Anda di halaman 1dari 2

Definition

Fimosis adalah suatu kondisi dimana prepusium mengalami konstriksi (kontriksi fibrotic) sehingga tidak dapat diretraksi di atas gland penis atau penyempitan
pada prespusium penis sehingga ia tidak bisa ditarik kembali ke atas penis. Kondisi ini dapat terjadi secara congenital atau akibat inflamasi dan edema serta
bawaan (keturunan). Retraksi paksa terhadap kulit prepusium tidak dianjurkan. Maneuver ini akan mengakibatkan robekan kecil yang pada akhirnya akan
membentuk parut dan menyebabkan fimosis sejati.

Pada anak kecil prepusium masih melekat pada glands penis sehingga tidak dinamakan fimosis, meskipun prepusium tidak bisa ditarik. Perlekatan ini hilang
beberapa tahun kemudian sehingga bisaanya prepusium mudah digerakkan. Jika fimosis parah sehingga liang dalam prepusium hampir tidak nampak, maka bisa
terjadi retensio urinae karena miksi hampir tidak mungkin. Karena fimosis berat ini bisa menghalangi aliran urine dengan menggelembungnya kulit penutup
selama mikturisi.

Karena sirkumsisi rutin pada masa neonatus tidak dapat dilakukan, maka anak dan pria dewasa secara dini diinstruksikan untuk membersihkan prepusium. Pada
orang dewasa yang tidak membersihkan area prepusial, sekresi normal menumpuk, menyebabkan inflamasi (balanitis) yang dapat mengarah pada adesi dan
fibrosis. Sekresi yang mengental menjadi kering bersama garam-garam urin dan pengapuran membentuk batu atau kalkuni dalam prepusium. Pada pria lanjut
usia, dapat terjadi karsinoma penis. Positis adalah peradangan prepusium dan selulitis jika infeksi berlanjut ke glands kondisi ini disebut balanitis.

Fimosis dapat diatasi dengan cara dirkumsisi. Pasien diajarkan perawatan kulup higienik yang tepat. Sirkumsisi adalah eksisi (adalah operasi pengangkatan
kelenjar, sedangkan insisi hanya berupa irisan pada dinding kista/abses untuk mengeluarkan isinya) prepusium dari glands penis. Hal ini biasanya
dilakukan pada masa bayi untuk tujuan higienik. Pada pria dewasa, tindakan ini merupakan bagian dari pengobatan fimosis dan mungkin dilakukan karena
keinginan pribadi pasien. Meskipun sirkumsisi telah memicu perdebatan hangat, keputusan menyunat seorang bayi merupakan masalah pilihan keluarga.
Sirkumsisi harus diajurkan bagi bayi yang memiliki riwayat infeksi traktus urinarius.

Sirkumsisi dilakukan sebelum usia 3 bulan dengan klem atau sebuah bell, dibawah anestesi local. Pasien yang lebih tua akan membutuhkan eksisi free-hand
terhadap kulit penutup penis (kulub) dibawah anestesi umum, yang jauh lebih mahal. Komplikasi sirkumsisi adalah pemisahan kulit, perdarahan, infeksi, fistula
uretrokutaneus dan penis yang tersembunyi. Setelah sirkumsisi, dapat terbentuk jembatan-jembatan kulit tebal yang menghubungkan prepusium dan glands.

Fimosis bukan suatu diagnose yang dapat ditegakkan pada masa bayi baru lahir karena pada kebanyakan bayi baru lahir, kulit penutup tidak bisa diretraksikan.
Banyak anak laki-laki tidak memiliki kulit penutup yang bisa ditarik ke belakang hingga usia 6 tahun, tetapi pada usia 17 tahun,97-99% laki-laki akan memiliki
penutup retraktil.
Fibrotic Contraction in
orifisium prepusium

Can’t be retracted upper


penis glands

With congenital Hygiene problem edema

Not cleaning the


preposial area
Force retraction to
prepusium skin
Accumulate normal
secretion

Small torn Coagulate secretion Intoleranc


become dry e activity
Low self
esteem
Formed scrape
Become stone/calcuni in
prepusium
Pain

In eldery Balanitis/inflamati
on of gland penis Prepusium skin
is bubble
Secret heap/chronic during miksi
adesi
infection

Serious phymosis
Chronic irritation fobrosis Can occure
causes liang in
in glands penis retensio urine Hamper
preposium not
causes can’t of urine
appears
phymosis miksi current
Carcinoma penis

Anda mungkin juga menyukai