38-Article Text-97-1-10-20200425
38-Article Text-97-1-10-20200425
Abstrak
Pada dasarnya belanja suatu daerah itu sangat tergantung dari pendapatan daerahnya itu
sendiri. Pendapatan daerah sangat tergantung dari pajak dan retribus, salah satu
pemasukan dari retribusi sendiri adalah retribusi pasar. olehnya itu, pemerintah harus
mengoptimalkan pendapatan dari retribusi pasar. Penelitian ini bertujuan difokuskan untuk
menganalisis sejauh mana Kontribusi Retribusi Pasar Terhadap Pendapatan Asli Daerah di
Kabupaten Mamuju. Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui peran dan perkembangan
kontribusi retribusi pasar terhadap pendapatan asli daerah di Kabupaten Mamuju. Metode
analisis yang digunakan pada penelitian ini ada analisis kontribusi. Berdasarkan analisis
kontribusi yang dilakukan maka hasil yang diperoleh adalah kontribusi retribusi pasar
terhadap Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Mamuju selama periode tahun 2014 sampai
dengan tahun 2018 berkisar antara 1,52% sampai 1,1% dengan rata-rata kontribusi
mencapai 1,29%. Kontribusi retribusi pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah terbesar
terjadi pada tahun 2014 dengan kontribusi 1,52% dan kontribusi terkecil terjadi pada tahun
2017 dengan kontribusi 1,08%.
Abstract
Basically, an area's shopping is very dependent on the income of the region itself. Regional
income is highly dependent on taxes and fees, one of the revenues from the retribution itself
is market retribution. Therefore, the government must optimize revenue from market fees.
This study aims to focus on analyzing the extent of the contribution of market levies to the
Original Revenue in Mamuju Regency. This research aims to determine the role and
development of the contribution of market levies on local revenue in Mamuju Regency. The
analytical method used in this study is contribution analysis. Based on the analysis of
contributions made, the results obtained are the contribution of market levies to the Original
Revenue in Mamuju Regency during the period of 2014 to 2018 ranging from 1.52% to 1.1%
with an average contribution of 1.29%. The largest contribution of market retribution to
regional original income occurred in 2014 with a contribution of 1.52% and the smallest
contribution occurred in 2017 with a contribution of 1.08%.
1. Pendahuluan
Pemerintah mempunyai kewajiban dalam hal meningkatkan derajat hidup
untuk melindungi rakyatnya dalam masyarakat menuju kesejahteraan.
melakukan aktivitas usaha maupun Pemerintah Kabupaten Mamuju selaku
144
GROWTH: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan
p-ISSN: 2621-3842, e-ISSN: 2716-2443
Volume 1, No. 2, 2020
Available: https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP
145
GROWTH: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan
p-ISSN: 2621-3842, e-ISSN: 2716-2443
Volume 1, No. 2, 2020
Available: https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP
146
GROWTH: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan
p-ISSN: 2621-3842, e-ISSN: 2716-2443
Volume 1, No. 2, 2020
Available: https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP
147
GROWTH: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan
p-ISSN: 2621-3842, e-ISSN: 2716-2443
Volume 1, No. 2, 2020
Available: https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP
pada akhirnya harus tunduk pada pada perekonomian tersebut (kekuatan yang
fungsi kendala yaitu keterbatasan berada dalam perekonomian itu
sumber daya ekonomi sendiri), bukan berasal dari luar dan
(Kuncoro,2010:118). proses bersifat sementara. Atau dengan kata
pembangunan ekonomi bisa dibedakan lain bersifat self generating, yang
kedalam lima tahap yaitu: masyarakat berarti bahwa proses pertumbuhan itu
tradisional, prasyarat untuk tinggal sendiri menghasilkan suatu kekuatan
landas, tinggal landas menuju atau momentum bagi kelanjutan
kedewasaan dan masa konsumsi pertumbuhan tersebut dalam periode-
tinggi. periode selanjutnya.
Menurut Prof. Simon Kunzet, Retribusi Pasar
mendefinisikan pertumbuhan ekonomi Berdasarkan Peraturan Daerah
sebagai kenaikan jangka panjang Kabupaten Mamuju Nomor 6 Tahun
dalam kemampuan suatu Negara untuk 2009, tentang pengurusan pasar. Pasar
menyediakan semakin banyak jenis adalah fasilitas yang disediakan
barang-barang ekonomi kepada pemerintah daerah sebagai tempat
penduduknya, kemampuan ini tumbuh kegiatan jual beli dan bongkar muat
sesuai dengan kemajuan tekhnologinya komoditi atau barang dagang. Retribusi
dan penyesuaian kelembagaan dan pasar sesuai Peraturan Daerah
ideologis yang diperlukan. Kabupaten Mamuju Nomor 6 Tahun
Menurut M. P Todaro 2009 Pasal 10, adalah jenis dan
mendefinisikan pertumbuhan ekonomi besarnya kontribusi dari pasar daerah
sebagai suatu proses yang mantap ditetapkan oleh direktur atas
dimana kapasitas produksi dari suatu persetujuan kepala daerah.
perekonomian meningkat sepanjang Disebut juga bahwa retribusi
waktu untuk menghasilkan tingkat pasar itu sendiri adalah pungutan
pendapatan nasional yang semakin retribusi atasjasa pelayanan
besar. penyediaan fasilitas pasar tradisional
Menurut Budiono (1994), yang berupa pelataran, los dan atau
pertumbuhan ekonomi adalah suatu kios atau bedak yang dikelola
proses pertumbuhan output perkapita Pemerintah Daerah dan khusus
jangka panjang yang terjadi apabila ada disediakan untuk pedagang.Retribusi
kecenderungan (output perkapita untuk pasar merupakan salah satu retribusi
naik) yang bersumber dari proses intern
148
GROWTH: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan
p-ISSN: 2621-3842, e-ISSN: 2716-2443
Volume 1, No. 2, 2020
Available: https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP
daerah yang termasuk dalam jenis pemerintah kabupaten atau kota. Jadi
retribusi jasa umum. retribusi pasar terdiri dari retribusi izin
Menurut Sunarto (2005) retribusi penempatan, retribusi kios, retribusi los,
pasar adalah pungutan yang dikenakan retribusi dasaran, dan tetribusi
pada pedagang oleh Pemerintah parkir.Berdasarkan PeraturanDaerah
Daerah sebagai pembayaran atas Kabupaten Mamuju Nomor 6 Tahun
pemakaian tempat-tempat berupa toko 2009 Pasal 10 tentang pajak dan
atau kios, counter atau los, dasaran, retribusi daerah yang mengalami
dan halaman pasar yang disediakan perubahan dengan diberlakukan
didalam pasar daerah atau pedagang Undang-Undang Nomor 34 Tahun
lain yang berada disekitar pasar daerah 2000, dan Peraturan Pemerintah
lainnya yang berada disekitar pasar Nomor 66 Tahun 2001 tentang retribusi
daerah sampai dengan radius 200 daerah, disebutkan bahwa retribusi
meter dari pasar tersebut. Karena itu pasar masuk ke dalam kelompok
dalam retribusi pasar, prinsip dan retribusi jasa umum.
sasaran dalam penetapan struktur dan Retribusi jasa umum tersebut
besarnya tarif retribusi pasar tidak bersifat komersial.Dengan
didasarkan pada tujuan untuk demikian retribusi jasa umum
memperoleh keuntungan yang layak merupakan pelayanan yang disediakan
sebagai pengganti biaya pengelolaan, atau diberikan Pemerintah Daerah
biaya penyelenggaraan, biaya untuk tujuan kepentingan umum.Dalam
kebersihan dan biaya administrasi pelaksanaan pemungutan retribusi
(Patmawati 2006 :64). pasar sering mengalami hambatan, hal
Objek retribusi pasar adalah ini disebabkan kurangnya kesadaran
pelayanan penyediaan fasilitas pasar para pedagang membayar retribusi
tradisional yang berupa kios, pelataran, terutama dipengaruhi oleh tingkat
los yang dikelola Pemerintah Daerah keramaian pasar.
dan khusus disediakan untuk Objek Retribusi Daerah
pedagang. Tidak termasuk objek Undang-Undang Nomor 34 Tahun
retribusi pasar adalah pelayanan 2000 tentang Pajak Daerah dan
fasilitas pasar,retribusi pasar dapat Retribusi Daerah, Pasal 18 ayat (1)
dipungut dari pedagang atas menentukan bahwa objek retribusi
penggunaan fasilitas pasar dan adalah berbagai jenis jasa tertentu
pemberian izin penempatan oleh yang disediakan oleh pemerintah
149
GROWTH: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan
p-ISSN: 2621-3842, e-ISSN: 2716-2443
Volume 1, No. 2, 2020
Available: https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP
150
GROWTH: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan
p-ISSN: 2621-3842, e-ISSN: 2716-2443
Volume 1, No. 2, 2020
Available: https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP
proses penjualan berbagai jenis Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
barang”. Kemudian dalam Ayat (5) Retribusi Daerah, penjelasanya
Pengelolaan pasar dimaksud adalah sebagai berikut:
kegiatan yang sistematis, menyeluruh 1. Retribusi Jasa Umum
dan berkesinambungan yang meliputi Prinsip dan sasarannya adalah dengan
pengurangan dan penanganan pasar. memperhatikan biaya (meliputi biaya
Pengelolaan pasar dengan operasi dan pemeliharaan, biaya
memberikan beban biaya dalam bentuk bunga, dan biaya modal) penyediaan
retribusi dapat memberikan kontribusi jasa yang bersangkutan, kemampuan
bagi pendapatan asli daerah. masyarakat, aspek keadilan dan
Pendapatan dari hasil pungutan efektivitas penyediaan atas pelayanan
retribusi pada area pasar akan tersebut.Penetapan tarif sepenuhnya
bermamfaat kepada masyarakat yang memperhatikan biaya penyediaan jasa,
diinginkan setelah berakhirnya suatu dimana penetapan tarif hanya untuk
proses pembangunan daerah, dalam menutup sebagian biaya.
proses-proses alam sebenarnya tidak 2. Retribusi Jasa Usaha
ada konsep biaya diluar dari pungutan Prinsip dan sasaran penetapan
retribusi, yang ada hanya produk- besarnya tarif adalah didasarkan pada
produk yang dihasilkan setelah dan tujuan untuk memperoleh keuntungan
selama proses menggunakan yang layak.Keuntungan yang layak
pelayanan penjualan pada area pasar. adalah keuntungan yang diperoleh
Akan tetapi karena dalam kehidupan apabila pelayanan jasa usaha tersebut
manusia didefinisikan konsep dilakukan secara efisien dan
lingkungan maka pasar menjadi berorientasi pada harga
kebutuhan bagi setiap manusia. pasar.Didasarkan pada tujuan untuk
Menurut Apriadi (2009:89) retribusi memperoleh keuntungan yang layak,
pasar diartikan sebagai bagian yang yaitu keuntungan yang diperoleh
sudah menjadi unsure pendapatan apabila pelayanan jasausaha tersebut
daerah yang memiliki kontribusi yang dilakukan secara efisien dan
positif dalam pembangunan daerah. berorientasi pada harga pasar yang
Prinsip Dan Sasaran Penetapan Tarif telah ditentukan.
Retribusi 3. Retribusi Perizinan Tertentu
Prinsip dan sasaran penetapan
Prinsip dan sasaran dalam penetapan
tarif retribusi diatur dalam UU Nomor 28
tarif adalah didasarkan pada tujuan
151
GROWTH: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan
p-ISSN: 2621-3842, e-ISSN: 2716-2443
Volume 1, No. 2, 2020
Available: https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP
152
GROWTH: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan
p-ISSN: 2621-3842, e-ISSN: 2716-2443
Volume 1, No. 2, 2020
Available: https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP
2016 74.634.661.800,00 69.378.832.669, 2017 78.422.898.631, 848.630.00 1,08
87 50 0
2018 78.171.546.132, 856.336.00 1,1
2017 84.634.661.800,00 78.422.898.631,
44 0
50
Rata-rata 1,29
2018 80.353.572.874,00 78.171.546.132,
44 Pada Tabel 3 dapat diketahui
153
GROWTH: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan
p-ISSN: 2621-3842, e-ISSN: 2716-2443
Volume 1, No. 2, 2020
Available: https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP
154
GROWTH: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan
p-ISSN: 2621-3842, e-ISSN: 2716-2443
Volume 1, No. 2, 2020
Available: https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP
155
GROWTH: Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan
p-ISSN: 2621-3842, e-ISSN: 2716-2443
Volume 1, No. 2, 2020
Available: https://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP
156