Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FITOKIMIA

Infundasi Daun Sirih

Disusun oleh :

 Puspita Sari Puteri Dhira Atmaja


 Rita Nur Fitriana
 Rizky Navisah
 Robby Noor Arbyan Haroen

AKADEMI FARMASI INDONESIA YOGYAKARTA


2020
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan YME, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya serta kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Fitokimia
tepat pada waktunya. Adapun judul yang dibahas pada makalah ini adalah mengenai “Infundasi
Daun Sirih”.

Dalam penyusunan tugas ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan,
dan bimbingan orang tua, sehingga kendala - kendala yang kami hadapi dapat teratasi.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Infundasi, yang
tepatnya mengenai Infundasi Daun Sirih, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber informasi dan referensi. Dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Tuhan YME akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para
mahasiswa dan mahasiswi Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta.

Kami harap makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Memang makalah ini
masih jauh dari sempurna, maka kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Yogyakarta, TANGGAL DIGANTI

Penyusun
Daftar Isi
Contents
Kata Pengantar............................................................................................................................................2
Daftar Isi......................................................................................................................................................3
BAB 1...........................................................................................................................................................4
Pendahuluan...............................................................................................................................................4
BAB 2...........................................................................................................................................................5
Tinjauan Pustaka.........................................................................................................................................5
BAB 3...........................................................................................................................................................6
Metode........................................................................................................................................................6
BAB 4...........................................................................................................................................................7
Pembahasan................................................................................................................................................7
BAB 5...........................................................................................................................................................8
Kesimpulan..................................................................................................................................................8
BAB 1 Pendahuluan

Piper betle L. atau yang sering disebut dengan Daun Sirih, merupakan sebuah tanaman
merambat yang bisa mencapai tinggi sekitar 15 m, daun tunggal yang berbentuk jantung, berujung
runcing, tumbuh berselang-seling memiliki banyak manfaat. Salah satunya yang paling terkenal adalah
sebagai agen antiseptik pada sedian herbal kumur. Minyak atsiri daun sirih mengandung 30% fenol
dan beberapa derivatnya. Kavikol merupakan komponen paling banyak dalam minyak atsiri
yang memberi bau khas pada sirih. Persenyawaan fenol ini diketahui memiliki aktivitas
antibakteri dan aktivitas antioksidan. Seperti yang kita ketahui bahwa jutaan mikroba hidup di
mulut seorang manusia, beberapa dari nya mungkin menyebabkan bau mulut pada seseorang.
BAB 2 Tinjauan Pustaka

Menurut Farmakope Indonesia edisi 3, pengertian simplisia adalah bahan alam yang digunakan
sebagai obat alam yang belum mengalami pengolahan apapun juga kecuali dinyatakan lain berupa
bahan yang telah dikeringkan. Untuk bisa dilakukan proses infundasi, diperlukan bagian tumbuhan dari
tanaman sirih yaitu daunnya. Hasil dari proses infundasi merupakan sebuah infusa, yaitu sediaan cair
yang dibuat dengan menyari simplisia nabati dengan air pada 90-98°C selama 15 menit. Menurut
Depkes RI. 1979 infus dibuat dari simplisia yang mempunyai jaringan lunak, yang mengandung minyak
atsiri, dan zat-zat yang tidak tahan pemanasan lama.

Minyak atsiri merupakan senyawa yang pada umumnya berwujud cairan, yang diperoleh dari
bagian tanaman, bisa dari akar, kulit, batang, buah, biji maupun dari bunga dengan cara penyulingan
uap. Pada daun Sirih, mengandung banyak minyak atsiri, yaitu :

Nama Minyak Atsiri Kadar


Alilkatekol 2.7 - 4.6 %
Kadinen 6.7 - 9.1 %
Karvakol 2.2 - 4.8 %
Kariofilen 6.2 - 11.9 %
Kavibetol 0.0- 1.2 %
Kavikol 5.1 - 8.2 %
Sineol 3.6 - 6.2%
Eugenol 26.8 - 42.5 %
Eugenol metil eter 15.58 - 26. 8%

Untuk menmperoleh hasil metabolik sekunder daun Sirih perlu dilakukan metode ekstraksi yang
cocok dan dengan menggunakan pelarut yang sesuai pula. Dikarenakan zat kandungan aktif dari daun
Sirih yang larut dalam air, maka bisa dilakukan proses ekstraksi dengan metode infundasi. Tetapi
penyarian dengan metode ini menghasilkan sari/ ekstrak yang tidak stabil dan mudah tercemar oleh
mikroba dan kapang.
BAB 3 Metode
BAB 4 Pembahasan
BAB 5 Kesimpulan
Daftar Pustaka

Diedit terakhir aja

Farmakope Edisi 3 sek jelas


Lampiran Jurnal

Anda mungkin juga menyukai