Anda di halaman 1dari 2

ASRA NUR HASANAH

1813010025
PSIKOLOGI KELUARGA / HK.A

1. Pengertian Fleksibilitas Dan Kohesivitas Dalam Pernikahan Dan Keluarga


2. Arti Penting Fleksibilitas Dan Kohesivitas Dalam Pernikahan Dan Keluarga
3. Indikator Fleksibilitas Dan Kohesivitas Dalam Pernikahan Dan Keluarga
4. Determinan Faktor Fleksibilitas Dan Kohesivitas Dalam Pernikahan Dan Keluarga
5. Fleksibilitas Dan Kohesivitas Dalam Perspektif Islam
6. Uasaha-Usaha Membangun Dan Memelihara Fleksibilitas Dan Kohesivitas Dalam
Pernikahan Dan Keluarga

1
Fleksibilitas mencakup kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan dengan
bangkit kembali, mengatur ulang dan beradaptasi dengan situasi yang berubah.
Fleksibilitas juga dapat terwujud dengan tetap dilaksanakannya kegiatan dan kebiasaan
yang rutin dilakukan keluarga sehingga dapat menjaga kontinuitas dan mengembalikan
stabilitas keluarga yang dapat mendorong resiliensi.
Menurut Katwal, dan Kamalanabhan (2002) Kohesivitas keluarga adalah suatu
kedekatan antar saudara atau antar anggota keluarga sehingga menumbuhkan
hubungan yang lebih ramah, kooperatif, dan penuh kasih sayang dalam keluarga tersebut.
2

Kohesivitas dalam keluarga itu sendiri menurut Schwartz (2007) memberikan pengaruh
pada proses penyesuaian sosial dan pencarian identitas diri seorang anak, sehingga
kohesivitas dalam keluarga memiliki tempat penting dalam pembentukan ketrampilan
interpersonal pada anak. Shin dan Park (2011) dalam penelitiannya menyatakan,
kohesivitas adalah salah satu hal yang penting dalam suatu kelompok atau hubungan
interpersonal.

4
Johnson and Johnson dalam Ramdhani dan Martono (1996) menyebutkanbahwa kohesivitas
adalah suatu keadaan kelompok yang sudah membentuk kohesi,yang ditandai dengan adanya
ketertarikan, ketergantungan, kerjasama yang kompak,dan kapasitas kelompok itu untuk
mempertahankan keanggotaan para anggotanyasehingga akan bekerja sama dengan kompak
dalam mencapai tujuan bersama. Satukelompok dinamakan kohesif apabila terdiri dari
anggota-anggota yang berusahamengaktualisasikan berbagai kemampuan untuk mencapai
kehendak bersama. Dalamkelompok yang sudah berkohesi, kepentingan individu sudah tidak
diutamakan lagi.Bany dan Johnson dalam Setyobroto (2003) menyebutkan beberapa
determinanyang terkait dengan cohesiveness yaitu antara lain timbulnya solidaritas
kelompok,kepuasan, attractiveness atau situasi yang menarik dalam kelompok, dan
affiliationatau hubungan antaranggota kelompok tersebut.

Anda mungkin juga menyukai