Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Diare adalah buang air besar ( defekasi ) dengan jumlah tinja yang lebih banyak

dari biasanya ( normal 100 – 200 ml perjam tinja ),dengan tinja berbentuk cairan atau

setengah cair (setengah padat) , dapat pula disertai frekuensi defekasi yang meningkat (

Menurut WHO 1980 ). Masyarakat sering menganggap remeh penyakit ini , padahal

diare jika tidak ditangani dengan benar bisa menyebabkan kematian .

Di negara berkembang diare masih menjadi masalah kesehatan yang menjadi

salah satu penyebab kekurangan gizi pada balita. Berdasarkan data Depkes rata – rata

anak indonesia mengalami episode diare 1 – 2 kali / tahun dan menyebabkan kematian

3 juta penduduk tiap tahun .

Pada tahun 2009 di Indonesia diare menyebabkan 1,1 jta kematian usia > 5

tahun dan 1,5 juta kematian balita.

Visi penyakit diare di Dinas Kesehatan Kota Mojokerto adalah terkendalinya

penyebab penyakit diare dan peningkatan kualitas hidup masyarakat, misalnya :

pengendaliaan penyebab dampak penyakit diare dilakukan melalui upaya pencegahan

dan meningkatkan kualitas pelayanan serta meningkatkan jangkauan program P2 diare.

Hal ini di dasari penemuan penderita diare khususnya di wilayah kerja puskesmas wates

tahun 2016 yaitu 828 orang, yang meningkat dari tahun 2015 berjumlah 817 penderita.

Di Puskesmas Wates dari kunjungan pasien terutama usia balita diare menduduki

sepuluh besar penyakit yang ada dipuskesmas. pada tahun 2015, kasus diare pada balita

menduduki peringkat 5 dengan 94 balita. Meningkat pada tahun 2016 yaitu 242 balita

yang menduduki urutan ke 4 penyakit terbesar.

1
Anggapan masyarakat tentang diare adalah penyakit yang sepele merupakan

anggapan yang salah besar karena jika tidak diatasi atau ditangani segera penderita bisa

kehilangan cairan , ketidakseimbangan elektrolit tubuh bahkan bisa berakibat kematian.

Dari masalah diatas, maka kami sebagai petugas kesehatan memiliki upaya

memberikan penyuluhan ke wilayah kerja Puskesmas Wates yang angka kesakitan

diarenya tinggi. Penyuluhan dilakukan dua kali dalam setahun. Secara bertahap

diharapkan dapat menurunkan angka kesakitan diare di wilayah kerja Puskesmas

Wates. Penyuluhan di laksanakan di wilayah bancang I pada tanggal 10 Januari 2017

serta wilayah Rajekwesi pada tanggal 14 Februari 2017.

1.2 Rumusan Masalah

1. Sebutkan jenis-jenis diare ?

2. Apa sajakah penyebab diare ?

3. Sebutkan tanda dan gejala diare ?

4. Apa akibat dari penyakit diare ?

5. Bagaiman cara pencegahan terhadap penyakit diare ?

6. Sebutkan upaya pertolongan pertama yang perlu segera dilakukan terhadap

penyakit diare ?

7. Bagaimana cara pengobatan diare?

8. Kapan membawa penderita diare ke pelayanan kesehatan ?

2
1.3 Tujuan

1.3.1 Umum

Setelah dilakukan penyuluhan tentang diare , masyarakat ( peserta penyuluhan )

mampu mengenali dan melakukan perawatan pada anggota keluarga yang sakit diare.

1.4 Manfaat

1) Menambah pengetahuan tentang penyakit yang diderita oleh keluarga dan

komplikasi yang akan terjadi.

2) Dapat meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan

balita.

3) Dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Diare

2.1.1 Pengertian

Diare adalah buang air besar ( defekasi ) dengan jumlah tinja yang lebih

banyak dari biasanya ( normal 100 – 200 ml perjam tinja ),dengan tinja berbentuk

cairan atau setengah cair (setengah padat) , dapat pula disertai frekuensi defekasi

yang meningkat ( Menurut WHO 1980 ).

Diare atau mencret adalah buang air besar yang lebih sering ( lebih dari 3 kali

sehari ) dan tinja yang dikeluarkan lebih lunak dari biasanya (dianggap tidak

normal ) ,ada perubahan bentuk / konsistensi , frekuensi , volume dari BAB.

2.1.2 Jenis - Jenis Diare

1) Daire akut , adalah diare yang terjadi kurang dari 14 hari

2) Diare kronis , adalah diare yang terjadi lebih dari 14 hari

Cara menghitung derajat dehidrasi ( Kehilaangan cairan tubuh )

Menurut Metode Pierce yang berdasarkan keadaan klinis :

Derajat dehidrasi Kebutuhan Cairan ( X kg BB )


Ringan 5%
Sedang 8%
Berat 10 %

Menurut Metode Daldiyono yang berdasarkan keadaan klinis yang diberi


penilaian / skor

4
Klinis Skor
Rasa haus / muntah 1
Tekanan darah sistolik 60 – 90 mmHg 1
Tekanan darah sistolik < 60 mmHg 2
Frekuensi nadi > 120 x / menit 1
Kesadaran apatis 1
Kesadaran somnolen , sopor atau koma 2
Frekuensi napas > 30 x / menit 1
Fasies kolerika 2
Vox cholerica 2
Turgor kulit menurun 1
Washer woman`s hand 1
Ekstremitas dingin 1
Sianosis 2
Umur 50 – 60 tahun -1
Umur > 60 tahun -2

Kebutuhan cairan : skor / 15 x 10 % x Kg BB x 1 liter

2.1.3 Penyebab Diare

Penyebab diare bermacam – macam antara lain sebagai berikut :

1. Virus

2. Kuman / bakteri

3. Parasit

4. Makanan / susu yang tidak cocok ( biasanya pada bayi )

2.1.4 Hal – hal yang dapat mencetuskan Diare :

1. Makan tanpa cuci tangan yang bersih

2. Minum air mentah

3. Makan – makanan yang dihinggapi lalat

4. Buang air besar disembarang tempat

5. Lingkungan rumah yang kumuh dan kotor

6. Pemberian makanan tambahan ASI yang dini pada bayi

5
7. Penngunaan antibiotik yang tidak tepat

8. Stress

9. Alergi atau intoleransi makanan

Macam – macam Dehidrasi :

1. Dehidrasi Ringan

2. Dehidrasi Sedang

3. Dehidrasi Berat

Perhatikan tanda – tanda dehirasi ( kekurangan cairan )

a. Kesadaran menurun ( letargis atau tidak sadar )

b. Mata cekung

c. Tidak bisa minum atau malas minum

d. Cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat

e. Tidak lagi buang air kecil

2.1.5 Cara membuat larutan gula garam ( LGG ) :

1. Gula 1 sendok teh penuh

2. Garam ¼ sendok teh

3. Air masak 1 gelas ( atau air teh 1 gelas )

4. Campurkan bahan – bahan tersebut sampai larut benar

6
2.1.6 Cara membuat larutan Oralit :

1. Pastikan oralit dalam keadaan bagus (masih berbunyi saat di kocok)

2. Bubuk oralit satu bungkus dilarutkan ke dalam satu gelas air masak ( atau

satu gelas ait teh )

3. Aduk sampai semua bubuk larut

4. Baca petunjuk lebih lanjut pada bungkus oralit

5. Pada anak usia di bawah 1 tahun. Diberikan oralit ½ sacet di larutkan pada

100 cc air.

2.2 PENYULUHAN

2.2.1 Pengertian

Penyuluhan adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau

menciptakan kondisi bagi perorangan, kelompok dan masyarakat untuk

menerapkan cara-cara hidup sehat.

Penyuluhan kesehatan adalah gabungan dari berbagai kesempatan dan

kegiatan berdasarkan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai keadaan dimana

individu, keluarga, ataupun masyarakat; ingin hidup sehat, tahu bagaimana

caranya dan mereka melaksanakan apa yang bisa mereka kerjakan baik secara

individu maupun kelompok serta mencari pertolongan bila perlu.

Penyuluhan tidak hanya memberikan penerangan yang sifatnya hanya

terbatas pada pengembangan pengetahuan saja, melainkan juga pada

pengembangan sikap dan perilaku. Penyuluhan juga merupakan suatu proses

komunikasi dan informasi.

7
2.2.2 Metode Penyuluhan

1. Penyuluhan perorangan, yang meliputi wawancara dan konseling.

Wawancara adalah Komunikasi interpersonal individu dengan individu

dengan tatap muka untuk menggali suatu topik.

Sedangkan konseling adalah Komunikasi interpersonal, individu dengan

individu yang dilakukan dengan tatap muka, dengan tujuan untuk

membantu klien dengan memberikan informasi yang tidak memihak dan

memberikan dukungan emosi sehingga klien mampu membuat keputusan

dalam mengatasi masalahnya.

2. Penyuluhan kelompok

Penyuluhan kelompok adalah penyampaian pesan/informasi melalui

pertemuan kelompok baik yang sengaja diselenggarakan ataupun tidak.

Metode penyuluhan kelompok terdiri atas :

2.1. Ceramah

Ceramah adalah penyampaian suatu topik yang sudah dipersiapkan

kepada sasaran yang cukup besar dan komunikasi berjalan satu arah.

Biasanya penyampaian tidak selalu dilakukan oleh ahlinya.

2.2. Diskusi kelompok

Komunikasi yang dilakukan dalam suatu kelompok kecil 6 – 10 orang,

membahas suatu topik untuk memperoleh satu kesimpulan atau

kesepakatan, dipimpin dipandu oleh satu orang ketua kelompok diskusi

dan bertugas mengendalikan jalannya diskusi. Semua peserta boleh

mengemukakan pendapatnya dan diperkenankan untuk saling

menanggapi, komunikasi tidak satu arah sehingga memungkinkan

terjadinya debat.

8
2.3. Curah Pendapat

Dilakukan dalam suatu kelompok yang bertujuan untuk memperoleh

pendapat atau gagasan sebanyak – banyaknya bahasan berkaitan

dengan satu topik. Setiap peserta diminta menyampaikan pendapatnya

secara bergantian, tidak ada pendapat yang disalahkan, semua

ditampung dan dicatat. Peserta lain tidak diperkenankan menanggapi

atau mendebat pendapat yang dikemukakan. Pada akhir kegiatan

pemandu mengelompokkan pendapat yang ada.

2.4. Demonstrasi

Bertujuan untuk mengajarkan peserta untuk melakukan atau membuat

sesuatu dengan menggunakan alat atau bahan sesungguhnya. Peserta

diberi kesempatan untuk melakukan dan mencoba secara langsung.

Pemandu memberikan masukan atau koreksi apabila peserta melakukan

kesalahan atau kesulitan pada saat mencoba.

3. Penyuluhan massa

Penyuluhan massa adalah Komunikasi yang ditujukan pada sasaran yang

tidak terhitung jumlahnya.

2.2.3 Media Penyuluhan

1. Fungsi Media Penyuluhan

a. Menggugah perhatian, minat, dan motivasi

b. Sarana penyampaian info

c. Alat mengembangkan nalar dan kreativitas sehingga dapat berpikir

logis dan sistematis

d. Penuntun proses penyuluhan

9
2. Manfaat Media Penyuluhan

- Efisien, bisa digunakan berkali-kali.

- Hemat waktu bila disiapkan terlebih dahulu

- Efektif jika pemilihannya sesuai

- Mengurangi salah persepsi

3. Rumpun Media Penyuluhan

1. Media Cetak, terdiri dari Leaflet/ folder, poster, stiker, lembar balik,

kalender,surat kabar, majalah, tabloid.

2. Media elektronik, terdiri dari LCD, radio, televisi, online/internet, sms.

3. Media luar ruangan, terdiri dari baliho, billboard, spanduk, banner,

umbul-umbul, balon.

4. Media promosi, terdiri dari pameran, kaos, gantungan kunci, kemasan,

topi, payung, tas tenteng, vandel, sampul buku.

10
BAB III

HASIL

Dari data diare yang ada di Puskesmas Wates , dapat dianalisa sebagai berikut :

A. Data diare berdasarkan kelompok umur Puskesmas Wates tahun 2015

Kelompok umur Kasus

0 – 1 tahun 98
2 – 4 tahun 106
5 – 9 tahun 70
10 – 14 tahun 60
15 – 19 tahun 19
 20 tahun 464
Jumlah 817

B. Data 10 besar penyakit berdasrkan kelompok umur 0 – 5 tahun Puskesmas


Wates tahun 2015

N0 DIAGNOSA ICD 10 KASUS

1 Common cold J00 673

2 ISPA J06 279


3 Pharingitis J02 121
4 Demam yang belum diketahui R50 108
penyebabnya
5 Diare Akut A09 94
6 Tongsilitis J03 69

7 Mual dan Muntah R11 68

8 Imunisasi DPT dan Polio Z27.3 57

9 Konjungtivitis H10 50

10 Dermatitis L08 41

11
C. Data 10 Besar Penyakit Tahun 2015

N0 DIAGNOSA ICD 10 KASUS

1 Hipertensi Primer I10 6236


2 ISPA J06 4638
3 DM (NIDDM) E11 2518
4 Common Cold (CC) J00 2475
5 Gangguan faal lain saluran K30 2279
pencernaan
6 Myalgia M79.1 1638

7 Rheumatik Atritis M06 1578

8 Pharingitis J02 1396

9 Periodentitis Akut K05.9 955

10 Diare A09 817

Grafik terlampir

D. Data diare berdasarkan kelompok umur Puskesmas Wates tahun 2016

Kelompok umur Kasus

0 – 1 tahun 111
2 – 4 tahun 98
5 – 9 tahun 82
10 – 14 tahun 66
15 – 19 tahun 53
 20 tahun 418
Jumlah 828

E. Data 10 besar penyakit berdasrkan kelompok umur 0 – 5 tahun Puskesmas


Wates tahun 2015

N0 DIAGNOSA ICD 10 KASUS

1 Common cold J00 1115

2 ISPA J06 939

12
3 Demam yang belum diketahui R50 277
penyebabnya
4 Diare Akut A09 242
5 Pharingitis J02 206
6 Mual dan Muntah R11 108

7 Dermatitis L30 95

8 Konjungtivitis H10 94

9 Pneumonia J16 94

10 Stomatitis K12 94

F. Data 10 Besar Penyakit Tahun 2016

N0 DIAGNOSA ICD 10 KASUS

1 Hipertensi Primer I10 5207

2 Common Cold (CC) J00 4216


3 ISPA J06 3489
4 Gangguan faal lain saluran K30 2401
pencernaan
5 DM (NIDDM) E11 2290
6 Rheumatik Atritis M06 1665

7 Pharingitis J02 1513

8 Myalgia M79.1 1394

9 Diare Akut A09 828

10 Periodontitis Akut K05.9 585

Grafik terlampir.

Dengan melihat data diatas, maka perawat sebagai petugas kesehatan

memberikan penyuluhan kepada masyakat wilayah Puskesmas Wates yang hendaknya

dilakukan secara berkala. Selain itu perlu kerjasama dari masyarakat untuk berperilaku

Hidup Bersih dan Sehat dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

13
SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN

Topik : Diare

Sub Topik : Cara mengatasi Diare

Sasaran : Masyarakat wilayah puskesmas wates (wilayah Bancang I dan

Rajekwesi)

Target : 30 Ibu-Ibu PKK

Hari/Tanggal : Selasa, 10 Januari 2017 dan 14 Februari 2017

Waktu : 45 menit

Tempat : Balai RW Bancang I dan rumah warga wilayah Rajekwesi.

A. TUJUAN

a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit peserta penyuluhan dapat

mengetahui tentang penyakit diare

b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit peserta penyuluhan dapat

mengetahui tentang :

♣ Pengertian dari penyakit Diare

♣ Penyebab dari penyakit Diare

♣ Jenis – jenis Diare

♣ Cara perawatan penyakit diare

♣ Kapan membawa penderita diare ke pelayanan kesehatan

14
B. STRATEGI PENYAMPAIAN

a. Metode : Ceramah dan Diskusi

b. Media : Modul dan LCD

C. MATERI

Terlampir

D. KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN


No KEGIATAN Penyulu Waktu
h
1 Pembukaan Arip. M 5 menit
¤ Salam Filsa Aji
¤ Perkenalan
¤ Menjelaskan tujuan penyuluh dan
kontrak waktu selama penyuluhan

2 Kegiatan Inti Arip. M 25 menit


 Menjelaskan tentang pengertian Filsa Aji
penyakit diare
 Mengetahui penyebab dari penyakit
diare
 Mengetahui jenis – jenis diare
 Menjelaskan tentang perawatan
penyakit diare
 Menjelaskan kapan harus
membawa penderita diare ke
pelayanan kesehatan

3 Penutup Arip. M 15 menit


 Menanyakan kembali pengertian, Filsa Aji
penyebab, jenis – jenis, cara
perawatan penyakit Diare dan
kapan harus membawa penderita
diare ke pelayanan kesehatan
 Salam penutup

15
E. EVALUASI

a. Evaluasi Struktur

¤ SAP sudah dibuat dan dikoreksi

¤ Modul sudah dibuat dan dikoreksi

¤ Materi penyuluhan sudah dikuasai

b. Evaluasi Pelaksanaan

♣ Peserta penyuluhan aktif bertanya.

♣ Peserta penyuluhan mendengarkan dengan seksama.

♣ Peserta penyuluhan dapat memahami pengertian, penyebab, jenis -jenis, cara

perawatan penyakit diare serta kapan harus membawa penderita diare ke

pelayanan kesehatan.

c. Evaluasi Hasil

♦ Peserta penyuluhan dapat menyebutkan pengertian penyakit diare.

♦ Peserta penyuluhan dapat menyebutkan penyebab penyakit diare.

♦ Peserta penyuluhan dapat mengerti jenis – jenis diare.

♦ Peserta penyuluhan dapat menyebutkan cara perawatan penyakit diare.

♣ Peserta penyuluhan dapat memahami kapan harus membawa penderita diare ke

pelayanan kesehatan.

F. MATERI PENYULUHAN

a) Pengertian penyakit diare.

b) Penyebab penyakit diare.

c) Jenis – jenis diare.

16
d) Cara perawatan atau penanganan pertama penyakit diare.

e) Kapan harus membawa penderita diare ke pelayanan kesehatan.

17
Penyuluhan diare pada tanggal 10 Januari 2017
di wilayah Bancang I

Penyuluhan diare pada tanggal 14 Februari 2017


di wilayah Rajekwesi

18
Mojokerto, 15 JFebruari 2017
Penyuluh

Arip Mulyodiraharjo, AMd. Kep


NIP.19860108 201403 1 003

19
MATERI
DIARE

A. PENGERTIAN

Diare atau mencret adalah buang air besar yang lebih sering (lebih dari 3 kali

sehari) dan tinja yang dikeluarkan lebih lunak dari biasanya (dianggap tidak normal

oleh ibu)

Ada perubahan bentuk/konsistensi, frekuensi, volume dari BAB

B. PENYEBAB

Penyebab diare bermacam – macam antara lain sebagai berikut :

1. Virus

2. Kuman / bakteri

3. Parasit

4. Makanan / susu yang tidak cocok ( biasanya pada bayi )

C. Jenis – Jenis Diare

1) Daire akut , adalah diare yang terjadi kurang dari 14 hari

2) Diare kronis , adalah diare yang terjadi lebih dari 14 hari

Hal – hal yang dapat mencetuskan Diare :

1. Makan tanpa cuci tangan yang bersih

2. Minum air mentah

20
3. Makan – makanan yang dihinggapi lalat

4. Buang air besar disembarang tempat

5. Lingkungan rumah yang kumuh dan kotor

6. Pemberian makanan tambahan ASI yang dini pada bayi

7. Penngunaan antibiotik yang tidak tepat

8. Stress

9. Alergi atau intoleransi makanan

Macam – macam Dehidrasi :

1. Dehidrasi Ringan

2. Dehidrasi Sedang

3. Dehidrasi Berat

Perhatikan tanda – tanda dehirasi ( kekurangan cairan )

a. Kesadaran menurun ( letargis atau tidak sadar )

b. Mata cekung

c. Tidak bisa minum atau malas minum

d. Cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat

e. Tidak lagi buang air kecil

D. Cara Perawatan penyakit diare

Prinsip pengobatan diare :

1. Mengganti cairan yang keluar. Oleh karena itu berikan

a. Larutan Oralit atau larutan gula garam

b. Bermacam cairan keluarga seperti sup, air tajin, yoghurt ( susu asam ), kuah

sayur ,atau

21
c. Bila anak berusia kurang dari 6 bulan dan masih diberi ASI tingkatkan

pemberian ASI untuk proses penyembuhan

2. Diare akut < 3 hari tidak boleh diberikan antibiotik

3. Penggunaan tablet Zinc

Pengobatan Diare pada bayi

1. Berikan ASI lebih sering

2. Bila tidak minum ASI , berikan susu yang biasa diminum

3. Bila anak berumur 6 bulan atau lebih dan atau sudah mendapatkan padat berikan

juga : Tepung padi – padian atau makanan dari tepung lainnya yang dicampur

dengan kacang – kacangan , sayuran , daging atau ikan dan ditambah sedikit

minyak

Jika keadaan tidak membaik dalam 3 hari segera bawa ke dokter atau puskesmas

terdekat

Cara membuat larutan gula garam ( LGG ) :

1. Gula 1 sendok teh penuh

2. Garam ¼ sendok teh

3. Air masak 1 gelas ( atau air teh 1 gelas )

4. Campurkan bahan – bahan tersebut sampai larut benar

Cara membuat larutan Oralit :

1.pastikan oralit dalam keadaan baik (berbunyi saat dikocok)

22
2. Bubuk oralit satu bungkus dilarutkan ke dalam satu gelas air masak ( atau

satu gelas ait teh ). Untuk bayi umur di bawah 1 tahun, larutkan oralit ½ sacet

dalam 100 cc air.

3.Aduk sampai semua bubuk larut

4.Baca petunjuk lebih lanjut pada bungkus oralit

23
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari pemberian penyuluhan kepada masyarakat dapat kami simpulkan

sebagai berikut :

1) Peserta penyuluhan mampu mengenal masalah diare diantaranya :

- Mampu menyebutkan pengertian diare

- Mampu menyebutkan penyebab diare

- Mampu memberikan penanganan pertama pada penderita diare

2) Peserta penyuluhan diharapkan mampu memanfaatkan fasilitas yang

ada jika ada keluarga yang mengalami diare yaitu di puskesmas

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka saran kami sebagai berikut :

1) Bagi Masyarakat

- Hendaknya bila ada anggota keluarga yang mengalami diare segera

memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan terdekat.

- Bila ada anggota keluarga yang mengalami diare segera berikan

penanganan pertama , jika masih belum teratasi bawa ke pelayanan

kesehatan terdekat.

- Masyarakat mampu menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

untuk meningkatkan derajat kesehatan.

2) Bagi perawat

- Hendaknya perawat tidak segan untuk memberikan HE dan

penyuluhan secara berkala kepada masyarakat tentang diare.

24
- Perawat harus meningkatkan mutu pelayanan agar anggota

masyarakat tidak takut dan canggung untuk berobat.

25

Anda mungkin juga menyukai