Anda di halaman 1dari 15

NASKAH TARI DOLANAN

Disusun oleh
Mahasiswa Semester VI Kelompok 1
Catri Maulidiyah (1786206011)
Dewi Novitasari (1786206016)
Romita Sari Ayurani (1786206050)
Tantina Mindrianingsih (1786206057)
Yani Purwanti (1786206061)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RADEN RAHMAT MALANG
Juni 2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillaahirobbil’aalamiin, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang
Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kesempatan kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penyusunan naskah tari pendidikan secara
terstruktur dengan judul Tari Dolanan.
Pada kesempatan ini dengan kerendahan hati kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan Universitas Raden Rahmat Malang yang
telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mengikuti kegiatan perkuliahan.
2. Dosen Pengampu yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan yang sangat
bermanfaat bagi kami dalam menyusun tugas terstruktur ini.
3. Semua pihak yang sudah membantu dan memberikan saran serta nasehat pada kami untuk
menyelesaikan tugas terstruktur ini.
Akhir kata kami berharap akan saran dan kritik dari para pembaca terhadap naskah tari
ini agar menjadi lebih baik lagi. Semoga bermanfaat Amin.

Malang, 27 Juni 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................1

BAB II KONSEP GARAPAN.............................................................................3

BAB III METODE KONTRUKSI.......................................................................6

PENUTUP.............................................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat sekarang ini zaman sudah sangat berkembang, begitu pula perkembangan dunia
anak-anak. Budaya tari harus kita lestarikan untuk menjaga kekayaan bangsa. Anak perlu
dikenalkan sebuah budaya yang akan melatih perkembangan kecerdasan mereka sehingga
dapat bermanfaat untuk saat ini maupun di masa mendatang. Untuk itu perlu diadakan
pembelajaran tari untuk anak SD. Karena pada usia 7-12 tahun fisik anak mengalami
perkembanganyangpesat.
Tari Dolanan ini diciptakan dengan maksud untuk mengenalkan berbagaimacan
permainan anak di Nusantara. Karya tari ini dapat memberikan pengaruh yang positif
kepada semua orang yang melihatnya karena pada umumnya manusia memiliki
kecenderungan selalu ingin bergerak sambil bersenang-senang untuk menyalurkan segala
potensi yang ada pada dirinya. Bentuk-bentuk tersebut disalurkan melalui aktivitas gerak.
Bagi seorang anak gerak merupakan suatu kebutuhan yang tak ubahnya seperti
kebutuhaan dasar lainnya. Ini terkait dengan naluri kehidupan anak dihabiskan untuk
bergerak, permasalahannya sekarang adalah bagaimana menyalurkan potensi tersebut
agar bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Usia anak sekolah dasar
adalah masa penting untuk pertumbuhan baik fisik, mental, emosional, intelektual, dan
sosial. Oleh karena itu dengan permainan merupakan wahana pembelajaran bagi anak
yang menyenangkan. Selain itu dengan karya tari ini penulis berharap budaya tari di
negara tidak akan punah dan semakin lestari.
Adapun Tema Tari Dolanan ini terinspirasi dari semangat anak-anak yang sedang
bermain. Judul karya tari Dolanan ini dipilih karena diiringi oleh tembang dolanan.
Tari Dolanan diawali dengan seorang anak yang mengajak teman-temannya bermain
jual beli jamu gendong, kemudian dilanjutkan dengan permainan tepuk, permainan merias
wajah, permainan ular naga dan petak umpet.

B. Sumber Pendukung
Tari Dolanan ini didukung oleh

1. Dosen Seni Tari dan Drama Unira Malang yaitu Bapak Iip

2. Teman-teman PGSD Unira Malang Semester VI khususnya Kelompok 1

1
C. Sumber Materi Garapan
Bentuk gerak yang dipergunakan untuk menyusun tarian ini disadarkan pada
jumlah penari, tarian ini menggunakan bentuk gerak berpasangan dan gerak
berkelompok.
Sumber materi musik yang dipergunakan untuk mendukung tarian adalah dari
musik gending jawa dan tembang dolanan yang diciptakan sendiri oleh Bapak Joko dari
Babadan Ngajum Kabupaten Malang.
D. Pengembangan Model Materi Tari
Pada tari Dolanan ini mengembangkan rangsang dengar dari sebuah alunan musik
gendhing jawa kemudian penari melanjutkan dengan rangsang visual yang berasal dari
lambaian tangan, dan selanjutnya dengan rangsang kinestetik dari gejala gerak seperti
minum jamu, bermain tepuk, merias wajah, bermain ular naga dan petak umpet.
.

2
BAB II
KONSEP GARAPAN

A. C E R I T A
1) Tari awal
Tari Dolanan diawali dengan lima anak yang akan bermain dengan melakukan
hompimpa terlebih dahulu, kemudian ada seorang anak yang mengajak teman-
temannya bermain
2) Isi tari
mereka kemudian bermain jual beli jamu gendong, kemudian dilanjutkan dengan
permainan tepuk, permainan merias wajah, permainan ular naga dan petak umpet
3) Tari akhir.
Pada saat bermain ular naga, anak yang kalah bermain menjadi petugas penjaga yang
harus menutup mata dan menghitung. Tetapi teman-temannya menjahilinya dengan
memilih pergi dari pada melanjutkan permainan. Akhirnya dengan rasa sedih dan
marah si anak pun meninggalkan tempat permainan.

B. TIPE TARI
Tari Dolanan ini mempunyai tipe tari studi yang mengembangkan rangsang awal
berupa rangsang kinetik dan mempunyai jangkauan pengambilan unsur gerak yang
bervariasi.

C. METODE PENYAJIAN
Metode penyajian Tari Dolanan ini reprentasional, yaitu tari yang disajikan seperti
ujud ide dari obyek-obyek nyata (realistik).
D. KONSEP IRINGAN TARI
Konsep iringan Tari Dolanan ini berasal dari ide atau dasar pemikiran yang sangat
mendasar tentang kehadiran musik sebagai iringan tari, dimana menggunakan musik
gendhing jawa dan tembang dolanan yang gunanya untuk mengajak orang lain bermain,
saling menghargai dan saling bekerjasama dalam mematuhi aturan-aturan dalam
permainan.
E. KONSEP TATA TEKNIK PENTAS
1. Dekorasi atau setting (Stage Property)

3
Panggung pertunjukan tidak perlu diberi hiasan untuk menarik perhatian penonton,
tetapi kalau harus ada sebaiknya yang menggambarkan suasana malam yang terang
bulan, mungkin bisa menggunakan benner bergambar suasana malam yang terang
bulan.
2. Property ( Peralatan untuk menari)

Tari Dolanan ini digarap membutuhkan benda-benda yang digunakan untuk menari,
seperti sampur dan perlengkapan penjual jamu. Utamanya untuk memberikan
dukungan terhadap karakteristik penari sebagai anak-anak yang sedang bermain.
3. Tata Rias
Penataan rias yang diperlukan dalam tari ini disesuaikan dengan konsep dasar yaitu
permainan anak-anak, tata rias penari tidak perlu terlalu tebal karena mereka sedang
bermain.

4. Tata Busana
Busana untuk menampilkan penari sesuai dengan karakteristik penari sebagai
ana-anak, yang lebih utama adalah busana yang dipergunakan tidak mengganggu
penari dalam mengekspresikan gerakan.
Unsur warna yang dipilih adalah merah sebagai simbol ketidaksabaran atau
bersemangat tinggi dan unsur garis lurus sebagai simbol tegas, kuat dan kokoh.

4
5. Tata Sinar
Konsep Tari Dolanan ini ditata penerangan panggung yang terang karena suasana yang
ditampilkan adalah pada malam hari saat bulan purnama

5
BAB III
METODE KONTRUKSI

Metode kontruksi adalah suatu cara untuk mewujudkan kontruksi ( bangunan), yang
didalamnya menguraikan cara-cara untuk membangun struktur tari. Mengingat bentuk tarian
(koreografi) itu terdiri dari tiga bagian utama, yaitu: 1. tari awal. 2. isi tari 3. tari akhir.
Maka bagian-bagian ini akan berkaitan dengan diskripsi cerita atau lakon. Maka
secara sederhana dapat didiskrpsikan sebagai berikut : Adegan, isi adegan, suasana, waktu
yang dibutuhkan (peradegan) dan keterangan tertentu. Setelah merumuskan hal tersebut
secara teknis dapat dituliskan rencana atau tahapan penggarapan. Dengan demikian perlu
dirancang rencana waktu penggarapan. Untuk itu dapat diuraikan tiap-tiap tahapnya, sebagai
berikut:
1. Pelatihan Dasar
Dasar materi gerak bersumber dari gerak sehari-hari karena penarinya anak-anak
perempun maka harus disesuaikan dengan perkembangan fisiknya, seperti dalam tarian ini
yaitu gerak hompimpa, gerak tepuk, merias wajah, bergaya dan lain-lain. Pada pelatihan
dasar memang lebih didasarkan pada sumber materi gerak yang dikembangkan.
2. Kodivikasi Motif Gerak

Improvisasi gerak dilakukan di antara gerak dasar, seperti gerak duduk,


memutar dan bergaya dengan lemah gemulai.
3. Pengelompokan dan Penggabungan Motif Gerak dalam bentuk analisis struktur tari

No Nama Deskripsi Hitungan Musik Tari Pola Lantai


Gerak (formasi tari)
1 “Awe- Posisi awal 5 penari
Awe” masuk dan melakukan
homimpa, 1 penari
awe-awe, kemudian
yang lain
menghampiri
2 “Dodolan 1 penari duduk sedeku
jamu” di tengah berjualan
jamu 5 penari yang

6
lain duduk sedeku
menunggu untuk
meminum jamu.
Kemudian jamu
diminum
3 “” Posisi tangan
nyempurit memegang
ujung sampur berdiri
mencari posisi
melingkar
4 “Muter 1” 2 hitungan
menggerakkan tangan
kanan yang
memegang sampur ke
atas lalu 2 hitungan
lagi ke bawah
sementara tangan kiri
di pinggang. Posisi
kaki gejug sambil
bergeser memutar
5 “Muter 2” 2 hitungan tangan
dipinggang badan
condong ke depan
bahu obah agak cepat,
2 hitungan lagi badan
tegap bahu obah pelan
dengan posisi kaki
gejug sambil bergeser
memutar
6 “Pasangan Mencari posisi
3” berpasangan 3 dengan
2 hitungan tempuk
sampur di tengah dan
2 hitungan
menggoyangkan bahu

7
sambil bergeser
memutar
7 “Pasangan Mencari posisi
2” berpasangan 2 dengan
2 hitungan tempuk
sampur di tengah dan
2 hitungan
menggoyangkan bahu
sambil bergeser
memutar
8 “Emoh Hiitungan 1 dan 3 sda
Emoh” Posisi kedua tangan
didepan muka
nyempurit kepala
geleng-geleng dan
kaki kiri naik
Hitungan 2 dan 4
Posisi tangan ke
pinggang kepala
geleng-geleng dan
kaki kiri turun
Hitungan 5 Kepala
manggut-manggut
Hitungan 6 menunduk
mengambil sampur
dengan kedua tangan
mengambil posisi
9 “Pacak an Penari 1 sda
1” Duduk deku merias
wajah penari 2
Penari dua mengaca
10 “Pacak an Penari 1 berdiri srisig sda
2” bergerak ke kanan dan
ke kiri melihat penari
2 menggelung rambut

8
sambil mengaca
11 “Tledong Tangan menyilang
tledong” lalu ke samping
pinggang kaki kanan
gejug, 2 penari di
depan pindah posisi ke
belakang
12 “Rame- Tangan memainkan sda
rame ” sampur bergantian ke
depan kaki gejrik
13 “Siji loro” Tangan menyilang sda
lalu ke samping
pinggang kaki kanan
gejug, bergerak ke
kanan 2 kali,
dilanjutkan dengan ke
kiri
14 “Hore- Berjalan dengan
hore” gerakan seperti pada
posisi siji loro sambil
mencari posisi vertikal
15 “Jengleng Penari terdepan
1” serong kanan melihat
penari belakangnya
yang serong ke kiri
begitu pula penari
selanjutnya
menyesuaikan
16 “Jengleng Penari terdepan sda
2” duduk, penari 2 dan
seterusnya
menyesuaikan
ketinggian seperti
membentuk tangga
Tangan kuncup lalu

9
mekar
17 “Krupukan” Penari 1 dan 2
melakukan tepuk
berpasangan, penari
yang lain melewati
lorong yang telah
dibuat dari tepuk
tersebut dengan 3 kali
putaran sampai penari
1 dan 2 menemukan
penari ke 6
18 “Jumpritan” Penari ke 6 menjadi
penjaga sedangkan
penari lainnya pulang
meninggalkannya
sendirian

4. Tahap Pembentukan (Konstruksi)

No. Motivasi Kompetensi


Ranah Motorik Ranah Kognitif Ranah Afektif
Musik Gendhing Gerak Mengetahui Jenis Kerjasama
Malangan lokomotor dan Musik Ritmik Aktif
Non Lokomotor Kreatif

5. Komposisi
Gerak Tari
Gaya Tari Dolanan ini lebih bebas karna kita bisa menciptakan koreografi menurut
keinginan pencipta tari sendiri yang terdiri dari 18 gerak tari.
- Desain Lantai
Tari Dolanan ini termasuk tari modern, pola lantainya sering menggunakan kombinasi
antara garis segitiga dan melingkar.
- Musik atau Bunyi

10
Musik dalam tari ini adalah musik yang diambil asli dari daerah penulis yaitu
menggunakan alat musik gendhing Malangan, seperti kenong, gong, dan lain-lain. Di
daerah Jawa Timur musik ini mudah dikenal dikalangan masyarakat.
- Kostum Dan Property
Kostum dan properti adalah alat penunjang konsep sebuah tarian, jadi harus disesuaikan
dengan konsep yang diambil. Bukan berarti kostum yang bagus dan mahal akan
membuat sebuah tarian akan jadi bagus. Kostum yang digunakan untuk tarian ini dibuat
sedemikian rupa supaya terlihat nyaman dan cocok dengan konsep tarian.
Demikian juga dengan properti, tarian ini menggunakan properti-properti yang
proposional Seperti sapu lidi, cikrak bambu dan kain yang tidak akan mengganggu
penari.
- Stage
Panggung tarian ini modern yaitu bentuk panggung proscenium baik dalam bentuk
tertutup maupun terbuka.
- Lighting
Pada pertunjukan tari ini, lighting merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dalam
sebuah pertunjukan tarian. Unsur ini mampu menguatkan nuansa dan menciptakan rasa
tertentu pada tarian yang dipentaskan. Lampu pada tari ini, menggunakan alat bantuan
tenaga listrik. Misalnya spot light, strip light, foot light (lampu kaki), lampu ini bias
sehingga perlu diberi kertas warna untuk dapat memantulkan sinar yang berwarna-
warni dengan tujuan dapat mewujudkan/membantu suasana yang diinginkan.

BAB IV
PENUTUP

Karya tari Dolanan ini diambil dari bahasa daerah yang digunakan sehari-hari oleh
masyarakat Jawa Timur. Tarian yang diberi judul Dolanan  yang artinya dalam bahasa

11
Indonesia adalah Permainan. Kata bermain  dalam bahasa Indonesia memiliki arti bersenang-
senang dalam melakukan sesuatu.
Sesuai dengan tema yaitu semangat anak-anak ketika bermain menunjukkan dan
mengenalkan berbagai macan permainan anak di Nusantara, karya tari ini dapat memberikan
pengaruh yang positif kepada semua orang yang melihatnya karena pada umumnya manusia
memiliki kecenderungan selalu ingin bergerak sambil bersenang-senang untuk menyalurkan
segala potensi yang ada pada dirinya.
Proses penciptaan karya tari ini tentu saja tidak segampang membalikan telapak
tangan banyak sekali kendala dan permasalahan dalam proses pembuatan karya. Kesabaran,
keuletan dan kesabaran adalah kunci dalam menyelesaikan karya tari Dolanan. Setelah karya
ini terwujud rasa lelah, malas, dan sebagainya hilang terbayarkan. Namun tentu saja banyak
sekali kekurangan dan belum sempurna namun dengan segala usaha yang telah dilewati
kiranya karya tari Dolanan dapat diterima oleh penikmat seni khususnya oleh pembimbing
dan penguji pada saat pertunjukan nantinya.

12

Anda mungkin juga menyukai