Anda di halaman 1dari 4

SKENARIO MEGACODE KASUS ACUTE PULMONARY SYNDROME

Peran :

1.   Perawat 1 : Jauhar Iman Sari

 
2. Perawat 2 : Isnaeni Rohmawati
3.   Perawat 3 : Muhammad Nur P P

4.  Perawat 4 : Virna Oktaviana S

5.  Dokter jaga IGD

6.  Dokter Anastesi

7.  Pasien

8.  Teman pasien

Sdr H (17 tahun), datang ke IGD RS Waton Waras diantar oleh teman-temannya karena

tenggelam saat berenang di sungai, oleh petugas triage pasien dibawa ke ruang resusitasi

untuk mendapatkan penanganan.

Perawat Triage : “Ada apa ini? Keluhannya apa?” 

Teman pasien : “Ini teman saya habis tenggelam, gak sadar, sesak nafas”

Perawat Triage : “ayo cepat bawa ke ruangan sini.” 

Perawat 3 : “mas salah satu bisa mendampingi di dalam, teman-teman yang lain bisa

tunggu diluar dan dimohon untuk tenang.” 

Teman pasien : “iya pak. Saya yang akan

masuk.” (Sementara itu di ruang resusitasi)

Perawat 1 : “mbak vir, tolong cek airway..mbak isna tolong pasang monitor, dan mas,

dirimu hubungi dr. indra anestesi, ada pasien korban tenggelam di ruang

resusitasi.” 
Perawat 3 : (klik…klik…klik.. pencet nomor telepon.) “Siang dokter indra, saya

Saepudin perawat jaga ruang resusitasi, mau melaporkan pasien, laki  – laki

usia + 17 tahun, korban tenggelam, kondisi sekarang GCS E2,M4,V1

(soporuscoma), keadaan umum lemah, pernafasan cheyne stoke, RR

30x/menit, HR 112x/menit, TD 90/70 mmHg, SpO 2  92%. Sementara ini

sudah dipasang infuse RL 20 tpm, jalan nafas diobservasi dan diberikan O2

sungkup 5 lpm. Untuk terapi selanjutnya bagaimana dok?” 

Perawat 4 : “monitor..  SpO2 menjadi 86% dan peningkatan frekuensi pernafasan

menjadi 36x/menit.” 

Perawat 3 : “ini SpO2 turun menjadi 86% dan peningkatan frekuensi pernafasan

menjadi 36x/menit.” 

Dokter : “coba pasang OPA, buka airway, lakukan suction barangkali ada air/secret

yang menyumbat, O2 diganti NRM mas, naikkan 10 lpm. Saya segera

kesana, tolong disiapkan alat intubasi, ventilator portable, dan defib.” 

Perawat 3 : “siap, dok.” 

“mbak jau, instruksi pak indra pasang OPA, buka airway, lakukan suction

 barangkali ada air/secret yang menyumbat, O2 diganti NRM, naikkan 10

lpm. Pak indra minta disiapkan alat intubasi, ventilator portable, dan defib.” 

Perawat 1 : “mbak vir, langsung pasang OPA trus di suction. O2 diganti NRM 10 lpm.

Tolong dibantu ya mbak isna. Mas saepudin, siapkan defib nggih, saya

yang siapkan alat intubasi dan ventinya. ” 

(tugas yang telah dibagi lalu dilaksanakan masing-masing perawat)

Beberapa saat kemudian dokter Indra datang ke ruang resusitasi.

Dokter Indra : “Bagaimana saturasinya mbak?” Perawat

1 : “Saturasinya turun dok, sekarang 80%.” 


Dokter Indra : “ayo segera lakukan intubasi, alatnya mana ini? Mbak vir tolong bantu

saya, bagging dulu sampai 100%.” 

Perawat 4 : “Siap dok, alatnya sudah saya siapkan. Ini

dok.” Perawat 2 : “saturasi sudah 98% dok.” 

Dokter Indra : “ya sudah, intubasi sekarang saja, mbak vir siap?” 

(di sela-sela tindakan intubasi perawat 2 melakukan informed consent pada keluarga tentang

 pemasangan intubasi)

Perawat 4 : “siap dok.” 

Dokter Indra : “sudah mbak, tolong ini pegang baggingnya, saya cek dulu.” 

(Tiba-tiba saat dokter Indra mengecek ET, alarm berbunyi gambaran EKG menunjukkan

Ventrikel Takhikardi)

Dokter Indra : “eh, itu gambarannya VT, mas saipudin langsung RJP, mbak jau siapkan

defib bipasik 200 joule dan mbak isna masukkan ephineprin 1mg.” 

Perawat 3 : “siap dok.” (mas saipudin segera melakukan RJP) 

Perawat 1 : “siap dok” (mbak jau segera mempersiapkan DC Shock bipasik 200

joule) Perawat 2 : “siap dok” (segera mengambil ephineprin 1mg dan memasukkan ke dalam

selang IV)

(setelah memasukkan ephineprin perawat 2 melakukan Informed consent lagi tetang

Defibrilasi)

Perawat 1 : “Defib siap.” 

Dokter Indra : “ayok, semuanya minggir.” 

Perawat 1 : “I’m Clear, You’re Clear, Everybody

Clear?” Semuanya

: “Clear.” 

Perawat 1 : “Shock” Dokter

indra : “ monitor??” 
Perawat 2 : “masih VT dok.” 

Dokter Indra : “lanjut RJP, gantian

mas?” Perawat 3 : “nggak usah dok, saya saja.” 

Dokter Indra : “RJP lanjut, mbak masukkan amiodaron

350mg.” Perawat 1 : “defib siap.” 

Dokter indra : “Hentikan RJP, defib mbak.” 

Perawat 1 : “I’m Clear, You’re Clear, Everybody Clear?

Shock” Perawat 3 : “asistole. Lanjut RJP.” 

Perawat 2 : “sini mas, gantian saya.” 

Dokter Indra : “ini mas amiodaron 150mg, tolong

masukkan.” Perawat 3 : “nggeh dok.” 

Perawat 2 : “ RJP selesai 5 siklus, cek.” 

Perawat 1 :”nadi sudah ada, EKG menunjukkan Takhikardi.” Dokter

Indra :”Alhamdulillah selamet uripmu mas. Cek airway

mas.” Perawat 3 : “spontan dok.” 

Dokter indra : “langsung sambung venti, saya

settingkan.” Perawat 3 : “Ok dok.” 

Dokter Indra : “maintenance, tetesan infuse 20tpm, ephineprin 1mg, lapor spesialis

 jantung dan paru, observasi hubungi ICU dan motivasi keluarganya. Status

hemodinamik gimana mbak?” 

Perawat 2 : “TD 80/60 mmHg, RR 20x/menit support ventilator mode sim p-vc, HR

116x/menit, SpO2 92%, gambaran monitor EKG sinus takikardi.” 

Dokter Indra : “kalau ICU sudah siap langsung pindah ke

ICU.” Perawat 2 : “baik dok.” 

Anda mungkin juga menyukai