Anda di halaman 1dari 2

CPD PAIN MANAGEMENT ISAPM – P2KB PERDATIN

PIB – XVII PERDATIN , 2-3 November 2020

PENYUSUNAN LAPORAN KASUS

Nama : dr.zulfakhri, SpAn

Institusi : RSUD SELASIH

NO. Wa : 085234001138

Email : dr.zulfakhri@gmail.com

‘Penatalaksanaan nyeri kronik ca nasofaring pada pasien dengan riwayat penggunaan


oxycodone IV’

Kasus :

Anamnesa:

Laki-laki umur 37 th dengan riwayat Ca nasofaring post perawatan kemoterapi di RS Penang


Malaysia, pasien datang ke rs dengan keluhan nyeri hebat disekitar leher dan punggung, dari riwayat
pengobatan pasien diberikan oxycodone iv 10mg yang diencerkan ke dalam larutan Nacl 100cc,
diberikan 1x sehari, pasien dating ke rs dikarenakan obat yang diberikan dari rs penang sudah habis
sejak 2hari yang lalu dan asien belum ada kesempatan untuk bias kontrol kembali ke rs penang.

Pemeriksaan Fisis :

T : 120/70 n : 92x/- rr : 20x/- sao2 : 98%

Vas : 8-9

Pemeriksaan penunjang : -

Diagnosa : chronic pain ec Ca nasofaring

Pembahasan :

Nyeri kanker merupakan nyeri kronik dimana melibatkan berbagai macam unsur, jadi penatlaksanaan
nyeri kanker dibutuhkan pendekatan multi modal analgesia, salah satu modalitas penatalaksanaan nyeri
kanker adalah penggunaan opiod. Pada kasus ini dengan riwayat penggunaan oxycodone iv sblmnya,
datang dgn keluhan nyeri hebat dikarenakan obat yang digunakan sudah habis. Dikarenakan tidak
tersedianya oxycodone di rs kami, jadi pasien datang diberikan fentanyl bolus 50 mcg dan dilanjutkan
syringe 50mcg/jam selama 24 jam, skala nyeri turun vas 2-3, hari ke 2 syringe fentanyl di stop
dilanjutkan dengan fentanyl patch 12,5 mg dan parasetamol 4x500mg, evaluasi vas 2-3, pasien
dipulangkan.

Pemilihan penatalaksanaan nyeri dengan menggunakan fentanyl ini dipilih karena pasien datang dengan
derajat nyeri yang berat, sangat kesakitan, dibutuhkan opiod kuat untuk menghilangkan dan
menurunkan nyerinya. Selain dari hal tersebut opiod juga bekerja di sentral sehingga dapat
menurangiproses sensitasi sentral yang terjadi

Kesimpulan :

Penatalaksanaan nyeri kanker membutuhkan pendekatan multimodal analgesia, penggunaan opiod


merupakan salah satu modalitas yang bisa kita gunakan dalam tatalaksana nyeri kanker. Pemilihan jenis
opiod yang digunakan bisa berdasarkan jenis obat yang tersedia, derajat nyeri, serta efek samping yang
ditimbulkan. Diperlukan penghitungan dosis yang tepat dalam menkonversi suatu opiod ke opiod jenis
lain supaya mendapatkan hasil terapeutik yang maksimal dan sesuai.

Anda mungkin juga menyukai