Laporan Psikologi Pendidikan
Laporan Psikologi Pendidikan
Disusun Oleh
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2019
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum WR. WB
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dengan ini
saya panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada
saya, dan memberikan kesehatan kepada saya, sehingga saya bisa dapat menyelesaikan tugas
akhir psikologi pendidikan tempat pada waktunya.
Alhamdulillah tidak hentinya saya panjatkan syukur dengan selesainya tugas laporan akhir
psikologi pendidikan yang memberikan layanan kepada salah satu siswa di SMK
Muhammadiyah 04 Jakarta. Layanan ini berisi tentang-tentang hal-hal yang berkaitan dengan
masalah dialami siswa dalam kegiatan belajarnya dan laporan saya berjudul Pemahaman
Pentingnya Pendidikan dan Membangun Karakter dengan Memberikan Motivasi Belajar.
Laporan ini berisi data-data yang diperoleh berdasarkan wawancara dan observasi langsung
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari para pembaca sangat dibutuhkan untuk menjadikan penyempurnaan
laporan selanjutnya. Terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
BAB I PEDAHULUAN 1
1. 1 Latar belakang 1
1. 2 Tujuan 2
1. 3 Manfaat 2
BAB II PERENCANAAN LAYANAN 3
2. 1 Asesmen kebutuhan siswa 3
2. 2 Pemilahan Sekolah 7
2. 3 Perencanaan 8
BAB III PELAKSANAAN LAYANAN 10
3. 1 Pedahuluan 10
3. 2 Kegiantan inti 11
3. 3 Penutup 12
3. 4 Evaluasi 12
BAB IV PENUTUP 13
4. 1 Kesimpulan 13
4.2 Saran 13
LAMPIRAN 15
DAFTAR TABLE
Table observasi 3
Table Wawancara 4
BAB I
PENDAHULUAN
Sekolah SMK Muhammadiyah 4 yang terletak di daerah selipi Jakarta barat, memiliki
siswa dan siswi yang berprestasi dan faselitas yang memadai membuat sekolah tersebut
menjadi sekolah favorit di masyarakat sekitar. Terfavoritnya sekolah tersebut membuat
saya tertarik untuk mengetahui apa saja yang ada dan adakah siswa yang mempunyai
prestasi rendah. Saya juga ingin mengetahui serta menggali apa penyebab dari rendahnya
prestasinya mereka, penyebab dari rendahnya prestasi siswa tersebut yaitu, rasa malas,
sulit berkonsentrasi dan kurangnya motivasi belajar pada dirinya sendiri. Setiap manusia
pasti pernah merasakan malas dan sulitnya berkonsentrasi pada saat belajar. Sulitnya
konsentrasi belajar karna kurangnya focus dari mereka, hal tersebut merupakan salah satu
dari penyebab rendahnya prestasi mereka namun diantara mereka ada yang mampu
meregulasi hal tersebut.
Setiap siswa memiliki berbagai macam latar belakang, corak kepribadian dan tingkah
perkembangan yang beragam, untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki peserta
didik, latar belakang akademis, social dan yang lainnya. Hal tersebut sekolah
membutuhkan penangan khusus untuk mengetahui dan membantu menyeselesaikan
masalah, penangan tersubut ditangani oleh yang ahli sesuai bidangnya yaitu, psikolog,
konselor atau guru bimbingan konseling.
Psikologi pada bidang pendidikan mempunyai peran penting untuk peserta didik. Peran
psikologi bagi pendidikan untuk merancang dan melaksanakan program pembelajaraan
yang sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik yang dihadapinya serta memahami
apa yang dibutuhkan, diminati dan apa yang ingin dicapai oleh peserta didik sehingga
mereka dapat belajar dengan baik. Mengidentifikasi masalah, mengembangkan masalah
dan memahami masalah merupakan salah satu peran psikologi. Mengidentifikasi masalah
merupakan aspek kesulitan dalam memecahkan sebuah permasalahan untuk bisa
menemukan solusi yang tepat dan cepat membutuhkan kesabaran, setelah itu
menghubungkan dengan masalah-masalah sebelumnya lalu menghadirkan dalam bentuk
visual seperti dalam bentuk diagram dan memahami masalah untuk mencari letak
permasalahan atau permasalahan yang menyebabkan konflik sehingga nantinya bisa
didapatkan pemahan terhadap penyebab permasalahan tersebut.
Sekolah ini mempunyai misi Menyiapkan siswa yang cerdas, kompetitif untuk siap
memasuki dunia kerja serta mengembangkan sikap mandiri dan profesional dan siswa
yang mampu mengembangkan diri untuk persaingan di dunia kerja baik nasional maupun
internasional serta memilliki jiwa kewirausahaan. Kurikulum sekolah ini adalah
perpaduan dari kurikulum Pendidikan Nasional, Kurikulum 2013 dan kurikulum Islam.
Perbaduan kurikulum yang bertujuan mewujudkan siswa yang cerdas secara intelektual,
emosional, dan spiritual dapat menjadi alasan utama kenapa SMK Muhammadiyah 4
dijadikan mitra kegiatan pengabdian masyarakat semester ini. Selain itu, dipilihnya SMK
Muhammadiyah 4 adalah karena sekolah ini menyiapkan siswa yang mampu
mengembangkan diri untuk persaingan di dunia kerja baik nasional maupun internasional
serta memilliki jiwa kewirausahaan. Salah satu kemampuan yang perlu dikembangkan
oleh siswa adalah kemampuan menulis surat dalam bahasa Inggris khususnya surat bisnis
yang baik dan benar dan nantinya bisa di aplikasikan ketika mereka bekerja untuk
instansi atau lembaga tertentu setelah lulus sekolah. Disamping itu, kurikulum SMK ini
juga dapat memenuhi visi dari pendidikan nasional dalam memberdayakan semua warga
negara Indonesia untuk menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif
menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Agar terpenuhinya profesionalisme
dalam dunia kerja maka Bahasa Inggris memiliki peran yang sangat penting sebagai alat
komunikasi internasional baik lisan maupun tulisan.
1.2 Tujuan
PERENCANAAN LAYANAN
1. Hasil Observasi
2. Hasil Wawancara
1 Absensi Absensi dika Absensi saya sudah Dika memang Absensi dika banyak
banyak alfan parah karena sering banyak sekali alfa alfa karena ia sering
dipelajaran tidak masuk dan dan sering terlambat. terlambat. Dia
pertama karna terlambat. Saya Terancamnya dika terlambat karna
sering sering tidak masuk tidak naik kelas setiap berangkat
terlambat. karena saya sudah hanya gretakan agar sekolah harus bersma
Semua siswa malas apabila ia tidak ayahnya atau ia
yang terlambat terlambat, bila mengulanginya lagi kesiangan.
mendapatkan terlamabat saya dan berusaha untuk
hukuman mendapatkan berubah
termasuk dika hukuman dan di alfa
apabila ia kan jadi saya
terlambat berfikiran untuk tidak
kesekolah dan masuk sekolah.
ia terancam
tidak naik kelas
2 Terlambat Dika terlambat Saya terlambat Ia sering terlamabat Absensi dika banyak
ke sekolah karna setiap hari karena perjalan dari karena harus alfa karena ia sering
diantar ayahnya, rumah menuju menggu ayahnya terlambat, ia
apabila ayahnya sekolah selalu macet masak atau apabila terlambat karna
kesiangan ia parah, walaupun ayahnya kesiangan setiap berangkat
pun ikut jarak dari rumah ke ia pun kesiangan, sekolah harus bersma
kesiangan sekolah 20 menit karena dika selalu ayahnya atau ia
apabila tidak macet diantar oleh ayah kesiangan
dan jam masuk setiap pagi. Untuk
sekolah saya 06: 40. angkutan umum
Kendala saya memang tidak ada.
terlambat tidak hanya Sosok ibu yang telah
itu yaitu terbatasnya tiada menjadikan
kamar mandi dan bapaknya berperan
harus bergantian ganda di rumah
dengan orang yang
ada di rumah.
Apabila bapak saya
terlambat atau
kesiangan saya pun
ikut terlambat, ibu
saya sudah
meninggal jadi semua
tugas ibu dikerjakan
oleh bapak saya.
8 Teman Saat pulang sekolah, Teman bermain dika Pergaulan dika tidak
bermain/ saya bareng dengan hanya sekitar baik namun ia
pergaulan kakak kelas saya rumahnya, padahal mengetahuinya dan
karna apabila tidak usia pada umumnya mulai menjauhi
saya akan dikeroyok mereka pergaulan tersebut.
dengan anak sekolah menongkrong namun
lain. Beberapa kali ia tidak
saya mengikuti
tauran karena diajak
oleh teman saya, kalo
saya menolak saya
tidak mendapatkan
tumpungan pulang
atau di pojokan
ketika main. Saya
mulai mejauhin hal
tersebut karna saya
mengetahui itu tidak
baik dan saya
berkumpul hanya hari
libur saja
Sekolah SMK Muhammadiyah 06 Jakarta, yang terletak di slipi dan berdiri pada masa
kepemimpinan Soekarno, setelah 5 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, sekitar era 60an.
Merupakan sekolah yang mengajarkan ilmu-ilmu sekolah umum dipadukan dengan
pendidikan agama islam. Sekolah ini mempunyai misi Menyiapkan siswa yang cerdas,
kompetitif untuk siap memasuki dunia kerja serta mengembangkan sikap mandiri dan
profesional dan siswa yang mampu mengembangkan diri untuk persaingan di dunia kerja
baik nasional maupun internasional serta memilliki jiwa kewirausahaan. Sekolah ini pun
mempunyai visi yang dapat memenuhi visi dari pendidikan nasional dalam memberdayakan
semua warga negara Indonesia untuk menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan
proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.
Rekomendasi dari seorang alumni pun sebagai jembatan saya pada sekolah dan
memudahkan saya dalam proses perizinan, namun dalam perizinan saya mengalami kendala
yakni sulitnya bertemu dengan bapak Sri Sudirin sebagai kepala sekolah di SMK
Muhammadiyah 06 Jakarta untuk meminta izin. Padatnya aktivitas di luar sekolah
menyebabkan beliau sulit ditemui di sekolah, namun saya telah memikirkan permasalahan
tersebut dengan memberikan surat surat perizinan dan menghadap beliau pada jauh-jauh hari
atau hari-hari sebelumnya untuk mengatisipasi serta menghidari hambatan-hambatan yang
tidak diinginkan pada proses perizinan serta dapat memanfaat waktu dengan sebaik-baiknya.
Rencana yang telah saya rancang ternyata tidak sesuai, waktu merupakan salah satu
hambatan dalam proses layanan. Saya merancang serta menyesuaikan jadwal dalam
memberikan layanan pada siswa di sekolah namun jadwal yang telah saya rancang tidak
sesuai dengan yang saya harapkan karena bertepatan pada bulan suci ramadhan, Ujian Akhir
Sekolah (UAS) dan libur idul fitri merupakan terhambatnya saya memberikan layanan pada
siswa. Hambatan-hambatan waktu yang ada di sekolah merupakan tantangan bagi saya,
untuk mengatasi hambatan waktu tersebut saya merancang strategi untuk mengatasinya.
Strategi mengatasi hambatan (1). Memberikan layanan pada peserta didik disekolah
seminggu sekali atau dua minggu sekali, hal tersebut untuk memanfaatkan waktu dengan
sebaiknya-baiknya dan memanfaatkan waktu kuliah kosong untuk memberikan layanan pada
peserta didik.
(2). Mempersiapkan aspek-aspek pertayaan yang ingin ditanyakan pada proses wawancara
kepada guru BK, peserta didik/siswa dan wali kelas dengan mengelompokan pertanyaan-
pertanyaan pada table. Cara tersebut agar lebih mengefesienkan waktu dan memudahkan
mendapatkan informasi-informasi yang ingin diperdalam. (3). Membuat daftar kegiatan serta
keperluan dalam proses memberikan layanan pada peserta didik, hal tersebut memudahkan
saya untuk mendaptakan data-data.
Jarak pun sebuhan hambatan bagi saya, karna lokasi sekolah yang terletak di Selipi,
Jakarta barat dan lokasi rumah saya terletak di BSD, Tangerang selatan. Jarak yang jauh
merupakan hambtan bagi saya, jarak tempuh dari rumah ke sekolah sekitar 2 jam ditambah
lagi pada jam-jam kerja, jalanan yang saya lewati menjadi macet merupakan tantangan bagi
saya. Mengatasi jarak yang jauh dan menghidari macet, saya berangkat lebih awal dari
biasanya.
2.3 Perencanaan
Layanan yang digunakan untuk mengatasi masalah pada peserta didik disekolah
menggunakan layanan konseling individu. Proses layanan konseling individu untuk mencari
sebuah informasi permasalahan-permasalahan dalam kehidupan social atau kegiatan belajar
yang bersifat pribadi. Layanan tersebut dilakukan dengan cara tatap muka secara langsung
dengan peserta didik, dengan cara tersebut peserta didik dapat lebih terbuka dan percaya
dalam menceritakan masalah pribadinya.
PELAKSANAAN LAYANAN
3.1 Pendahuluan
Pertemuan pertama dengan peserta didik didalam ruangan yang telah disiapkan, berawal
dari mempersilahkan duduk, lalu perkenalan dan menceritakan kegiatan sekolah seperti
pelajaran, tugas-tugas yang diberikan oleh guru, kegiatan extra kulikuler dan hobi.
Membicarakan topik-topik sederhana untuk menibulkan rasa kepercayaan pada konselor
dalam masalah pribadinya dan rasa keamanan dalam menceritakan pada konselor. Topik
pembicaraan semakin mengkrucut, dari hal tersebut konselor dapat mengetahui permasalahan
yang dialami D disekolah yakni permasalahan pada absensinya.
Lingkungan keluarga merupakan peranan penting pada setiap individu, motivasi dalam
likungan keluarga bisa kita dapatkan dari orang tua kita terutama seorang ibu. Peserta didik
kurangnya mendapatkan motivasi karna seorang ibu yang telah tiada dan sang ayah yang
harus bekerja untuk menafkahi serta memunihi kebutuhan anak-anaknya. Motivasi tidak
hanya didapatkan pada lingkungan keluarga namun motivasi juga bisa didapatkan pada
lingkungan sosial seperti teman, guru, konselor dan lain-lain. Dalam hal ini lingkungan social
kurang memberikan dorangan kepada D.
Motivasi dan pembelajaran adalah dua hal yang saling mempengaruhi. Pembelajaran
adalah kegiatan yang mengubah tingkah laku melalui latihan dan pengalaman sehingga
menjadi lebih baik untuk mencapai tujuan. Motivasi merupakan salah satu yang penting
dalam proses pembelajaran, seorang siswa tidak mempunyai motivasi untuk belajar, maka
tidak akan mungkin aktivitas belajar terlaksana dengan baik. Motivasi pembelajaran
merupakan daya penggerak dari dalam diri individu untuk mendorong keinginan serta
mengarahkan minat belajar siswa sehinga sungguh-sungguh untuk belajar dan termotivasi
untuk mencapai prestasi.
Tahap ini konselor melakukan kegiatan wawancara kepada guru BK, wali kelas dan
peserta didik serta mengobservasi tingkah laku peserta didik. Teknik wawancara merupakan
kegiatan untuk menggali informasi-informasi lebih luas agar dapat mengidentifikasikan
permasalah peserta didik. Tidak hanya teknik wawancara namun juga menggunakan teknik
observasi untuk mengamati tingkah laku D pada proses layanan yang berlangsung.
Proses pemberian layanan berlangsung pada saat informasi-informasi yang telah didapat
dan teridentifikasi masalah yang ada pada peserta didik. Permasalahan D yakni kurangnya
pemahaman pentingnya pendidikan bagi kehidupan. Pendidikan merupakan pembelajaran
pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu
generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan atau penelitian. Pendidikan
pada umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah
pertama, sekolah menengah atas dan kemudian perguruan tinggi atau universitas. Pentingnya
pendidikan yakni memberikan pengetahuan karena pendidikan memberikan kita banyak
pengetahuan tentang berbagai hal dan segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia ini,
setiap kegiatan terdapat ilmu atau pengetahuan yang harus dipelajari dan memberikan
pandangan bagi kehidupan serta membantu untuk membentuk sudut pandangan kehidupan.
Pendidikan juga membantu kemajuan bangsa dalam pentingnya bagi pembangunan social
dan pertumbuhan ekonomi bangsa karena masa depan bangsa ada pada generasi-generasi
muda yang berpendidikan.
3.3 Penutup
Proses layanan telah diberikan kepada D, konselor mengakhiri dengan berdiskusi untuk
merealisasikan rancangan jangka pendek, jangka panjan dan keinginan ia ingin merubah
perilakunya. Merealisasikan dengan mencatat pada post-it dan menempelkan didinding atau
tempat-tempat yang mudah di lihat agar ia selalu termotivasi untuk berubah menjadi lebih
baik dan dapat mencapai keinginan yang telah ia tuliskan. Konselor mengakhiri layanan
konseling individu dengan meminta maaf kepada peserta didik apabila selama proses layanan
ada salah kata dan perbuatan yang menyakiti hati D serta berdoa bersama-sama semoga
layanan yang di berikan dapat bermanfaat.
Akhir dari proses layanan bukan berarti berakhir tali silahtuhrami antara konselor dangan
peserta didik, konselor tetap akan membantu apabila ia mengalami masalah atau kesulitan
pada saat belajar agar hubungan konselor dengan D dapat terus terjalin silahturahminya.
Konselor memberikan reward kepada D agar ia semangat belajar dan bersekolah.
3.4 Evaluasi
Pada evaluasi hasil proses layanan dengan peserta didik konselor memperhatikan proses
perilaku dan sikap pada peserta didik dalam mengikuti kegiatan proses layanan.
Memperhatikan cara peserta didik dalam menyampaikan pendepat atau bertanya, dan
meceritakan masalah-masalah pribadinya. Pertemuan pertama peserta didik masih terlihat
malu dan takut untuk bercerita, ketika konselor membuat suasana hangat dan nyaman
perlahan-lahan ia mulai bercerita dengan pertanyaan yang umum seperti menanyakan
pelajaran, kegiatan apa saja yang ada di sekolah, hobby dan lain-lain, dari topik-topik
pembicaraan tersebut menjadi pembahasaan yang mengkrucut serta terlihat ia mulai terbuka
dalam menceritakaan masalahnya. Setiap pertemuan dalam mengadakan layanan ia selalu
hadir .
Evaluasi hasil terdapat penilaian peserta didik kepada konselor, dimana peserta didik
menilai proses kegiatan layanan konseling individu yang berjalan hingga selesai. Beberapa
penilaian yang dinilai yaitu penilaian bagaimana suasana peretemuan selama proses layanan
apakah menyenangkan atau tidak menyenangkan, penilaian tentang materi yang disampaikan
oleh konselor apakah sangat penting atau kurang penting, penilaian tentang cara
penyampaian konselor apakah mudah di pahami atau bahkan sulit untuk di pahami. Dalam
lembar hasil penilaian dapat dievaluasi dalam proses pemberian layanan kepada peserta
didik, bahwa peserta didik menilai bahwa kegiatan layananan konseling individu yang
diberikan sangat menarik, setiap pertemuan layanan ia selalu hadir dan atusias dalam proses
layanan dan ketika nanti memasuki sekolah ia ingin mulai menerapkan arah-arahan yang
telah konselor berikan dan peserta didik pun mencoba menerapkanya secara perlahan untuk
membuat perubahan dalam dirihnya menjadi lebih baik.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Layanan yang diberikan sesuai dengan permasalah pada peserta didik dan dalam proses
pemberian layanan tidak memaksakan kepada peserta didik untuk langsung mengikuti arahan
yang diberikan konselor namun memcoba memberikan pedekatan serta arahan positif dengan
peserta didik agar ia merubah perilaku negatifnya menjadi perilaku yang positif
4.2 Saran
1. Meneliti dengan variable lain untuk menggali masalah berbeda yang terdapat
disekolah
2. Menggunakan metode yang lebih beragam dan menarik dalam memberikan layanan
bimbingan dan konseling
3. Melakukan penyempurnaan instrument peneliti sesuai dengan kebutuhan siswa di
sekolah
DAFTAR PUSTAKA
Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo
Surya Hendra. 2015. Cara Cerdas (smart) Mengatasi Kesulitan Belajar. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Iskandar. 2009. Motivasi dalam Pembelajaran, dalam buku Psikologi Pendidikan Sebuah
Orientasi Baru. Ciputat: Gaung Persada (GO) Press.
Santrok W John. 2011. Konsep Efikasi Diri, dalam buku Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba
Humanika
LAMPIRAN
1. Lampiran Asesmen
1. Keluhan
Peserta didik mempunyai masalah pribadi yaitu banyaknya keterangan alfa pada
absensi karna ia tidak bisa memanejemen waktu sehingga ia sering sekali terlambat
datang ke sekolah terkadang ia bolos karna sudah terlambat, kurangnya minta dalam
belajar menyebabkan prestasi ia rendah dan kurangnya motivasi yang disebabkan karna
dua factor yaitu dari lingkungan keluarga dan lingkungan social.
2. Persetujuan
3. Perencanaan
Pada tahap ini ada beberapa perencanaan, bentuk assessment yang digunakan yaitu
assessment formal dan informal. Assesment formal adalah jenis assement yang cara
pengamatanya secara sistematis dan memiliki panduan, seperti panduan observasi dan
panduan wawancara. Sedangkan assesment informal adalah cara pengamatan spontan
tanpa adanya panduan seperti pengamatan langsung pada peserta didik dikelas atau diluar
kelas. Tujuan konselor menggunakan dua assessment ini untuk mengetahui informasi –
informasi permasalah pada peserta didik.Berikut lampiran data absensi peserta didik serta
hasil observasi dan hasil wawancara.
a. Lampiran Absensi
REKAPITULASI PERSENTASE KEHADIRAN SISWA
SMK MUHAMMADIYAH 4 JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2018-2019
Kelas : X. Adm.Perkantoran-1
Semester Genap
Nomor
%
Nama Siswa S I A Jumlah
Urut NIS Porsentase
1 0 ADINDA DHANIA PUTRI 2 0 0 2 97.98
2 0 ADRIAN HAYKAL 2 0 4 6 93.94
3 0 AHMAD RIZQ YUYA 2 1 7 10 89.90
4 0 AKBAR RAMADHAN 0 1 2 3 96.97
5 0 AMANDA LESTARI 2 0 0 2 97.98
6 0 ANDRI DWI PUTRA 2 0 6 8 91.92
7 0 AULIA ALFANI 0 0 0 0 100.00
8 0 DHIMAS ADITYA SAPUTRA 0 0 0 0 100.00
9 0 DITO DIMAS MAHENDRA 0 0 1 1 98.99
10 0 DZULPIKAR 8 1 7 16 83.84
11 0 EVA ROHWATI 0 0 0 0 100.00
12 0 EVRILIA AZHAR 1 2 2 5 94.95
13 0 FARA AVIVAH 0 0 0 0 100.00
14 0 FARHAD SANDHI 1 1 0 2 97.98
15 0 FITRA 1 0 1 2 97.98
16 0 HILDA PUTRI YASA 1 0 0 1 98.99
17 0 INTAN PERMATASARI 0 1 0 1 98.99
18 0 IRPAN DANU 1 0 2 3 96.97
19 0 KEVIN PUTRA SATRIA 0 0 1 1 98.99
20 0 KURNIA SARAH 1 0 0 1 98.99
21 0 LARASATI RACHMADHANI 2 0 0 2 97.98
22 0 MAEHA SARI 0 0 0 0 100.00
23 0 MARHADI RAMADHAN 0 1 9 10 89.90
24 0 MEI LINDA H 0 3 0 3 96.97
25 0 MUHAMMAD ABDILLAH 0 0 2 2 97.98
26 0 MUHAMMAD FADLI RAIHANSYAH 0 1 6 7 92.93
27 0 MUHAMMAD REHAN SAPUTRA 0 0 1 1 98.99
28 0 NAJMA KHAIRANI 1 1 4 6 93.94
29 0 OWEN ARDIYANSYAH 0 3 7 10 89.90
30 0 PUTRI AMELIA 1 1 0 2 97.98
31 0 QOLBUNISSA FADILAH MAHFUDIN 5 3 7 15 84.85
32 0 RAISA SAIDAH 1 0 0 1 98.99
33 0 REZKY ANDIKA PRASETYA 0 0 3 3 96.97
34 0 SANDI SAFRIYADI 3 0 6 9 90.91
35 0 SITI NOOR AZIZAH 0 0 0 0 100.00
36 0 VIRANDA RAMADHAN 1 3 0 4 95.96
37 0 WAHYU MARYANTO 0 1 0 1 98.99
b. Lampiran Observasi
No Aspek yang diamati Keterangan
1 Bahasa Bahasa yang digunakan bahasa Indonesia dengen
intosi yang sedang, dalam menyusun kata ia sedikit
kesulitan dan untuk mengucapkan ia sedikit terbata-
bata
c. Lampiran Wawancara
N Aspek yang Guru Bk Murid Wali kelas Kesimpulan
O ditanyakan
1 Absensi Absensi dika Absensi saya sudah Dika memang Absensi dika banyak
banyak alfan parah karena sering banyak sekali alfa alfa karena ia sering
dipelajaran tidak masuk dan dan sering terlambat. terlambat. Dia
pertama karna terlambat. Saya Terancamnya dika terlambat karna
sering sering tidak masuk tidak naik kelas setiap berangkat
terlambat. karena saya sudah hanya gretakan agar sekolah harus bersma
Semua siswa malas apabila ia tidak ayahnya atau ia
yang terlambat terlambat, bila mengulanginya lagi kesiangan.
mendapatkan terlamabat saya dan berusaha untuk
hukuman mendapatkan berubah
termasuk dika hukuman dan di alfa
apabila ia kan jadi saya
terlambat berfikiran untuk tidak
kesekolah dan masuk sekolah.
ia terancam
tidak naik kelas
2 Terlambat Dika terlambat Saya terlambat Ia sering terlamabat Absensi dika banyak
ke sekolah karna setiap hari karena perjalan dari karena harus alfa karena ia sering
diantar ayahnya, rumah menuju menggu ayahnya terlambat, ia
apabila ayahnya sekolah selalu macet masak atau apabila terlambat karna
kesiangan ia parah, walaupun ayahnya kesiangan setiap berangkat
pun ikut jarak dari rumah ke ia pun kesiangan, sekolah harus bersma
kesiangan sekolah 20 menit karena dika selalu ayahnya atau ia
apabila tidak macet diantar oleh ayah kesiangan
dan jam masuk setiap pagi. Untuk
sekolah saya 06: 40. angkutan umum
Kendala saya memang tidak ada.
terlambat tidak hanya Sosok ibu yang telah
itu yaitu terbatasnya tiada menjadikan
kamar mandi dan bapaknya berperan
harus bergantian ganda di rumah
dengan orang yang
ada di rumah.
Apabila bapak saya
terlambat atau
kesiangan saya pun
ikut terlambat, ibu
saya sudah
meninggal jadi semua
tugas ibu dikerjakan
oleh bapak saya.
3 Mata Pelajaran yang sulit: Pelajaran yang sulit: Setiap siswa
pelajaran Kemuhammadiyahan Matematika, mempunyai
yang sulit , karena gurunya Kemuhammadiyaha keunggulan masing-
dan mudah jarang masuk ke n dan Bahasa arab. masing pada
kelas dan terlalu pelajaran yang ada di
banyak hafalan. Pelajaran yang sekolah.
Bahasa inggris dan mudah: sejarah,
ekonomi bisnis. sosial dan komputer.
8 Teman Saat pulang sekolah, Teman bermain dika Pergaulan dika tidak
bermain/ saya bareng dengan hanya sekitar baik namun ia
Pergaulan kakak kelas saya rumahnya, padahal mengetahuinya dan
karna apabila tidak usia pada umumnya mulai menjauhi
saya akan dikeroyok mereka pergaulan tersebut.
dengan anak sekolah menongkrong namun
lain. Beberapa kali ia tidak
saya mengikuti
tauran karena diajak
oleh teman saya, kalo
saya menolak saya
tidak mendapatkan
tumpungan pulang
atau di pojokan
ketika main. Saya
mulai mejauhin hal
tersebut karna saya
mengetahui itu tidak
baik dan saya
berkumpul hanya hari
libur saja
4. Pelaksanaan
5. Analisa Data
Analisa data yang digunakan konselor yaitu menggunakan metode kualitati, metode
kualitatif ini yang digunakan yaituk teknik wawancara dan observasi. Dalam teknik
wawancara dilakukan dengan D, guru BK dan wali kelad untuk menggali informasi-
informasi. Observasi dilakukan pada proses layanan.
6. Interpretasi data
Interprestasi data yang akan dilampirkan adalah hasil tulisan dari peserta didik yang
asli dan dicopy serta di lampirkan
KONSELING INDIVIDU
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Evaluasi dengan guru bk terkait proses layanan yang
diberikan:
1.Sikap peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
konseling
2.Cara peseta didik dalam menyampaikan pendapat atau
pertanyaan
3.Melakukan Refleksi hasil, peserta didik menuliskan pada
kertas selembar yang telah disiapka
Lampiran 1. Uraian Materi
1. Pendidikan Karakter
Karakter displin yang dimiliki oleh siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Menurut Tu’u (2004: 15) mengatakan bahwa displin siswa di sekolah merupakan factor
yang dominan yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Siswa yang memiliki karakter
disiplin akan selalu mentaati peraturan sekolah, selalu mengikuti pelajaran di kelas, tidak
suka membolos saat masih ada jam pelajaran dan tidak membuat kegaduhan di kelas.
Siswa yang memiliki karakter disiplin tersebut akan lebih berperstasi daripada siswa
yang tidak memiliki karakter disiplin. Hal ini dikarenakan siswa tersebut selalu mengikuti
pelajaran, yang artinya tidak ada materi pelajaran yang ia lewatkan untuk dipelajari.
Selain itu, selalu mendengarkan pelajaran di kelas dengan tenang, yang membuatnya
lebih berkonsentrasi dan mempermudah dalam memahami pelajaran yang dia terima dari
guru. Hal tersebut menjadikan siswa mudah dalam mengerjakan tugas/ujian yang
diberikan oleh guru. Hal ini dikarenakan dia sudah mendapatkan materi yang
dipelajarinya dari guru setiap pembelajaran di kelas, sehingga saat ujian dia sudah
mempunyai pengetahuan yang cukup untuk mengerjakan tugas/ujian yang diberikan
guru, yang nantinya akan memudahkannya dalam mengerjakan tugas/ujian dan pada
akhirnya akan mendapaktan hasil atau prestasi belajar yang memuaskan.
Bukankah saat Anda mengikuti pelajaran di sekolat tidak jarang dihinggapi oleh
perasaan jemu, bosan dan malas?
Apakah Anda sering dijangkit rasa mengantuk saat mendengarkan penjelasan
guru didepan kelas?
Begitu juga, apakah Anda sering mengalami kesulitan konsentrasi saat belajar
sendiri, sehingga membuat Anda menjadi pusing, malas dan mengantuk?
Fakta utama kesulitan konsentrasi belajar disebabkan oleh melemahnya atau kehilangan,
antara lain:
Minat
Perhatian
Motivasi
Gangguan Konsentrasi Belajar
1. Gangguan eksternal
Gangguan belajar dari luar ini yang berkaitan dengan gangguan indra, seperti:
gangguan penglihatan, pendengaran dan penciuman. Factor penyebab gangguan dari
luar ini berkaitan dengan kondisi suasana lingkungan tempat belajar. Seperti suara
hirukpikuk kendaraan, suara music yang keras, suara TV, suara orang yang sedang
bertengkar, hilir mudiknya orang disekitar tempat belajar dan lain-lain dapat
mempengaruhi perhatian dan kemampuan sesorang untuk konsentrasi belajar. Hal
lainnya, kondisi tempat belajar yang berantakan, tata ruang yang sumpek, kurang
penerangan, asesoris ruangan yang mencolok dapat memengaruhi perhatian dan
menimbulkan rasa tak nyaman untuk belajar. Begitu juga, adanya bau yang
menyengat dan mendatangkan cita rasa yang tak mengenakkan juga dapat
menyebabkan gangguan konsentrasi belajar.
2. Gangguan internal
Gangguan belajar yang datang dari dalam diri sendiri ini bisa berasal dari gangguan
fisik maupun psikis. Gangguan tersebut, antara lain:
Anak malas belajar agar tahu manfaat dan arah apa yang dipelajarinya, biasakan belajar
dengan bertujuan. Dengan adanya tujuan belajar akan lebih bermakna, karena anak
mengetahui dengan jelas apa yang hendak dipelajari dan apa yang dikuasainya. Anak pun
akan mudah memusatkan perhatian pada pelajarannya.
2. Strategi Belajar
Strategi belajar yang tepat adalah salah satu solusi untuk mengatasi kebiasaan malas
belajar anda di sekolah atau pun di rumah. Ini sangat bermanfaat karena akan
memudahkan anda dalam belajar di sekolah.
Untuk menghapal misalnya, akan sangat sulit bila hanya menggunakan metode yang
biasa diajarkan di sekolah. Tetapi bila menggunakan metode yang berbeda yang
menggunakan kemampuan alami yang anda miliki maka akan sangat mudah bagi anda
menghapal 20 kata-kata yang tidak beraturan dan acak.
3. Control The State
Jika rasa malas merasuki tubuh dan pikiran Anda, segeralah mengubah kondisi fisik Anda.
Kalau tadinya Anda duduk dengan bahu agak turun ke bawah, sehingga tubuh Anda tak
bertenaga, lemah, lesu, letih, dan loyo, sekarang bangkitlah dan berdiri tegak. Lihat ke atas,
tarik napas yang dalam, kemudian hembuskan kembali. Lakukan sebanyak 3x atau sampai
Anda merasa nyaman.
4. Menciptakan kedisiplinan
Ada sebuah ungkapan yang sangat dalam maknanya dari Andrie Wongso, Motivator No.1
Indonesia, yang bunyinya; “Jika kita lunak di dalam, maka dunia luar akan keras kepada
kita. Tapi jika kita keras di dalam, maka dunia luar akan lunak kepada kita”. Kata-kata
mutiara yang luar biasa ini menegaskan, bahwa jika kita mau bersikap keras pada diri
sendiri, dalam arti menempa rasa disiplin dalam berbagai hal, maka banyak hal akan bisa
kita kerjakan dengan baik. Sikap keras pada diri sendiri atau disiplin itulah yang umumnya
membawa kesuksesan bagi karir para olahragawan dan pekerja profesional yang memang
menuntut sikap disiplin dalam banyak hal.
5. Memberikan Motivasi
3. Motivasi Belajar
Motivasi dan belajar adalah dua hal yang saling mempengaruhi. Motivasi berasal dari
bahasa latin movere yang bermakna bergerak,istilah ini bermakna mendorong,
mengarahkan tingkah laku manusia. Sedangkan belajar adalah kegiatan yang mengubah
tingkah laku melalui latihan dan pengalaman sehingga menjadi lebih baik sebagai hasil
dari penguatan yang dilandasi untuk mencapai tujuan. Jadi motivasi belajar merupakan
motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar dengan keseluruhan
penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin
kelangsungan belajar dalam mencapai suatu tujuan (Winkels,1987).
Motivasi belajar bisa timbul karena faktor instrinsik dan ekstrinsik. Faktor instrinsik
disebabkan oleh dorongan atau keinginan akan kebutuhan belajar,harapan dan cita-cita.
Begitupun dengan faktor ektrinsiknya disebabkan oleh adanya penghargaan, lingkungan
belajar yang menyenangkan, dan kegiatan belajar yang menarik.
4. Efikasi Diri
Konsep efikasi diri Albert Bandura, yaitu keyakinan bahwa seseorang dapat menguasai
sesuatu dan menghasilkan hasil yang positif. Efikasi diri memiliki banyak kesamaan
dengan motivasi penguasaan dan motivasi intrinsik. Efikasi diri adalah keyakinan diri,
siswa dengan efikasi tinggi setuju dengan pernyataan seperti ini, "saya tahu bahwa saya
mampu mempelajari materi ini". Tetapi pada siswa yang efikasinya rendah akan
mengatakan bahwa "saya kira saya tidak mampu untuk mempelajari materi ini”. Efikasi
diri sangat mempengaruhi pilihan kegiatan siswa. Siswa yang mempunyai efikasi rendah
dalam belajar mungkin menghindari banyak tugas-tugas belajar,terutama yang menantang,
tetapi siswa yang mempunyai efikasi tinggi sangat bersemangat mendekati tugas-tugasnya.
Siswa pada efikasi tinggi lebih mungkin bertahan dengan usaha pada tugas belajar daripada
siswa dengan efikasi rendah (Shuck&Pares, 2000).
Berikut adalah beberapa strategi yang baik untuk meningkatkan efikasi diri siswa
(Stipek, 2002) :
1. Ajarkan strategi khusus. Seperti menguraikan dan meringkas, yang dapat meningkatkan
kemampuan mereka untuk fokus pada tugas-tugas mereka.
2. Bimbing siswa dalam menetapkan tujuan. Bantu mereka untuk menciptakan tujuan
jangka pendek setelah itu membuat tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek terutama
membantu siswa untuk menilai kemajuan siswa.
3. Pertimbangkan penguasaan. Beri siswa penghargaan berdasarkan performa, yg lebih
mungkin untuk menandakan penguasaan, bukan penghargaan, hanya untuk terlibat dalam
tugas.
4. Kombinasikan latihan strategi dengan tujuan. Berikan umpan balik kepada siswa tentang
bagaimana strategi belajar mereka berhubungan dengan performa mereka.
5. Berilah dukungan pada siswa. Dukungan yang positif bisa di datangkan dari guru, orang
tua dan teman sebaya.
6. Bantulah siswa untuk percaya pada kemampuan kognitif mereka. Berbicaralah kepada
para siswa tentang rasa percaya diri anda dalam kemampuan mereka dapat meningkatkan
kepercayaan diri mereka dan membantu mereka untuk menjadi lebih termotivasi.
Lempira 2. Lembar Kerja Peserta Didik
3. Lampiran Penilaian Hasil RPL
4. Lampiran Absensi
5. Lampiran Surat Pesetujuan
6. Lampiran Dokumentasi
6.3 dokumentasi dengan peserta didik 6.4 dokumentasi dengan peserta didik2
6.5 dokumentasi dengan guru BK 6.6 dokumentasi dengan wali kelas