Dosen Pembimbing :
NIM :
HIDAYATURRAHMAN
SRAGEN
2017
بسم اهلل الرمحن الرحيم
RESENSI KITAB
Jumlah jilid :3
BIOGRAFI :
Imam as-Shon’ani memiliki nama lengkap Muhammad bin Ismail
bin Sholah bin Muhammad bin Ali al-Kahlani. Terkenal dengan nama al-
Amir. Beliau masih ada keturunan Hasan bin Ali bin Abi Tholib. Beliau
lahir pada malam Jum’at pertengahan bulan Jumadil Akhir tahun 1099 H
di Kahlan, Yaman.
Pada usia 8 tahun beliau pindah bersama orang tuanya ke Shon’a,
disana beliau mencari ilmu dari para ulama’ dan guru-guru besar pada
zamannya, diantaranya : Zaid bin Muhammad bin Hasan, Abdulloh bin
Aliy al-Wazir, Ali bin Muhammad al-Ansi. Kemudian pindah ke Hijaz dan
belajar hadist dari ulama’-ulama’ besar Makkah dan Madinah. Pada tahun
1140 H beliau meninggalkan Shon’a menuju Syaharah tinggal selama 8
tahun, disana beliau mengajar dan menyebarkan sunnah. Pada tahun 1148
H beliau kembali ke Shon’a.Pada tahun 1182 H beliau wafat hari selasa
tanggal 3 bulan Sya’ban usia 83 tahun.
KARYA-KARYA LAIN :
4. اليواقيت يف املواقيت
ISI KITAB :
Kitab Subulussalam terdiri dari 3 jilid. Jilid pertama berisi 2 sub
judul besar yaitu bab thoharoh dan sholat, di dalamnya terdiri dari 430
halaman. Jilid pertama menjelaskan secara rinci tentang air, wudhu,
tayammum, sholat, adzan, dll. Jilid kedua pada halaman awal-awal masih
melanjutkan bab sholat kemudian dilanjut bab janaiz, zakat, shiyam dan
haji. Jilid kedua terdiri dari 478 halaman, sedangkan jilid ketiga terdiri dari
490 halaman yang berisi tentang bab nikah, tholaq dan ruju’.
Kitab Subulussalam sebenarnya ringkasan dari kitab Badru at-
Tamam karya Syarifuddin bin Muhammad al-Maghribi. Kitab Badru at-
Tamam adalah syarh dari kitab Bulughul Marom karya Ibnu Hajar al-
Asqolani. Namun kitab Subulussalam lebih terkenal dengan nama
Subulussalam Syarh Bulughul Marom. Kitab ini termasuk kitab rujukan
hadist-hadist tentang ahkam.
PENYUSUNAN/ METODE PENULISAN KITAB :
KELEBIHAN KITAB :
1. Dalam kitab ini penulis membedakan antara hamzah washol dengan
hamzah qotho’.
2. Dalam kitab ini disertakan pendapat imam-imam yang lain kemudian
dijelaskan pendapat yang rojih.