Panduan Mahasiswa Blok 4.2 TA.20-21 PDF
Panduan Mahasiswa Blok 4.2 TA.20-21 PDF
Judul TUTOR
Mahasiswa yang dapat mengikuti pembelajaran pada blok ini adalah mahasiswa Program
Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh yang telah mengikuti blok
berkut ini, yaitu :
Blok 1.1 Ilmu Dasar Kedokteran dan Profesi
Blok 1.2 Sistem Neuro Muskuloskeletal
Blok 1.3 Sistem Kardiovaskular-Respirasi
Blok 1.4 Sistem Digestivus dan Hormon Metabolisme
Blok 1.5 Sistem Urogenital
Blok 1.6 Siklus Kehidupan
Blok 2.1 Imunologi dan Neoplasma
Blok 2.2 Gangguan Sistem Neuropsikiatri
Blok 2.3 Gangguan Sistem Kardiovaskular
Blok 2.4 Gangguan Sistem Respirasi
Blok 2.5 Gangguan Hormon dan Metabolisme
Blok 2.6 Gangguan Digestivus
Blok 3.1 Gangguan Sistem Urogenital
Blok 3.2 Gangguan Sistem Reproduksi
Blok 3.3 Gangguan Sistem Hematolimfopoietik
Blok 3.4 Gangguan Sistem Muskuloskeletal
Blok 3.5 Gangguan Sistem Indera
Blok 3.6 Pediatri dan Geriatri
Blok 4.1 Penyakit Tropis dan Global
METODE PEMBELAJARAN
A. Aktivitas Pembelajaran
1. Tutorial
Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan 2 x seminggu. Jika berhalangan hadir
karena sesuatu hal, mahasiswa yang bersangkutan harus menginformasikan kepada tutor
dalam waktu 2 x 24 jam.
2. Praktikum
Kegiatan yang dilakukan di laboratorium/outdoor (sesuai tujuan pembelajaran), yang
bertujuan meningkatkan pemahaman tentang teori.
3. Diskusi pleno
Tujuan dari diskusi ini untuk mempersamakan dan membandingkan proses
pembelajaran kelompok untuk mencegah adanya kelompok yang mengambil jalur yang
salah. Kelompok dapat mengajukan masalah yang belum terpecahkan dan fasilitator
akan mengarahkan diskusi. Kegiatan ini diadakan setiap minggu dan di hadiri oleh
pakar yang terkait.
4. Kuliah pengantar
Kuliah yang diberikan oleh pakar, yang bertujuan untuk memberikan pedoman kepada
mahasiswa dalam mempelajari suatu topik.
6. Belajar mandiri
Sebagai seorang pelajar dewasa, anda diharapkan untuk melakukan belajar mandiri,
suatu keterampilan yang penting untuk karir anda kedepan dan
perkembangannya.Keterampilan ini meliputi mengetahui minat anda sendiri, mencari
informasi yang lebih banyak dari sumber pembelajaran yang tersedia, mengerti
informasi dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dan berbagai
aktivitas, menilai pembelajaran anda sendiri dan mengidentifikasi kebutuhan
pembelajaran selanjutnya.Tidaklah cukup belajar hanya dari catatan kuliah atau buku
teks.Belajar sendiri adalah ciri yang penting pada pendekatan PBL dan belajar harus
dianggap sebagai perjalanan yang tiada akhir tanpa batas untuk memperoleh
informasi.Log book digunakan sebagai catatan pembelajaran secara mandiri.
B. Media Instruksional
Media instruksional yang digunakan berupa:
1. Panduan tutorial
2. Penuntun praktikum
3. CD Rom
4. Panduan keterampilan klinik
EVALUASI MAHASISWA
No Komponen Bobot
1 Penilaian tutorial 20%
2 Ujian Praktikum 20%
3 Ujian Tulis akhir blok (MCQdanPAQ) 60%
Ketentuan :
1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis akhir blok/ praktikum harus mengikuti
persyaratan berikut:
a. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 80%
b. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi pleno 80%
c. Minimal kehadiran dalam kegiatan praktikum 100%
d. Minimal kehadiran dalam kuliah pengantar 80
2. Daftar nama mahasiswa yang berhak mengikuti ujian tulis akhir blok akan didasarkan
ataspersyaratan dalam butir 1.
3. Tutor wajib memberikan tugas akademik bagi mahasiswa yang tidak hadir mengikuti
tutorial sebagai pengganti ketidakhadiran. Bentuk tugas akademik adalah tugas dalam
bentuk tulisan yang relevan dengan tujuan pembelajaran pada skenario dari tutorial yang
tidak dihadiri.
4. Apabila tidak lulus dalam ujian tulis akhir blok, mahasiswa mendapat kesempatan untuk
ujian remedial satu kali pada blok bersangkutan. Jika masih gagal, mahasiswa yang
bersangkutan harus mengulang blok.
5. Ketentuan penilaian berdasarkan peraturan akademik Program Studi Kedokteran Unimal
tahun 2017.
Nilai Angka Nilai Mutu Angka Mutu Sebutan Mutu
80,00-100,00 A 4 Istimewa
75,00-79,99 B+ 3,5 Sangat baik
70,00-74,99 B 3 Baik
65-69,99 C+ 2,5 Cukup
60-64,99 C 2 Kurang
50-59,99 D 1 Sangat Kurang
1,00-49,00 E 0 Tidak lulus
0,00(Tunda) T 0 Tunda
Daftar Topik Kuliah Pengantar
Blok 4.2 Manajemen Bencana dan Perkembangan Tehnologi Kedokteran
Tahun Akademik 2020/2021
07.30 – 08.20 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri
08.30 – 09.20 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri
IV 09.30 – 10.20 Belajar Mandiri Belajar Mandiri
Tutorial 7 Tutorial 8 Diskusi Pleno 4
10.30 – 11.20 Belajar Mandiri Belajar Mandiri
11.30– 12.20 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri
12.30 – 13.20 ISTIRAHAT
13.30 – 14.20 KP 4.2.4.8 KP 4.2.4.10 KP 4.2.4.3 KP 4.2.4.1 KP 4.2.4.5
14.20 – 15.10 KP 4.2.4.9 KP 4.2.4.11 KP 4.2.4.4 KP 4.2.4.7 KP 4.2.4.6
15.10 – 16.00 Belajar Mandiri Belajar Mandiri KP 4.2.4.2 Belajar Mandiri Belajar Mandiri
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
Jam 7/12/20 8/12/20 9/12/20 10/12/20 11/12/20
07.30 – 08.20 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri
08.30 – 09.20 Belajar Mandiri Belajar Mandiri KP 4.2.5.1 Belajar Mandiri Belajar Mandiri
09.30 – 10.20 Belajar Mandiri KP 4.2.5.2
Tutorial 9 Tutorial 10 Pleno 5
11.30– 12.20 KP 4.2.5.4 KP 4.2.5.6
V 11.30 - 12.20 KP 4.2.5.3 KP 4.2.5.5 KP 4.2.5.7 KP 4.2.5.8 KP 4.2.5.9
12.30 – 13.20 ISTIRAHAT
13.30 – 14.20 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri
14.20 – 15.10 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri
15.10 – 16.00 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
Mg 14/12/20 15/12/20 16/12/20 17/12/20 18/12/20
Jam
07.30 – 08.20 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri
08.30 – 09.20 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri
09.30 – 10.20 Belajar Mandiri Belajar Mandiri
Tutorial 11 Tutorial 12 Diskusi Pleno 6
10.30 – 11.20 KP 4.2.6.3 KP 4.2.6.5
VI 11.30– 12.20 Belajar Mandiri KP 4.2.6.4 KP 4.2.6.6 Belajar Mandiri Belajar Mandiri
12.30 – 13.20 ISTIRAHAT
13.30 – 14.20 KP 4.2.6.1 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri
14.20 – 15.10 KP 4.2.6.2 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri
15.10 – 16.00 Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri Belajar Mandiri
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
Mg 21/12/20 22/12/20 23/12/20 24/12/20 25/12/20
Jam
* Waktu pelaksanaan dilakukan secara simultan bersama Tim BPBD Kabupaten Aceh Utara
(jadwal dalam konfirmasi)
Daftar Referensi
Alam
Konsep bencana
Regulasi dalam Non alam
bencana
Perencanaan dan Manusia
manajemen
bencana
Patient safety
Adverse event
sistem pelaporan
Pengantar tanatologi
gerakan promosi
(aspek medikolegal)
Teknologi
Perkembangan diagnostik dan terapi
teknologi kedokteran
Pemanfaatan
rehabilitasi medik dan
artificial organ
Modul 1
KONSEP BENCANA
Berita tentang bencana banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan pada 13
Juli 2020 membuat masyarakat terkejut. Dalam sekejap, bencana banjir bandang tersebut
telah memakan korban hingga puluhan orang serta merusak bangunan di enam kecamatan.
Idris yang merupakan mahasiswa FK Unimal menjadi penasaran dengan kejadian banjir
bandang tersebut. Idris akhirnya membaca artikel tentang bencana. Setelah membaca
beberapa artikel, Idris bisa menyimpulkan bahwa bencana banjir bandang yang terjadi di
Kabupaten Luwu Utara termasuk dalam klasifikasi bencana alam.
Penanganan darurat bencana banjir di Kabupaten Luwu Utara telah dilakukan oleh BPBD
Kabupaten Luwu Utara, TNI, Basarnas, Dinas Sosial, relawan dan instansi terkait lainnya.
Penanganan darurat yang telah dilakukan seperti evakuasi dan pencarian korban serta
pemenuhan kebutuhan para pengungsi. Banyaknya instansi dalam penanganan darurat
bencana membuat Idris semakin penasaran. Bagaimana komunikasi instansi-instansi
tersebut dalam menangani sebuah bencana dan siapakah yang menjadi leader? Idris juga
memikirkan bagaimana konsep manajemen bencana yang dijalankan oleh pemerintah dalam
menghadapi suatu bencana? Apakah sama pengelolaan bencana banjir bandang dengan
bencana lainnya seperti tsunami, gempa bumi, kebakaran hutan, tanah longsor, erupsi
gunung berapi dan konflik daerah? Lalu, apakah pemerintah hanya menangani darurat
bencana saja ataukah ada kegiatan lain sebelum dan sesudah terjadinya bencana? Setelah
Idris membaca beberapa artikel, ternyata semua pertanyaan Idris terjawab dalam Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang penangulangan bencana.
Bagaimana Saudara menjelaskan tentang konsep bencana?
Modul 2
Gempa bumi yang diikuti dengan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah
telah memakan korban hingga 2.045 orang. Sementara itu korban mengungsi mencapai
82.775 orang. Dinas kesehatan setempat telah menyediakan pelayanan kesehatan dengan
mensiagaan Puskesmas setempat dan pos kesehatan di setiap lokasi pengungsian. Andi yang
merupakan dokter internship di salah satu rumah sakit di Aceh Utara, sangat ingin
ditugaskan sebagai petugas medis di lokasi bencana. Andi akhirnya mencari tahu syarat-
syarat apa saja yang harus dia penuhi agar bisa menjadi relawan khususnya sebagai petugas
medis di lokasi bencana tersebut.
Sementara itu, dilokasi kejadian pemerintah sudah menyiapkan biaya untuk
keberlangsungan hidup para pengungsi. Selain menyiapkan biaya dan supply chain,
pemerintah telah telah berkoordinasikan dengan rumah sakit setempat dalam penyediaan
logistic medic. Pemerintah juga dituntut untuk mempersiapkan konsep perencanaan
pelayanan rumah sakit dalam penanggulangan bencana serta Hospital Incident Command
System dalam kordinasi respon di rumah sakit pada saat bencana. Bagaimana menurut
Saudara konsep bencana dalam sektor kesehatan?
Modul 3
Berita tentang keindahan pulau Lombok hari ini berubah menjadi berita duka. Hari ini
diberitakan bahwa gempa dengan kekuatan 7 SR di Lombok telah mengakibatkan ratusan
orang meninggal dunia. Selain berdampak pada korban jiwa, gempa tersebut juga telah
menghancurkan rumah warga yang membuat ribuan warga harus mengungsi. Bencana
gempa yang terjadi di Lombok bukanlah kejadian pertama di Indonesia. Pada tahun 2004,
bencana gempa yang diikuti oleh tsunami juga pernah terjadi di Aceh. Hal tersebut
dikarenakan wilayah Indonesia merupakan negara yang termasuk bagian dari lintasan ring of
fire.
Setelah ditetapkan status tanggap darurat, bantuan dari lembaga kemanusiaan nasional dan
internasional sudah mulai berdatangan di lokasi kejadian. Nuke yang merupakan dokter di
salah satu rumah sakit di Aceh ikut serta menjadi relawan di Lombok. Di lokasi kejadian,
Nuke melihat tenaga medis sudah mulai memberikan pengobatan gratis untuk korban
bencana dan Nuke ikut memantau aktivitas Rapid Health Assesment disana.
Nuke yang berpartisipasi menjadi relawan di lokasi bencana membuat laporan kondisi yang
ditemukan di lapangan dalam segi kesehatan, seperti bagaimana disaster preparedness
disana, bagaimana acute medical response-nya, kebutuhan air dan sanitasi, kebutuhan
pangan serta aspek kesehatan jiwa dan psikososial para korban gempa. Bagaimana Saudara
menjelaskan respon terhadap bencana khususnya di bidang kesehatan?
Modul 4
Tika, salah seorang mahasiswa FK Unimal sedang membaca 2 buah artikel studi kasus. Ia
tertarik pada 2 kasus yang sedang dibacanya itu.
Kasus 1, Ibu Ami, 30 tahun, yang melaporkan RS B yang diduga lalai dalam
menyelamatkan nyawa anaknya hingga mengakibatkan korban meninggal dunia.“Anak saya
dibiarkan saja di ruang rawat inap tanpa tindakan apapun, minimal anak saya dirujuk ke
rumah sakit lain” ungkap Ibu Ami yang melaporkan dugaan kelalaian rumah sakit kepada
pihak kepolisian. Diketahui korban memiliki riwayat penyakit infeksi paru-paru. Anak
tersebut terlihat sangat lemah dan tubuhnya membiru. Saat tiba di IGD, dokter menyedot
lendir pada mulutnya. Tidak lama kemudian tubuhnya membiru kembali dan kondisi
semakin memburuk. Dokter selanjutnya memindahkan anak tersebut ke ruang rawat inap
dan korban meninggal di ruangan itu. Ibu Ami menyayangkan sikap dr.BX yang tidak
memberi penjelasan apapun kepadanya. Kuasa hukum Ibu Ami, melaporkan RS A dan dr.
BX untuk dijerat dengan pasal 359 KUHP juncto Pasal 84 Ayat 2 Undang Undang Nomor
36 Tahun 2014. Tika teringat akan seminar kesehatan yang diikutunya terkait patient safety
yang saat ini sudah menjadi gerakan international.
Kasus 2, seseorang laki-laki dilaporkan meninggal dunia akibat tenggelam di sungai. Korban
ditemukan warga dan dilaporkan ke pihak bewajib setempat. Korban selanjutnya dibawa ke
rumah sakit untuk dilakukan Visum et Repertum (VeR) atas permintaan penyidik. Menurut
hasil identifikasi dokter ahli forensik, korban masih menggunakan pakaian berupa baju Kaos
lengan panjang dan celana pendek. Dokter memperkirakan telah terjadi kematian molekuler,
yaitu ditemukan livor mortis pada tubuh bagian depan dan hilang pada penekanan; rigor
mortis pada rahang, terdapat busa halus berwarna putih dari hidung dan mulut serta tampak
luka pada kelopak mata, bahu kanan dan lutut. Selanjutnya dokter melakukan pemeriksaan
dalam dan meminta pemeriksaan penunjang laboratorium forensik. Bagaimana Anda
menjelaskan kedua kasus tersebut?
Modul 5
Feri merasakan sakit perut sejak tadi pagi. Lalu ibunya memberikan jamu kemasan yang
biasa diminum saat sakit perut dan mengoleskan minyak angin pada perut Feri. Beberapa
jam kemudian sakit perutnya sudah berkurang dan perutnya terasa lebih nyaman. Nenek Feri
adalah seorang penjual jamu, keluargaFeri jarang minum obat dokter jika sedang sakit. Ibu
Feri lebih memilih untuk meminum air rebusan tumbuh-tumbuhan dan rempah-rempah. Feri
merupakan mahasiswa FK tahun kedua, ia sedang mengerjakan tugas mengenai klasifikasi,
taksonomi dan nama zat aktif yang terkandung didalam tumbuhan. Selain itu, ia juga harus
mencari informasi mengenai logo produk sebagai berikut :
Setelah banyak membaca, Feri menemukan informasi bahwa sebelum dikonsumsi ternyata
obat harus menjalani serangkaian uji preklinik termasuk uji pada hewan coba seperti galur
tertentu pada mencit, kelinci, dan lain-lain serta menghitung dosis hewan coba ke manusia
sehingga diperlukan konsep dasar dan persiapan uji preklinik secara in vivo dan in
vitro.Selanjutnya obat memasuki tahap uji klinik yang harus memenuhi aspek etika antara
lain adanya protokol yang telah mendapatkan ethical clearance dari komisi etik penelitian.
Bagaimana Anda menjelaskan kasus di atas?
Lampiran 1
TIM PENGELOLA
BLOK 4.2 MANAJEMEN BENCANA DAN PEREKEMBANGAN TEKNOLOGI
KEDOKTERAN
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
9/11/20 12/11/20 16/11/20 19/11/20 23/11/20 26/11/20 30/11/20 3/12/20 7/12/20 10/12/20 14/12/20 17/12/20
2 dr. Teuku Ilhami Surya dr. Teuku Ilhami Surya dr. Teuku Ilhami Surya dr. Teuku Ilhami Surya dr. Teuku Ilhami Surya dr. Teuku Ilhami Surya
Akbar, M.Biomed Akbar, M.Biomed Akbar, M.Biomed Akbar, M.Biomed Akbar, M.Biomed Akbar, M.Biomed
9/11/20 12/11/20 16/11/20 19/11/20 23/11/20 26/11/20 30/11/20 3/12/20 7/12/20 10/12/20 14/12/20 17/12/20
3
dr. Noviana Zara, MKM dr. Noviana Zara, MKM dr. Noviana Zara, MKM dr. Noviana Zara, MKM dr. Noviana Zara, MKM dr. Noviana Zara, MKM
9/11/20 12/11/20 16/11/20 19/11/20 23/11/20 26/11/20 30/11/20 3/12/20 7/12/20 10/12/20 14/12/20 17/12/20
4
dr. Khairunnisa, M.Biomed dr. Khairunnisa, M.Biomed dr. Khairunnisa, M.Biomed dr. Khairunnisa, M.Biomed dr. Khairunnisa, M.Biomed dr. Khairunnisa, M.Biomed
9/11/20 12/11/20 16/11/20 19/11/20 23/11/20 26/11/20 30/11/20 3/12/20 7/12/20 10/12/20 14/12/20 17/12/20
5
dr. Rizka Sofia, MKT dr. Rizka Sofia, MKT dr. Rizka Sofia, MKT dr. Rizka Sofia, MKT dr. Rizka Sofia, MKT dr. Rizka Sofia, MKT
9/11/20 12/11/20 16/11/20 19/11/20 23/11/20 26/11/20 30/11/20 3/12/20 7/12/20 10/12/20 14/12/20 17/12/20
6
dr. Cut Khairunnisa, M.Kes dr. Cut Khairunnisa, M.Kes dr. Cut Khairunnisa, M.Kes dr. Cut Khairunnisa, M.Kes dr. Cut Khairunnisa, M.Kes dr. Cut Khairunnisa, M.Kes
9/11/20 12/11/20 16/11/20 19/11/20 23/11/20 26/11/20 30/11/20 3/12/20 7/12/20 10/12/20 14/12/20 17/12/20
7
dr. Yuziani, M.Si dr. Yuziani, M.Si dr. Yuziani, M.Si dr. Yuziani, M.Si dr. Yuziani, M.Si dr. Yuziani, M.Si
9/11/20 12/11/20 16/11/20 19/11/20 23/11/20 26/11/20 30/11/20 3/12/20 7/12/20 10/12/20 14/12/20 17/12/20
8
dr. Juwita Sahputri, MKT dr. Juwita Sahputri, MKT dr. Juwita Sahputri, MKT dr. Juwita Sahputri, MKT dr. Juwita Sahputri, MKT dr. Juwita Sahputri, MKT
Jadwal Tutorial
Hari : Senin & Kamis
Pukul : 9.30 - 11.20
Lampiran 3
a. Proses
Mahasiswa mengidentifikasi kata-kata yang maknanya belum jelas dan anggota
kelompok yang lain mungkin dapat memberikan definisinya. Semua mahasiswa harus
dibuat merasa aman, agar mereka dapat menyampaikan dengan jujur apa yang mereka
tidak mengerti.
b. Alasan
Istilah asing dapat menghambat pemahaman. Klarifikasi istilah walaupun hanya sebagian
bisa mengawali proses belajar.
c. Output tertulis
Kata-kata atau istilah yang tidak disepakati pengertiannya oleh kelompok dijadikan
tujuan pembelajaran (learning objectives)
a. Proses
Ini merupakan sesi terbuka dimana semua mahasiswa didorong untukberkontribusi
pendapat tentang masalah. Tutor mungkin perlu mendorong semua mahasiswa untuk
berkontribusi dengan cepat tetapi dengan analisis yang luas.
b. Alasan
Sangat mungkin setiap anggota kelompok tutorial mempunyai perspektif yangberbeda
terhadap suatu masalah. Membandingkan dan menyatukan pandangan ini akan
memperluas cakrawala intelektual mereka dan menentukan tugas berikutnya.
c. Output tertulis
Daftar masalah yang akan dijelaskan
a. Proses
Lanjutan sesi terbuka, tetapi sekarang semua mahasiswa mencobamemformulasikan,
menguji dan membandingkan manfaat relatif hipotesis merekasebagai penjelasan masalah
atau kasus. Tutor mungkin perlu menjaga agar diskusiberada pada tingkat hipotetis dan
mencegah masuk terlalu cepat ke penjelasanyang sangat detail. Dalam konteks ini:
- Hipotesis berarti dugaan yang dibuat sebagai dasar penalaran tanpa
asumsikebenarannya, ataupun sebagai titik awal investigasi
- Penjelasan berarti membuat pengenalan secara detail dan pemahaman, dengantujuan
untuk saling pengertian
b. Alasan
Ini merupakan langkah penting, yang mendorong penggunaan prior knowledge dan
memori serta memungkinkan mahasiswa untuk menguji atau menggambarkan
pemahaman lain; link dapat dibentuk antar item jika ada pengetahuan tidak lengkap
dalam kelompok. Jika ditangani dengan baik oleh tutor dan kelompok, langkah ini akan
membuat mahasiswa belajar pada tingkat pemahaman yang lebih dalam.
c. Output tertulis
Daftar hipotesis atau penjelasan