Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PEMAHAMAN PENTINGNYA PENDIDIKAN DAN MEMBANGUN


KARAKTER DENGAN MEMBERIKAN MOTIVASI BELAJAR DI
SEKOLAH SMK MUHAMMADIYAH 04 JAKARTA

Disusun Oleh

Anik Amaliya 1708015013

PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum WR. WB

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, dengan ini
saya panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada
saya, dan memberikan kesehatan kepada saya, sehingga saya bisa dapat menyelesaikan tugas
akhir psikologi pendidikan tempat pada waktunya.

Alhamdulillah tidak hentinya saya panjatkan syukur dengan selesainya tugas laporan akhir
psikologi pendidikan yang memberikan layanan kepada salah satu siswa di SMK
Muhammadiyah 04 Jakarta. Layanan ini berisi tentang-tentang hal-hal yang berkaitan dengan
masalah dialami siswa dalam kegiatan belajarnya dan laporan saya berjudul Pemahaman
Pentingnya Pendidikan dan Membangun Karakter dengan Memberikan Motivasi Belajar.
Laporan ini berisi data-data yang diperoleh berdasarkan wawancara dan observasi langsung

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari para pembaca sangat dibutuhkan untuk menjadikan penyempurnaan
laporan selanjutnya. Terima kasih.

Tangerang, Juni 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

BAB I PEDAHULUAN 1
1. 1 Latar belakang 1
1. 2 Tujuan 2
1. 3 Manfaat 2
BAB II PERENCANAAN LAYANAN 3
2. 1 Asesmen kebutuhan siswa 3
2. 2 Pemilahan Sekolah 7
2. 3 Perencanaan 8
BAB III PELAKSANAAN LAYANAN 10
3. 1 Pedahuluan 10
3. 2 Kegiantan inti 11
3. 3 Penutup 12
3. 4 Evaluasi 12
BAB IV PENUTUP 13
4. 1 Kesimpulan 13
4.2 Saran 13

LAMPIRAN 15
DAFTAR TABLE

Table observasi 3
Table Wawancara 4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Sebuah layanan yang dapat dimanfaatkan oleh siswa di sekolah salah satunya yaitu
layanan bimbingan dan konseling. Isitalah bimbingan adalah arti dari “guidance” (bahasa
inggris). Kata “guidance” itu sendiri selain diartikan bimbangan atau bantuan juga
diartikan: pimpinan, arahan, pedoman, petunjuk. Bimbingan adalah merupakan bantuan
atau tuntunan, yang mengadung pengertian bahwa pembimbingan harus memberikan
bantuan kepada yang dibimbingnya, serta menentukan arah kepada yang dibimbingnya.
Dan Konseling berasal dari istilah Inggris “conseling” yang kemudian di Indonesia-kan
menjadi konseling. Konseling adalah suatu proses interaksi yang terjadinya antara dua
orang individu yang disebut konselor dan klien, terjadinya dalam situasi yang bersifat
pribadi diciptakan dan dibina sebagai suatu cara untuk memudahkan terjadinya
perubahan-perubahan tingkah laku klien, sehingga ia memperoleh keputusan yang
memuaskan kebutuhannya. Dari uraian diatas menurut Damayanti (2012: 9) dapat
disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling merupakan proses interaksi antara konselor
dengan klien baik secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung (melalui media:
internet, atau telepon) dalam rangka membantu klien agar dapat membantu klien agar
dapat mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan masalah yang dialaminya.

Sekolah SMK Muhammadiyah 4 yang terletak di daerah selipi Jakarta barat, memiliki
siswa dan siswi yang berprestasi dan faselitas yang memadai membuat sekolah tersebut
menjadi sekolah favorit di masyarakat sekitar. Terfavoritnya sekolah tersebut membuat
saya tertarik untuk mengetahui apa saja yang ada dan adakah siswa yang mempunyai
prestasi rendah. Saya juga ingin mengetahui serta menggali apa penyebab dari rendahnya
prestasinya mereka, penyebab dari rendahnya prestasi siswa tersebut yaitu, rasa malas,
sulit berkonsentrasi dan kurangnya motivasi belajar pada dirinya sendiri. Setiap manusia
pasti pernah merasakan malas dan sulitnya berkonsentrasi pada saat belajar. Sulitnya
konsentrasi belajar karna kurangnya focus dari mereka, hal tersebut merupakan salah satu
dari penyebab rendahnya prestasi mereka namun diantara mereka ada yang mampu
meregulasi hal tersebut.

Setiap siswa memiliki berbagai macam latar belakang, corak kepribadian dan tingkah
perkembangan yang beragam, untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki peserta
didik, latar belakang akademis, social dan yang lainnya. Hal tersebut sekolah
membutuhkan penangan khusus untuk mengetahui dan membantu menyeselesaikan
masalah, penangan tersubut ditangani oleh yang ahli sesuai bidangnya yaitu, psikolog,
konselor atau guru bimbingan konseling.
Psikologi pada bidang pendidikan mempunyai peran penting untuk peserta didik. Peran
psikologi bagi pendidikan untuk merancang dan melaksanakan program pembelajaraan
yang sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik yang dihadapinya serta memahami
apa yang dibutuhkan, diminati dan apa yang ingin dicapai oleh peserta didik sehingga
mereka dapat belajar dengan baik. Mengidentifikasi masalah, mengembangkan masalah
dan memahami masalah merupakan salah satu peran psikologi. Mengidentifikasi masalah
merupakan aspek kesulitan dalam memecahkan sebuah permasalahan untuk bisa
menemukan solusi yang tepat dan cepat membutuhkan kesabaran, setelah itu
menghubungkan dengan masalah-masalah sebelumnya lalu menghadirkan dalam bentuk
visual seperti dalam bentuk diagram dan memahami masalah untuk mencari letak
permasalahan atau permasalahan yang menyebabkan konflik sehingga nantinya bisa
didapatkan pemahan terhadap penyebab permasalahan tersebut.

SMK Muhammadiyah 4 ini berdiri pada masa kepemimpinan Soekarno, setelah 5


tahun kemerdekaan Republik Indonesia, sekitar era 60-an, Atas berdirinya Pimpinan
Cabang Muhammadiyah Komplek Slipi, yang awal program kerjanya adalah
mensosialisasikan Muhammadiyah serta memperkuat infrastruktur sehingga program
tersebut berjalan lancar, maka merambahlah keprogram pendidikan, sehingga Pimpinan
Muhammadiyah Komplek Slipi dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah-nya
(Majelis Dikdasmen) mencanangkan sebuah komplek perguruan yang mengajarkan ilmu-
ilmu sekolah umum dipadukan dengan pendidikan agama.

Sekolah ini mempunyai misi Menyiapkan siswa yang cerdas, kompetitif untuk siap
memasuki dunia kerja serta mengembangkan sikap mandiri dan profesional dan siswa
yang mampu mengembangkan diri untuk persaingan di dunia kerja baik nasional maupun
internasional serta memilliki jiwa kewirausahaan. Kurikulum sekolah ini adalah
perpaduan dari kurikulum Pendidikan Nasional, Kurikulum 2013 dan kurikulum Islam.
Perbaduan kurikulum yang bertujuan mewujudkan siswa yang cerdas secara intelektual,
emosional, dan spiritual dapat menjadi alasan utama kenapa SMK Muhammadiyah 4
dijadikan mitra kegiatan pengabdian masyarakat semester ini. Selain itu, dipilihnya SMK
Muhammadiyah 4 adalah karena sekolah ini menyiapkan siswa yang mampu
mengembangkan diri untuk persaingan di dunia kerja baik nasional maupun internasional
serta memilliki jiwa kewirausahaan. Salah satu kemampuan yang perlu dikembangkan
oleh siswa adalah kemampuan menulis surat dalam bahasa Inggris khususnya surat bisnis
yang baik dan benar dan nantinya bisa di aplikasikan ketika mereka bekerja untuk
instansi atau lembaga tertentu setelah lulus sekolah. Disamping itu, kurikulum SMK ini
juga dapat memenuhi visi dari pendidikan nasional dalam memberdayakan semua warga
negara Indonesia untuk menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif
menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Agar terpenuhinya profesionalisme
dalam dunia kerja maka Bahasa Inggris memiliki peran yang sangat penting sebagai alat
komunikasi internasional baik lisan maupun tulisan.
1.2 Tujuan

1. Memberikan pengetahuan pada peserta didik bahwa pentingnya pendidikan


2. Mengatasi rasa malas dan sulitnya konsentrasi pada peserta didik
3. Memberikan pengetahuan dan menumbuhkan karakter pada peserta didik
4. Memberikan motivasi belajar pada peserta didik

1.3 Manfaat Peserta Didik


1. Peserta didik dapat mengetahui pentingnya pendidikan bagi masa depannya
2. Peserta didik dapat meningkatkan prestasi belajar
3. Peserta didik dapat mengembangkan karakter displin pada dirinya
4. Peserta didik dapat memanfaat waktu dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif

1.4 Maanfat Sekolah


BAB II

PERENCANAAN LAYANAN

2.1 Asesmen Kebutuhan Siswa

Asesmen kebutuhan siswa bertujuan untuk mengetahui permasalahan serta kebetuhan


yang diperlukan oleh siswa, dengan melakukan teknik observasi untuk melihat atau
mengamati perilaku siswa dan teknik wawancara untuk mencari informasi-informasi dengan
guru BK, siswa dan wali kelas. berikut hasil observasi dan wawancara tersebut:

1. Hasil Observasi

No Aspek yang diamati Keterangan


1 Bahasa Bahasa yang digunakan bahasa Indonesia dengen
intosi yang sedang, dalam menyusun kata ia sedikit
kesulitan dan untuk mengucapkan ia sedikit terbata-
bata

2 Sikap Saat layanan:


Sopan serta sedikit pendiam namun mau terbuka
dalam menceritan pengalaman dan masalah yang
dihadapinya

Saat diluar kelas:


Menyapa beberapa teman-temanya

3 Perilaku Perilaku didalam kelas:


Posisi duduk bersenderan pada tembok, beberapa
kali dia menguap dan terkadang mengetuk-ngetuk
meja namun ia antusias selama program layanan
serta menayakan apa yang tidak di ketahuinya.

Perilaku diluar kelas:


Duduk santai diluar kelas dengan teman-temanya
sambil mendengarkan lagu dan bernyanyi bersama-
sama

4 Penampilan Lesu, baju seragam sedikit lusuh dan baju seragam


tidak dimasukan
5 Kognitif Proses menghafal ia cepat, mudah menyerap
informasi namun kurang focus. Dia tidak dapat
mengfokuskan atensinya pada satu titik. Namun
dalam proses layanan ia focus medengarkan program
yang diberikan

Table 2.1 Hasil Observasi

2. Hasil Wawancara

N Aspek yang Guru Bk Murid Wali kelas Kesimpulan


O ditanyakan

1 Absensi Absensi dika Absensi saya sudah Dika memang Absensi dika banyak
banyak alfan parah karena sering banyak sekali alfa alfa karena ia sering
dipelajaran tidak masuk dan dan sering terlambat. terlambat. Dia
pertama karna terlambat. Saya Terancamnya dika terlambat karna
sering sering tidak masuk tidak naik kelas setiap berangkat
terlambat. karena saya sudah hanya gretakan agar sekolah harus bersma
Semua siswa malas apabila ia tidak ayahnya atau ia
yang terlambat terlambat, bila mengulanginya lagi kesiangan.
mendapatkan terlamabat saya dan berusaha untuk
hukuman mendapatkan berubah
termasuk dika hukuman dan di alfa
apabila ia kan jadi saya
terlambat berfikiran untuk tidak
kesekolah dan masuk sekolah.
ia terancam
tidak naik kelas

2 Terlambat Dika terlambat Saya terlambat Ia sering terlamabat Absensi dika banyak
ke sekolah karna setiap hari karena perjalan dari karena harus alfa karena ia sering
diantar ayahnya, rumah menuju menggu ayahnya terlambat, ia
apabila ayahnya sekolah selalu macet masak atau apabila terlambat karna
kesiangan ia parah, walaupun ayahnya kesiangan setiap berangkat
pun ikut jarak dari rumah ke ia pun kesiangan, sekolah harus bersma
kesiangan sekolah 20 menit karena dika selalu ayahnya atau ia
apabila tidak macet diantar oleh ayah kesiangan
dan jam masuk setiap pagi. Untuk
sekolah saya 06: 40. angkutan umum
Kendala saya memang tidak ada.
terlambat tidak hanya Sosok ibu yang telah
itu yaitu terbatasnya tiada menjadikan
kamar mandi dan bapaknya berperan
harus bergantian ganda di rumah
dengan orang yang
ada di rumah.
Apabila bapak saya
terlambat atau
kesiangan saya pun
ikut terlambat, ibu
saya sudah
meninggal jadi semua
tugas ibu dikerjakan
oleh bapak saya.

3 Mata Pelajaran yang sulit: Pelajaran yang sulit: Setiap siswa


pelajaran Kemuhammadiyahan Matematika, mempunyai
yang sulit , karena gurunya Kemuhammadiyaha keunggulan masing-
dan mudah jarang masuk ke n dan Bahasa arab. masing pada
kelas dan terlalu pelajaran yang ada di
banyak hafalan. Pelajaran yang sekolah.
Bahasa inggris dan mudah: sejarah,
ekonomi bisnis. sosial dan komputer.

Pelajar yang mudah: Pelajaran yang sulit


Al-quran, karena dika mendapatkan di
menghafal ayat-ayat atas kkm atau pas
al-quran yang telah ia kkm. Kkmnya
hafalkan di adalah 75. Pelajaran
pengajian. Bahasa yang mudah
Indonesia. biasanya ia
mendapatkan 80-87.

4 Kendala Ngantuk dan ketikan Kurang focus pada Kurangnya motivasi


dalam sedang ada hafalan saat guru atau semangat dalam
belajar gurunya tidak hadir, menerangkan dan belajar
saya menjadi malas terkadang main
belajar Hand Phone.

5 Cita-cita Saya ingin menjadi


pemain sepak bola

6 Rencana Saya ingin kuliah


setelah lulus seperti kaka-kakak
sekolah saya karna setelah
kuliah mereka
mendapatkan
pekerjaan di
kantoran, sedangkan
bapak saya lulus
SMA bekerja diluar
ruangan, panas-
panasan. Saya ingin
membahagiakan
bapak saya dan saya
berniat untuk kuliah
sambil bekerja
7 Sikap Anaknya Anaknya kurang Pendiam dan kurang
pendiam dan bergaul dan bergaul
terkadang pendiam.
menjadi bahan
ejekan Posisi duduk dika
temannya dua baris dari
belakang

8 Teman Saat pulang sekolah, Teman bermain dika Pergaulan dika tidak
bermain/ saya bareng dengan hanya sekitar baik namun ia
pergaulan kakak kelas saya rumahnya, padahal mengetahuinya dan
karna apabila tidak usia pada umumnya mulai menjauhi
saya akan dikeroyok mereka pergaulan tersebut.
dengan anak sekolah menongkrong namun
lain. Beberapa kali ia tidak
saya mengikuti
tauran karena diajak
oleh teman saya, kalo
saya menolak saya
tidak mendapatkan
tumpungan pulang
atau di pojokan
ketika main. Saya
mulai mejauhin hal
tersebut karna saya
mengetahui itu tidak
baik dan saya
berkumpul hanya hari
libur saja

Table 2.1 Hasil Wawancara


2.2 Pemilihan Sekolah

Sekolah SMK Muhammadiyah 06 Jakarta, yang terletak di slipi dan berdiri pada masa
kepemimpinan Soekarno, setelah 5 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, sekitar era 60an.
Merupakan sekolah yang mengajarkan ilmu-ilmu sekolah umum dipadukan dengan
pendidikan agama islam. Sekolah ini mempunyai misi Menyiapkan siswa yang cerdas,
kompetitif untuk siap memasuki dunia kerja serta mengembangkan sikap mandiri dan
profesional dan siswa yang mampu mengembangkan diri untuk persaingan di dunia kerja
baik nasional maupun internasional serta memilliki jiwa kewirausahaan. Sekolah ini pun
mempunyai visi yang dapat memenuhi visi dari pendidikan nasional dalam memberdayakan
semua warga negara Indonesia untuk menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan
proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah.

Sekolah SMK Muhammadiyah 06 Jakarta merupakan salah satu sekolah terfavorit di


masyarakat sekitar, faselitas yang memadai dan sekolah tersebut telah terakriditasi A. siswa-
siswa yang berprestasi menambah keunggulan sekolah tersebut, dari keunggulan tersebut
membuat saya ingin mencari tahu adakah siswa yang memiliki prestasi rendah di sekolah
tersebut. Rekomendasi dari seorang alumni sekolah tersebut meyakinkan saya memilih
sekolah tersebut untuk tugas akhir semester saya dengan memberikan layanan kepada salah
satu siswa yang mempunyai masalah akademik.

Rekomendasi dari seorang alumni pun sebagai jembatan saya pada sekolah dan
memudahkan saya dalam proses perizinan, namun dalam perizinan saya mengalami kendala
yakni sulitnya bertemu dengan bapak Sri Sudirin sebagai kepala sekolah di SMK
Muhammadiyah 06 Jakarta untuk meminta izin. Padatnya aktivitas di luar sekolah
menyebabkan beliau sulit ditemui di sekolah, namun saya telah memikirkan permasalahan
tersebut dengan memberikan surat surat perizinan dan menghadap beliau pada jauh-jauh hari
atau hari-hari sebelumnya untuk mengatisipasi serta menghidari hambatan-hambatan yang
tidak diinginkan pada proses perizinan serta dapat memanfaat waktu dengan sebaik-baiknya.

Rencana yang telah saya rancang ternyata tidak sesuai, waktu merupakan salah satu
hambatan dalam proses layanan. Saya merancang serta menyesuaikan jadwal dalam
memberikan layanan pada siswa di sekolah namun jadwal yang telah saya rancang tidak
sesuai dengan yang saya harapkan karena bertepatan pada bulan suci ramadhan, Ujian Akhir
Sekolah (UAS) dan libur idul fitri merupakan terhambatnya saya memberikan layanan pada
siswa. Hambatan-hambatan waktu yang ada di sekolah merupakan tantangan bagi saya,
untuk mengatasi hambatan waktu tersebut saya merancang strategi untuk mengatasinya.
Strategi mengatasi hambatan (1). Memberikan layanan pada peserta didik disekolah
seminggu sekali atau dua minggu sekali, hal tersebut untuk memanfaatkan waktu dengan
sebaiknya-baiknya dan memanfaatkan waktu kuliah kosong untuk memberikan layanan pada
peserta didik.
(2). Mempersiapkan aspek-aspek pertayaan yang ingin ditanyakan pada proses wawancara
kepada guru BK, peserta didik/siswa dan wali kelas dengan mengelompokan pertanyaan-
pertanyaan pada table. Cara tersebut agar lebih mengefesienkan waktu dan memudahkan
mendapatkan informasi-informasi yang ingin diperdalam. (3). Membuat daftar kegiatan serta
keperluan dalam proses memberikan layanan pada peserta didik, hal tersebut memudahkan
saya untuk mendaptakan data-data.

Jarak pun sebuhan hambatan bagi saya, karna lokasi sekolah yang terletak di Selipi,
Jakarta barat dan lokasi rumah saya terletak di BSD, Tangerang selatan. Jarak yang jauh
merupakan hambtan bagi saya, jarak tempuh dari rumah ke sekolah sekitar 2 jam ditambah
lagi pada jam-jam kerja, jalanan yang saya lewati menjadi macet merupakan tantangan bagi
saya. Mengatasi jarak yang jauh dan menghidari macet, saya berangkat lebih awal dari
biasanya.

2.3 Perencanaan

Layanan yang digunakan untuk mengatasi masalah pada peserta didik disekolah
menggunakan layanan konseling individu. Proses layanan konseling individu untuk mencari
sebuah informasi permasalahan-permasalahan dalam kehidupan social atau kegiatan belajar
yang bersifat pribadi. Layanan tersebut dilakukan dengan cara tatap muka secara langsung
dengan peserta didik, dengan cara tersebut peserta didik dapat lebih terbuka dan percaya
dalam menceritakan masalah pribadinya.

Perencanaan pelaksanaan dalam proses layanan merupakan hal penting, perencanaan


tersebut untuk melangkah dan memberi tindakan atau kegiatan pada proses layanan sesuai
rancangan perencanaan yang telah dibuat. Perencanaan pelaksanaan yang pertama meminta
perizinan kepada kepala sekolah, hal tersebut merupakan langkah pertama untuk memberikan
layanan. Memberikan surat perizinan dan meminta perizinan kepada kepala sekolah tidak
mudah karna jadwal beliau yang padat di luar sekolah membuat konselor harus mengatur
jadwal yang tepat.

Melakukan perkenalan dan pendekatan kepada peserta didik merupakan perencanaan


pelaksanaan langkah yang kedua. Perkenalan adalah proses awal pada layanan,
memperkenalkan satu sama lain dan langkah selanjutnya melakukan pendekatan untuk
memberikan rasa nyaman, aman dan keterbukaan dalam menceritakan masalah-masalah
pribadinya kepada konselor. Pendeketan merupakan langakah yang sangat penting untuk
mendapatkan serta menggali sebuah informasi-informasi pada peserta didik dan melakukan
pendekatan dengan melakukan wawancara kepada peserta didik serta konselor menciptakan
suasana yang hangat dan ceria dalam proses layanan pada saat wawancara dengan peserta
didik.
Informasi yang konselor peroleh tidak hanya melakukan wawancara dengan peserta didik
namun dengan guru BK dan wali kelas, hal tersebut memudahkan mendapatkan informasi
sebanyak-banyaknya. Sebelum melakukan wawancara konselor menyiapkan aspek-aspek
yang ingin ditanyakan kepada peserta didik, guru BK dan wali kelas dalam hal tersebut untuk
memudahkan konselor mengidetifikasikan masalah pribadi pada pesrta didik serta tidak
banyak membuang-buang waktu dalam proses wawancara.

Perencanaan setelah melakukan wawancara yaitu melakukan kegiatan proses layanan


pada peserta didik. Layanan yang pertama dengan memberikan pemahaman pada peserta
didik tentang penting pendidikan bagi semua orang dan pendidik juga penting untuk
kehidupan. Pendidikan dapat membangun karakter menjadikan perilaku menjadi baik seperti
sopan santun dan displin, konselor ingin membangun karakter dispilin pada peserta didik
kareana dengan displin kita bisa mengahargai waktu dan memanfaatkanya serta orang-orang
yang disiplin lebih berprestasi.

Pemahaman pentingnya pendidikan dan membangun karakter disipilin telah diberikan


selanjutnya memberikan motivasi dengan melihat video motivasi yang konselor berikan, lalu
menyimpulkan video yang peserta didik dan mengajak peserta didik untuk berdiskusi tentang
video yang ia lihat. Membuat rencana-rencana jangaka pendek yang ingin ia capai, rencana
jangka panjang yang ingin ia capai kedepannya setelah jangka pendek serta sikap apa saja
yang ingin ia rubah sebelum melakasanakan rencana jangka pendek dan jangka
panjang.Mengevaluasi layanan yang telah diberikan dan memberikan reward kepada peserta
didik agar ia lebih semangat dan termotivasi untuk belajar dan memperbaiki absensi di
sekolah
BAB III

PELAKSANAAN LAYANAN

3.1 Pendahuluan

Layanan yang digunakan dalam mengatasi permasalahan pada peserta didik D


menggunakan layanan konseling individu. Dalam proses memberikan layanan konseling
individu ini dilakukan secara langsung tatap muka dengan klien. Pada layanan konseling
individu peserta didik menceritakan masalah pribadi dalam kehidupan pribadi atau dalam
kehidupan sosialnya serta masalah-masalah pribadi dalam kegiatan belajar, hal tersebut
membutuhkan pendekatan agar ia terbukan dan memberikan kepecayaan kepada D bahwa
masalah yang ia ceritakan aman.

Pertemuan pertama dengan peserta didik didalam ruangan yang telah disiapkan, berawal
dari mempersilahkan duduk, lalu perkenalan dan menceritakan kegiatan sekolah seperti
pelajaran, tugas-tugas yang diberikan oleh guru, kegiatan extra kulikuler dan hobi.
Membicarakan topik-topik sederhana untuk menibulkan rasa kepercayaan pada konselor
dalam masalah pribadinya dan rasa keamanan dalam menceritakan pada konselor. Topik
pembicaraan semakin mengkrucut, dari hal tersebut konselor dapat mengetahui permasalahan
yang dialami D disekolah yakni permasalahan pada absensinya.

Masalah pada absesnsi D merupakan masalah keterlambatan. Peserta didik terlambat


karna kurangnya karakter kedispilan pada dirinya. Displin merupakan perasaan taat dan
patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan tanggung jawab, dalam hal ini peserta
didik mempunyai kurangnya rasa tanggung jawab pada dirinya di sekolah. Karakter displin
merupakan pembentukan karakter individu untuk menghargai atau memanfaatkan waktu
sebaik-baiknya, tidak bergantung pada orang lain dalam memilih serta membuat keputusan
dan dengan adanya karakter disiplin pada peserta didik akan meningkatkan serta dapat
memperbesar kemungkinan peserta didik lebih aktif, kreatif dan berprestasi. Dalam hal ini
apabila peserta didik kurang mendapatkan dorongan dalam pembelajaran pendidikan dan
karakter displin. Dorongan bisa didapatkan pada orang-orang sekitar atau pada lingkungan
keluraga dan lingkungan sosial.

Lingkungan keluarga merupakan peranan penting pada setiap individu, motivasi dalam
likungan keluarga bisa kita dapatkan dari orang tua kita terutama seorang ibu. Peserta didik
kurangnya mendapatkan motivasi karna seorang ibu yang telah tiada dan sang ayah yang
harus bekerja untuk menafkahi serta memunihi kebutuhan anak-anaknya. Motivasi tidak
hanya didapatkan pada lingkungan keluarga namun motivasi juga bisa didapatkan pada
lingkungan sosial seperti teman, guru, konselor dan lain-lain. Dalam hal ini lingkungan social
kurang memberikan dorangan kepada D.
Motivasi dan pembelajaran adalah dua hal yang saling mempengaruhi. Pembelajaran
adalah kegiatan yang mengubah tingkah laku melalui latihan dan pengalaman sehingga
menjadi lebih baik untuk mencapai tujuan. Motivasi merupakan salah satu yang penting
dalam proses pembelajaran, seorang siswa tidak mempunyai motivasi untuk belajar, maka
tidak akan mungkin aktivitas belajar terlaksana dengan baik. Motivasi pembelajaran
merupakan daya penggerak dari dalam diri individu untuk mendorong keinginan serta
mengarahkan minat belajar siswa sehinga sungguh-sungguh untuk belajar dan termotivasi
untuk mencapai prestasi.

3.2 Kegiatan inti

Tahap ini konselor melakukan kegiatan wawancara kepada guru BK, wali kelas dan
peserta didik serta mengobservasi tingkah laku peserta didik. Teknik wawancara merupakan
kegiatan untuk menggali informasi-informasi lebih luas agar dapat mengidentifikasikan
permasalah peserta didik. Tidak hanya teknik wawancara namun juga menggunakan teknik
observasi untuk mengamati tingkah laku D pada proses layanan yang berlangsung.

Proses pemberian layanan berlangsung pada saat informasi-informasi yang telah didapat
dan teridentifikasi masalah yang ada pada peserta didik. Permasalahan D yakni kurangnya
pemahaman pentingnya pendidikan bagi kehidupan. Pendidikan merupakan pembelajaran
pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu
generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan atau penelitian. Pendidikan
pada umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah
pertama, sekolah menengah atas dan kemudian perguruan tinggi atau universitas. Pentingnya
pendidikan yakni memberikan pengetahuan karena pendidikan memberikan kita banyak
pengetahuan tentang berbagai hal dan segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia ini,
setiap kegiatan terdapat ilmu atau pengetahuan yang harus dipelajari dan memberikan
pandangan bagi kehidupan serta membantu untuk membentuk sudut pandangan kehidupan.
Pendidikan juga membantu kemajuan bangsa dalam pentingnya bagi pembangunan social
dan pertumbuhan ekonomi bangsa karena masa depan bangsa ada pada generasi-generasi
muda yang berpendidikan.

Pendidikan juga penting untuk membangun karakter, pendidikan memupuk seseorang


menjadi individu yang mampu disiplin agar terbentuk perilaku displin dari dirinya untuk
meningkatkan serta kemungkinan besar menjadikan siswa yang berprestasi dan dapat
menghargai waktu sebaik-baiknya. Konselor ingin memupuk karakter disiplin pada D serta
memberikan motivasi belajar, karna motivasi beajar mempunyai peranan penting dalam
memberi rangsangan, semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga yang mempunyai
motivasi tinggi akan memiliki energy yang banyak untuk melaksanakan proses pembelajaran
dalam mencapai satu tujuan yaitu untuk mencapai prestasi.
Dalam proses pembelajaran motivasi belajar siswa dapat dianalogikan sebagai bahan
bakar yang dapat menggerakkan mesin. Motivasi yang baik dan memadi dapat mendorong
siswa menjadi lebih aktif dalam belajar dan dapat meningkatkan prestasi belajar di kelas.
Konselor memberikan motivasi dengan menampilkan video motivasi, setelah peserta didik
menonton video tersebut konselor dan peserta didik berdiskusi tentang video yang telah
ditayangkan serta memberikan selembar kertas untuk menuliskan hal apa saja yang ia ingin
merubah perilakunya dan menuliskan rancangan jangka pendek serta jangka panjang yang ia
ingin capai.

3.3 Penutup

Proses layanan telah diberikan kepada D, konselor mengakhiri dengan berdiskusi untuk
merealisasikan rancangan jangka pendek, jangka panjan dan keinginan ia ingin merubah
perilakunya. Merealisasikan dengan mencatat pada post-it dan menempelkan didinding atau
tempat-tempat yang mudah di lihat agar ia selalu termotivasi untuk berubah menjadi lebih
baik dan dapat mencapai keinginan yang telah ia tuliskan. Konselor mengakhiri layanan
konseling individu dengan meminta maaf kepada peserta didik apabila selama proses layanan
ada salah kata dan perbuatan yang menyakiti hati D serta berdoa bersama-sama semoga
layanan yang di berikan dapat bermanfaat.

Akhir dari proses layanan bukan berarti berakhir tali silahtuhrami antara konselor dangan
peserta didik, konselor tetap akan membantu apabila ia mengalami masalah atau kesulitan
pada saat belajar agar hubungan konselor dengan D dapat terus terjalin silahturahminya.
Konselor memberikan reward kepada D agar ia semangat belajar dan bersekolah.

3.4 Evaluasi

Pada evaluasi hasil proses layanan dengan peserta didik konselor memperhatikan proses
perilaku dan sikap pada peserta didik dalam mengikuti kegiatan proses layanan.
Memperhatikan cara peserta didik dalam menyampaikan pendepat atau bertanya, dan
meceritakan masalah-masalah pribadinya. Pertemuan pertama peserta didik masih terlihat
malu dan takut untuk bercerita, ketika konselor membuat suasana hangat dan nyaman
perlahan-lahan ia mulai bercerita dengan pertanyaan yang umum seperti menanyakan
pelajaran, kegiatan apa saja yang ada di sekolah, hobby dan lain-lain, dari topik-topik
pembicaraan tersebut menjadi pembahasaan yang mengkrucut serta terlihat ia mulai terbuka
dalam menceritakaan masalahnya. Setiap pertemuan dalam mengadakan layanan ia selalu
hadir .
Evaluasi hasil terdapat penilaian peserta didik kepada konselor, dimana peserta didik
menilai proses kegiatan layanan konseling individu yang berjalan hingga selesai. Beberapa
penilaian yang dinilai yaitu penilaian bagaimana suasana peretemuan selama proses layanan
apakah menyenangkan atau tidak menyenangkan, penilaian tentang materi yang disampaikan
oleh konselor apakah sangat penting atau kurang penting, penilaian tentang cara
penyampaian konselor apakah mudah di pahami atau bahkan sulit untuk di pahami. Dalam
lembar hasil penilaian dapat dievaluasi dalam proses pemberian layanan kepada peserta
didik, bahwa peserta didik menilai bahwa kegiatan layananan konseling individu yang
diberikan sangat menarik, setiap pertemuan layanan ia selalu hadir dan atusias dalam proses
layanan dan ketika nanti memasuki sekolah ia ingin mulai menerapkan arah-arahan yang
telah konselor berikan dan peserta didik pun mencoba menerapkanya secara perlahan untuk
membuat perubahan dalam dirihnya menjadi lebih baik.
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Layanan bimbingan konseling individu sangatlah penting bagi siswa disekolah,


bimbingan konseling pada siswa disekolah, mereka menjadi tau tentang kekurang dan kelebihan
yang ada pada dirinya dan membantu mereka untuk memecahkan masalah pribadi dan social.
Pada proses layanan konseling individu di SMK Muhammadiyah 04 Jakarta konselor berfokus
pada masalah pribadi peserta didik yaitu absensi, rasa malas belajar karena kurangnya motivasi,
peserta didik membutuhkan dukungan atau motivasi dari keluarga serta lingkungan sosialnya.
Konselor juga membangun karakter peserta didik agar mempunyai karakter dispilin dalam
kegiatanya karna karakter terdispilin mampu meningkatkan prestasi.

Layanan yang diberikan sesuai dengan permasalah pada peserta didik dan dalam proses
pemberian layanan tidak memaksakan kepada peserta didik untuk langsung mengikuti arahan
yang diberikan konselor namun memcoba memberikan pedekatan serta arahan positif dengan
peserta didik agar ia merubah perilaku negatifnya menjadi perilaku yang positif

4.2 Saran

a. Saran peserta didik

Peserta didik diharapkan mampu untuk meningkatkan semangat belajarnya dalam


mengatasi rasa malas dan dispilin waktu untuk belajar dan berangkat kesekolah agar tidak
ada lagi catatan alfa atau tidak hadir pada absensi. Menerapkan rancangan-rancangan
perubah perilaku dan belajar yang telah dibuat. Semoga dengan adanya layanan untuk
peserta didik menjadi siswa dan generasi muda bangsa yang berprestasi

b. Saran pihak sekolah

Saran untuk sekolah perlunya mengadakan bimbingan konseling individu atau


kelompok pada siswa disekolah dengan memberikan layanan yang di perlukan pada
masing-masing siswa karna setiap siswa mempunyai karakter, masalah dan corak yang
berbeda-beda agar siswa yang ada di sekolah bisa menjadi siswa lebih baik dan
berprestasi. Meningkatkan kineja konselor atau guru BK yang ada di sekolah, dengan
meningkatkan kualitas konselor maka akan memberikan dampak positif bagi
perkembangan pendidikan di sekolah dan meningkatkan jumlah konselor atau guru BK
dalam satu sekolah karna satu sekolah tidak cukup jika hanya satu konselor atau guru BK
yang menangani siswa-siswa di sekolah
Program bimbingan tidak cukup dilakukan dengan konselor atau guru BK karna mereka
tidak setiap hari dapat mengobservasi siswa yang ada di sekolah, sedangkan seorang guru
mempunyai peran yang penting dalam membantu program bimbingan. Guru adalah
seorang pendidik, pengajart serta membimbing siswa-siswanya untuk menjadi siswa yang
berprestasi dan guru juga menjadi panutan serta memotivasi para siswa untuk menjadi
lebih baik. Guru harus memberikan ilmu dengan sabar dan ikhlas.

c. Saran peneliti selanjutnya

1. Meneliti dengan variable lain untuk menggali masalah berbeda yang terdapat
disekolah
2. Menggunakan metode yang lebih beragam dan menarik dalam memberikan layanan
bimbingan dan konseling
3. Melakukan penyempurnaan instrument peneliti sesuai dengan kebutuhan siswa di
sekolah
DAFTAR PUSTAKA

Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo

Surya Hendra. 2015. Cara Cerdas (smart) Mengatasi Kesulitan Belajar. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.

Iskandar. 2009. Motivasi dalam Pembelajaran, dalam buku Psikologi Pendidikan Sebuah
Orientasi Baru. Ciputat: Gaung Persada (GO) Press.

Santrok W John. 2011. Konsep Efikasi Diri, dalam buku Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba
Humanika
LAMPIRAN

1. Lampiran Asesmen

1. Keluhan

Peserta didik mempunyai masalah pribadi yaitu banyaknya keterangan alfa pada
absensi karna ia tidak bisa memanejemen waktu sehingga ia sering sekali terlambat
datang ke sekolah terkadang ia bolos karna sudah terlambat, kurangnya minta dalam
belajar menyebabkan prestasi ia rendah dan kurangnya motivasi yang disebabkan karna
dua factor yaitu dari lingkungan keluarga dan lingkungan social.

2. Persetujuan

Tahap awal sebelum melaksanakan layanan kepada peserta didik, konselor


memberikan surat persetujuan untuk memberi layanan konseling individu pada peserta
didik. Surat tersebut yang didalamnya berisi identitas, pernyataan dan tanda tangan
peserta didik. Tujuan dari adanya surat ini agar proses layanan yang di berikan berjalan
dengan lancar, peserta didik mempercayai layanan yang diberikan oleh konselor dan surat
ini sebagai kesedian peserta didik tanpa adanya unsure pemaksaan dari konselor

3. Perencanaan

Pada tahap ini ada beberapa perencanaan, bentuk assessment yang digunakan yaitu
assessment formal dan informal. Assesment formal adalah jenis assement yang cara
pengamatanya secara sistematis dan memiliki panduan, seperti panduan observasi dan
panduan wawancara. Sedangkan assesment informal adalah cara pengamatan spontan
tanpa adanya panduan seperti pengamatan langsung pada peserta didik dikelas atau diluar
kelas. Tujuan konselor menggunakan dua assessment ini untuk mengetahui informasi –
informasi permasalah pada peserta didik.Berikut lampiran data absensi peserta didik serta
hasil observasi dan hasil wawancara.

a. Lampiran Absensi
REKAPITULASI PERSENTASE KEHADIRAN SISWA
SMK MUHAMMADIYAH 4 JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2018-2019

Kelas : X. Adm.Perkantoran-1
Semester Genap
Nomor
%
Nama Siswa S I A Jumlah
Urut NIS Porsentase
1 0 ADINDA DHANIA PUTRI 2 0 0 2 97.98
2 0 ADRIAN HAYKAL 2 0 4 6 93.94
3 0 AHMAD RIZQ YUYA 2 1 7 10 89.90
4 0 AKBAR RAMADHAN 0 1 2 3 96.97
5 0 AMANDA LESTARI 2 0 0 2 97.98
6 0 ANDRI DWI PUTRA 2 0 6 8 91.92
7 0 AULIA ALFANI 0 0 0 0 100.00
8 0 DHIMAS ADITYA SAPUTRA 0 0 0 0 100.00
9 0 DITO DIMAS MAHENDRA 0 0 1 1 98.99
10 0 DZULPIKAR 8 1 7 16 83.84
11 0 EVA ROHWATI 0 0 0 0 100.00
12 0 EVRILIA AZHAR 1 2 2 5 94.95
13 0 FARA AVIVAH 0 0 0 0 100.00
14 0 FARHAD SANDHI 1 1 0 2 97.98
15 0 FITRA 1 0 1 2 97.98
16 0 HILDA PUTRI YASA 1 0 0 1 98.99
17 0 INTAN PERMATASARI 0 1 0 1 98.99
18 0 IRPAN DANU 1 0 2 3 96.97
19 0 KEVIN PUTRA SATRIA 0 0 1 1 98.99
20 0 KURNIA SARAH 1 0 0 1 98.99
21 0 LARASATI RACHMADHANI 2 0 0 2 97.98
22 0 MAEHA SARI 0 0 0 0 100.00
23 0 MARHADI RAMADHAN 0 1 9 10 89.90
24 0 MEI LINDA H 0 3 0 3 96.97
25 0 MUHAMMAD ABDILLAH 0 0 2 2 97.98
26 0 MUHAMMAD FADLI RAIHANSYAH 0 1 6 7 92.93
27 0 MUHAMMAD REHAN SAPUTRA 0 0 1 1 98.99
28 0 NAJMA KHAIRANI 1 1 4 6 93.94
29 0 OWEN ARDIYANSYAH 0 3 7 10 89.90
30 0 PUTRI AMELIA 1 1 0 2 97.98
31 0 QOLBUNISSA FADILAH MAHFUDIN 5 3 7 15 84.85
32 0 RAISA SAIDAH 1 0 0 1 98.99
33 0 REZKY ANDIKA PRASETYA 0 0 3 3 96.97
34 0 SANDI SAFRIYADI 3 0 6 9 90.91
35 0 SITI NOOR AZIZAH 0 0 0 0 100.00
36 0 VIRANDA RAMADHAN 1 3 0 4 95.96
37 0 WAHYU MARYANTO 0 1 0 1 98.99

      RATA2 KEHADIRAN 96.18

b. Lampiran Observasi
No Aspek yang diamati Keterangan
1 Bahasa Bahasa yang digunakan bahasa Indonesia dengen
intosi yang sedang, dalam menyusun kata ia sedikit
kesulitan dan untuk mengucapkan ia sedikit terbata-
bata

2 Sikap Saat layanan:


Sopan serta sedikit pendiam namun mau terbuka
dalam menceritan pengalaman dan masalah yang
dihadapinya

Saat diluar kelas:


Menyapa beberapa teman-temanya

3 Perilaku Perilaku didalam kelas:


Posisi duduk bersenderan pada tembok, beberapa
kali dia menguap dan terkadang mengetuk-ngetuk
meja namun ia antusias selama program layanan
serta menayakan apa yang tidak di ketahuinya.

Perilaku diluar kelas:


Duduk santai diluar kelas dengan teman-temanya
sambil mendengarkan lagu dan bernyanyi bersama-
sama

4 Penampilan Lesu, baju seragam sedikit lusuh dan baju seragam


tidak dimasukan

5 Kognitif Proses menghafal ia cepat, mudah menyerap


informasi namun kurang focus. Dia tidak dapat
mengfokuskan atensinya pada satu titik. Namun
dalam proses layanan ia focus medengarkan program
yang diberikan

c. Lampiran Wawancara
N Aspek yang Guru Bk Murid Wali kelas Kesimpulan
O ditanyakan

1 Absensi Absensi dika Absensi saya sudah Dika memang Absensi dika banyak
banyak alfan parah karena sering banyak sekali alfa alfa karena ia sering
dipelajaran tidak masuk dan dan sering terlambat. terlambat. Dia
pertama karna terlambat. Saya Terancamnya dika terlambat karna
sering sering tidak masuk tidak naik kelas setiap berangkat
terlambat. karena saya sudah hanya gretakan agar sekolah harus bersma
Semua siswa malas apabila ia tidak ayahnya atau ia
yang terlambat terlambat, bila mengulanginya lagi kesiangan.
mendapatkan terlamabat saya dan berusaha untuk
hukuman mendapatkan berubah
termasuk dika hukuman dan di alfa
apabila ia kan jadi saya
terlambat berfikiran untuk tidak
kesekolah dan masuk sekolah.
ia terancam
tidak naik kelas

2 Terlambat Dika terlambat Saya terlambat Ia sering terlamabat Absensi dika banyak
ke sekolah karna setiap hari karena perjalan dari karena harus alfa karena ia sering
diantar ayahnya, rumah menuju menggu ayahnya terlambat, ia
apabila ayahnya sekolah selalu macet masak atau apabila terlambat karna
kesiangan ia parah, walaupun ayahnya kesiangan setiap berangkat
pun ikut jarak dari rumah ke ia pun kesiangan, sekolah harus bersma
kesiangan sekolah 20 menit karena dika selalu ayahnya atau ia
apabila tidak macet diantar oleh ayah kesiangan
dan jam masuk setiap pagi. Untuk
sekolah saya 06: 40. angkutan umum
Kendala saya memang tidak ada.
terlambat tidak hanya Sosok ibu yang telah
itu yaitu terbatasnya tiada menjadikan
kamar mandi dan bapaknya berperan
harus bergantian ganda di rumah
dengan orang yang
ada di rumah.
Apabila bapak saya
terlambat atau
kesiangan saya pun
ikut terlambat, ibu
saya sudah
meninggal jadi semua
tugas ibu dikerjakan
oleh bapak saya.
3 Mata Pelajaran yang sulit: Pelajaran yang sulit: Setiap siswa
pelajaran Kemuhammadiyahan Matematika, mempunyai
yang sulit , karena gurunya Kemuhammadiyaha keunggulan masing-
dan mudah jarang masuk ke n dan Bahasa arab. masing pada
kelas dan terlalu pelajaran yang ada di
banyak hafalan. Pelajaran yang sekolah.
Bahasa inggris dan mudah: sejarah,
ekonomi bisnis. sosial dan komputer.

Pelajar yang mudah: Pelajaran yang sulit


Al-quran, karena dika mendapatkan di
menghafal ayat-ayat atas kkm atau pas
al-quran yang telah ia kkm. Kkmnya
hafalkan di adalah 75. Pelajaran
pengajian. Bahasa yang mudah
Indonesia. biasanya ia
mendapatkan 80-87.

4 Kendala Ngantuk dan ketikan Kurang focus pada Kurangnya motivasi


dalam sedang ada hafalan saat guru atau semangat dalam
belajar gurunya tidak hadir, menerangkan dan belajar
saya menjadi malas terkadang main
belajar Hand Phone.

5 Cita-cita Saya ingin menjadi


pemain sepak bola

6 Rencana Saya ingin kuliah


setelah lulus seperti kaka-kakak
sekolah saya karna setelah
kuliah mereka
mendapatkan
pekerjaan di
kantoran, sedangkan
bapak saya lulus
SMA bekerja diluar
ruangan, panas-
panasan. Saya ingin
membahagiakan
bapak saya dan saya
berniat untuk kuliah
sambil bekerja
7 Sikap Anaknya Anaknya kurang Pendiam dan kurang
pendiam dan bergaul dan bergaul
terkadang pendiam.
menjadi bahan
ejekan Posisi duduk dika
temannya dua baris dari
belakang

8 Teman Saat pulang sekolah, Teman bermain dika Pergaulan dika tidak
bermain/ saya bareng dengan hanya sekitar baik namun ia
Pergaulan kakak kelas saya rumahnya, padahal mengetahuinya dan
karna apabila tidak usia pada umumnya mulai menjauhi
saya akan dikeroyok mereka pergaulan tersebut.
dengan anak sekolah menongkrong namun
lain. Beberapa kali ia tidak
saya mengikuti
tauran karena diajak
oleh teman saya, kalo
saya menolak saya
tidak mendapatkan
tumpungan pulang
atau di pojokan
ketika main. Saya
mulai mejauhin hal
tersebut karna saya
mengetahui itu tidak
baik dan saya
berkumpul hanya hari
libur saja

4. Pelaksanaan

Pelaksanaan yang digunakan adalah memberikan video motivasi belajar, setelah


peserta didik menonton video tersebut konselor dan peserta didik berdiskusi hasil
tanyangan video tersebut dan apa yang ia rasakan setelah menonton video tersebut.
Konselor memberikan selembar kertas untuk menuliskan rancangan jangaka pendek,
jangka panjan dan perilaku apa saya yang ingin ia ubah

5. Analisa Data

Analisa data yang digunakan konselor yaitu menggunakan metode kualitati, metode
kualitatif ini yang digunakan yaituk teknik wawancara dan observasi. Dalam teknik
wawancara dilakukan dengan D, guru BK dan wali kelad untuk menggali informasi-
informasi. Observasi dilakukan pada proses layanan.
6. Interpretasi data
Interprestasi data yang akan dilampirkan adalah hasil tulisan dari peserta didik yang
asli dan dicopy serta di lampirkan

Lampiran hasil tulisan peserta didik


7. Tindak lanjut

Pihak sekolah memberikan layanan bimbingan konseling klasikal untuk permasalah


yang telah teridetifikasi oleh konselor dan proses layanan yang diberikan oleh konselor
berjalan optimal dengan baik hingga ia lulus dari sekolah
2. Lampiran Rancangan Pelayanan Pendidikan (RPL)
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA

SMK MUHAMMADIYAH 04 JAKARTA


Jl. Anggrek Neli Murni Blok B-C Kemanggisan Palmerah Slipi Jakarta Barat 11480
Telp (021)5364463 Email: smkmuh4bisa@yahoo.com

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

KONSELING INDIVIDU

A Komponen Layanan Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Pemahaman pentingnya pendidikan dan membangun
karakter dengan memberikan motivasi belajar

D Fungsi Layanan Pemahaman dan pengembangan


E Tujuan Umum Peserta didik mampu memahami pentingnya pendidikan
bagi dirinya untuk mengatasi rasa malas, serta membangun
karakter dan memberikan motivasi untuk semangat belajar
agar mendapatkan hasil yang memuaskan dalam nilai
akademis disekolah

F Tujuan Khusus 1.Peserta didik mampu memahami dan mengetahui


pentingnya pendidikan serta factor rasa malas yang menjadi
penyebabnya
2.Peserta didik mampu bagaimana cara mengatasi rasa
malasnya dan membangun karakter
3.Peserta didik mampu mengembangkan dan
menumbuhkan motivasi pada dirinya untuk belajar

G Sasaran Layanan X-Ap 1 (Administrasi Perkantoran)


H Materi 1. Pendidikan Karakter
2. Rasa Malas dan Cara Mengatasinya
3. Motivasi Belajar

I Waktu 6 Kali Pertemuan x 240 menit


J Sumber Materi 1.Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan
Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo
2.Surya Hendra. 2015. Cara Cerdas (smart) Mengatasi
Kesulitan Belajar. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

3..Iskandar. 2009. Motivasi dalam Pembelajaran, dalam


buku Psikologi Pendidikan Sebuah Orientasi Baru. Ciputat:
Gaung Persada (GO) Press.
4.Santrok W John. 2011. Konsep Efikasi Diri, dalam buku
Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika.

K Metode / Teknik Ceramah, Diskusi, Tanya jawab


L Media / Alat Handphone dan Alat Tulis
M Pelaksanaan
Tahap
1. Tahap Awal / Pedahuluan 1.Mempersilahkan peserta didik duduk
2.Membuka dengan salam dan perkenalan
3.Membangun pendekatan dengan peserta didik
(menanyakan identitas,pelajaran sebelumnya, kegiatan
pembelajaran di sekolah dan hal-hal yang disukai)
4.Menunjukan ekspresi empati secara verbal dan non verbal
5.Menyampikan tujuan layanan
6.Menanyakan kesiapan pada peserta didik

2. Tahap Inti 1.Menjelaskan kepada peserta didik pentingnya pendidikan


di sekolah untuk membangun semangat belajarnya
2.Menjelaskan kepada peserta didik factor-faktor yang
menjadi penyebab rasa malas
3.Berdiskusi bersama dengan peserta didik
4.Menjelaskan kepada peserta didik bagaimana cara
mengetasi rasa malas yang muncul
5.Memberikan motivasi dan memberika video motivasi
belajar kepada peserta didik serta menyimpulkan video
tersebut

3. Tahap Penutup 1. Mengajak peserta didik membuat kesimpulan dari hasil


layanan
2. Peserta didik diminta bagaimana mensikapi hasil layanan
3. Mengakhiri dengan berdoa dan salam

N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Evaluasi dengan guru bk terkait proses layanan yang
diberikan:
1.Sikap peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan
konseling
2.Cara peseta didik dalam menyampaikan pendapat atau
pertanyaan
3.Melakukan Refleksi hasil, peserta didik menuliskan pada
kertas selembar yang telah disiapka
Lampiran 1. Uraian Materi

1. Pendidikan Karakter

Karakter displin yang dimiliki oleh siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Menurut Tu’u (2004: 15) mengatakan bahwa displin siswa di sekolah merupakan factor
yang dominan yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Siswa yang memiliki karakter
disiplin akan selalu mentaati peraturan sekolah, selalu mengikuti pelajaran di kelas, tidak
suka membolos saat masih ada jam pelajaran dan tidak membuat kegaduhan di kelas.
Siswa yang memiliki karakter disiplin tersebut akan lebih berperstasi daripada siswa
yang tidak memiliki karakter disiplin. Hal ini dikarenakan siswa tersebut selalu mengikuti
pelajaran, yang artinya tidak ada materi pelajaran yang ia lewatkan untuk dipelajari.
Selain itu, selalu mendengarkan pelajaran di kelas dengan tenang, yang membuatnya
lebih berkonsentrasi dan mempermudah dalam memahami pelajaran yang dia terima dari
guru. Hal tersebut menjadikan siswa mudah dalam mengerjakan tugas/ujian yang
diberikan oleh guru. Hal ini dikarenakan dia sudah mendapatkan materi yang
dipelajarinya dari guru setiap pembelajaran di kelas, sehingga saat ujian dia sudah
mempunyai pengetahuan yang cukup untuk mengerjakan tugas/ujian yang diberikan
guru, yang nantinya akan memudahkannya dalam mengerjakan tugas/ujian dan pada
akhirnya akan mendapaktan hasil atau prestasi belajar yang memuaskan.

2. Rasa Malas dan Cara Mengatasinya

Terjadinya proses belajar membutuhkan kosentrasi belajar para pelakunya. Tanpa


konsentrasi belajar, maka peristiwa belajar itu sesungguhnya tidak ada atau tidak
berlangsung. Namun, tidak sedikit orang yang mengalami masalah atau kesulitan
konsentrasi ketika belajar. Tanpa konsentrasi belajar, maka hasil belajar pun tentu sangat
rendah atau tidak optimal. Jika seseorang selalu mengalami kesulitan konsentrasi belajar
ketika belajar, bagaimana mau berharap menjadi orang yang berprestasi.

Fakta Masalah Sulit Konsentrasi Belajar

 Bukankah saat Anda mengikuti pelajaran di sekolat tidak jarang dihinggapi oleh
perasaan jemu, bosan dan malas?
 Apakah Anda sering dijangkit rasa mengantuk saat mendengarkan penjelasan
guru didepan kelas?
 Begitu juga, apakah Anda sering mengalami kesulitan konsentrasi saat belajar
sendiri, sehingga membuat Anda menjadi pusing, malas dan mengantuk?

Fakta utama kesulitan konsentrasi belajar disebabkan oleh melemahnya atau kehilangan,
antara lain:

 Minat
 Perhatian
 Motivasi
Gangguan Konsentrasi Belajar

Faktor penyebab gangguan konsentrasi belajar dapat dibedakan atas:

1. Gangguan eksternal
Gangguan belajar dari luar ini yang berkaitan dengan gangguan indra, seperti:
gangguan penglihatan, pendengaran dan penciuman. Factor penyebab gangguan dari
luar ini berkaitan dengan kondisi suasana lingkungan tempat belajar. Seperti suara
hirukpikuk kendaraan, suara music yang keras, suara TV, suara orang yang sedang
bertengkar, hilir mudiknya orang disekitar tempat belajar dan lain-lain dapat
mempengaruhi perhatian dan kemampuan sesorang untuk konsentrasi belajar. Hal
lainnya, kondisi tempat belajar yang berantakan, tata ruang yang sumpek, kurang
penerangan, asesoris ruangan yang mencolok dapat memengaruhi perhatian dan
menimbulkan rasa tak nyaman untuk belajar. Begitu juga, adanya bau yang
menyengat dan mendatangkan cita rasa yang tak mengenakkan juga dapat
menyebabkan gangguan konsentrasi belajar.

2. Gangguan internal
Gangguan belajar yang datang dari dalam diri sendiri ini bisa berasal dari gangguan
fisik maupun psikis. Gangguan tersebut, antara lain:

 Gangguan kesehatan jasmani


Gangguan pada kesehatan jasmani, seperti sakit, kurang tidur, keletihan
sehabis bekerja dan begitu juga orang yang sedang dalam kondisi lapar dan
kurang gizi sangat berpengaruh sekali pada kemampuan sesorang untuk
konsentrasi belajar.

 Timbulnya perasaan negative, seperti gelisah, tertekan, marah, khawatir,


takut, benci dan dendam
Perasaan tidak enak yang ditimbulkan oleh adanya konflik dengan pihak lain
atau rasa kuatir karena suatu hal, sehingga menyita sebagian besar perhatian
anda. Perhatian yang terpecah ini, tentu menyulitkan anda mengikuti pelajaran
dengan baik. Dengan kata lain, anda mudah sekali kehilangan konsentrasi
belajar.

 Lemahnya minat dan motivasi pada pelajaran


Jika anda kurang berminat dan motivasi untuk belajar, maka anda mudah
terpengaruh pada hal-hal lain yang lebih menarik perhatian anda ketika proses
belajar berlangsung. Hal lain tersebut, tentunya masalah yang tidak ada
hubunganya dengan apa yang anda pelajari, terutama hal-hal yang bersifat
menyenangkan anda, sehingga pada anda terjadi proses duplikasi pikiran atau
pikiran bercabang. Alhasil, anda tidak mengerti isi pelajaran yang seharusnya
anda perhatikan secara intensif.
 Bersifat pasif dalam belajar
Pada umumnya, orang mudah sekali terjebak dalam pola belajar pasif, ketika
melakukan proses belajar. Pola belajar pasif ini dapat terjadi kareana kurang
disadarinya. Mungkin anda mengalami hal yang sama. Terutama pada praktik
belajar di kelas. Anda cenderung menerima begitu saja apa yang di berikan
atau dijajalkan guru pada anda. Anda tidak memiliki keberanian untuk
mengungkapkan keingintahuan (ketidaktahuan) anda yang berkaitan dengan
materi pelajaran. Anda selalu dihadapkan pada kesulitan pemahan terhadap
bagian-bagian yang sulit dari materi pelajaran. Dimana anda pun tidak
berperan aktif mengungkapkan hasrat ingin tahu anda. Guru pun tidak
mengetahuin kesulitan nelajar yang dialami setiap siswa. Benteruan-benturang
yang dihadapi anda tersebut menibulkan Gap ( jurang pemisah) dalam
lanjutan komunikasi antara guran dan anda. Guru terus memberikan penyajian
materi pelajaran, sesangkan anda merasa tertinggal.

 Tidak memiliki kecakapan dalam cara-cara belajar yang baik


Untuk melakukan proses belajar, tentu saja anda membutuhkan strategi
pengaktifan pikiran, agar tetap focus pada pelajaran. Baik itu belajar dalam
situasi mengikuti pelajaran dari guru maupun situasi belajar sendiri. Tanpa
memiliki strategi cara belajar yang baik akan menimbulkan kejemuan dalam
berpikir terutama menghadapi bagian-bagian yang sulit dari pokok pelajaran.

Ada beberapa cara mengatasinya rasa malas yang muncul, yaitu :

1. Mengembangkan Tujuan Belajar.

Anak malas belajar agar tahu manfaat dan arah apa yang dipelajarinya, biasakan belajar
dengan bertujuan. Dengan adanya tujuan belajar akan lebih bermakna, karena anak
mengetahui dengan jelas apa yang hendak dipelajari dan apa yang dikuasainya. Anak pun
akan mudah memusatkan perhatian pada pelajarannya.

2. Strategi Belajar

Strategi belajar yang tepat adalah salah satu solusi untuk mengatasi kebiasaan malas
belajar anda di sekolah atau pun di rumah. Ini sangat bermanfaat karena akan
memudahkan anda dalam belajar di sekolah.

Untuk menghapal misalnya, akan sangat sulit bila hanya menggunakan metode yang
biasa diajarkan di sekolah. Tetapi bila menggunakan metode yang berbeda yang
menggunakan kemampuan alami yang anda miliki maka akan sangat mudah bagi anda
menghapal 20 kata-kata yang tidak beraturan dan acak.
3. Control The State

Jika rasa malas merasuki tubuh dan pikiran Anda, segeralah mengubah kondisi fisik Anda.
Kalau tadinya Anda duduk dengan bahu agak turun ke bawah, sehingga tubuh Anda tak
bertenaga, lemah, lesu, letih, dan loyo, sekarang bangkitlah dan berdiri tegak. Lihat ke atas,
tarik napas yang dalam, kemudian hembuskan kembali. Lakukan sebanyak 3x atau sampai
Anda merasa nyaman.

4. Menciptakan kedisiplinan

Ada sebuah ungkapan yang sangat dalam maknanya dari Andrie Wongso, Motivator No.1
Indonesia, yang bunyinya; “Jika kita lunak di dalam, maka dunia luar akan keras kepada
kita. Tapi jika kita keras di dalam, maka dunia luar akan lunak kepada kita”. Kata-kata
mutiara yang luar biasa ini menegaskan, bahwa jika kita mau bersikap keras pada diri
sendiri, dalam arti menempa rasa disiplin dalam berbagai hal, maka banyak hal akan bisa
kita kerjakan dengan baik. Sikap keras pada diri sendiri atau disiplin itulah yang umumnya
membawa kesuksesan bagi karir para olahragawan dan pekerja profesional yang memang
menuntut sikap disiplin dalam banyak hal.

5. Memberikan Motivasi

Dalam kehidupan sehari-hari keberadaan motivasi sangat penting. Hidup manusia


senantiasa kekurangan motivasi. Pada proses belajar motivasi anak biasanya amat kurang.
Pemberian motivasi kepada anak dapat dilakukan secara verbal dan nonverbal. Misalnya
menghargai apa yang dilakukan anak ketika pembelajaran berlangsung walaupun hanya
memuji tulisannya. Selain itu pendidik seharusnya lebih banyak membaca buku buku
motivasi sehingga bisa memotivasi anak.

3. Motivasi Belajar

Motivasi dan belajar adalah dua hal yang saling mempengaruhi. Motivasi berasal dari
bahasa latin movere yang bermakna bergerak,istilah ini bermakna mendorong,
mengarahkan tingkah laku manusia. Sedangkan belajar adalah kegiatan yang mengubah
tingkah laku melalui latihan dan pengalaman sehingga menjadi lebih baik sebagai hasil
dari penguatan yang dilandasi untuk mencapai tujuan. Jadi motivasi belajar merupakan
motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar dengan keseluruhan
penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin
kelangsungan belajar dalam mencapai suatu tujuan (Winkels,1987).

Motivasi belajar bisa timbul karena faktor instrinsik dan ekstrinsik. Faktor instrinsik
disebabkan oleh dorongan atau keinginan akan kebutuhan belajar,harapan dan cita-cita.
Begitupun dengan faktor ektrinsiknya disebabkan oleh adanya penghargaan, lingkungan
belajar yang menyenangkan, dan kegiatan belajar yang menarik.
4. Efikasi Diri

Konsep efikasi diri Albert Bandura, yaitu keyakinan bahwa seseorang dapat menguasai
sesuatu dan menghasilkan hasil yang positif. Efikasi diri memiliki banyak kesamaan
dengan motivasi penguasaan dan motivasi intrinsik. Efikasi diri adalah keyakinan diri,
siswa dengan efikasi tinggi setuju dengan pernyataan seperti ini, "saya tahu bahwa saya
mampu mempelajari materi ini". Tetapi pada siswa yang efikasinya rendah akan
mengatakan bahwa "saya kira saya tidak mampu untuk mempelajari materi ini”. Efikasi
diri sangat mempengaruhi pilihan kegiatan siswa. Siswa yang mempunyai efikasi rendah
dalam belajar mungkin menghindari banyak tugas-tugas belajar,terutama yang menantang,
tetapi siswa yang mempunyai efikasi tinggi sangat bersemangat mendekati tugas-tugasnya.
Siswa pada efikasi tinggi lebih mungkin bertahan dengan usaha pada tugas belajar daripada
siswa dengan efikasi rendah (Shuck&Pares, 2000).
Berikut adalah beberapa strategi yang baik untuk meningkatkan efikasi diri siswa
(Stipek, 2002) :
1. Ajarkan strategi khusus. Seperti menguraikan dan meringkas, yang dapat meningkatkan
kemampuan mereka untuk fokus pada tugas-tugas mereka.
2. Bimbing siswa dalam menetapkan tujuan. Bantu mereka untuk menciptakan tujuan
jangka pendek setelah itu membuat tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek terutama
membantu siswa untuk menilai kemajuan siswa.
3. Pertimbangkan penguasaan. Beri siswa penghargaan berdasarkan performa, yg lebih
mungkin untuk menandakan penguasaan, bukan penghargaan, hanya untuk terlibat dalam
tugas.
4. Kombinasikan latihan strategi dengan tujuan. Berikan umpan balik kepada siswa tentang
bagaimana strategi belajar mereka berhubungan dengan performa mereka.
5. Berilah dukungan pada siswa. Dukungan yang positif bisa di datangkan dari guru, orang
tua dan teman sebaya.
6. Bantulah siswa untuk percaya pada kemampuan kognitif mereka. Berbicaralah kepada
para siswa tentang rasa percaya diri anda dalam kemampuan mereka dapat meningkatkan
kepercayaan diri mereka dan membantu mereka untuk menjadi lebih termotivasi.
Lempira 2. Lembar Kerja Peserta Didik
3. Lampiran Penilaian Hasil RPL
4. Lampiran Absensi
5. Lampiran Surat Pesetujuan
6. Lampiran Dokumentasi

6.1 dokumentasi layanan 1

6.2 dokumtasi layanan 2

6.3 dokumentasi dengan peserta didik 6.4 dokumentasi dengan peserta didik2
6.5 dokumentasi dengan guru BK 6.6 dokumentasi dengan wali kelas

6.7 dokumentasi denga peserta didik pemberian reward

Anda mungkin juga menyukai