Anda di halaman 1dari 3

Nama : SILVIA NUR FITRIANA

NIM : 858653308
Kelas : A PGSD BI
Semester : 3 (Tiga)
Tugas Partisipasi Sesi 2 Mata Kuliah TAP

1. Menurut analisis anda, apakah pembelajaran yang dilaksanakan oleh Pak Yunus sesuai dengan
tujuan pembelajaran IPA di SD/MI yang dikehendaki kurikulum SD yang berlaku saat ini? Berikan
alasannya!

2. Menurut analisis anda, apakah pembelajaran yang dilaksanakan oleh Pak Zaka sesuai dengan
tujuan pembelajaran IPA di SD/MI yang dikehendaki kurikulum SD yang berlaku saat ini? Berikan
alasannya!

3. Menurut analisis anda, apakah kedua guru tersebut telah mengajarkan materi IPA secara
kontekstual! Berikan penjelasannya!

4. Menurut analisis anda, apakah kedua guru tersebut telah mengajarkan materi sesuai karakteristik
siswa SD! Berikan penjelasannya!

Jawab:

1. Tujuan pembelajaran IPA di SD antara lain:

- Mengembangkan rasa ingin tahu siswa dan sikap positif siswa terhadap sains, teknologi dan
masyarakat;
- Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah
dan mempuat keputusan;
- Mengembangkan pengetahuan dan pamahaman konsep – konsep sains yang akan
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari;
- Mengembangkan kesadaran tentang peran dan pentingnya sains dalam kehidupan sehari –
hari;
- Mengalihkan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman ke bidang pengajaran lain;
- Ikut serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam dan menghargai
berbagai macam bentuk ciptaan Tuhan di alam semesta ini untuk dipelajari;
- Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk
melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi.

Dari uraian pembelajaran IPA yang dilakukan Pak Yunus, saya rasa beberapa kegiatan yang
dilakukan Pak Yunus telah mencakup beberapa dari tujuan pembelajaran IPA di atas, misalnya
pada saat pembelajaran pak yunus memutarkan sebuah video pembelajaran tentang energi dan
meminta siswa untuk mencaritahu berbagai informasi terkait dengan energi dari video tersebut,
hal ini merujuk pada tujuan pembelajaran IPA yakni mengembangkan rasa ingin tahu siswa.

Kemudian pada saat memberikan penugasan Pak Yunus meminta siswa untuk menuliskan daftar
energi yang sering digunakan di rumah masing-masing, mencari tahu uang yang dihabiskan
orang tua mereka dalam 1 bulan untuk menyediakan energi untuk keperluan sehari – hari
mereka, dan menemukan cara agar energi di rumah dapat dihemat, dari kegitan tersebut dapat
terlihat kalau Pak Yunus menggiring siswanya agar memiliki rasa ingin tahu, mengembangkan
keterampilan proses untuk menyelidi, memecahkan masalah dan membuat keputusan serta
menumbuhkan sikap ikut serta dalam memelihara energi sebagaimana disebutkan dalam tujuan
pembelajaran IPA di atas.

Jadi menurut saya pembelajaran IPA yang dilakukan Pak Yunus telah sesuai dengan tujuan
pembelajaran IPA di SD/MI seperti dikehendaki kurikulum yang berlaku saat ini.
2. Tujuan pembelajaran IPA di SD antara lain:

- Mengembangkan rasa ingin tahu siswa dan sikap positif siswa terhadap sains, teknologi dan
masyarakat;
- Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah
dan mempuat keputusan;
- Mengembangkan pengetahuan dan pamahaman konsep – konsep sains yang akan
bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari – hari;
- Mengembangkan kesadaran tentang peran dan pentingnya sains dalam kehidupan sehari –
hari;
- Mengalihkan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman ke bidang pengajaran lain;
- Ikut serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam dan menghargai
berbagai macam bentuk ciptaan Tuhan di alam semesta ini untuk dipelajari;
- Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk
melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi.

Dari uraian pembelajaran yang dilakukan Pak Zaka, saya rasa pembelajaran pak Zaka belum
sesuai dengan tujuan pembelajaran IPA yang tertera di atas, pada saat pembelajaran Pak Zaka
hanya menjelaskan materi tentang energi, tanpa melibatkan siswa dalam interaksi akti, hal ini
tidak dapat memberikan stimulus pada siswa untuk mengembangkan rasa ingin tahu siswa,
karena semua informasi telah dijelaskan oleh Pak Zaka. Proses pembelajaran yang dilakukan
Pak Zaka juga kurang menarik bagi siswa sehingga membuat siswa bosan dan membuat
kegaduhan saat pembelajaran berlangsung, hal ini juga tidak dapat mengembangkan sikap
positif siswa terhadap sains dan teknologi, menurut saya pembelajaran Pak Zaka yang
cenderung menempatkan siswa hanya sebagai objek penerima materi bukannya subjek yang
harus mencari tahu materi tidak dapat mengembangkan keterampilan proses siswa dalam
menyelidiki suatu peristiwa, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. Berdasarkan hasil
analisis diatas saya berpendapat bahwa pembelajaran Pak Zaka belum sesuai dengan tujuan
pembelajaran IPA di SD/MI seperti yang dikehendaki kurikulum yang berlaku saat ini.

3. Pembelajaran Kontekstual adalah suatu konsep belajar dimana guru mengkaitkan antara materi
yang diajarkan dengan situasi di dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Dari
penjelasan tentang pembelajaran kontekstual tersebut dan setelah menganalisis uraian
pembelajaran yang dilakukan Pak Yunus dan Pak Zaka saya berpendapat bahwa pembelajaran
yang dilakukan Pak Yunuslah yang sesuai dengan pembelajaran Kontekstual, hal ini karena
dalam menyampaikan materi pembelajarannya Pak Yunus tidak hanya menerangkan atau
menjelaskan, tetapi juga berinteraksi dengan siswa secara aktif melalui kegiatan tanya jawab
yang membuat siswa lebih memahami materi, kemudian pada waktu memberikan penugasan
kepada siswa, Pak Yunus meminta siswanya untuk menuliskan daftar energi yang sering
digunakan di rumah masing-masing, mencari tahu uang yang dihabiskan orang tua mereka
dalam 1 bulan untuk menyediakan energi untuk keperluan sehari – hari mereka, dan menemukan
cara agar energi di rumah dapat dihemat. Runtutan kegiatan tersebut telah mencerminkan
pembelajaran konstekstual karena Pak Yunus meminta siswanya untuk mengkaitkan materi
pembelajaran yang telah dijelaskan dengan kehidupan mereka sehari.

Sedangkan untuk pembelajaran Pak Zaka saya rasa belum mencerminkan pembelajaran
kontekstual karena Pak Zaka sendiri menempatkan siswa bukan sebagai subjek tetapi objek
yang hanya menerima penjelasan dari materi yang diajarkan. Dan sama sekali tidak mengkaitkan
materi dengan kehidupan sehari – hari siswa.
4. Menurut Piaget anak usia SD berada pada tahap perkembangan operasional konkret, yang mana
pada tahap ini anak mampu mengembangkan pikiran logis, tetapi masih terbatas pada objek-
objek konkret yang mana artinya anak akan lebih memahami materi pembelajaran jika dikaitkan
dengan objek nyata di sekitarnya.

Pada tahap ini anak/siswa memiliki karakteristik sebagai berikut:

- Senang bermain
- Senang bergerak
- Senang bekerja dalam kelompok
- Senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung
- Senang diperhatikan dalam interaksi sosial

Dengan karakteristik siswa seperti yang diuraikan di atas, guru dituntut untuk dapat mengemas
perencanaan dan pengalaman belajar yang akan diberikan kepada siswa dengan baik,
menyampaikan hal-hal yang ada di lingkungan sekitar kehidupan siswa sehari-hari, sehari matari
materi pelajaran yang dipelajari tidak abstrak dan lebih bermakna bagi anak. Selain itu, siswa
hendaknya diberikan kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif saat pembelajaran.

Dari uaraian di atas saya menyimpulkan bahwa pembelajaran yang dilakukan Pak Yunus yang
lebih sesuai dengan karakteristik siswa SD, karena dalam penyampaian materi Pak Yunus
menggunakan Media Video pembelajaran berupa tokoh Kartun yang menjelaskan materi energi
yang disukai anak – anak, sehingga selama penyampaian materi tersebut anak-anak anstusias
dalam memperhatikan, setelah itupun Pak Yunus terus berinteraksi secara aktif dengan siswanya
melalui tanya jawab seputar materi yang telah dijelaskan. Pada saat penugasanpun, Pak Yunus
meminta siswa untuk melakukan observasi secara langsung tentang energi apa saja yang ada
di rumah mereka masing-masing. Berdasarkan dari hal-hal tersebutlah saya berpendapat bahwa
pembelajaran yang dilakukan Pak Yunus lah yang lebih sesuai dengan karakteristik anak SD.

Sedangkan untuk pembelajaran yang dilakukan Pak Zaka saya rasa kurang sesuai dengan
karakteristik siswa SD, meskipun Pak Zaka, dalam penyampaian materi juga menggunakan
Media Poster yang menarik, tetapi karena beliau hanya menjelaskan materi tanpa melibatkan
siswanya secara langsung, hal itu membuat siswanya bosan dan akhirnya membuat kegaduhan
selama pembelajaran berlangsung. Pada saat penugasan pun Pak Zaka hanya langsung
mengumpulkan LKPD yang telah dikerjakan, tanpa adanya feedback kepada siswa, dan juga
bentuk tugas PR yang diberikan hanya berupa soal pilihan ganda dan menjodohkan, yang mana
kurang efektif untuk mengasah pemahaman siswa tentang energi. Karena itu saya rasa
pembelajaran yang dilakukan Pak Zaka belum sesuai dengan karakteristik siswa SD yang lebih
suka berpraktik langsung, daripada hanya mendengarkan penjelasan guru secara pasif.

Anda mungkin juga menyukai