Anda di halaman 1dari 8

TUGAS CRITICAL JOURNAL REVIEW

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Yang Diwajibkan

Dalam Mengikuti Perkuliahan Perkembangan Peserta Didik

Oleh,

Muhammad Fadhlik Ibnu Kholil


7171144017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt Yang Maha Esa, karena penulis masih
dapat membuat tugas Critical Journal Review (CJR) ini tepat pada waktunya. Tugas ini
membahas tentang “Konseling Multibudaya Dalam Penanggulan Radikalisme Remaja”.

Adapun tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas CJR mata kuliah Perkembangan Peserta
Didik. Penulis berharap dengan adanya critical journal ini dapat terpenuhilah salah satu tugas
wajib dari dosen pengampu. Penulis mengetahui critical journal ini jauh dari kata sempurna,
jadi penulis berharap apabila pembaca journal ini menjumpai kesalahan, saya sebagai penulis
sangat berharap dari pembaca untuk memberikan kritik maupun saran yang bersifat
membangun agar untuk membuat journal ini menjadi lebih baik. Akhir kata, penulis
mengucapkan terima kasih kepada pembaca atas perhatiannya.

Medan, 04 Oktober 2017

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Dalam menyelesaikan tugas CJR ini saya menggunakan jurnal yang berjudul “Konseling
Multi Budaya dalam Menanggulangi Radikalisme Remaja”, mengapa saya mengangkat
jurnal yang berjudul seperti ini, karena sangat berkaitan dengan prilaku remaja pada era
zaman saat sekarang ini.

1.2. Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan CJR ini atau perbandingan jurnal ini ialah untuk mengasah intelektual
atau kreatifitas mahasiswa dalam menganalisis karya ilmiah atau jurnal, selain itu tugas
ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata kuliah Perkembangan
Peserta Didik.

1.3. Identitas Jurnal


Journal Utama
Judul Journal : Konseling Multibudaya Dalam Penanggulangan Radikalisme
Remaja
Nama Journal : Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling
Nama Penulis : Moh.Ziyadul Haq Annajih|Kartika Lorantina|Hikmah
Ilmiyana
Volume Penerbit : Volume 1
Tahun Terbit : 2017
Journal Pembanding I
Judul Journal : Pola Komunikasi Remaja Dan Pengaruhnya Terhadap
Kecerdasan Emosional Siswa SMA di Kota Bogor
Nama Journal : Jurnal Komunikasi
Nama Penulis : Firdaniaty|Djuara P.Lubis|Herien Puspitawati|Djoko Susanto
Volume Penerbit : Volume 1
Tahun Terbit : 2016
Journal Pembanding II

Judul Journa : Hubungan Antara Pola Asuh Orangtua Dengan Kematangan


Emosi Remaja

Nama Journal : Jurnal Psikologi


Nama Penulis :Farieska Fellasari|Yuliana Intan Lestari
Volume Penerbit : Volume 12
Tahun Terbit : 2016
BAB II

ANALISIS JURNAL

2.1 Sajian Materi Jurnal I


Dalam jurnal ini menyajikan materi tentang Radikalisme sering digunakan
terhadap ajaran agama atau aliran tertentu. Radikalisme sendiri yaitu radikal berasal
dari bahasa latin “radix” yang artinya akar. Sedangkan radicalism artinya doktrin atau
praktik penganut paham radikal atau paham esktrim. Radikalisme berarti paham atau
aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara
kekerasaan atau drastis. Dengan demikian, radikalisme merupakan gejala umum yang
bisa terjadi dalam suatu masyarakat dengan motif beragam, baik sosial, politik,
budaya, dan agama yang ditandai dengan tindakan-tindakan keras, ekstrim, dan
anarkis sebagai wujud penolakan terhadap gejala yang dihadapi.
Paradigma Psikologi Remaja dalam Penanggulangan Radikalisme
Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa, kedua fase ini,
emosi remaja sering sekali tidak stabil dan mudah terpengaruh sehingga dibutuhkan
perhatian khusus. Di fase ini remaja juga mengalami proses mencari bentuk jati
dirinya, yang juga dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Adapun perkembangan
psikologi remaja menurut pendapat Santrock ada empat karakteristik utama dalam
perkembangan kehidupan remaja, yaitu pertama adanya kesadaran akan adanya
perubahan-perubahan dalam kenyataan dirinya sebagai makhluk biologis, ataupun
sebagai fisiologis karena perubahan pada bentuk tubuh. Kedua, individu yang menjadi
remaja akan merasakan keterkaitan atau ketertarikan kepada teman sebagai bagian
dari lingkup heteroseksualitasnya. Ketiga, adanya dorongan ingin kebebasan pribadi
dalam usaha memantapkan status dirinya sebagai individu yang berdiri sendiri di
lingkungan hidupnya. Keempat, keinginan remaja remaja untuk memantapkan
hidupnya dalam pola tertentu berdasarkan nilai-nilai kehidupan yang dianutnya.
Sebagai pedoman dalam bertingkah laku manusia dewasa.
Perkembangan fisik dan psikis pada remaja merupakan masa yang rentan dan
sensitif sekali terpengaruh dengan lingkungan luar. Hal ini dikarenakan masa remaja
adalah masa labil dan peralihan dari anak-anak kearah dewasa. Ketika seseorang
mengalami dorongan untuk berbuat menyimpang, maka kontrol diri dapat membantu
mengurungkan niat
BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL

3.1 Jurnal Utama


-Kelebihan
*Jurnal ini menjelaskan secara rinci
*Semua nya terangkum dalam jurnal tentang permasalahan penanggulangan
radikalisme remaja
*Mudah untuk dipahami
*Memiliki daftar rujukan
-Kekurangan
*Jurnal ini tidak memiliki metode penelitian
*Jurnal ini tidak memberikan contoh seperti apa radikalisme remaja itu

3.2. Jurnal Pembanding I


-Kelebihan
*Memberikan
*Memiliki daftar rujukan

-Kekurangan
*terdapat kalimat yang sulit untuk diterjemahkan
*tidak memiliki rangkaian metode yang cukup efektif

3.3. Jurnal Pembanding II


-Kelebihan
*memiliki metode penelitian
*Gaya bahasa yang sangat menarik
*menjelaskan dengan rinci tentang kematangan emosi remaja

-Kekurangan
*metode yang digunakan sulit untuk dipahami

BAB IV
KESIMPULAN ANALISIS JURNAL

Kesimpulan

Indonesia sebagai bangsa yang sangat beragam (diversity) dari segi suku, etnis,
adat istiadat, dan agama, layak disebut sebagai negara yang memiliki keunikan
dan potensi yang sangat berharga bagi pembangunan bangsa. Namun apabila
keragaman suku, etnis, adat istiadat, dan agama ini tidak dapat dikelola dengan baik,
maka akan berpotensi menimbulkan konflik dan gesekan antar suku, etnis, adat istiadat,
dan agama. Sejauh ini, Indonesia masih menampakkan diri sebagai bangsa yang
belum mampu mengelola keragaman dengan baik. Hal ini terbukti sejak pasca
tumbangnya rezim Orde Baru yang ditandai dengan terbukanya kran
demokratisasi, aksi intoleransi dan redikalisme merebak di Indonesia.

Adapun gambaran mengenai perkembangan psikologi remaja,


menurut Santrock ada empat karakteristik utama yang perlu diperhatikan dalam
perkembangan kehidupan remaja, yang salah satunya adalah adanya keinginan remaja untuk
memantapkan filsafat hidupnya dengan pola tertentu berdasarkan nilai-nilai
kehidupan yang dianutnya, yang akan dijadikan pedoman dalam bertingkah laku sebagai
manusia dewasa, konsep ini sangat berkaitan erat dengan adanya gejala radikalisme yang
sering menyasar dikalangan peserta didik(remaja)

Konsep bimbingan dan konseling multibudaya dalam menanggulangi radikalisme


dikalangan remaja, tentunya tidak lepas dari konsep psikologi perkembangan remaja.

Saran

Remaja sebagai agen perubahan akan menjadi kompas dan petunjuk arah bagi
perubahan suatu bangsa. Banyaknya fenomena radikalisme yang mulai mengikis makna
kebhinekaan bangsa indonesia, maka sudah saatnya melakukan upaya prefentif terhadap hal
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai