Anda di halaman 1dari 2

Buatah analisa tentang kenapa Manusia Butuh terhadap agama dan bagaimana manusia

bisa beragama Islam ! (kaitankan dengan dalil  Naqli)


Ketik analisa anda 1 lembar dengan 1 spasi  

Jawab :

Kenapa Manusia Butuh terhadap agama


Agama adalah ajaran yang berasal dan Tuhan atau hasil renungan manusia yang
terkandung dalam kitab suci dengan tujuan untuk memberi tuntunan dan pedoman hidup bagi
manusia agar mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, yang didalamnya mencakup unsur
emosional dan kenyataan bahwa kebahagiaan hidup tersebut bergantung pada adanya hubungan
yang baik dengan kekuatan ghaib tersebut.
Agama sangat penting dalam kehidupan manusia antara lain karena agama merupakan :
a. Agama Sumber moral
Agama menjadi sumber moral, karena agama mengajarkan iman kepada Tuhan dan
kehidupan akhirat, serta karena adanya perintah dan larangan dalam agama.
b. Agama Petunjuk Kebenaran
Agama sangat penting dalam kehidupan karena kebenaran yang gagal dicari-cari oleh
manusia sejak dulu kala dengan ilmu dan filsafatnya, ternyata apa yang dicarinya itu terdapat
dalam agama. Agama adalah petunjuk kebenaran. Bahkan agama itulah kebenaran, yaitu
kebenaran yang mutlak dan universal.
sebagaimana firman Allah dalam Q.S. al-Baqarah (2) : 147,

“Kebenaran itu adalah berasal dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu meragukannya”

c. Agama Sumber Informasi Metafisika


Agama sangat penting bagi manusia karena manusia dengan akal, dengan ilmu atau
filsafatnya tidak sanggup menyingkap rahasia metafisika. Hal itu hanya dapat diketahui dengan
agama, sebab agama adalah sumber informasi tentang metafisika.
sebagaimana firmana Allah dalam Q.S. al-Nahl (27) : 65,

“Dan Allah menurunkan air (hujan) dari langit dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi yang
tadinya sudah mati. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
(kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran)“
d. Agama pembimbing rohani bagi manusia
Agama sangat penting bagi manusia karena membimbing manusia untuk senantiasa
bersyukur di kala suka dan sabar di kala duka inilah sikap mental yang hendaknya selalu dimiliki
oleh orang beriman.

Bagaimana manusia bisa beragama Islam ! (kaitankan dengan dalil  Naqli)


1. Pada asalnya semua manusia sudah islam semenjak di dalam perut ibunya.
2. Seseorang yang sudah rusak fitrahnya maka dia harus kembali bersyahadat sebagai syarat
untuk masuk islam lagi. Ini wajib diucapkan oleh orang kafir atau orang murtad yang mau
masuk islam karena fitrahnya telah berubah. Sehingga untuk mengembalikan fitrah itu
harus bersyahadat lagi.

Artinya:
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman),
“Bukankah Aku ini Rabb-mu?”. Mereka menjawab, “Betul (Engkau Rabb kami), kami
menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan, “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap
ini (ke-esaan Rabb)”, atau agar kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya orang-orang tua
kami telah mempersekutukan (Allah) sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak
keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan
kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?”. Dan demikianlah Kami
menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran). [QS. Al-
A’raaf (7) : 172-174]

3. Seseorang yang membaca dua kalimat syahadat sebagai syarat masuk islam.

Artinya :
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu (kesiapan menerima agama
tauhid).Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui, dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan
bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-
orang yang mempersekutukan Allah. Yaitu orang-orang yang memecah belah agama
mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga
dengan apa yang ada pada golongan mereka.” [QS. Ar-Ruum (7): 30-32]

Anda mungkin juga menyukai