Pai 2 Nur Ajizah y - 20180102341
Pai 2 Nur Ajizah y - 20180102341
Jawab :
“Kebenaran itu adalah berasal dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu meragukannya”
“Dan Allah menurunkan air (hujan) dari langit dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi yang
tadinya sudah mati. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran)“
d. Agama pembimbing rohani bagi manusia
Agama sangat penting bagi manusia karena membimbing manusia untuk senantiasa
bersyukur di kala suka dan sabar di kala duka inilah sikap mental yang hendaknya selalu dimiliki
oleh orang beriman.
Artinya:
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman),
“Bukankah Aku ini Rabb-mu?”. Mereka menjawab, “Betul (Engkau Rabb kami), kami
menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan, “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap
ini (ke-esaan Rabb)”, atau agar kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya orang-orang tua
kami telah mempersekutukan (Allah) sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak
keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan
kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?”. Dan demikianlah Kami
menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran). [QS. Al-
A’raaf (7) : 172-174]
3. Seseorang yang membaca dua kalimat syahadat sebagai syarat masuk islam.
Artinya :
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu (kesiapan menerima agama
tauhid).Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui, dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan
bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-
orang yang mempersekutukan Allah. Yaitu orang-orang yang memecah belah agama
mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga
dengan apa yang ada pada golongan mereka.” [QS. Ar-Ruum (7): 30-32]