Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

PROGRAM KERJA
INSTALASI RAWAT JALAN TAHUN 2019
PADA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
PROVINSI JAWA TENGAH

RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA


JL. Ki Hajar Dewantoro No. 80 Jebres
Surakarta
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................................... 1
B. TUJUAN .................................................................................................. 2
BAB II. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN ....................................... 3
A. KEGIATAN POKOK ................................................................................... 3
B. RINCIAN KEGIATAN ................................................................................ 3
BAB III. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN ..................................................... 5
BAB IV. SASARAN .......................................................................................... 7
BAB V. JADUAL KEGIATAN .............................................................................. 8
BAB VI. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN ....................... 9
BAB VII. PENUTUP ........................................................................................ 10

ii
PROGRAM KERJA INSTALASI RAWAT JALAN
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
TAHUN 2019

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit adalah semua sarana kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat, tindakan medik yang
dilaksanakan selama 24 jam melalui upaya kesehatan perorangan. Dalam
penyelenggaraan pelayanan rumah sakit harus melakukan upaya peningkatan
mutu pelayanan umum dan pelayanan medik baik melalui akreditasi, sertifikasi
atau proses peningkatan mutu lainnya.
Semakin meningkatnya tingkat pendidikan dan sosial ekonomi
masyarakat, maka sistem nilai dan orientasi dalam masyarakatpun mulai
berubah. Masyarakat mulai menuntut pelayanan yang lebih baik, lebih ramah
dan lebih bermutu. Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan
mutu pelayanan kesehatan, maka fungsi rumah sakit sebagai pemberi pelayanan
kesehatan secara bertahap terus ditingkatkan agar menjadi efektif dan efisien
serta memberi kepuasan terhadap pasien, keluarga dan masyarakat. Berdasar
hal itu maka peningkatan mutu pelayanan kesehatan Instalasi Rawat Jalan perlu
dilakukan.
Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan kepada pasien untuk observasi,
pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan mental serta
pelayanan kesehatan lainnya. Dalam upaya memberikan pelayanan, dituntut
memberikan pelayanan sebaik-baiknya sebagai Public Service. Hal tersebut
didasarkan bahwa tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang lebih baik,
lebih ramah dan lebih bermutu seiring dengan meningkatnya tingkat pendidikan
dan sosial ekonomi masyarakat. Meningkatnya tuntutan dapat dilihat dengan
munculnya kritik-kritik baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap
pelayanan yang diberikan. Pelayanan rawat jalan merupakan salah satu indikator
yang harus diperhatikan pihak rumah sakit.
Dengan pertimbangan untuk meningkatkan mutu pelayanan di rumah
sakit maka perlu diselenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan jiwa dan
penunjang pelayanan jiwa terhadap pasien rawat jalan dengan pelayanan
komprehensif serta terpadu dalam satu rangkaian pelayanan kesehatan pada

1
poliklinik rawat jalan di RS Jiwa Daerah Surakarta. Berkenaan dengan hal
tersebut, maka Instalasi Rawat Jalan RS Jiwa Daerah Surakarta perlu menjawab
tantangan dan tuntutan masyarakat terhadap peningkatan pelayanan secara
bertahap melalui program peningkatan pelayanan rumah sakit.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terselenggaranya pelayanan rawat jalan yang bermutu dan profesional.
2. Tujuan khusus
a. Sebagai acuan bagi seluruh staf rawat jalan dalam melaksanakan
pelayanannya.
b. Terkoordinirnya kegiatan-kegiatan di Instalasi Rawat Jalan.

2
BAB II
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

A. KEGIATAN POKOK
Kegiatan Pokok di Instalasi Rawat Jalan adalah:
1. Produktivitas
Instalasi Rawat Jalan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan
Rawat Jalan, yang meliputi Pelayanan Psikiatri dan Pelayanan Non Psikiatri.
2. Peningkatan Sumber Daya Manusia
a. Orientasi pegawai baru
b. Pelatihan
c. Penilaian/evaluasi kinerja
3. Peningkatan Mutu
4. Keselamatan Pasien
5. Keselamatan Kerja

B. RINCIAN KEGIATAN
1. Produktivitas
a. Melakukan kegiatan pelayanan harian, meliputi :
- Pemberian asuhan medis.
- Pemberian asuhan keperawatan.
- Pemberian pelayanan penunjang yakni laboratorium, radiologi,
farmasi, gizi, fisioterapi, laundry, rehabilitasi, elektromedik, dan
psikologi.
b. Melakukan kegiatan inovasi
2. Peningkatan sumber daya manusia
a. Orientasi pegawai baru
1) Orientasi umum
Orientasi umum yakni orientasi tentang rumah sakit, peningkatan
mutu dan keselamatan pasien, Program Pencegahan Infeksi, tata
kelola kepegawaian, etika kepegawaian, dan budaya kerja.
2) Orientasi khusus
Pada orientasi khusus, pegawai baru akan mendapat pembekalan
mengenai uraian tugas dan tanggung jawab di instalasi rawat jalan.
b. Pelatihan
- Pendidikan berkelanjutan bagi medis dan perawat.

3
- Pelatihan eksternal maupun internal bagi medis dan perawat rawat
jalan
c. Penilaian/evaluasi kinerja
Evaluasi kinerja dilaksanakan dengan membuat Sasaran Kinerja Pegawai
tiap akhir bulan dan akhir tahun.
3. Peningkatan mutu:
a. Indikator Mutu
Instalasi Rawat Jalan melaksanakan upaya peningkatan mutu dengan
cara melakukan pengukuran indikator mutu serta pengendalian risiko di
unit kerja.
Indikator mutu Instalasi Rawat Jalan 2019 :
1) Waktu tunggu pelayanan rawat jalan maksimal 60 menit
2) Kepatuhan konfirmasi identitas pasien rawat jalan oleh dokter
3) Pemberian pelayanan pasien rawat jalan sesuai antrean
b. Manajemen risiko
1) Kesalahan peresepan obat
2) Inform concent kurang lengkap
3) Tertusuk jarum/ limbah benda tajam
4) Kerusakan kertas dan catatan elektronik
5) Kesalahan coding
6) Kebakaran
4. Keselamatan pasien
Kegiatan dilaksanakan berorientasi pada keselamatan pasien, pencatatan
rutin insiden keselamatan pasien di Instalasi Rawat Jalan.
5. Keselamatan kerja
Melakukan pencatatan kejadian kecelakaan kerja pegawai di Instalasi Rawat
Jalan.

4
BAB III
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

A. KEGIATAN POKOK
Kegiatan Pokok di Instalasi Rawat Jalan adalah:
1. Produktivitas
a. Melakukan pelayanan harian, yaitu :
- Pemberian asuhan medis
- Pemberian asuhan keperawatan
- Pemberian pelayanan penunjang yakni laboratorium, radiologi,
farmasi, gizi, fisioterapi, laundry, rehabilitasi, elektromedik, dan
psikologi
b. Melakukan kegiatan inovasi
2. Peningkatan Sumber Daya Manusia
a. Orientasi pegawai baru
1) Orientasi umum
Orientasi umum dilaksanakan selama satu minggu, yakni pada
minggu pertama pegawai masuk kerja. Kegiatan ini dilaksanakan
oleh Sub Bagian Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan sebelum
pegawai baru diserahkan ke unit kerja.
2) Orientasi khusus
Kegiatan akan diatur dengan penjadwalan yang telah ditentukan
oleh unit kerja, meliputi pekerjaan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya. Orientasi khusus ini dilaksanakan selama tiga bulan
dikurangi waktu orientasi khusus.
b. Pelatihan
1) Pelatihan internal
Pelatihan internal dikelola oleh Sub Bagian Pendidikan, Pelatihan,
dan Pengembangan, dan dilakukan di lingkungan rumah sakit. Setiap
pegawai yang ada di lingkungan Instalasi Rawat Jalan yang
mengikuti pelatihan internal, berdasarkan surat penugasan dari
Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.
2) Pelatihan eksternal
Pelatihan eksternal dilaksanakan melalui usulan instalasi atau
disposisi dari pimpinan untuk mengikuti pelatihan yang
diselenggarakan di luar rumah sakit.
c. Penilaian/evaluasi kinerja
Evaluasi kinerja dilaksanakan dengan membuat Sasaran Kinerja Pegawai
tiap akhir bulan dan akhir tahun.

5
3. Peningkatan Mutu
a. Indikator Mutu
Dilakukan pencatatan dalam buku laporan, selanjutnya kejadian dicatat
secara rutin dalam lembar sensus harian dan sismadak. Pada setiap awal
bulan berikutnya, data direkap dan diserahkan kepada Komite
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien dan disimpan sebagai arsip
dokumen unit kerja.
b. Manajemen Risiko
Pengelolaan risiko Instalasi Rawat Jalan dilakukan dengan cara
melaksanakan rencana kegiatan yang telah ditetapkan pada awal tahun
pada saat menentukan program manajemen risiko unit kerja. Kegiatan
dilaksanakan, dipantau, dan dievaluasi setiap bulan. Setiap akhir bulan
dicatat dalam formulir risk register dalam dua rangkap. Satu lembar
diserahkan ke komite manajemen risiko dan satu lembar untuk arsip unit
kerja.
4. Keselamatan Pasien
Petugas selalu memantau, mencatat, dan melaporkan insidens keselamatan
pasien, yang mencakup :
a. Pasien jatuh
b. Pasien lari
c. Pasien perilaku kekerasan
d. Kesalahan identifikasi
e. Tulisan tangan tidak terbaca
f. Pelayanan tertunda/ gagal
5. Keselamatan Kerja
a. Membudayakan cuci tangan dengan benar setiap kali akan dan sesudah
melakukan tindakan
b. Pemakaian sarung tangan dalam setiap melakukan tindakan aseptik
c. Pemakaian masker untuk menghindari resiko tertular penyakit yang
ditularkan lewat udara
d. Memantau sarana dan prasarana yang digunakan dalam kegiatan harian
instalasi rawat jalan
e. Melaporkan sarana dan prasarana yang sudah tidak memadai dan
membahayakan bagi pasien dan pegawai
f. Melakukan pembersihan di ruang rawat jalan termasuk di dalamnya
kebersihan lantai, dinding, plafon dan pembersihan alat-alat medis
g. Mengidentifikasi adanya resiko infeksi di lingkungan instalasi rawat jalan.

6
BAB IV
SASARAN

Sasaran ditentukan dengan kriteria SMART : Specific (khusus), Measurable


(terukur), Achievable (dapat dicapai), Relevant (sesuai), Time bond (terikat waktu).

Sasaran dari program kerja Instalasi Rawat Jalan, adalah:


1. Dokter di Instalasi Rawat Jalan
2. Perawat di Instalasi Rawat Jalan
3. Pasien di Instalasi Rawat Jalan

Target tercapai 100%

7
BAB V
JADUAL KEGIATAN
Bulan
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jul Jun Agu Sep Okt Nov Des
1 Pelayanan harian
- Asuhan medis X X X X X X X X X X X X
- Asuhan keperawatan X X X X X X X X X X X X
- Pelayanan penunjang X X X X X X X X X X X X
2 Peningkatan mutu dan keselamatan pasien
- Penentuan indikator mutu X
- Kepatuhan konfirmasi identitas pasien rawat jalan oleh dokter X X X X X X X X X X X X
- Waktu tunggu pelayanan rawat jalan maksimal 60 menit X X X X X X X X X X X X
- Pemberian pelayanan pasien rawat jalan sesuai antrean X X X X X X X X X X X X
3 Pengembangan sumber daya manusia yang ada di instalasi rawat
Jalan
- Pendidikan berkelanjutan bagi staf medis X X X X X X X X X X X X
- Pelatihan bagi semua staf rawat inap X X X X X X X X X X X X
4 Pemeliharaan dan pengembangan fasilitas yang ada di instalasi
rawat inap
- Memastikan adanya pemeliharaan dan kalibrasi untuk semua X X X X X X X X X X X X
peralatan yang ada di instalasi rawat inap
5 Kegiatan yang berorientasi pada keselamatan dan kesehatan kerja X X X X X X X X X X X X
6 Evaluasi X X X X X X X X X X X X

8
BAB VI
PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN

1. Pencatatan
Kegiatan didokumentasikan di buku kegiatan.
2. Laporan kinerja unit kerja dibuat oleh kepala instalasi setiap awal bulan, dibuat
tiga rangkap, untuk dilaporkan kepada direktur dan tembusan kepada Sub Bagian
Perencanaan, Monitoring, dan Evaluasi, serta arsip unit kerja.
3. Evaluasi kegiatan dilaksanakan oleh unit kerja bersama dengan kepala seksi
setiap tiga bulan. Dibuat rangkap dua, yang satu ditujukan kepada direktur, dan
yang satu menjadi arsip unit kerja.
4. Monitoring indikator mutu, standar pelayanan minimal, insiden keselamatan
pasien, manajemen risiko, dan kecelakaan kerja, dicatat dalam lembar laporan
yang telah disediakan oleh komite.
5. Pelaporan evaluasi program kerja Instalasi Rawat Jalan dibuat oleh kepala
instalasi dan dilaporkan kepada Direktur.

9
BAB VII
PENUTUP

Program kerja Instalasi Rawat Jalan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta ini
diharapkan dapat digunakan sebagai acuan Instalasi Rawat Jalan dalam melakukan
kegiatan tahun 2019 untuk pemberian pelayanan yang lebih baik dan bermutu.

Surakarta, 07 Januari 2019


Menyetujui,
Plt. Direktur RS. Jiwa Daerah Surakarta Kepala Instalasi Rawat Jalan
Provinsi Jawa Tengah Pada RS. Jiwa Daerah Surakarta
Wakil Direktur Pelayanan Medis

dr. AGUSTINI CHRISTIAWATI, MM dr. WAHYU NUR AMBARWATI, Sp.KJ


NIP. 19610810 198711 2 001 NIP. 19740314 201001 2 004

10

Anda mungkin juga menyukai