0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
122 tayangan2 halaman
Rekognisi merupakan serangkaian kegiatan untuk mengenali bahaya kebisingan terhadap pekerja secara lebih detail dan komprehensif melalui laporan kecelakaan, pemeriksaan kesehatan, diskusi dengan ahli, inspeksi lokasi kerja, analisis bahaya awal, tinjauan alur proses, wawancara pekerja, dan analisis keselamatan pekerjaan.
Rekognisi merupakan serangkaian kegiatan untuk mengenali bahaya kebisingan terhadap pekerja secara lebih detail dan komprehensif melalui laporan kecelakaan, pemeriksaan kesehatan, diskusi dengan ahli, inspeksi lokasi kerja, analisis bahaya awal, tinjauan alur proses, wawancara pekerja, dan analisis keselamatan pekerjaan.
Rekognisi merupakan serangkaian kegiatan untuk mengenali bahaya kebisingan terhadap pekerja secara lebih detail dan komprehensif melalui laporan kecelakaan, pemeriksaan kesehatan, diskusi dengan ahli, inspeksi lokasi kerja, analisis bahaya awal, tinjauan alur proses, wawancara pekerja, dan analisis keselamatan pekerjaan.
Serangkaian kegiatan untuk mengenali bahaya kebisingan terhadap
pekerja dan karakteristiknya secara lebih detail dan komprehensif. Metode- metode yang dilakukan untuk mengenali bahaya kebisingan: 1. Accident or Injury Reports Melihat laporan terkait pekerja yang mengalami gangguan pendengaran. 2. Physical Examination Pemeriksaan fisik seperti audiogram dilakukan di awal, dan selanjutnya dilakukan secara berkala untuk mengetahui apakah terjadi perubahan sensitivitas pendengaran pekerja. 3. Literature and Discussions with Other Professionals Dengan berdiskusi dan studi literature dengan professional atau orang yang kompeten di bidangnya, dapat diketahui bahaya kebisingan yang ada di tempat kerja terkait. 4. Sampling and Spot-Inspections Bahaya bising dapat dikenali dengan melakukan inspeksi di lokasi kerja dan melakukan noise assessment (noise level meter, personal noise dose meters, dan calibration) 5. Preliminary Hazard Analysis Menganalisis bahaya di awal, misalnya apabila ada kegiatan modifikasi atau pekerjaan baru. Apakah terdapat potensi bahaya bising atau tidak dari modifikasi atau pekerjaan tersebut. 6. Review of Process Flows Bahaya bising dikenali dengan meninjau rangkaian tahapan proses kerja, apakah terdapat pajanan dan potensi bahaya bising pada rangkaian proses kerja tersebut. 7. Critical Incident Technique Bahaya bising dapat dikenali dengan mewawancarai pekerja yang terpajan bising atau bekerja di lingkungan yang bising, kemudian dapat diketahui juga unsafe act dan unsafe condition yang terjadi selama bekerja. 8. Job Safety Analysis Setiap tugas dasar dan elemen dari suatu pekerjaan ditinjau untuk menentukan apakah terdapat potensi bahaya bising bagi para pekerja. Sumber: Talty, J.T. (1988). Industrial Hygiene Engineering-Recognition, Measurement, Evaluation and Control (Second ed.). United States of America: Noyes Data Corporation. Tillman, C. (2007). Principles of Occupational Health & Hygiene An introduction. Australia: Allen & Unwin in association with the Australian Institute of Occupational Hygienist. Levy, B.S. et al. (2011). Occupational and Environmental Health Recognizing and Preventing Disease and Injury (Sixth ed.). United Kingdom: Oxford University Press. Tranter, M. (2004). Occupational Hygiene and Risk Management (Second ed.). Australia: Allen & Unwin.