Oleh
Indeks Paraf
1 Siapkan skedul utama sehubungan dengan audit asset tetap. J
Mutasi Penambahan
Penambahan yang nilainya material, perhatikan bukti
pendukung dan pemilikannya (misalnya permintaan
pembelian,pesanan pembelian dan
persetujuannya,sertifikat tanah,akta jual beli,kewajaran
harga beli terutama dari perusahaan afiliasi/hubungan
istimewa,faktur pembelian,surat kontrak serta bukti
pembayarannya;dan bila dibangun sendiri kebukti-
bukti pengeluaran sehubungan dengan biaya
pembangunanya).
Bila surat bukti dipegang oleh kreditor sebagai
jaminan. Lakukan konfirmasi mengenai “Title of -
Ownership” atau lihat daftar serah terima dokumen
dari pihak kreditor.
Mutasi Penambahan
Untuk pengurangan (penjualan atau penghapusan) perhatikan
apakah akun akumulasi penyusutannya telah didebit
sebagaimana seharusnya serta cara perhitungan dan
pembukuan telah dilakukan dengan tepat. Perhatikan
persetujuan dari pejabat yang berwenang dan kewajaran harga
jualnya.
5 Apabila ada construction in progress”, telaah biaya yang
dibebankan. Apabila pembangunan asset ini disubkontrakkan
ke pihak lain, perhatikan apakah pencatatannya sudah sesuai
dengan presentasi penyelesaiannya dengan melihat perjanjian
kontrak dan berita acara penyelesaiannya kaitkan dengan
kewajiban yang timbul pada periode yang sama.
No Prosedur Audit
Dikerjakan Oleh
Indeks Paraf
8 Bila perubahan melakukan revaluasi -
terhadap nilai asset tetap:
Minta daftar penilaiannya.
Teliti dasar penilaiannya,apakah
sesuai dengan peraturan yang
ditetapkan, yaitu PSAK Nomor 16.
Mendapat keyakinan bahwa
penilaian adalah cukup objektif.
Pelajari dasar penilaian,
prosedur,dasar perhitungan
akumulasi penyusutan dan
perlakuan atas asset tetap yang
usang.
Minta surat ketetapan dari Kantor
Pelayanan Pajak yang
bersangkutan;apabila jumlah yang
diajukan berbeda dengan jumlah
yang disetujui lakuka perhitungan
atas efek kumulatif dari tahun
diajukannya sampai dengan tahun
disetujuinya nilai tersebut.
Cek apakah jurnal penyesuaian
sehubungan dengan penilaian
kembali tersebut dicatat dengan
tepat.
9 Lakukan “reasonableness test” atas J
perhitungan penyusutan yang telah
dilakukan perusahaan,dengan melakukan
secara per golongan daripada asset tetap
tersebut. Lakukan rekonsiliasi antara
penambahan akun akumulasi penyusutan
dengan beban penyusutan. Apabila beban
penyusutan dibebabankan pada beban
produksi dan persediaan, lakukan
perhitungan atas kewajaran metode
alokasinya;bandingkan dengan tahun
sebelumnya.
10 Apabila beban penyusutan asset tetap yang J
dibebankan pada beban produksi di bawah
kapasitas normal perusahaan, beban tersebut
tidak boleh dibebankan sepenuhnya ke
dalam beban produksi, lakukan perhitungan
atas kasus seperti ini.
11 Lakukan inventarisasi asset tetap, J
terutama untuk penambahan selama
tahun berjalan. Observasi fisik ini
sebaiknya dilakukan pada saat
perusahaan dalam keadaan tersibuk
dimana hal tersebut dimaksudkan
untuk memastiskan bahwa tidak ada
asset tetap perusahaan yang
menganggur (idle capacity).
Perhatikan juga asset tetap yang
rusak,atau yang tidak digunakan lagi
untuk dikeluarkan dari daftar dan
penyusutan dihentikan.
12 Pertimbangkan apakah pengungkapan J
diperlukan untuk:
Asset tetap yang direvaluasi
Asset tetap yang dijadikan
jaminan pinjaman kepada
kreditur
Bunga yang dikapitalisasi
sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku
umum
Asset tetap dalam sewa
Asset tetap yang masih dalam
tahap penyelesaian
Asset tetap yang belum atau
tidak digunakan lagi dalam
usaha.
Perubahan kebijakan
akuntansi atas asset tetap dari
tahun sebelumnya.
Asset tetap yang masih dalam
tahap penyelesaian proses
hokum dan belum jelas
keputusan pengadilannya.
Pengurangan asset tetap yang
bersifat luar biasa (misalnya
kebakaran,gempa bumi dan
lain-lain).
13 Tujuan perpajakan: -
Minta daftar perhitungan
penyusutan fiscal untuk tahun
yang bersangkutan.
Cocokkan saldo-saldo awal
untuk setiap golongan fiscal
dengan SPT tahun lalu, dan
jika perlu dengan perhitungan
tahun lalu.
Periksa klasifikasi
penambahan menurut
golongan fiscal, serta
kalkulasi perhitungan
penyusutannya. Yakinkan
bajwa asset tetap yang tidak
diperbolehkan menurut fiscal
telah dkeluarkan dari daftar
asset tetap tersebut.
Y= Ya T=Tidak
TR= Tidak
Relevan
Y T TR
TR= Tidak
Relevan
Y T TR
ASET TETAP DALAM PEMBANGUNAN
4. Apakah proyek tersebut:
a. Terpisah dalam akun kontrol tersendiri
dalam Buku Besar (misalnya
construction in progress)?
b. Terkontrol atas tiap jenis akun?
c. Diotorisasi dan dirumuskan secara
jelas?
d. Penyimpangan dari anggaran yang
telah ditetapkan harus mendapatkan
persetujuan tambahan?
REGISTRASI
5. Apakah registrasi/dokumen asset tetap:
a. Disimpan dengan baik oleh
perusahaan?
b. Akurat (up-to-date)?
c. Secara berkala dicocokkan dengan
akun control buku besar/
d. Menunjukkan perincian sebagai
berikut:
- Nomor identifikasi?
- Lokasi?
- Taksiran umur?
- Persentase penyusutan/
6. Apakah semua asset tetap:
a. Diamankan dengan baik?
b. Dirawat dengan baik?
c. Diasuransikan dengan cukup?
7. Apakah peralatan dan perkakas kecil
terkontrol dengan cukup:
a. Atas perolehannya?
b. Atas penyusutannya?
c. Diamankan dan dirawat dengan baik?
8. Apakah terdapat pengawasan yang baik
terhadap bukti-bukti pemilikan (title
deeds)aset tetap:
a. Perincian secara jelas pemilikan dibuat
dalam suatu daftar?
b. Disimpan oleh bagian yang terpisah
dari bagian Akuntansi?
Klien Dibuat Oleh: Diperiksa Oleh: Indeks
PT SUGUS -
Y=Ya T=Tidak
TR = Tidak
Relevan
Y T TR
NILAI SAAT INI
9. Apakah nilai buku asset tetap jauh
menyimpang bila dibandingkan dengan
taksiran harga pasar yang berlaku
( estimated current market value)?
10. Apakah metode dan presentase
penyusutan:
a. Sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan (SAK)?
b. Sesuai dengan Undang-undang Pajak
Penghasilan?
c. Metode penyusutan yang digunakan
adalah:
Metode garis lurus (straight line)
SEWA ASET TETAP
11. Apabila asset tetap disewa dan bukan
dibeli, apakah:
a. Kontrak sewa-menyewa diotorisasikan
sebagaimana mestinya?
b. Pembukuannya cocokan dengan jenis
sewa yang bersangkutan dan sesuai
dengan SAK?
c. Uang sewa dan perjanjiannya secara
jelas dinyatakan untuk dapat
menunjukkan keadaan dengan layak?
UMUM
12. Apakah sistetm informasi meliputi di
mana perlu:
a. Anggaran untuk pengeluaran investasi
(capital expenditure)?
b. Alasan untuk pengeluaran investasi
c. Presentase keuntungan yang diharapkan
atas investasi tersebut?
d. Perbandingan anggaran dengan
pengeluaran sesungguhnya?
e. Penjelasan atas penyimpangan yang
besar antara anggaran dengan
pengeluaran yangs esungguhnya?
13. Apakah perusahaan telah menetapkan
perumusan kebijaksanaan yang jelas
untuk membedakan pengeluaran
investasi (capital ecpenditure) dengan
pengeluaran biaya (revenue
expenditure)? Jelaskan :
Pengeluaran di atas Rp. 30.000 dikapitalisasi
14. Apakah dibuat buku/ daftar asset tetap?
Y= Ya T=Tidak
TR= Tidak
Relevan
Y T TR
17. Apakah asset tetap yang telah disusutkan
penuh, tapi masih tetap digunakan tetap
tercatat pada akun asset?
18. Apakah buku/daftar asset tetap direview
minimal setahun sekali, untuk mengetahui
barang yang rusak atau yang menganggur/
Jelaskan;
19. Apakah prosedur rutin menjamin bahwa
selalu segara dilaporkan kepada bagian
akuntansi dan dibukukan atas:
a. Proyek yang sudah selesai?
b. Asset tetap yang disingkirkan karena tidak
berguna lagi (retirement)?
c. Penjualan asset tetap/
20. Bila dibuat laporan keuangan interim,
apkah biaya penyusutan diperhitungkan/
B. Catatan lain: