -- usia sekolah (6-12 tahun)


 Indikator positif : mulai kreatif, berkembang, manipulasi. Membangun rasa
bersaing dan ketekunan.
 Indikator negatif : hilang harapan, merasa cukup, menarik diri dari sekolah dan
teman sebaya.
 Anak mendapatkan pengenalan melalui demonstrasi ketrampilan dan produksi
benda-benda serta mengembangkan harga diri melalui pencapaian
 Anak dipengaruhi oleh guru dan sekolah.
 Perasaan inferior --- terjadi pada saat orang dewasa memandang usaha anak
untuk belajar bagaimana sesuatu bekerja melalui menipulasi adalah sesuatu
yang bodoh atau merupakan masalah.
Perasaaan inferior adalah ketidaksuksesan di sekolah atau ketidaksuksesan
dalam perkembangan keterampilan fisik dan mencari teman.

Page
5
PSIKOLOGI

PSIKOLOGI

e. Identitas vs bingung peran (identity vs role confusion) -- remaja (12 - 18 tahun)


 Indikator positif : menghubungkan sesuatu dengan perasaan diri,
merencanakan aktualisasi diri
 Indikator negatif : kebingungan, ragu-ragu, dan tidak mampu menemukan
identitas diri
 Individu mengembangkan penyatuan rasa “ diri sendiri”.
 Teman sebaya mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perilaku.
Kegagalan untuk mengembangkan rasa identitas membuat kebingungan peran,
yang sering muncul dari perasaan tidak adekuat, isolasi dan keragu-raguan.

f. Intimasi vs isolasi (intimacy vs isolation) – dewasa muda (18-25 sampai 45 tahun)


 indikator positif : berhubungan intim dengan orang lain. Mempunyai komitmen
dalam bekerja dan berhubungan dengan orang lain.
 Indikator negatif : menghindari suatu hubungan, komitmen gaya hidup atau
karir
 Individu mengembangkan kedekatan dan berbagi hubungan dengan orang lain,
yang mungkin termasuk pasangan seksual.
 Ketidakpastian individu mengenai diri sendiri akan mempunyai kesulitan
mengembangkan keintiman.
Seseorang tidak bersedia atau tidak mampu berbagi mengenai diri sendiri, akan
merasa sendiri.

g. Generativitas vs stagnasi atau absorpsi diri – dewasa tengah (45 – 65 tahun)


 indikator positif : kreatifitas, produktivitas dan perhatian dengan orang lain.
 indikator negatif : perhatian terhadap diri sendiri, kurang merasa nyaman.
 Orang dewasa --- bimbingan untuk generasi selanjutnya, mengekspresikan
kepedulian pada dunia di masa yang akan dating.
 Absorpsi diri orang dewasa akan direnungkan dengan kesejahteraan pribadi
dan peningkatan materi.
Perenungan diri sendiri mengarah pada stagnasi kehidupan.

h. Integritas ego vs putus asa -- dewasa akhir (65 tahun keatas)

Page
6
PSIKOLOGI

PSIKOLOGI

 indikator positif : penerimaan kehidupan pribadi sebagai sesuatu yang berharga


dan unik. Siap menerima kematian.
 indikator negatif : perasaan kehilangan, jijik terhadap orang lain.
 Masa lansia dapat melihat ke belakang dengan rasa puas dan penerimaan hidup
dan kematian.
Resolusi (pencapaian) yang tidak berhasil dalam krisis ini bisa menghasilkan
perasaan putus asa karena individu melihat kehidupan sebagai bagian dari
ketidakberuntungan, kekecewaan dan kegagalan.

3. Pengertian Proses Sensorik dan Motorik


A. Proses Sensorik
Menurut Ayres (1979), proses sensorik adalah kemampuan untuk memproses
atau mengorganisasikan input sensorik yang diterima. Biasanya proses ini terjadi
secara otomatis.
Proses sensorik diawali dengan penerimaan input (registration), yaitu
individu menyadari akan adanya input. Proses selanjutnya adalah orientation,
yaitu tahap dimana individu memperhatikan input yang masuk. Tahap berikutnya,
kita mulai mengartikan input tersebut (interpretation). Selanjutnya adalah tahap
organization, yaitu tahap dimana otak memutuskan untuk memperhatikan atau
mengabaikan input ini. Tahap terakhir adalah execution, yaitu tindakan nyata
yang dilakukan terhadap input sensorik tadi.
Proses sensorik disebut juga pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-benda
disekitar dengan mempergunakan alat indra. Pengamatan dengan anggapan
(respon) memiliki perbedaan. Respons yaitu proses terjadinya kesan dalam pikiran
setelah stimulus tidak ada. Proses awal dari pengamatan disebut perhatian,
sedangkan proses akhir disebut presepsi yang menyebabkan kita mempunyai
pengertian tentang situasi sekarang atas dasar pengalaman yang lalu. Presepsi
merupakan bentuk pengalaman yang belum disadari sebelumnya sehingga
individu belum mampu membedakan dan melakukan pemisahan apa yang sedang
dihayati. Apabila pengalaman tersebut telah disadari sehingga individu sudah

Page
7
PSIKOLOGI

PSIKOLOGI

mampu membedakan dan melakukan pemisahan antara subjek dan objek, disebut
“apresepsi” .
Secara fisiologis indra merupakan alat penerima rangsang yang akan diproses
oleh organ-organ tubuh lain yang dibawa ke otak, sedangkan secara psikologis
yang penting adalah kesan yang telah terjadi, setelah ditemukan situasi yang
berarti bagi subjek.
 Proses pengamatan (penyerapan atau persepsi) melalui tiga proses yaitu :
a. Proses Fisik, stimulus mengenai alat indra.
b. Proses fisiologis, stimulus diteruskan oleh syarafsensoris ke otak.
c. Proses psikologis, proses dalam otak sehingga individu menyadari apa yang
diterima oleh alat indra.
1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Sensorik
Proses sensorik akan berlangsung dengan baik apabila memenuhi faktor–faktor
sebagai berikut :
1) Keadaan indera yang sehat dan sempurna akan mempengaruhi kesempurnaan proses
sensorik.
2) Perhatian yang tertuju pada objeknya yang memudahkan persepsi dan apabila perhatian
kurang akan mengganggu konsentrasi sehingga proses sensorik tidak sempurna.
3) Rangsangan yang sangat lemah ataupun sangat kuat akan mengganggu proses sensorik.
4) Saraf dan pusat saraf dalam keadaan baik dan sehat.
2. Gangguan Mental Karena Faktor Proses Sensorik Terhadap Perilaku
Proses sensorik yang terjadi pada seseorang ternyata jika tidak berjalan
semestinya dapat menimbulkan gangguan mental yang tercermin dalam perilaku
sebagai berikut :
a) Osilasi (ayunan), osilasi terjadi karena perhatian atau pengamatan yang mudah beralih
sehingga menyebabkan kesan yang selalu berubah.
b) Ilusi, terjadi karena kesalahan persepsi sehingga terjadi kesalahan kesan. Dalam ilusi
terjadi kesalahan pengamatan. Penyebab terjadinya ilusi adalah Keadaan fisik, adapun
penyebab rangsangan yang keliru dan kebiasaan mempercayai suatu objek yang serupa,
harapan-harapan tertentu sehingga menimbulkan berbagai prasangka, tidak adanya analisis
terhadap kesan yang diterima dan adanya kesan secara keseluruhan

Page
8
PSIKOLOGI

PSIKOLOGI

c) Halusinasi
 Halusinasi adalah hilangnya kemampuan manusia dalam membedakan rangsangan
internal dan eksternal. Klien memberi persepsi atau pendapat tentang lingkungan tanpa
ada objek atau rangsangan yang nyata (Direja, 2011).
 Halusinasi adalah proses diterimanya rangsang sampai rangsangan tersebut
disadari dan dimengerti pengindraan atau sensasi. gangguan persepsi : ketidakmampuan
manusia dalam membedakan antara rangsang yang timbul dari sumber intrnal (pikiran
dan perasaan) dan stimulus eksternal (Rusdi, 2013).
B. Proses Motorik
Motorik berfungsi sebagai motor penggerak yang terdapat didalam tubuh
manusia. Motorik dan gerak tidaklah sama, namun tetap berhubungan. Persamaan
setiap terjadi proses dalam tubuh manusia maka akan menghasilkan gerak.
Perbedaan Motorik tidak dapat dilihat tetapi dapat dirasakan, berbeda dengan
gerak yang dapat dilihat dan diamati. Proses motorik juga menghasilkan gerakan
yang dinamakan gerakan motorik. Gerakan motorik adalah suatu istilah yang
digunakan untuk menggambarkan perilaku gerakan yang dilakukan oleh tubuh
manusia. Pengendalian motorik biasanya digunakan dalam bidang ilmu psikologi,
fisiologi, neurofisiologi maupun olah raga.Pengendalian motorik mempelajari
postur dan gerakan serta mekanisme yang menyebabkannya.
Terdapat berbagai jenis gerakan motorik :
1. Gerak refleks
2. Gerak terprogram
3. Gerakan motorik halus : menulis, merangkai, melukis, berjinjit
4. Gerakan motorik kasar : berjalan, merangkak, memukul, mengayunkan tangan.
Definisi lain menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan proses motorik ialah segala
sesuatu yang ada hubungannya dengan gerakan-gerakan tubuh. Dalam proses motorik,
unsur-unsur yang menentukan ialah Otot, Saraf, dan Otak.
Ketiga unsur itu melaksanakan masing-masing peranannya secara “interaksi positif”,
artinya unsur-unsur yang satu saling berkaitan, saling menunjang, saling melengkapi
dengan unsur yang lainnya untuk mencapai kondisi motorik yang lebih sempurna
keadaannya.

Page
9
PSIKOLOGI

PSIKOLOGI

Selain mengandalkan kekuatan otot, rupanya kesempurnaan otak juga turut


menentukan keadaan. Anak yang pertumbuhan otaknya mengalami gangguan tampak
kurang terampil.
 Sistem Syaraf Pusat
1) Brain (Otak)
2) Sumsum Tulang Belakang (Spinal Cord)
 Fungsi Sistem Syaraf Pusat
1) Mengirimkan informasi tentang keadaan lingkungan dan tubuh ke otak untuk
dicatat, disimpan dan dibandingkan dengan informasi lain yang sudah ada di otak.
2) Mengirimkan informasi dari otak ke otot atau kelenjar, yang selanjutnya akan
menghasilkan gerakan atau adaptasi tubuh terhadap tuntutan lingkungan.
 Didalam tubuh manusia terdapat 3 komponen :
1. Analisator adalah alat penerima rangsangan.
Alat analisator meliputi mata (optik), akustik (pendengaran), taktil (alat persa atau kulit)
2. Kinestetik adalah alat penerima rangsangan yang berbentuk saraf dan otot yang terdapat
pada tubuh manusia.
3. Vestibular adalah perasaan gerak yang terletak didalam telinga.
Jenis-jenis motorik dalam kehidupan manusia :
1. motorik sehari-hari
2. motorik bekerja atau pekerjaan
3. motorik olahraga
4. motorik ekspresi

4. Hubungan Sensorik Terhadap Prilaku Manusia


Proses sensorik dapat mengenal alam di luar dirinya yang berguna untuk mengembangkan
dirinya sebagai makhluk sosial.
Proses sensorik yang terjadi pada seseorang jika tidak berjalan dengan semestinya dapat
menimbulkan gangguan-gangguan mental ataupun gangguan perilaku.
Akibat dari proses sensorik manusia bisa berperilaku
1. Fantasi : Suatu daya untuk menciptakan sesuatu yang baru.

Page
10
PSIKOLOGI

PSIKOLOGI

2. Berpikir : proses tanya jawab antar pengetahuan yang dimiliki dengan sesuatu yang baru
dengan menggunakan akal.
3. Perasaan : Pernyataan jiwa yang dapat mempertibangkan perasaan senang tidak senang, sedih
gembira dan sebagainya.

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
 Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi.
 Proses sensoris disebut juga pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-
benda disekitar dengan mempergunakan alat indera.
 Motorik dapat didefinisikan sebagai suatu peristiwa laten yang meliputi
keseluruhan proses-proses pengendalian dan pengaturan fungsi-fungsi
organ tubuh, baik secara fisiologis maupun secara psikis yang
menyebabkan terjadinya suatu gerakan.
B. Saran
Untuk mempelajari sesuatu tidaklah cukup hanya dengan melihat saja, penyaji
menyarankan kepada semuanya agar lebih banyak membaca guna memahami tentang
konsep dasar dari makalah ini. Semoga apa yang di sampaikan dalam makalah
memberi manfaat untuk kita semua.

Page
11
PSIKOLOGI

PSIKOLOGI

DAFTAR PUSTAKA
www.psikologizone.com/fase-fase-perkembangan-manusia/06511465
Duus, Peter. Diagnosis Topik Neurologi. Edisi 2. Jakarta. Hal 29, 44
EGCMardjono, Mahar, Sidarta, Priguna.Neurologi Klinis Dasar. Penerbit Dian
Rakyat. Jakarta: 2004. Hal 21-26.C.
Martini, frederic. Fundamental OfAnatomy&Physiology. Edisi 7.Pearson
International edition. New york. Page 496-513
Marieb, Elaine, N. Human Anatomy& Physiology.Edisi 7. Pearson International
Edition. Page 491-519

Page
12

Anda mungkin juga menyukai