Anda di halaman 1dari 1

Contoh Kasus : Transfusi untuk menyelamatkan jiwa pada penganut saksi Jehovah (Jehovah

Witness). Mr. M seorang laki-laki berusia 22 tahun mengalami cedera serius karena akibat
kecelakaan lalu lintas. Pada saat masuk IGD RS A, ia memberi tahu staf agar tidak memberikan
transfusi darah kepadanya karena bertentangan dengan kepercayaan agamanya, yaitu Saksi
Jehovah. Selama Operasi Mr. M banyak kehilangan darah. Staf rumah sakit yakin ia akan meninggal
tanpa transfusi. Rumah sakit mengajukan petisi pada pengadilan untuk menentukan apakah
transfusi darah akan menguntungkan keadaan Mr. M. Hakim melakukan dengar pendapat dan
akhirnya transfusi diberikan walaupun bertentangan dengan keyakinan agama Mr. M dan orang
tuanya. Kemudian Mr. M dan orang tuanya mengklaim adanya pelanggaran terhadap hak
menjalankan ajaran agamanya.

Berdasarkan pengalaman anda, diskusi dengan teman sejawat dan bahan bacaan Jelaskan peran
perawat dalam isu “end-of-life decision making” di ruang kritis

Jawab :

Anda mungkin juga menyukai