Anda di halaman 1dari 3

Nama : Radika

A. Awal Mula Berdirinya Ikhwanul Muslimin

1. Masa-masa Awal

Jamaah Ikhwanul Muslimin berdiri di kota Islamia, Mesir pada Maret

1928 dengan pendiri Hassab al-Banna, bersama keenam tokoh lainya, yaitu

Hafiz Abdul Hamid, Ahmad al-Khusairi, Fuad Ibrahim, Abdurrahman

Hasbullah, Ismail Izz dan Zaki al-Maghribi. Ikhwanul Muslimin pada saat

itu dipimpin oleh Hassan al-Banna. Di masa-masa awal tersebut, orang-

orang ikhwan langsung menyebarkan pemikiranya menuju utara dan selatan

Mesir. Pada tahun 1930, Anggaran Dasar Ikhwanul Muslimin dibuat dan

disahkan pada rapat umum Ikhwanul Muslimin pada 24 September 1930.

Pada tahun 1932, struktur administrasi Ikhwanul Muslimin disusun dan

pada tahun itu pila, Ikhwanul Muslimin membuka cabang di Suez, Abu

Sowir dan Al-Mahmoudiya. Pada tahu 1933, Ikhwanul Muslimin

menerbitkan majalah mingguan yang dipimpin oleh Muhibuddin Khatib.

2. Perkembangan 1930-1948

Kemudian pada 1934, Ikhwanul Muslimin membentuk divisi

persaudaraan muslimah. Divisi ini ditunjuk untuk para wanita yang ingin

bergabung ke Ikhwanul Muslimin. Walaupun begitu, pada tahun 1941

gerakan Ikhwanul Muslimin masih beranggotakan 100 orang, hasil seleksi


dari Hassan al-Banna. Pada tahun 1948, Ikhwanul Muslimin turut serta

dalam perang melawan Israel dan Palestina. Saat organisasi ini sedang

berkembang pesat, Ikhwanul Muslimin justru dibekukan oleh Muhammad

Fahmi Naqrasyi, Perdana Mentri Mesir tahun 1948. Berita penculikan

Naqrasyi dimedia massa tak lama setelah pembekuan Ikhwanul Muslimin

membuat semua orang curiga pada gerakan Ikhwanul Muslimin.

3. 1950-1970

Secara misterius, Pendiri Ikhwanul Muslimin, Hassan la-Banna

meninggal dunia karena dibunuh pada 12 Februari 1949. Kemudian, tahun

1950, pemerintah Mesir merehabilitasi organisasi Ikhwanul Muslimin. Pada

saat itu, parlemen mesir dipimpin oleh mustafa an-Nuhas Pasha. Parlemen

mesir menganggap bahwa pembekuan Ikhwanul Muslimin tidak sah dan

Inkonstitusional. Ikhwanul Muslimin pada tahun 1950 dipimpin oleh Hassan

al-Hudhaibi. Kemudian, tanggal 23 Juli 1952, Mesir dibawah pimpinan

Muhammad Najib bekerjasama dengan Ikhwanul muslimin dalam rencana

menggulingkan kekuasaan monarki Raja Faruk pada Revolusi Juli. Tapi,

Ikhwanul Muslimin menolak renvana ini, dikarenakan tujuan Revolusi Juli

adalah untuk membentuk Republik Mesir yang dikuasai oleh militer

sepenuhnya, dan tidak berpihak pada rakyat. Karena hal ini, Jamal Abdul

Nasir menganggap gerakan Ikhwanul muslimin menolak mandat revolusi.

Sejak saat ini, Ikhwanul Muslimin kembali dibenci oleh pemerintah.


4. 1970-sekarang

Ketika Anwar Sadat muali berkuasa, anggota Ikhwanul uslimin yang

dipenjara mulai dilepaskan. Menggantikan Hudhaibi yang telah meninggal

pada tahun 1937, Umar Tilmisani memimpin organisasi Ikhwanul muslimin.

Umar Tilmisani menempuh jalan moderat dengan tidak bermusuhan dengan

penguasa. Rezim Hosni Mubarak saat ini juga menekan Ikhwanul Muslimin,

dimana Ikhwanul muslimin menduduki posisi sebagai oposisi diparelemen

Mesir.

B. Tujuan Organisasi Ikhwanul Muslimin

Mewujudkan terbentuknya sosok individu muslim, rumah tangga islami,

bangsa yang islami, pemerintah yang islami, negara yang dipimpin oleh

negara-negara Islam, menyatukan perpecahan kaum muslimin dan negara

mereka yang terampas, kemudian membawa bendera Jihad dan da’wah

kepada Allah.

Anda mungkin juga menyukai