PROPOSAL SKRIPSI
OLEH:
NURUL AFIFAH
NIM/NIRM: 02.216.0418/13004151620539
Alamat: Jl. Lintas sumatera Km 4 Arah Padang Kel: Sei Binjai Kec. Batin III Kab . Bungo
MOTO
يا ََ أي َهاَّا ِلذيهَ آ ُمىىا إََ ذا ِقي َل َلُكم َتَفسحىا ِفي
ََُ ََ ََ َِ َ َُ َََ
ََ َ ََ
َ َلُكم َ ِِإ ذا ِقي َلُ لََّ َِ َ
ح س فَي ىا ح
ُ َ ال ََم َجا ِل ِس فاف
س
ََ َََا ِلذيه
ََ ََ
ُ ش َُزِا َيز فع َِ ََّل ُ ِش َُزِا فا ُ ِا
َُ
آمَىىا ِمىكم َِالذيهَ أِتُىا
ِ َّ ُ ُ َ
َ َىى
َ ََِبيز َ َ َِبَاا َتََ ُا ٍۚ ال َِعىَم َدَر َج
ُ ات َََِّل
Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-
lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:
"Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.1
1
Kementerian Agama RI, Al Qur’an dan terjemahnya (Jakarta: PT Senergi Pustaka Indonesia,2014), h.245
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
Agama Islam (IAI) YASNI Muara Bungo program studi Pendidikan Guru
3
Akhirnya apabila terdapat kekurangan dalam penulisan Proposal
ini, penulis sangat mengharap kritik dan saran yang sifatnya membangun
NURUL AFIFAH
NIM. Pm.02.216.0418
4
BAB I
PENDAHULUAN
yang lebih baik dan benar serta dapat menghayati Bahasa dan sastra
Indonesia dengan baik dan benar, secara lisan maupun secara tertulis,
2
Yuyun Ustazah, Skripsi: “Upaya meningkatkan minat belajar Bahasa Indonesia siswa kelas I
melalui metode permainan di MI Tarbiyah sleman magelang” (yogyakarta UIN, 2014), h. 2
3
Wahnin Ikhtiar, Skripsi: “Peningkatan hasil belajar membaca mata pelajaran Bahasa
Indonesia dengan pembelajaran koperatif modes team game tournamen (TGT) Kelas I di MI
Muhamadiyah Lasari Kecamatan Rawalo” (purwokerto: STAIN, 2014), h. 21
5
produktif, disamping pemikiran logis dan penalaran.4 Dan juga
bahasa indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupu
tertulis5
didik, apalagi bagi peserta didik yang merasa dirinya belum dapat
membaca dengan lancar, serta belum dapat memahami isi bacaan, dan
4
Ustazah, Op.Cit., hal. 2
5
Ikhtiar, Loc.Cit., hal. 21
6
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dalam proses pembelajaran
hanya ada 35% siswa yang benar-benar memahami isi cerita yang telah
diskusi dan kegiatan latihan. Dengan begitu peserta didik menjadi tidak
didik pada materi memahami isi cerita selalu rendah jika dibandingkan
peserta didik sudah berjalan dengan baik, untuk itu dalam sebuah
7
Dari 28 siswa hanya 35% atau sekitar 10 siswa yang mendapat
6
Hasil observasi di SDS IT Darul Hikam (kelas V) pada hari sabtu tgl 22/Febeuari/2020, jam
09.11- 10.30 WIB
8
tidak terjadinya korelasi antara pendidik dan peserta didik yang
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
9
Siswa kelas V SDS IT Darul Hikam Rimbo Ulu dengan jumlah siswa
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
signifikan.
F. Manfaat Penelitian
aspek, yakni :
1. Bagi Siswa
10
Meningkatkan kemampuan memahami pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia.
2. Bagi Pendidik
3. Bagi Sekolah
4. Bagi Peneliti
(PGMI).
11
BAB II
KAJIAN TEORETIK
kinerja guru dan siswa melalui hasil refleksi diri terhadap tindakan
belajar.8
oleh kemmis adalah konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin
7
Mona Novita, PTK Tidak Horor, (Surabaya: CV Media Pustaka Guru, 2018).h.6
8
Benidiktus Tanujaya dan Jane Mumu, Penelitian Tindakan Kelas,(Yogyakarta :
media akademi,2016).h. 7
12
yang mengemukakan oleh kemis sangat sederhana dan praktias,
seorang guru guna meningkatkan kinerja guru dan siswa, yang pertama
and observe), yang ketiga yaitu refleksi (reflect), dan yang terahir yaitu
1. Tahap Perencanaan
13
dikembangkan. Gagasan umum dapat berasal dari gagasan baru yang
menjanjikan atau dari praktik yang sudah ada yang gagal memberikan
Kajian dengan baik kajian dengan baik, setelah kajian teoritik hendaknya
sebelumnya.10
3. Refleksi
9
Mumu, Op.Cit. h.23
10
Ibid., h.24
14
-Mengapa hal tersebut terjadi?11
4. Perencanaan Ulang
dari refleksi inilah yang merupakan awal dari pelaksanaan siklus PTK
PTK Model Kemmis and Taggart, di bawah ini penulis sertakan sebuah
11
Mumu, Op.Cit. h.23
12
Ibid., h.24
13
Ibid., h.24
14
http://.kumpulan-contoh-ptk.blogspot.comDiakses pada tanggal 08 april 2018 jam 21:56 WIB.
15
Berdasarkan gambar di atas dapat dipahami bahwa Model Kemmis and
Taggart mempunyai empat kegiatan, dan empat kegiatan tersebut saling berkaitan,
sehingga membentuk suatu siklus. Menurut Kemmis and Taggart jika semakin
banyak masalah yang belum terselesaikan melalui tinndakan yang diambil, maka
kegiatan itu dapat memperoleh suatu gagasan. Melalui kegiatan itu juga kita
bukti tertulis. Cara atau kegiatan yang dicapai tingkat pemahaman tentang
15
Marzuki, Skripsi, “meningkatkan kemampuan memahami cerita melalui model pembelajaran problrm based
on introduction pada siswa kelas V madrasah ibtidaiyah darussalam sungai sabar desa bekawan kecamatan
mandah kabupaten undragiri hilir”, (riau pekanbaru:UIN, 2013), h.21
16
memungkinkan orang memperoleh dan mewujudkan informasi yang diperoleh
dari kegiatan.16
mampu yang berarti kuasa (bisa, sanggup, melakukan sesuatu, dapat, berada,
alam menuasai suatu keahlian dan digunakan untuk mengerjakan beragam tugas
dalam suatu pekerjaan. Menurut Nana Sudjana, pemahaman adalah hasil belajar,
atas apa yang dibacanya atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang telah
mencakup kemampuan untuk menangkap maksa dan arti dari bahan yang
dipelajari, adanya kemampuan ini dinyatakan dalam menguraikan isi pokok dari
Memahami cerita terbagi atas dua suku kata yaitu memahami dan cerita.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa
16
Gimer Suyatno, Skripsi, “Upaya meningkatkan kemampuan memahami isi bacaan dalam pembelajaran
bahasa indonesia melalui pembelajaran membaca cerdas pada siswa tunagrahita kelas III SLB Tunas
pembangunan I nogosari boyolali tahun 2012”, (Surakarta: USM, 2012), h.12
17
Nana Sudjana, Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar(Bandung :PT.Remaja Roskarya, 1995), h.24
18
W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakaeta : PT. Gramedia, 1996), h. 246
19
Desrawati, Skripsi, “Upaya Meningkatkan Memahami Cerita (Karangan Narasi) Dengan menerapkan model
pembelajaran Kooperatif tipe practice rehearsal paird Dalam pelajaran bahasa Indonesia Kelas III SDN 024
Tarai Bangun tambang” (Riau Pekanbaru: UIN, 2011), h.11
17
atau pembaca dalam mengungkapkan kembali isi pokok dari cerita tersebut
tokoh dalam cerita dengan benar, (2) siswa dapat menentukan tema dalam cerita
dengan benar, (3) siswa dapat menentukan latar dalam cerita dengan benar, (4)
siswa dapat menentukan amanat atau pesan dalam cerita dengan benar atau
20
Marzuki, Op.Cit., h. 17
18
cerita dengan Tak menyerah jika mengalami kesulitan
dalam memahami
benar
Tidak gelisah saat belajar
3) siswa dapat Guru memberikan contoh cerita
Kemampuan Menebak latar dalam cerita
menentukan
Memahami Semangat mengikuti pembelajaran
latar dalam
Termotivasi untuk menentukan latar cerita
cerita dengan Guru menjelaskan makna dan pengertian
21
Wulan Mayangsari, Op.Cit, h. 23-25
19
memperbanyak tujuan pembelajaran, bahan (materi) pemelajaran, strategi,
metode dan media yang tepat serta pengadaan evaluasi belajar. yang mana
siswa terhadap materi yang diberikan, tes ini bisa berupa tes formatif, tes
ujian.
mengatakan bahwa bakat untuk suatu bidang studi tertentu oleh tingkat
pelajar siswa menurut waktu yang disediakan pada tingkat tertentu ini
mengandung arti bahwa waktu yang tepat untuk mempelajari suatu hal akan
memudahkan seseorang dalam mengerti hal tersebut dengan cepat dan tepat.
20
d. Pengadaan umpan balik (feedback) dalam belajar
tindakan dalam belajar. oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa guru harus
sering mengadakan umpan balik sebagai pemantapan belajar. hal ini dapat
menjadikan tolak ukur guru atas kekurangan dalam penyampaian materi. Jika
mempeerbaiki kesalahannya.
21
1. Pengertian Strategi Directed Reading Thingking Activity (DRTA)
(DRTA) adalah strategi prabaca, baca, dan pascabaca. Dalam kegiatan ini siswa
ide pengarang. Kegiatan ini dapat digunakan dalam setiap tingkat pembaca baik
dalam grub atau individu, baik dengan teks cerita atau penjelasan.22
mereka membaca. Strategi ini diarahkan untuk mencapai tujuan umum, dengan
strategi DRTA pendidik DRTA banyak digunakan dengan fiksi, tapi bisaberhasil
Menurut Stauffer via Farida (2007: 47) bahwa strategi Directed Reading
mereka membaca teks. Lebih lanjut Stauffer menjelaskan bahwa guru bias
22
Chintya Febrie Hana Saputri, Skripsi, “Efektivitas Strategi Directed Reading -Thinking Activity (DRTA)
Untuk Pembelajaran Membaca Pemahaman Teks Ekplanasi Pada Siswa Kelas Vii Smp Negeri 1 Parakan
Temanggung”, (Yogyakarta: UNY 2015), h. 21
23
Anggi Anggara, Skripsi, “Penerapan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) Dalam
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Kelas V Di Madrasah Ibtidaiyah
Ismaria Al-Qur’anniyah Rajabasa Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2018/2019”, (Lampung: UIN Raden
Intan 2018), h. 35.
22
intelektual serta mendorong mereka merumuskan pertanyaan dan hipotesis,
mencapai tujuan umum agar siswa mampu melibatkan proses berpikir dan
Dimana strategi ini melibatkan siswa atau pembaca untuk memprediksi serta
24
Chintya Febrie Hana Saputri., Op.Cit. h. 21-22
25
Wulan Mayang Sari, Skripsi, “Keefektifan Penerapan Strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity)
Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas V Sdn Getaskerep 01
Kabupaten Tegal”, (Semarang: UNES 2017), h. 36
26
Ibid., h. 36
23
judul, (2) membuat prediksi berdasarkan petunjuk gambar, (3) membaca
bahan bacaan, (4) menilai ketepatan prediksi dan menyesuaikan
prediksi, (5) guru mengulang kembali tahapan 1 sampai 4.
Guru menuliskan judul cerita di papan tulis, kemudian guru menyuruh seorang
membuat memprediksi.
membaca bagian bacaan dari gambar yang telah mereka pilih atau prediksi.
judul cerita. Selanjutnya guru menyuruh siswa untuk membaca bahan bacaan
menyuruh siswa yang yakin bahwa prediksinya benar untuk membaca nyaring
ke depan kelas bagian dari bacaan yang mendukung prediksi mereka. Langkah
kelima yaitu guru mengulang kembali prosedur (a) sampai (d) hingga semua
27
Wulan Mayangsari, Op.Cit, h. 37-38
24
3. Keunggulan Strategi Directed Reading Thingking Activity
dibacanya.
Strategi DRTA dapat menarik minat peserta didik untuk belajar, karena
25
Strategi DRTA mengharuskan penyediaan buku bacaan dan
hasil belajar siswa meningkat pada setiap siklusnya. Pada siklus I terdapat 12
peserta didik atau (30%) yang tuntas. Pada siklus ke II mengalami peningkatan
yaitu sebanyak 21 peserta didik (52,5%) yang tuntas. Pada siklus ke III terjadi
Reading Thinking Activity (DRTA) dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata
28
Anggi Anggara, Skripsi, “Penerapan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) Dalam
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Kelas V Di Madrasah Ibtidaiyah
Ismaria Al-Qur’anniyah Rajabasa Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2018/2019”, (Lampung: UIN Raden
Intan 2018), h. 42-43
26
pelajaran Bahasa Indonesia kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Ismaria Al-
memahami isi cerita, endidik belum menggunakan strategi DRTA dan metode-
metode lainnya.
tindakan kelas yang terdiri dari II siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah
semua siswa kelas V SD Negri I Rabak yang berjumlah 11 siswa yang terdiri
dari 5 siswa tes, observari untuk aktivitas guru dan aktivitas siswa, dan
keaktifan siswa 61,47% dengan kriteria cukup pada siklus I kemudian pada
ketuntasan hasil belajar siswa dapat dilihat pada siklus I ke silus II. Presentase
29
Anggi Anggara, Skripsi, “Penerapan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) Dalam
Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Kelas V Di Madrasah Ibtidaiyah
Ismaria Al-Qur’anniyah Rajabasa Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2018/2019”, (Lampung: UIN Raden
Intan 2018)
30
Dilla Puspitasari, Jurnal “Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Pendek Melalui Penerapan
Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) Pada Siswa Kelas V Sd Negeri I Rabak kabupaten
Purbalingga”, (Purbalingga: UIN Mataram, METAFORA Volume 2 No 1 Oktober 2015)
27
Activity (DRTA) dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada
anak berdasarkan aktivitas guru dan siswa pada saat pembelajaran. Hasil
menjadi 91,66% pada siklus II. Sedangkan observasi aktivitas siswa pada siklus
I yaitu 69,44% dan meningkat menjadi 88,88% pada siklus II dan hasil rata-rata
nilai 58 dan meningkat menjadi 87,26. Sedangkan ketuntasa belajar siswa juga
(sedang) meningkat menjadi 86,66% (sangat tinggi) pada siklus II. Hal ini
isi cerita anak pada kelas V MI AL-Madaniyah Jempong Barat Kots Mataram
31
Nurlanda, Skripsi “Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Pendek Melalui Penerapan
Strategi Directed Reading Thinking Activity (Drta)Pada Siswa Kelas V Sd Negeri I Rabakkabupaten
Purbalingga”, (Purbalingga: UIN Mataram, 2018), h. 12.
28
D. Kerangka Teoritik
dalam penelitian ini penulis perlu mencantumkan gambar kerangka pemikiran seperti
dibawah ini:
Kemampuan Kemampuan
memahami siswa memahami siswa
rendah rendah
Pembelajaran Bahasa
Indonesia dengan penggunaan
strategi Directed Reading
Thinking Activity (DRTA)
Kemampuan Kemampuan
memahami siswa memahami siswa
meningkat tinggi
strategi DRTA yang diterapkan di SD Swasta Islam Terpadu Darul Hikam Rimbo Ulu
2020 dapat memotivasi siswa serta meningkatkan kemampuan memahami siswa untuk
E. Hipotesis Tindakan
kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kenyataanya. Jika suatu hipotesis telah
29
dibuktikan kebenarannya, namanya bukan hipotesis melainkan suatu tes.32 Hipotesis
penelitian ini yaitu meningkatkan kemampuan memahami siswa dalam isi ceri melalui
strategi DRTA pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V SD Swasta Islam Terpadu
Darul Hikam.
32
Sutrisno Hadi, Statistik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), h. 224
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
lebih berkualitas sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih
baik.33
atau strategi untuk meningkatkan kualitas hasil atau prestasi siswa. Penelitian
tindakan perlu dan penting dilakukan karena prestasi siswa pada umumnya
belum memuaskan.34
33
Muhamad Asrori, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung : CV Wacana Prima 2017), h. 6.
34
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : PT Bumi Aksara 2015), h. 23.
31
mempelajari pengalaman mereka dan membuat pengalaman mereka dapat
diakses orang lain.35
PTK merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas
yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru dan siswa melalui hasil refleksi
diri terhadap tindakan yang dilakukan dalam beberapa siklus atau putaran.36
Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan oleh seorang
guru di dalam kelas guna mengatasi permasalahan yang timbul di kelasnya yang
dilakukan dengan beberapa siklus dan sebagai refleksi diri dengan tujuan untuk
memperbaiki kinerja guru dan siswa sehingga prestasi belajar siswa meningkat.
35
Mona Novita, PTK Tidak Horor (Surabaya: CV Pustaka Media Guru, 2018), cet, 1, h. 5
36
Ibid., cet, 1, h. 6.
37
Benidiktus Tanujaya dan Jeinne Mumu, Penelitian Tindakan Kelas (Yogyakarta: Medi Akademi, 2006), cet,
1, h. 5
32
B. Setting dan Subjek Penelitian
1. Setting Penelitian
rumah peneliti cukup dekat, kedua, masalah yang diteliti belum diteliti oleh
orang lain.
2. Subjek Penelitian
Darul Hikam Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo pada materi Menyimak
Cerita Pada Buku Teks mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V, dengan jumlah
siswa, serta respon siswa terhadap proses pembelajaran Bahasa Indonesia materi
menulis kalimat.
C. Prosedur Penelitian
inkuiri yang bersifat reflektif mandiri yang dilakukan oleh partisipan dalam
33
kependidikan, (b) pemahaman terhadap praktik-praktik tersebut, (c) situasi
Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari tiga siklus, dan masing-masing siklus
terdiri dari 4 tahap. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan model PTK Kemmis
1. Perencanaan
3. Refleksi
4. Perencanaan Ulang
Adapun dalam penelitian ini dirancang dalam tiga siklus dengan beberapa
a. Siklus 1
1) Tahap Perencanaan
sebagai berikut:
38
Iskandar Agung, Panduan Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru, (Jakarta : Bestari Buana Murni,
2012), h. 65
34
c. Observasi ketika pembelajaran berlangsung, untuk mengetahui
Darul Hikam.
Kegiatan Awal/Pembukaan
35
Kegiatan inti
m. Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai isi cerita, alur, dan latar
cerita tersebut.
dipahami.
Kegiatan akhir/prnutup
36
c. Menginformasi materi untuk pertemuan selanjutnya.
a. Data
1) Data Kualitatif
pengamatan, dalam hal ini dikhususkan pada tindakan yang dilakukan guru
ini adalah dengan memaknai dokumentasi yaitu foto yang didapatkan selama
2) Data Kuantitatif
b. Sumber Data
1) Data Primer
37
Data primer yaitu data yang di peroleh peneliti dari sumber
2) Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari tangan kedua dalam
dan semua pihak seperti guru, peserta dididk, karyawan, dan sarana prasarana.
prestasi siswa, pada intinya, tes di isi langsung oleh siswa. Teknik tes terbagi
• Tes lisan
• Tes tulisan
• Tes perbuatan
39
Sumadi Suryabrata, op cit, hlm 75
40
Ibid, h.102
38
Teknik non tes dilakukan dengan tanpa menguji peserta didik, teknik
non tes digunakan untuk penilaian sikap. Teknik non tes terbagi atas:
• Pemberian Angket
• Melakukan wawancara
menggunakan teknik tes tertulis. Ter tersebut merupakan tes yang sudah biasa
digunakan dalam suatu pembelajaran di tingkat SD, SMP maupun SMA, dimana
tes ini adalah tes yang meminta suatu jawaban dengan pemikirannya sendiri,
dan tidak bisa asal-asalan. Peneliti memilih teknik tes ini dengan beberapa
pertimbangan, pertama, yang peneliti teliti adalah kelas tinggi yang tentunta
kelas tersebut sudah pandai membaca dan menulis, kedua, cukup mudah
dimengerti karna hanya siswa diminta untuk menulis jawaban dari soal tersebut
dengan benar.
41
Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h.70
39
cara siswa belajar di kelas II SD Swasta IT Darul Hikam, sebagaimana seperti
siswa pada saat KBM berlangsung. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
angket (kuesioner) jenis pertanyaan tertutup dengan skala likert, seperti yang
sudah terlampir pada daaftar lampiran, berikut juga peneliti lampirkan tabel
1. Selalu 5
2. Sering 4
3. Sangat sering 3
4. Kadang-kadang 2
5. Tidak Pernah 1
berlangsung secara lisan, terdapat dua orang atau lebih bertatap muka
42
Ibid, h. 76
40
keterangan.43 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara tertutup,
d. Lembar Tes
Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan tes yang berupa
pre tes, yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui kemampuan
memahami terhadap pelajaran Bahasa Indonesia, pre tes dilakukan berupa tes
ujian baik buruk yang tergolong berdsarkan modelnya. Pre tes ini dilakukan
pada akhir siklus, untuk mengetaui sampai sejauh mana pemahaman siswa
tentang materi yang telah diajarkan, sebagaimana yang terlampir pada daftar
lampiran.
dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis
menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan.44 Menurut Miles dan Huberman, analisis data terdiri
atas 3 koponen kegiatan yang saling berkaitan satu dengan yang lain, yaitu reduksi
data (data reduction), penyajian data (display data), dan penarikan kesimpulan atau
verifikasi.
1) Reduksi data
43
Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Ibid, h. 83
44
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 147
41
dari catatan tertulis di lapangan.45 Adapun yang menjadi penelitian tindakan kelas
2) Penyajian data
Ada dua cara dalam penyajian data ini, yaitu sebagai berikut:
a. Angka
1) Ukuran pemusatan
Mean
Median
tengah.
Modus
45
http://www.kompasiana.com/unik/penelitian-kualitatif Diakses pada Senin 10 Maret 2020,
19:55 WIB
46
Ibid,
47
Sutrisno Hadi, Statistik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), h. 45
48
Ibid, h. 53
42
Modus adalah suatu nilai dalam distribusiyang menjadi
b. Gambar
disajikan dengan gambar, artinya, selain angka, peneliti juga akan menampilkan
2) Penarikan kesimpulan
H. Verifikasi Data
1. Validitas
terhadap konsep yang dinilai, sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya
dinilai. Dan menurut Azwar (1987:173) validitas atau validity berarti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi
ukurnya. Suatu tes dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut
menjalankan fungsi ukur secara tepat atau memberikan hasil ukur yang sesuai
2. Reliabilitas
49
Ibid, h. 60
50
http://www.kompasiana.com/unik/penelitian-kualitatif Diakses pada selasa 10 Maret 2020, jam 21:55 WIB
51
http://www.sekolahpendidikan.com/2017/08/pengertian-dan-reliabilitas Diakses Rabu 11 Maret
2020, jam 18:41 WIB
43
Reliabilitas adalah suatu konsistensi sebuah tes untuk mengukur atau
mengamati suatu yang manjadi objek ukur. Menurut Sugiono (2005), reliabilitas
konsistensi jika pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara
pengukuran atau pengamatan jika fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau
Hikam Kecamatan Rimbo Ulu. Peningkatan kemampuan pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia materi menyimak isi cerita pendek yang dilakuikan peneliti, dapat diketahui
dengan sikap yang dicapai berdasarkan 4 indikator kemampuan memahami yaitu: (1)
siswa dapat menentukan tokoh dalam cerita dengan benar, (2) siswa dapat menentukan
tema dalam cerita dengan benar, (3) siswa dapat menentukan latar dalam cerita dengan
benar, (4) siswa dapat menentukan amanat atau pesan dalam cerita dengan benar atau
mendekati benar. Sehinga memungkinkan siswa dapat belajar dengan baik dan lebih
kondusif.
J. Jadwal penelitian
52
http://www.sekolahpendidikan.com/2017/08/pengertian-dan-reliabilitas Diakses Rabu 11 Maret 2020, Jam 19.24
WIB
44
BULAN
2 Bimbingan
proposal
3 Seminar
proposal
4 Perbaikan
proposal
45
DAFTAR PUSTAKA
Siti Khamsina. “Hubungan Variasi Gaya Mengajar Guru PAI Dengan Motivasi
Belajar PAI Peserta Didik Di SMP N 20 Semarang”. (Skripsi, Unissula Semarang,
2018).
46
Moh.Haitami dan Syamsul Kurniawan. Studi Ilmu Pendidikan Isla. Jogjakarta:
Ar-Ruzz Media, 2012).
47
LAMPIRAN-LAMPIRAN
48
Lampiran 1:
Lembar observasi penilaian guru
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V/II
Topik/Tema : Menyimak isi cerita pendek
Nama Guru : Indah Wahyuni S.Pdi
Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan
Apakah guru menggunakan alat,
Bahaatau media pembelajaran?
Sesuaikah media denganmateri ?
Memotivasi siswa untuk
bertanyakah?
Berperan sebagai fasilitator
Memantau kesulitan/kemajuan
belajar siswa ?
Apakah guru ceria?
Apakah guru antusias dalam
mengajar
Apakah guru memiliki semangat
dalam mengajar ?
Apakah guru menggunakan sebagian
waktu untuk menciptakan situasi
siswa belajar ?
Apakah guru melakukan refleksi ?
Apakah tulisan guru di papan tulis
dapat terbaca sampai belakang ?
Apakah guru menyebarkan
pertanyaan kepada siswa?
Apakah guru menanggapi jawaban
siswa dengan baik dan penuh
perhatian ?
Apakah guru memberikan ujian awal
dan ujiakhir ?
Rimbo Ulu, Maret 2020
Observe
(Nurul Afifah)
49
Lampiran 2:
Lembar Observasi Siswa
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : V/II
: menyimak isi cerita
Topik/Tema pendek
Nama Guru : Indah Wahyuni S.Pdi
(Nurul Afifah
50
Lampiran 3:
Kisi-Kisi Angket Kemampuan Memahami.
VARIABEL INDIKATOR NO ITEM
+ -
1. Siswa Menemuk an 1, 2, 10, 17,
Tokoh dalam cerita dengan 21, 22, 28, 33
benar 35, 43
7,8,9,16,34,42
Siswa dapat
2. menentukan 3, 11, 12, 18,
Kemampuan Tema dalam cerita dengan
memahami benar 23, 24, 36
51
Lampiran 4:
ANGKET SISWA
A. Pengantar
Untuk menyelesaikan studi program SI pada Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) IAI Yasni Bungo, maka dapat dikemukakan satu
B. Petunjuk Pengisian
1. Isilah nama dan kelas anda pada tempat yang telah disediakan.
raport.
52
5. Berilah tanda () pada salah satu jawaban yang anda anggap paling
SL = Selalu
SR = Sering
SS = Sangat Sering
KK = Kadang-Kadang
TP = Tidak Pernah
C. Identitas Siswa
Nama Lengkap :
Hari/Tanggal :
Kelas :
Jenis Kalamin :
JAWABAN
PERNYATAAN PERNYATAAN
S S S K T
L S R K P
5 4 3 2 1
1. Saya selalu datang tepat waktu
ketika belajar.
2. Saya ingin menjadi siswa yang
pandai di kelas.
3. Saya menyelesaikan tugas pelajaran
Bahasa Indonesia dengan usaha
sendiri.
4. Saya ingin berprestasi dalam
belajar.
5. Saya merasa bangga jika
berprestasi dalam belajar Bahasa
Indonesia.
6. Guru membimbing siswa ketika
jawaban pertanyaan kurang tepat.
7. Saya merasa ruang kelas bersih dan
tenang digunakan untuk belajar.
53
8. Saya senang belajar dalam suasana
lingkungan tenang
9. Saya mempunyai keinginan
mampu menguasai dan memahami
materi Bahasa Indonesia.
10. Saya berdiskusi dengan teman jika
menemukan kesulitan belajar
Bahasa Indonesia.
11. Saya tidak menyerah jika
mengalami kesulitan belajar Bahasa
Indonesia.
12. Saya memanfaatkan waktu luang
untuk belajar Bahasa Indonesia.
13. Saya rajin belajar ketika akan ujian
saja.
14. Guru menguasai materi yang
disampaikan.
15. Saya merasa sudah mengikuti
kegiatan belajar Bahasa Indonesia
dengan baik.
16. Saya berkonsentrasi belajar Bahasa
Indonesia di kelas.
17. Saya menyimak pelajaran Bahasa
Indonesia dari awal hingga akhir.
18. Saya belajar PAI dirumah
meskipun tidak ada PR.
19. Saya merasa belajar Bahasa
Indonesia bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari.
20. Guru ketika mengajar
menggunakan metode yang
bervariasi.
21. Saya memperhatikan pelajaran
Bahasa Indonesia dengan baik.
22. Saya selalu mengerjakan tugas atau
latihan yang diberikan guru.
23. Saya termotivasi belajar Bahasa
Indonnesia.
24. Saya mengikuti pelajaran dengan
54
58
senang hati.
25. Saya bercita-cita mengajarkan
materi Bahasa Indonesia kepada
orang lain.
26. Saya senang ketika dikatakan pintar
oleh guru dan teman-teman.
27. Saya tidak nyaman jika kelas terasa
panas.
28. Saya bertanya kepada guru jika ada
pelajaran yang tidak saya pahami.
29. Saya rajin belajar Bahasa
Indonesia karena takut mendapat
hukuman dari guru.
30. Saya senang jika dipanggil guru
untuk mengerjakan contoh soal di
depan kelas.
31. Saya senang belajar Bahasa
Indonesia karena mendapat hadiah.
32. Saya merasa pelajaran Bahasa
Indonesia mudah untuk dipahami.
33. Saya merasa terganggu ketika
kelas ramai.
34. Saat pelajaran Bahasa Indonesia
berlangsung, kondisi kelas selalu
tenang dan kondusif.
35. Saya selalu bersemangat
ketika mengikuti pelajaran
Bahasa Indonesia.
36. Saya belajar Bahasa Indonesia
dengan sungguh-sungguh.
37. Saya senang dipuji ketika
nilai belajar saya baik.
38. Guru memberi nilai tambahan
jika saya aktif belajar.
39. Saya mendapatkan pujian atau
hadiah dari guru jika nilai Bahasa
Indonesia saya baik.
40. Guru menggunakan contoh dalam
menjelaskan materi.
55
59
56