ENGINEERING
MAKALAH
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
DEPARTEMEN KIMIA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah kimia organik alkalois. Penulis
penyusunan makalah ini. Tak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada
dosen yang telah membantu dalam penulisan makalah ini. Penulis menyadari dalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran pembaca yang sekiranya dapat membangun dan
memotivasi penulis untuk berkarya lebih baik lagi di masa mendatang. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah kimia organik alkaloid yang telah
memberikan kesempatan kepada saya untuk menyusun makalah ini dengan baik. Dan
pada akhirnya kepada Allah jualah penyusun mohon taufik dan hidayah, semoga usaha
saya mendapat manfaat yang baik. Serta mendapat ridho Allah SWT. Amin ya rabbal
alamin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii
BAB I........................................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................................................ 3
BAB II ...................................................................................................................................... 4
2.1 Karakteristik Kafein.................................................................................................... 4
2.1.1 Sifat Kafein ............................................................................................................ 4
2.2 Teknik Isolasi Kafein .................................................................................................... 6
2.3 Biosintesis Kafein ......................................................................................................... 8
2.3.1 Biosintesis kafein dari Xanthosine ....................................................................... 8
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.3 1 Jalur biosintetik utama kafein dari xanthosine: (1) 7-methylxanthosine synthase
(xanthosine N-methyltransferase); (2) Nmethylnucleosidase; (3) theobromine synthase
(monomethylxanthine N-methyltransferase); (4) sintase kafein (dimethylxanthine N-
methyltransferase) ; (3–4) kafein sintase ganda fungsional. Beberapa N-methyltransferases
dengan spesifitas substrat yang berbeda berkontribusi pada konversi xanthosine menjadi
kafein. Pengamatan terbaru menunjukkan bahwa langkah 1 dan 2 dikatalisis oleh xanthosine
N-methyltransferase. SAM, S-adenosyl-Lmethionine; SAH, S-adenosil-L-homosistein ........ 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia medis dan kimia organik, istilah alkaloid telah lama menjadi
bagian penting dan tak terpisahkan dalam penelitian yang telah dilakukan selama ini,
baik untuk mencari senyawa alkaloid baru ataupun untuk penelusuran bioaktifitas.
seluruh alkaloid berasal dari tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis
tumbuhan. Secara organoleptik, daun-daunan yang berasa sepat dan pahit, biasanya
Alkaloid adalah senyawa organik yang terdapat di alam bersifat basa atau alkali
dan sifat basa ini disebabkan karena adanya atom N (Nitrogen) dalam molekul senyawa
tersebut dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis kecil dapat
dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan. Semua alkaloida mengandung paling
1
2
biologis tertentu, ada yang sangat beracun tetapi ada pula yang sangat berguna dalam
berfungsi sebagai stimulan psikoaktif pada manusia. Memiliki pengaruh langsung pada
sistem saraf pusat dan stimulan metabolik. Kafein menstimulan sistem saraf pusat dan
sebagai pestisida alami. Dilaporkan bahwa kadar kafein yang tinggi dijumpai pada
tertentu yang memakan tanaman tersebut. Kadar kafein yang tinggi juga ditemukan
pada tanah disekitar semai biji kopi. Diketahui bahwa ia berperan sebagai penghambat
ditambahkan pada minuman dan makanan seperti kopi, teh, minuman berenergi,
bahkan cokelat. Sementara ada beberapa produk minuman energi yang tidak
Kafein merupakan senyawa kimia alkaloid terkandung secara alami pada lebih
dari 60 jenis tanaman terutama teh (1- 4,8 %), kopi (1-1,5 %), dan biji kola(2,7-3,6 %).
Kafein diproduksi secara komersial dengan cara ekstraksi dari tanaman tertentu serta
kebutuhan industri minuman. Kafein juga digunakan sebagai penguat rasa atau bumbu
pada tahun 1820. Dia menciptakan istilah “kaffein”, suatu senyawa kimia dalam kopi,
4
5
nirogen dengan struktur dua-cincin atau dual-siklik. Molekul ini secara alami terjadi
dalam banyak jenis tanaman sebagi metabolik sekunder. Fungsinya dalam tumbuhan
adalah sebagai pestisida alami yang melumpuhkan dan membunuh serangga yang
memakan tumbuhan tersebut. Zat ini dihasilkan secara eksklusif dalam daun, kacang-
kacangan dan buah-buahan lebih dari 60 tanaman, termasuk daun teh biasa (Camellia
sinensis), kopi (Coffea arabica), kacang koko (Theobroma cacao), kacang kola (Cola
Kafein dalam bentuk murni muncul sebagai bedak kristal putih yang pahit dan
tidak berbau (Brain, 2000). Rumus kimianya adalah C₈H₁₀N₄O₂ dan memiliki nama
2011).
Kelarutan dalam air : 2.17 g/100 ml (25 °C) 18.0 g/100 ml (80 °C) 67.0
Gambar 2.3 1 Jalur biosintetik utama kafein dari xanthosine: (1) 7-methylxanthosine synthase
(xanthosine N-methyltransferase); (2) Nmethylnucleosidase; (3) theobromine synthase
(monomethylxanthine N-methyltransferase); (4) sintase kafein (dimethylxanthine N-
methyltransferase) ; (3–4) kafein sintase ganda fungsional. Beberapa N-methyltransferases dengan
spesifitas substrat yang berbeda berkontribusi pada konversi xanthosine menjadi kafein. Pengamatan
terbaru menunjukkan bahwa langkah 1 dan 2 dikatalisis oleh xanthosine N-methyltransferase. SAM,
S-adenosyl-Lmethionine; SAH, S-adenosil-L-homosistein