Anda di halaman 1dari 7

NAMA : NADIRA ARSA DEMONA

NO BP : 1810532018
AUDIT
RENCANA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT SECARA KESELURUHAN

Jenis Pengujian
Ada lima jenis pengujian yang digunakan auditor untuk menentukan apakah laporan keuangan
telah disajikan secara wajar. Auditor menggunakan prosedur penilaian ririko untuk menilai risiko
salah saji material, yang merupakan gabungan dari risiko inheren dan risiko pengendalian.
Keempat jenis pengujian lainnya merupakan prosedur audit selanjutnya yang dilaksanakan
sebagai respon terhadap risiko yang diidentifikasi.
Prosedur Penilaian Risiko
Prosedur penilaian risiko dilaksanakan untuk menilai risiko salah saji yang material dalam
laporan keuangan. Sebagian besar prosedur penilaian risiko auditor dilakukan untuk memahami
pengendalian internal.
Pengujian Pengendalian
Untuk mendapatkan bukti yang tepat yang mencukupi guna mendukung penilaian, auditor
melaksanakan pengujian pengendalian (test of control).
Dapat mencakup jenis-jenis bukti berikut :
1. Meminta keterangan dari personil klien yang tepat
2. Memeriksa dokumen, catatan, dan laporan
3. Mengamati aktivitas yang berkaitan dengan pengendalian
4. Melaksanakan ulang prosedur klien
Pengujian pengendalian dilakukan dengan untuk menentukan apakah pengendalian tersebut
efektif dan biasanya meliputi pengujian atas sampel transaksi.
Pengujian Substantif atas Transaksi
Pengujian substantive adalah prosedur yang dirancang untuk menguji salah saji dolar (sering
disebut salah saji moneter) yang secara langsung mempengaruhi kebenaran saldo laporan
keuangan. Pengujian substantive atas transaksi digunakan untuk menentukan apakah keenam
tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi telah dipenuhi bagi setiap kelas transaksi.
Prosedur Analitis
Prosedur ini melibatkan perbandingan jumlah yang tercatat dengan harapan yang dikembangkan
oleh auditor. Dua tujuan yang paling penting dari prosedur analitis dalam mengaudit saldo akun
adalah :
1. Menunjukkan salah saji yang mungkin dalam laporan keuangan
2. Memberikan bukti substantive
Prosedur analitis yang dilaksanakan selama tahap perencanaan biasanya berbeda dengan yang
dilaksanakan dalam tahap pengujian.
Pengujian Rincian Saldo
Berfokus pada saldo akhir buku besar baik untuk akun neraca maupun laporan laba-rugi.
penekanan utamanya dalam sebagian besar pengujian rincian saldo adalah pada neraca.
Pengujian atas saldo akhir ini sangat penting karena bukti-bukti biasanya diperoleh dari sumber
independen dengan klien, dan dianggap sangat dipercaya.  Pengujian rincian saldo dapat
membantu dalam menetapkan kebenaran moneter akun-akun yang berhubungan dan karenanya
merupakan pengujian substantive.
Memilih Jenis Pengujian yang Akan Dilaksanakan
Biasanya auditor menggunakan kelima jenis pengujian ketika melaksanakan audit atas laporan
keuangan, tetapi ada jenis tertentu yang lebih ditekankan, tergantung pada situasinya. Beberapa
faktor dapat mempengaruhi pilihan auditor atas jenis pengujian yang akan dipilih, termasuk
kesediaan delapan jenis bukti, biaya relative dari setiap jenis pengujian, efektivitas pengendalian
internal, dan risiko inheren.

 Ketersediaan Jenis Bukti untuk Prosedur Audit Selanjutnya


Masing-masing dari empat jenis prosedur audit selanjutnya hanya melibatkan jenis bukti tertentu
(konfirmasi, dokumentasi, dan sebagainya).

 Biaya Relatif
Ketika auditor harus memutuskan jenis pengujian mana yang akan dipilih untuk memperoleh
bukti yang tepat dan mencukupi, biaya butki itu merupakan pertimbangan yang penting. Jenis
pengujian yang tercantum berikut ini disusun menurut peningkatan biayanya :
1. Prosedur analitis, dianggap paling murah karena relative mudah dihitung dan
dibandingkan.
2. Prosedur penilaian resiko, termasuk prosedur untuk memahami pengendalian internal,
tidak semahal pengujian audit lainnya karena auditor dengan mudah dapat melakukan
Tanya jawa, pengamatan, dan inspeksi, biayanya relative juga lebih rendah dibandingkan
dengan pengujian substantive.
3. Pengujian pengendalian, walaupun hamper sama dengan pengujian prosedur penilaian
risiko, pengujian pengendalian lebih mahal karena luas pengujian yang diperlukan jauh
lebih besar untuk mendapatkan bukti bahwa pengendalian telah beroperasi secara efektif,
terutama bila pengujian pengendalian itu melibatkan pelaksanaan ulang.
4. Pengujian substantive atas transaksi lebih mahal dibandingkan pengujian pengendalian
yang tidak mencakup pelaksanaan ulang, karena sering kali memerlukan rekalkulasi dan
penelusuran.
5. Pengujian rincian saldo hamper selalu lebih mahal Karena biaya proseedur misalnya
untuk mengirimkan konfirmasi dan menghitung persediaan.
Dampak TI Terhadap Pengujian Audit
Standar auditing mengakui bahwa jika ada sejumlah besar bukti audit dalam format elektronik,
mungkin tidak praktis atau tidak mungkin mengurangi risiko deteksi hingga tingkat yang dapat
diterima dengan hanya melakukan pengujian substantive.
Bauran Bukti  
Untuk mendapatkan bukti yang tepat yang mencukupi sebagai respon terhadap risiko yang
diidentifikasikan melalui prosedur penilaian resiko, auditor menggunakan kombinasi dari empat
jenis pengendalian internal, kombinasi tersebut sering disebut dengan bauran bukti (evidence
mix).
Perancangan Program Audit
Setelah auditor menggunakan prosedur penilaian risiko untuk menentukan penekanan yang tepat
pada masing-masing dari empat jenis pengujian lainnya, program audit khusus bagi setiap jenis
harus dirancang. Prosedur ini kemudian digabungkan untuk membentuk program audit.
 Prosedur Analitis
Prosedur ini melibatkan perbandingan jumlah yang tercatat dengan harapan yang dikembangkan
oleh auditor. Dua tujuan yang paling penting dari prosedur analitis dalam mengaudit saldo akun
adalah :
1. Menunjukkan salah saji yang mungkin dalam laporan keuangan
2. Memberikan bukti substantive
Prosedur analitis yang dilaksanakan selama tahap perencanaan biasanya berbeda dengan yang
dilaksanakan dalam tahap pengujian.
Pengujian Rincian Saldo
Berfokus pada saldo akhir buku besar baik untuk akun neraca maupun laporan laba-rugi.
penekanan utamanya dalam sebagian besar pengujian rincian saldo adalah pada neraca.
Pengujian atas saldo akhir ini sangat penting karena bukti-bukti biasanya diperoleh dari sumber
independen dengan klien, dan dianggap sangat dipercaya.  Pengujian rincian saldo dapat
membantu dalam menetapkan kebenaran moneter akun-akun yang berhubungan dan karenanya
merupakan pengujian substantive.
Ada 4 tahap proses audit :

 Tujuan audit
Harus dipenuhi sebelum auditor dapat menyimpulkan bahwa golongan transaksi atau
saldo akun tertentu dinyatakan secara wajar.
 Jenis pengujian
Ada lima jenis pengujian yg digunakan auditor untuk menentukan apakah lap keuangan
dinyatakan secara wajar.
 Keputusan bukti
 Jenis bukti
KASUS
13-35 (Tujuan 13-4, 13-5)
Gale Brewer, CPA, telah menjadi mitra yang bertanggung jawab atas audit Merkle
Manufacturing Company, sebuah perusahaan non-publik, selama 13 tahun. Merkle telah
mengalami pertumbuhan dan keuntungan yang luar biasa dalam dekade terakhir, terutama
sebagai hasil dari kepemimpinan luar biasa yang diberikan oleh Bill Merkle dan eksekutif
kompeten lainnya. Brewer selalu menikmati hubungan dekat dengan perusahaan dan bangga
karena telah membuat beberapa komentar konstruktif selama bertahun-tahun yang membantu
kesuksesan perusahaan. Beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir, firma CPA Brewer telah
mempertimbangkan untuk merotasi tim audit yang berbeda pada penugasan tersebut, tetapi hal
ini telah ditolak keras oleh Brewer dan Merkle.
Selama beberapa tahun pertama audit, pengendalian internal tidak memadai dan personel
akuntansi memiliki kualifikasi yang tidak memadai untuk tanggung jawab mereka. Bukti audit
yang luas diperlukan selama audit, dan banyak entri penyesuaian diperlukan. Namun, karena
dorongan terus-menerus Brewer, kontrol internal ditingkatkan secara bertahap dan personel yang
kompeten dipekerjakan. Dalam beberapa tahun terakhir, biasanya tidak diperlukan penyesuaian
audit, dan luas akumulasi bukti secara bertahap dikurangi. Selama 3 tahun terakhir, Brewer tidak
dapat mencurahkan waktu yang lebih sedikit untuk audit karena relatif mudah untuk
melaksanakan audit dan kerja sama yang diperoleh selama penugasan.
Dalam audit tahun ini, Brewer memutuskan bahwa total anggaran waktu untuk penugasan harus
dipertahankan kurang lebih sama seperti tahun-tahun terakhir. Senior yang bertanggung jawab
atas audit, Phil Warren, adalah orang baru dalam pekerjaannya dan sangat kompeten, dan dia
memiliki reputasi mampu memotong waktu dari anggaran. Fakta bahwa Merkle baru-baru ini
mengakuisisi divisi baru melalui merger mungkin akan menambah waktu, tetapi efisiensi Warren
mungkin akan mengimbanginya.
Pengujian pengendalian sementara memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan karena
penggunaan beberapa asisten baru, perubahan dalam sistem akuntansi untuk mengkomputerisasi
persediaan dan catatan akuntansi lainnya, perubahan personil akuntansi, dan adanya beberapa
kesalahan lagi dalam tes sistem. Baik Brewer maupun Warren tidak khawatir tentang defisit
anggaran, karena mereka dapat dengan mudah membuat perbedaan pada akhir tahun.
Pada akhir tahun, Warren menugaskan tanggung jawab untuk inventaris kepada seorang asisten
yang juga belum pernah mengaudit sebelumnya tetapi kompeten dan sangat cepat dalam
pekerjaannya. Meskipun nilai total persediaan meningkat, ia mengurangi ukuran sampel dari
tahun-tahun lain karena hanya ada sedikit kesalahan pada tahun sebelumnya. Dia menemukan
beberapa item dalam sampel yang dinilai terlalu tinggi sebagai akibat dari kesalahan dalam
penetapan harga dan keusangan, tetapi kombinasi dari semua kesalahan dalam sampel itu tidak
material. Dia menyelesaikan tes dalam waktu 25% lebih cepat dari tahun sebelumnya. Seluruh
audit diselesaikan sesuai jadwal dan dalam waktu yang sedikit lebih singkat dibandingkan tahun
sebelumnya. Hanya ada beberapa jurnal penyesuaian untuk tahun ini, dan hanya dua di antaranya
yang material. Brewer sangat senang dengan hasilnya dan menulis surat kepada Warren dan
asisten inventaris yang memuji mereka atas audit tersebut.
Enam bulan kemudian, Brewer menerima panggilan telepon dari Merkle dan diberi tahu bahwa
perusahaan tersebut berada dalam masalah keuangan yang serius.
Investigasi selanjutnya mengungkapkan bahwa persediaan telah dibesar-besarkan secara
signifikan. Penyebab utama kesalahan penyajian adalah dimasukkannya item usang dalam
inventaris (terutama di divisi baru), kesalahan dalam penetapan harga sebagai akibat dari sistem
komputer baru, dan penyertaan inventaris yang tidak ada dalam daftar inventaris akhir.
Pengontrol baru dengan sengaja melebih-lebihkan persediaan untuk mengkompensasi
pengurangan volume penjualan dari tahun sebelumnya.
Pertanyaan :
a. Buat daftar kekurangan utama dalam audit dan nyatakan mengapa hal itu terjadi.
b. Hal-hal apa yang seharusnya terlihat oleh Brewer dalam melakukan audit?
c. Jika perusahaan Brewer digugat oleh kreditor, apa kemungkinan hasilnya?
Jawaban :
a. Kekurangan utama dalam audit dan alasan terjadinya adalah:
1. Perubahan dalam sistem akuntansi untuk mengkomputerisasi inventaris, perubahan
personel akuntansi, dan adanya beberapa kesalahan lagi dalam pengujian pengendalian
seharusnya menyiagakan auditor untuk memperluas ruang lingkup pekerjaan. Dapat
dipertanyakan untuk menyimpulkan bahwa pengendalian internal efektif.
2. Pengurangan ruang lingkup pekerjaan inventaris yang didasarkan pada kurangnya
kesalahan tahun lalu tidak tepat karena kontrol internal baru digunakan dengan personel
baru tahun ini dan saldo inventaris lebih tinggi.
3. Divisi baru seharusnya diaudit lebih teliti. Itu datang ke Merkle melalui merger dan
kemungkinan besar memiliki karakteristik operasi dan pengendalian internal yang
berbeda.
4. Penentuan bahwa kesalahan dalam sampel tidak material adalah tidak tepat. Kesalahan
harus telah diproyeksikan dari sampel ke populasi, dan kesalahan yang diproyeksikan
harus dibandingkan dengan salah saji yang dapat ditoleransi, setelah mempertimbangkan
risiko. Masalah keusangan yang terungkap dalam audit harus dievaluasi dengan cermat
untuk mempertimbangkan implikasinya terhadap kemungkinan persediaan usang.
5. Mengingat adanya personel baru dalam perjanjian tersebut, Brewer tampaknya gagal
untuk mengawasi dan meninjau pekerjaan asisten secara memadai.
6. Ada kekurangan yang jelas dalam penggunaan prosedur analitis. Penurunan penjualan
seharusnya memperingatkan auditor akan potensi penurunan laba dan persediaan usang.

b. Brewer seharusnya menyadari bahwa pengendalian internal inventaris dan personel di


departemen itu masih baru, bahwa pengujian sementara mengungkapkan lebih banyak kesalahan
daripada biasanya, dan bahwa pengujian inventaris mengungkapkan lebih banyak kesalahan
daripada biasanya meskipun ada pengurangan dalam ruang lingkup. Dalam situasi ini, ruang
lingkup pekerjaan inventaris seharusnya ditingkatkan untuk mengungkapkan besarnya masalah
yang dihadapi. Selain itu, karena pergantian staf pada pertunangan ini, Brewer seharusnya
mencurahkan lebih banyak waktunya untuk mengawasi pekerjaan staf pada pertunangan ini.
c. Kemungkinan Brewer kehilangan gugatan itu tinggi. Auditor tampaknya tidak mengikuti
standar umum 1 dan 3 dan standar pekerjaan lapangan 1, 2, dan 3 dalam pelaksanaan penugasan.
Meskipun kesalahan penyajian diakibatkan oleh kecurangan, auditor dapat dimintai
pertanggungjawaban karena ternyata audit tersebut tidak dilakukan sesuai dengan GAAS.

Anda mungkin juga menyukai