Anda di halaman 1dari 6

SKENARIO KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

INTIAL ASSESSMENT GAWAT DARURAT IN HOSPITAL

Kelompok 5 :

1. Afifah Riyana Wati (P27220018001)


2. Indah Sari (P27220018017)
3. Ingrid Anastasya (P27220018018)
4. Juhi Haula Fadiah (P27220018019)
5. Sayekti Murti Utami (P27220018034)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA

2020

SKENARIO KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


INTIAL ASSESSMENT GAWAT DARURAT IN HOSPITAL
A. Pemeran
1. Perawat 1 (Leader) : Juhi Haula F
2. Perawat 2 (Airway) : Afifah Riyana W
3. Perawat 3 (Breathing+Disability) : Indah Sari
4. Perawat 4 (Circulation+Exposure) : Ingrid Anastasya
5. Perawat 5 (Mempersiapkan alat dan obat) : Sayekti Murti U

B. Kasus
Pengendara sepeda motor melaju kencang di jalan raya menyalip sebuah mobil, dari
arah berlawanan datang sebuah bis. Pengendara motor tertabrak bis tersebut dan
terlempar kurang lebih 10 meter. Pengendara tersebut mengalami penurunan kesadaran
saat tiba di IGD GCS 7 (pasien merespon nyeri (2), pasien mengerang (3), pasien
meresppon nyeri dengan gerakan tangan ekstensi (2)), saat diberi rangsangan merespon
dengan mengerang, tampak lebam pada leher, dan terdapat pendarahan aktif di kaki
kanan.

C. Skenario
Adegan I
Perawat 1 : “Disini ada pasien, seorang pengendara sepeda motor yang tertabrak bis
dan
terlempar kurang lebih 10 meter. Pasien mengalami penurunan kesadaran, GCS
7, tampak lebam di leher, dan terdapat pendarahan aktif di kaki kanannya.
Pembagian tugasnya, Mbak Afifah airway ya, Mbak Indah breathing dan
disability, Mbak Ingrid circulation dan exposure, Mbak Sayekti
mempersiapkan alat dan obatnya. Baik sekarang kita pakai APD (sarung
tangan, apron, dll)”
Perawat 2 : (kontrol servikal)
Perawat 4 : “Maaf pak saya gunting bajunya” (menggunting bajunya)
Perawat 5 : (memasang monitor dibantu perawat 3)
Perawat 4 : (memasang spignomanometer)
Perawat 5 : (memasang pulse oximeter)
Perawat 1 : (memanggil pasien) “Mas, mas.” (pasien tidak ada respon dan hanya
mengerang) “Oke pasien mengalami penurunan kesadaran, tolong Mbak
Afifah periksa apakah ada sumbatan, setelah itu Mbak Ingrid silahkan pasang
neck collar nya.

Perawat 2 : (memeriksa sumbatan dengan jaw thrust.) “Tidak ada sumbatan, namun

terdengar gurgling”

Perawat 1 : “Lakukan suction terlebih dulu.” (Perawat 5 mengambil suction. Perawat


3 melakukan suction)
Perawat 1 : “Cek monitor.”

Perawat 5 : “Monitor, Sinus takikardi, saturasi oksigen 90%, tensi 110/60, nadi 110.”

Perawat 1 : “Oke, berikan oksigen menggunakan Non Rebreathing Mask, flow rate 10
L per menit (Oksigen diambilkan perawat 5 (Sayekti) dan diberikan oleh
perawat 3 (Indah))
Perawat 1 : “Monitor saturasi oksigen.”
Perawat 5 : “Masih sama, 90%.”
Perawat 1 : “Oke naikkan flow rate menjadi 12 L (perawat 3 (Indah) menaikkan flow
rate nya) “Sekarang berapa saturasinya?”
Perawat 5 : “Saturasi tetap, 90%”
Perawat 1 : “Baik naikkan flow rate jadi 15 L.” (setelah perawat 3 menaikkan flow
rate)
“Berapa saturasinya?”
Perawat 5 : “Meningkat, menjadi 94%.”
Perawat 1 : “Sekarang coba dilihat apakah ada pergerakan dada yang tidak simetris
atau
tidak?”
Perawat 2 : “Pergerakan dada asimetris. Dada kiri tertinggal”
Perawat 1 : (Auskultasi oleh perawat 1) “Dada kanan terdengar suara vesikular, dada
kiri mengalami penurunan suara parunya. Suara jantung masih terdengar
bagus. (Perawat 1 melakukan perkusi) dada kanan sonor, dada kiri pekak.
(perawat 1 meraba bidang dada) ada perubahan bentuk pada costae 4
sinistra.”
Perawat 1 : “Baik Mbak Sayekti, persiapkan alat untuk pemasangan chest tube.
(perawat 5 mendekatkan alat) Mbak Indah silahkan memasang chest tube.
Perawat 3 : “Baik saya akan memasang chest tube nya.” (perawat 3 memasang chest
tube)
Perawat 1 : “Mbak Sayekti, monitor saturasi.”
Perawat 5 : “Saturasinya naik menjadi 96%.”
Perawat 1 : “Mbak Ingrid tolong cek perdarahannya”
Perawat 4 : “Ada pendarahan aktif di kaki kanan. Akan dilakukan pembidaian.”
(perawat 3 mengangkat kaki penyintas, perawat 4 yang memasang perban)
Perawat 1 : “Selanjutnya Mbak Afifah tolong pasang IV 2 jalur menggunakan IV cath
nomer 14, kemudian resusitasi menggunakan kristaloid yaitu RL sebanyak 1
liter.”

Adegan II
Perawat 3 : “Mas, buka matanya mas.” (cek GCS)
Pasien : aduuh.. (pasien dipanggil tidak membuka mata dan hanya mengerang (3),
pasien
hanya mengaduh saat ditanyai (3), saat dirangsang nyeri pasien bergerak
fleksi (3))
Perawat 3 : “GCS nya 9.”
Perawat 1 : “Baik, kita akan melakukan pegecekan di bagian belakang.” (perawat
melakukan kontrol servikal, perawat 4 dan 5 memiringkan badan penyintas ke
arah kanan dengan teknik log roll)
Perawat 3 : “Tidak ada prepitasi pada tulang belakang, tidak ada nyeri, tidak ada bau
feses, tidak ada bau urin.”
Perawat 1 : “Mbak Indah dan Mbak Ingrid periksa head to toe, cek apakah ada patah
tulang mulai dari kepala sampai ujung kaki.” (perawat 3 memeriksa bagian
kanan, perawat 4 memeriksa bagian kiri)
Perawat 4 : (memeriksa) “Tidak ada.”

Adegan III
Perawat 5 : “Mbak Juhi, monitor ekg penyintas menunjukkan VF.”
Perawat 1 : (mendatangi pasien) “Mas, bangun Mas. (pasien tidak merespon). Mbak
Sayekti persiapkan obat-obatan, Mbak Ingrid kompresi, Mbak Afifah lakukan
ventilasi, Mbak Indah siapkan DC shock 200 joule.” (perawat 4 langsung
kompresi)
Perawat 3 : “everybody clear?”
Perawat 1 : “Oke lanjutkan kompresi, switch roll.” (perawat 2 yang kompresi. Setelah
30x2 ventilasi, switch roll dengan perawat 2)
Perawat 3 : “everybody clear?”
Perawat 1 : “Lanjutkan kompresi, Mbak Sayekti silahkan memasukkan epinefrin 1 mg
plus 20cc normal saline.”
Perawat 5 : (perawat 5 memasukkan obat) “Epinefrin 1mg telah diberikan dengan
normal saline 20 cc.”
Perawat 1 : “Mbak Sayekti silahkan siapkan angiodaron 300 mg, jangan diberikan
sampai aba-aba.” (masih kompresi 2 siklus. Kemudian switch roll. Perawat 3
memberikan dc shock lagi) “masukkan angiodaron 300 mg plus normal saline
20cc
Perawat 5 : “Angiodaron 300mg dengan 20cc normal saline telah diberikan.” (perawat
4 memberikan kompresi, saat perawat 2 memberikan ventilasi terdapat
perubahan irama pada monitor.)
Perawat 2 : “Terdapat perubahan irama pada monitor menjadi normal.”
Perawat 1 : “Mbak Ingrid silahkan hitung nadinya.”
Perawat 4 : (menghitung nadi di nadi karotis dengan hitungan sampai 5 detik) “Nadi
kuat teraba.” Kemudian pasien batuk dan membuka mata perlahan
Perawat 1 : “Baik, RJP dihentikan karena terdapat nadi dan napas.”

Anda mungkin juga menyukai