Anda di halaman 1dari 1

Teori Akuntansi B1 (EKA441) Nama : Anak Agung Sri Diah Apryanti

NIM : 1807531200

RISET AKUNTANSI EMPIRIS


Ball & Brown (1968) menemukan pengumuman laba direspon oleh pasar. Dalam
temuannya dinyatakan bahwa perusahaan yang melaporkan laba kejutan positif direspon
positif, dan sebaliknya. Dimana laba kejutan merupakan perbedaan laba actual dari laba
ekspektasian (istilah good news dan bad news) dan pengukuran respon pasar merupakan
abnormal performance (selisih antara return actual dan return ekspekasian). Berdasarkan
temuan tersebut, Beaver (1968) mengemukakan laba direspon dengan perubahan volume dan
harga. Dimana perubahan volume mencerminkan perubahan ekspektasi investor individual
dan perubahan harga mencerminkan perubahan ekspektasi pasar (investor secara
keseluruhan). Beaver (1968) kemudian mempertanyakan apakah pengumuman laba direspon
oleh pasar tersebut termasuk kedalam riset akuntansi. Dalam perkembangan riset akuntansi
empiris pada era 1990an, muncul perspektif dalam akuntansi yang dijadikan sebagai lawan
perspektif pengukuran dan Riset Akuntansi Berbasis Pasar Modal (Market Based Accounting
Research). Hal ini menghasilkan berbagai topik riset dalam bidang akuntansi manajemen dan
akuntansi keperilakuan yang memberikan kontribusi bagi perkembangan bidang akuntansi
dunia di era modern saat ini. Riset tersebut bertujuan untuk meguji ada tidaknya kandungan
informasi dalam laporan dan peristiwa akuntansi. Contohnya: pembagian dividen, perubahan
kebijakan akuntansi, dan bahkan pergantian CEO. Dimana riset ini dilakukan dengan
menggunakan metode studi peristiwa (event study). Dari penelitian empiris yang dilakukan
Ball & Brown (1698) terkait mengenai angka laba terhadap harga saham, penelitian akuntansi
mulai bergeser dari yang lebih bersifat normatif menjadi ke arah yang bersifat positif, karena
teori normatif tidak dapat diuji secara empiris. Hal yang mendasari usaha pemahaman
akuntansi secara empiris dan mendalam menitik beratkan pada pendekatan ekonomi dan
perilaku (behavior).
Riset akuntansi empiris dengan pendekatan ekonomi dari bidang akuntansi
manajemen mengarah pada prediksi manajer, oleh sebab itu manajemen laba perlu dievaluasi
dengan tujuan untuk mengetahui apakah manajer berupaya untuk memaksimumkan nilai
perusahaan (kesejahteraan pemegang saham) atau memaksimumkan kesejahteraan
pribadinya. Oleh sebab itu koefisien respon laba mengukur besarnya perubahan harga saham
yang disebabkan oleh informasi dalam penurunan laba. Model: Return Abnormal = α + β
(laba kejutan) + ε. Hal ini membantu dalam memprediksi reaksi dari pemain seperti pasar.
Pasar efisien (Fama 1970) menyatakan bahwa pasar dikatakan efisien jika harga – harga
sekuritas sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia. Hal ini tentu melibatkan
hipotesis berkembang tentang realitas yang diuji dengan mengamati realitas. Sehingga
menarik kritik tampak adaanya bias dimana teori positif mengabaikan sudut pandang
alternative. Sehingga mengakibatka kebangkitan dalam penelitian perilaku. Akuntansi
keperilakuan berfokus pada pengujian terori – teori psikologis dalam penggunaan akuntansi,
atau prediksi perilaku akuntan berdasarkan teori akuntansi yang dapat dipraktikkan dengan
metode ekperimen menggunakan audit dan penganggaran sebagai objek kajiannya. Dimana
behavioral finance atau keperilakuan ini berpengaruh dalam pegambilan keputusan investasi
di pasar modal, karena terdapat asumsi dasar: manusia tidak selalu mengambil keputusan
secara rasional, manusia menggunakan heuristik namun rentan terhadap bias. Hal ini
dimplikasikan oleh harga yang tidak selalu berada diposisi ekuilibrium, dan pasar tidak
sepenuhnya efisien. Dimana bias keputusan pasar modal disebabkan oleh: Over – reaction,
Over – confidence, dan Herding behavior (jump - into – the – bandwagon – effect) dan lain –
lain. Begitu perkembangan teori akuntansi sehingga kompleks pada perhitungan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai