SKRIPSI
Disusun Oleh :
111211132013
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016
SKRIPSI
Disusun Oleh :
111211132013
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2016
HALAMAN PERSEMBAHAN
UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur kepada Allah SWT atas karunia-Nya lah penulis dapat
hanya karena usaha penulis saja, melainkan dari berbagai pihak yang
1. Ayah, ibu, kakek, nenek, om, dan tante yang selalu memberikan doa
“X”.
ukurnya.
Galih.
9. Sahabat – sahabat sejak kelas XI SMA yang selalu bikin baper dan
11. Sahabat – sahabat sejak SMA yang sudah wisuda duluan yang
menjadi inspirasi bagi penulis, Anis boncel, Niela, Winni, Vivi, dan
12. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terimakasih
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN ..................................................................................................... 74
DAFTAR TABEL
Tabel 3.6 Tabel Saran dan Masukan untuk Validitas Alat Ukur Stres Kerja milik
Tabel 3.7 Tabel Saran dan Masukan untuk Validitas Alat Ukur Work-family
Profesi ................................................................................................................ 50
Tabel 4.4 Norma Skala Stres Kerja Jurnalis Media “X” ................................... 55
Tabel 4.5 Gambaran Responden Berdasarkan Stres kerja yang dimiliki .......... 56
Tabel 4.6 Norma Skala Work-family Balance Jurnalis Media “X” .................. 57
dimiliki....................................................................... ........................................ 57
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK
Mutiara Ilma Nafiah Putri, 111211132013, Pengaruh Stres Kerja
terhadap Work-family Balance pada Jurnalis di Media “X”, Skripsi,
Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya, 2016. xviii+73
halaman, 8 lampiran.
ABSTRACT
Mutiara Ilma Nafiah Putri, 111211132013, The Impact of Work Stress
Toward Work-family Balance on Journalists in “X” Media, Thesis, Faculty
of Psychology Airlangga University Surabaya, 2016. xviii+73 pages, 8
attachments.
The aim of this study to examine the effect of work stress to work-family
balance on journalists in “X” media with the 18 respondents. In
preliminary study, which interviewing 5 peoples, found that in “X” media,
the journalists potentially had work stress and unable to stabilizing their
roles in work and family and also not really feel satisfied with their family
or work’s life . Sarwar & Hira’s research found that 64% variance in
family imbalance was because of work stress .Work stress is 3 dimensional
interactions of demands, controls, and social control (Karasek, 1979, in
Sulsky & Smith, 2005). Work-family balance refers to theory of Greenhans,
Collins & Shaw (2003) that divide it into 3 components which are time
balance, psychological involvement and balanced satisfaction in work and
family. Measuring instrument in this study are Revalicha’s (2013)
questionnaire of work stress which is the result of work stress scale
translation compiled by Töres Theorell (in Alves, dkk, 2004) and
Ayuningtias’s (2013) questionnaire of work-family balance.
Data analysis was done by using simple linear regression analysis
technique with help of statistics 16 of IMB SPSS statistics program. Result
of this research is indicates the significant effect of work stress and work-
family balance on journalists in “X” media with 0,002 significance value.
Keyword: Work Stress, work-family balance, journalist.
Refferences: 49 (1983-2015)
BAB I
PENDAHULUAN
tuntutan pada setiap individu untuk dapat bertahan pada lingkungan yang
produktif, efektif dan efisien saat bekerja, serta menjaga komitmen pada
individu sebagai karyawan yang hidup dalam dunia kerja, juga memiiki
tidak mudah sakit, memiliki waktu luang yang banyak, dan meningkatnya
kualitas hidup, lebih suportif dan positif pada lingkungan kerja sehingga
pekerjaan sehingga tim lebih efisien dan mudah dalam bekerja, serta
antara urusan keluarga dengan pekerjaan merupakan hal yang seakan sulit
memunculkan hasil yang positif pada pekerjaan dan keluarga (McNall, dkk,
menjalani kerja lembur (Frone, Russel & Cooper, 1994). Satu dari empat
The work, life, and family balance pada tahun 2000, terdapat 1,55 juta
Family Balance Benefits Families and Society, 2015). Hal ini seringkali
tidak terjadi dan menjadi masalah yang menyusahkan pada orang yang
2008).
besar yang dihadapi oleh tiap individu yang memiliki kontribusi penting
bahwa 64% varian dari family imbalance pada individu disebabkan oleh
stres kerja, serta menunjukkan adanya hubungan positif antara stres kerja
dengan work stress family impact seseorang, semakin tinggi stres kerja
seseorang, maka work stress family impact akan semakin tinggi. Family
keluarga dan merasa tidak puas dengan perannya dalam keluarga. Razak,
dkk (2014) menyebutkan 3 faktor dari stres kerja yaitu beban kerja, role
elektronik. Reporter, editor, juru kamera berita, juru foto berita, redaktur,
tersebut, kesemua profesi itu memiliki satu kesamaan yaitu selalu dituntut
beritanya sangat berpengaruh pada target berita dari suatu media masa.
tidak bisa ditawar. Tuntutan pekerjaan seperti itu, dapat menjadi sumber
profesi jurnalistik sebagai salah satu pekerjaan pada tahun 2015 dengan
tingkat stres yang tinggi akibat deadline pekerjaan yang sangat sempit dan
upah yang minim, dengan rincian fotografer jurnalistik berada pada urutan
sembilan dan reporter pada urutan sepuluh (The Most Stressful Jobs of
2015, 2015).
belum pada tingkat yang tinggi, masih berada pada tingkat sedang,
pendahuluan pada media “X” melalui interview dengan satu orang HRD
dan empat orang jurnalis, hasilnya diketahui bahwa jurnalis di media “X”
serta kurang puas dengan peran dalam keluarga dan pekerjaan. Hal ini
“Bekerja disini berat. Dikejar deadline tiap hari. Hampir tidak ada hari
juga sampai stres mikiri pekerjaan, apalagi kalau ada masalah keluarga,
kadang saya gak bisa handle pekerjaan dan keluarga barengan, masih
merasa belum cukup waktu saya untuk keluarga. Tapi ya, dijalani saja.”
rumah jadi gampang emosi, padahal pengennya sampai rumah itu tenang,
tapi kalau lagi stres gara – gara pekerjaan ya bisa jadi di rumah uring –
uringan sama istri anak.” Jurnalis terakhir juga mengatakan hal yang serupa
dan dampak dari stres itu berpengaruh pada keluarganya, karena tekanan
dalam pekerjaan dirasa berat, ketika sampai rumah masih merasa terbebani
maksimal sebagai kepala rumah tangga. Lalu HRD media “X” mengatakan
rentan mengalami stres kerja karena pada hari liburpun mereka dituntut
HRD tidak mengetahui, karena dalam media “X” tidak menyediakan pihak
di media “X”.
keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga, maka hal ini akan
antara pekerjaan dan keluarga berkaitan dengan kepuasan yang lebih besar
prestasi dan sikap yang lebih positif tentang pekerjaan. Konflik keluarga
jawabnya pada urusan pekerjaan seperti tepat waktu saat masuk kerja,
Russel & Cooper, 1994). Pada dasarnya work-family balance (WFB) yang
McNall, dkk, 2010; Geisler, 2005). Jurnalis bekerja dengan waktu yang
padat dan deadline yang dekat membuat waktu bersama keluarga menjadi
sangat sedikit (Londen & Mawardi, 2007). Sekitar 47% jurnalis memiliki
liburan seperti karyawan lain yang pada akhirnya membuat mereka tidak
dialami oleh sebagian besar jurnalis menurut Londen & Mawardi (2007)
kalangan jurnalis dan kondisi tempat bekerja yang tidak nyaman (Geisler,
2005), hal tersebut yang merupakan faktor pemicu dari stres kerja (Sulsky
pekerjaan yang memiliki tingkat stres yang tinggi (The Most Stressful Jobs
of 2015, 2015) dan beban kerja yang tinggi (Geisler, 2005) membuat
jurnalis tidak dapat meluangkan waktu dengan keluarga dan pada akhirnya
dimiliki.
imbalance seseorang. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian mereka yang
antara stres kerja dengan work stress family impact seseorang, semakin
tinggi stres kerja seseorang, maka work stress family impact akan semakin
tinggi. Razak, dkk (2014) menyebutkan 3 faktor dari stres kerja yaitu beban
satu masalah besar yang dihadapi oleh tiap individu yang memiliki
Shaw, 2003).
reporter, editor, juru kamera berita, juru foto berita, redaktur, dan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
individu.
sebagai suatu hal penting yang dapat diterima sebagai sesuatu yang
etnis, jenis kelamin, usia, dan tuntutan baik di dalam maupun di luar
pekerjaan.
tempat kerja yang rendah (Karasek, 1979, dalam Sulsky & Smith,
yang tinggi (Karasek, 1979, dalam Landy & Conte, 2004). Stres
a. Demand (tuntutan)
b. Control (kontrol)
kapan melakukannya.
rendah, dan kemajuan karir yang terlalu pelan maupun terlalu cepat.
individu.
2010).
2.1.5.1 Emosi
2.1.5.2 Perilaku
sosialnya.
2.1.5.3 Kognisi
2004):
2.1.6.1 Perilaku
2.1.6.2 Psikologis
2.1.6.3 Fisiologis
Diahsari, 2001).
dari pasangan.
2.2.3.4 Kepribadian
Razak, dkk (2014) menyebutkan 3 faktor dari stres kerja yaitu beban
keluarga dan merasa tidak puas dengan perannya dalam keluarga. Uji
Stres kerja merupakan salah satu masalah besar yang dihadapi oleh
yang terjadi antara kehidupan dan pekerjaan (Miller, 2011). Akibat stres
(Landy & Conte, 2004). Ketika tidak fokus, maka individu tidak bisa
balance.
(Karasek, 1979, dalam Sulsky & Smith, (Greenhaus, Collins & Shaw, 2003):
2.5 Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
yang akan diteliti dianjurkan agar sudah terinci dengan baik, untuk
pengukuran.
kerja.
work-family balance.
operasional dari stres kerja adalah skor total dari skala stres
a. Demand (tuntutan)
b. Control (kontrol)
kapan melakukannya.
Balance).
1991).
responden penelitian.
Tabel 3.1
e.
Karakteristik Populasi Jurnalis di Media “X”
Status Single 26
Perkawinan
Menikah 18
Usia <21 tahun 3
>21 tahun 41
Profesi Reporter/wartawan 19
Kameramen 13
Editor 12
(Azwar, 2010).
dikumpulkan.
data.
pribadi
bahasa
1. Pernyataan Favorabel
Tabel 3.2
Jawaban Skor
S (Setuju) Kadang-kadang 2
2. Pernyataan Unvaforabel
Tabel 3.3
Jawaban Skor
S (Setuju) Kadang-kadang 2
(2013) yang merupakan hasil translasi dari skala stres kerja yang
Tabel 3.4
Favorable Unfavorable
1. Tuntutan 1, 2, 3, 5, 7, 4, 6 9 52,94%
8, 9
15, 16, 17
TOTAL 17 100%
Tabel 3.5
Favorable Unfavorable
keluargadan pekerjaan.
keterlibatan psikologis
pekerjaan
Favorable Unfavorable
kepuasan dalam
TOTAL 17 100%
yang hendak diukur. Uji validitas pada alat ukur stres kerja dilakukan
Tabel 3.6
Tabel Saran dan Masukan untuk Validitas Alat Ukur Stres Kerja
likert).
dimaksud.
minim ya.
„berulang kali‟.
terdapat satu aitem pada nomor 15 yang diubah kalimatnya agar sesuai
berbunyi “Saya merasa tertekan dengan peran sebagai ibu rumah tangga
judgement satu orang dosen psikologi dan dua orang dari pihak media
Tabel 3.7
perempuan
nilai koefisien reliabilitas dari nol sampai satu. Semakin mendekati satu,
Reliabilitas tiap dimensi alat ukur stres kerja yang sebelumnya telah
control: 0,63; c) social support: 0,86. Kemudian alat ukur yang sudah
0,714. Peneliti kembali menguji reabilitas alat ukur ini pada 18 jurnalis
dibawah 0,3, sehingga gugur satu aitem dan nilai reliabilitasnya menjadi
apakah data berdistribusi normal dan uji linearitas. Karena menurut Suharjo
nonparametrik.
dengan tujuan penelitian yaitu untuk menguji pengaruh antara dua variabel,
melakukan uji asumsi bahwa data penelitian ini berdistribusi normal dan
terikat ditinjau dari nilai variabel bebas. Regresi Linier Sederhana yang hanya
memiliki satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Model persamaannya adalah: Y =
a + bX + e., dimana Y merupakan simbol dari variabel terikat, lalu a ialah konstanta, b
BAB IV
masyarakat.
Departemen News
Kameramen
Editor
penyuntingan berita.
Tabel 4.1
Jenis
Kelamin
Laki - laki 15 83,3
Perempuan 3 16,7
Usia
(tahun)
27 - 30 9 50
31 - 34 5 27,8
35 - 38 4 22,2
Profesi
Wartawan 9 50
Kameramen 5 27,8
Editor 4 22,2
prosentase 83,3%, lalu usia terbanyak pada range usia 27 – 30 tahun, dan
ukur yang sesuai, peneliti membuat blue print alat ukur stres kerja
kondisi responden.
selanjutnya.
variance.
Tabel 4.2
sebanyak 21 dan tidak ada data yang hilang. Variabel X (stres kerja)
deviasi sebesar 3,851. Menurut Azwar (2011), nilai mean dan standar
Tabel 4.3
Media “X"
deviasi sebesar 5,428 menjadi 5,4. Mean dan standar deviasi yang
norma stres kerja jurnalis media “X” yang dijadikan acuan untuk
Tabel 4.4
Norma Kategorisasi
berikut:
Responden
Total 18
berikut:
Tabel 4.6
Norma Kategorisasi
berikut:
Tabel 4.7
Responden
Responden
Total 18
distribusi data pada penelitian ini normal atau tidak. Uji normalitas
Tabel 4.8
Kolmogorov- Shapiro-
Smirnova Wilk
Sig. Sig.
X .200* .912
Y .200* .205
variabel bersifat linear atau tidak, dengan bantuan IBM SPSS Statistics 16.
menunjukkan angka signifikansi kurang dari 0,05, sedangkan jika lebih dari
0,05 maka data tersebut tidak linear. Hasil uji linearitas pada penelitian
adalah:
Tabel 4.9
F Sig.
Hasil uji linearitas dapat dilihat pada kolom Sig yang berada di baris
kedua yaitu baris Linearity. Nilai signifikansi kedua variabel dalam tabel
tersebut sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi yang didapat lebih rendah
dari 0,05 sehingga disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini linear atau
bersifat linear.
penelitian ini memiliki distribusi yang normal dan hubungan kedua variabel
Tabel 4.10
R R Square
.685 .470
Nilai R sebesar 0,685 lebih besar dari 0,5, maka terdapat hubungan
yang kuat antara variabel X dan Y. Nilai R squarenya adalah 0,470, hal ini
jurnalis media “X”, sedangkan 53% sisanya merupakan faktor – faktor lain
signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari 0,05, maka terdapat pengaruh
Tabel 4.11
Hasil Uji t
Model Unstandardized
Coefficients
(Constant) 65,204
X -.541
bahwa, jika tidak ada nilai stres kerja, maka besaran nilai work-family
balance adalah 65,204. Setiap penambahan satu nilai stres kerja, maka akan
dalam penelitian ini adalah negatif, berarti ketika stres kerja bertambah
4.4. Pembahasan
“X”, dibuktikan dengan taraf signifikansi (p) sebesar 0,000 atau p < 0,05.
Hasil dari penelitian ini mendukung hasil dari penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Sarwar & Hira (2011) yang menunjukkan bahwa 64%
varian family imbalance pada individu disebabkan oleh stres kerja. Menurut
Miller (2011), stres kerja merupakan salah satu masalah besar yang
yang dilakukan Razak, dkk (2014) menyebutkan 3 faktor dari stres kerja
penelitian ini, 53% variabel stres kerja yang dimensinya terdiri dari
faktor lain. Menurut Pouluse & N (2014) faktor lainnya berasal dari faktor
kerja yang fleksibel, progam dan peraturan, dukungan kerja, serta teknologi
kerja yang dialami jurnalis media “X” tersebar rata di kategori tinggi,
yang tinggi, seperti hasil penelitian yang dilakukan oleh Martiar (2008)
yang menunjukkan bahwa tingkat stres kerja wartawan surat kabar harian
berada pada tingkat sedang, namun tetap mengalami kondisi stressfull, dan
memenuhi deadline, bekerja setiap hari bahkan hari libur, khususnya bagi
wartawan. Profesi dengan beban kerja semakin tinggi, maka akan memicu
BAB V
5.1. Kesimpulan
variabel stres kerja dapat memprediksi nilai work-family balance jurnalis media
“X”.
5.2. Saran
saling membuka diri dan saling bertukar pikiran dengan sesama rekan
media tertentu.
antara keduanya.
Daftar Pustaka
LifeBalance.htm.
Alves, M. G,. et al. (2004). Short Version of the “Jobstress scale: a portuguese-
Cleveland, J. N., et al. (2005). The Role of Person, Spouse and Organizational
Critchley, C. (2009). Stress piles up at work and home families losing balance.
http://search.proquest.com/docview/361275465?accountid=25704
Frone, M. R., Russel, M., & Cooper, M.L. (1994). “Relationship between Job and
http://www.poynter.org/uncategorized/32679/out-of-balance-poynter-
survey-reveals-journalists-pressure-points/.
Greenhaus, J. H., Collins, K. M., & Shaw, J. (2003). The Relation Between Work
Resources , 455-471.
Gujarati, D. N., & Porter, D. O. (2009), Basic Econometrics (5th Edition). New
Health and Safety Executive (HSE). (2012). Work Related Stress [on-line].
http://www.hse.gov.uk/stress/furtheradvice/wrs.htm.
Khairiyah, I. (2011). Pengaruh Stres kerja Terhadap Motivasi Kerja Dan Kinerja
Landy, F. J., & Conte, J. M. (2004). Work in the 21st century. An Introduction to
Miller. M. (2011). Work Life Balance What Are The Current Policy Trends In The
United State For Dealing With The Isuue Of Work Life Balance. Thesis.
Nekzada, N. & Tekeste, S. F. (2013). Stress Causes and Its Management At The
Universitet.
Bisnis, vol. 1.
Revalicha, N. S. (2013). Perbedaan Stres Kerja ditinjau dari Shift Kerja pada
Surabaya.
http://www.wahm.com/articles/the-importance-of-balancing-work-and-
family.html.
Razak, M. I. M., et al. (2014). The Impact of Work Stress Toward Work Life
Sarwar, A., & Hira , A. (2011). Work Stress & Family Imbalance in Service
250-261.
Suharjo, B., Dr., M.Si. (2013). Statistika Terapan: Disertai Contoh Aplikasi
Sulsky, L. & Smith, C. (2005). Work Stress. Belmont, CA: Thomson Wadsworth.
Yogyakarta.
Tabor, D. (2014). How Being a Journalist Take Over Our Normal Life.
https://www.newscastic.com/news/how-being-a-journalist-takes-over-our-
normal-life-2263941/.
The Most Stressful Jobs of 2015. (2015). CareerCast [on-line]. Diakses pada
stressful-jobs-2015.
Tomazevic, N., Kazjec, T., & Stare, J. (2014). The Consequences of a Work-
462
http://www.un.org/en/development/desa/news/social/work-family-balance-
benefits-families-and-society.html.
Zaenuddin, M.H (2007). The Journalist: Buku Basic Wartawan, Bacaan Wajib
Publisher.
Dalam mengisi kuesioner ini Anda tidak perlu ragu-ragu, karena tidak ada
jawaban yang salah. Jawaban yang paling benar adalah yang paling sesuai dengan
keadaan, pikiran, dan perasaan saudara tanpa dipengaruhi oleh pihak manapun
dan bukan hasil diskusi dengan siapapun.
Tidak ada maksud apapun dalam kuesioner ini, dan saya akan menjamin
sepenuhnya kerahasiaan seluruh data yang Anda berikan. Saya ucapkan terima
kasih banyak atas kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner ini.
Hormat saya,
Demi kelengkapan data yang akan digunakan, mohon menuliskan identitas diri
Anda pada kolom isian di bawah ini:
Jenis Kelamin* : L / P
Usia :
Pekerjaan :
Baca dan pahamilah setiap pertanyaan dan pernyataan dibawah ini dengan teliti
dan seksama.
Berilah tanda centang (√) untuk pertanyaan dan pernyataan yang paling sesuai
menurut Anda pada pilihan jawaban yang telah tersedia.
Silahkan menjawab pertanyaan dan pernyataan berikut ini secara jujur dan
sesuai dengan keadaan yang Anda rasakan akhir-akhir ini atau belakangan
ini.
Periksa kembali jawaban Anda, agar tidak ada pernyataan yang terlewati.
Adapun alternatif jawaban yang tersedia adalah sebagai berikut:
Aitem Pertanyaan:
Sering : Jika Anda menyatakan Sering merasakannya
Kadang-kadang : Jika Anda menyatakan Kadang-kadang merasakannya
Jarang : Jika Anda menyatakan Jarang merasakannya
Tidak pernah : Jika Anda menyatakan Tidak pernah merasakannya
Kadang- Tidak
No. Pertanyaan Sering Jarang
kadang pernah
Apakah anda harus bekerja
1
sangat cepat?
Apakah anda harus bekerja
2
terus-menerus?
Apakah pekerjaan anda
3
memerlukan banyak usaha?
Apakah anda memiliki
cukup waktu untuk
4 melakukan semua
pekerjaan anda?
No Pernyataan SS S TS STS
Berilah tanda centang (√) untuk pernyataan yang paling sesuai dengan diri anda
diantara alternatif yang tersedia, yaitu:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya merasa waktu yang saya luangkan untuk
pekerjaan dan keluarga sudah seimbang
2. Saya dapat menyelsaikan tugas – tugas rumah
tangga dan pekerjaan dengan baik
3. Saya merasa puas dengan keadan keluarga dan
pekerjaan saya saat ini
SKRIPSI PENGARUH STRES KERJA… MUTIARA ILMA N P
ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.663 17
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.657 17
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
Descriptive Statistics
Y 38.94 3.572 18
X 48.56 4.527 18
Model Summary
a. Predictors: (Constant), X
b
ANOVA
Total 216.944 17
a. Predictors: (Constant), X
b. Dependent Variable: Y
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
a. Dependent Variable: Y