Anda di halaman 1dari 4

FARMAKOTERAPI TERAPAN

TUGAS KETIGA STUDI KASUS HIPERLIPIDEMIA


KELOMPOK 9

NAMA MAHASISWA
REFFANY DYAH SEPTATIWI
(2043700157)

DOSEN:
APRILITA RINA YANTI

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945


JAKARTA
2020
Studi Kasus Hiperlipidemia
Pasien X wanita premenopause usia 43 tahun, menjalani pemeriksaan rutin profil lipidnya.
Sebelumnya tidak pernah mengkonsumsi obat penurun kolesterol dan rutin mengkonsumsi
multivitamin. Pasien tidak memiliki simtom penyakit coroner, carotid dan penyakit vascular
perifer. Pasien memiliki riwayat perokok 20 pack pertahun dan rutin berolahraga 4 kali
seminggu. Pasien mengatakan kalau dia menjalani diet rendah lemak dan rendah kolesterol.
Ayahnya meninggal saat usia 71 tahun denga kadar kolesterol yang normal. Ibunya mendapatkan
serangan infark miokard pada usia 47 tahun dan meningga di usia 57 tahun akibat serangan
infark miokard (MI) ke 2. kakeknya meninggal saat usia 52 tahun akibat serangan MI, saudara
perempuannya menderita hiperkolestrolemia dan rutin mengkonsumsi simvastatin.
Data-data pasien adalah sebagai berikut:
BB: 125 kg; tinggi 163 cm, BP 120/82 mmHg, Denyut jantung: 66 beats /menit

Data laboratorium:
➢ Total cholesterol, 290 mg/dL
➢ TG, 55 mg/dL
➢ HDL-C, 55 mg/dL
➢ LDL-C, 224 mg/dL
➢ Non–HDL-C, 235 mg/dL
➢ Plasma glucose, 96 mg/dL
➢ Thyroid-stimulating hormone (TSH), 0.92 international units/mL
➢ Alanine aminotransferase (ALT), 11 units/L
➢ Aspartate aminotransferase (AST), 8 units/L
➢ Blood urea nitrogen, 12 mg/dL
➢ Creatinine, 1.0 mg/dL
➢ Urinalysis, negative

Pertanyaan:

1. Apakah yang dapat anda evaluasi terkait riwayat pasien dan hasil penilaian laboratorium nya?
2. Apakah ada bukti jika pasien mengalami peningkatan LDL-C memang berkaitan dengan
penyakitnya atau karena penyebab sekunder?
3. Dapatkah pasien x ini mengalami inherited hyperlipidemia?
4. Apakah pasien X memiliki resiko CHD ?
Jawab:
1. Evaluasi berdasarkan riwayat pasien. Riwayat Pasien Wanita X 43 tahun ini sudah
premenopause dimana hormone estrogen sudah tidak berfungsi dengan baik, ditambah
lagi ada Riwayat merokok  , dan obesitas bedasarkan perhitungan BMI.

jenis Hasil Normal


Total colesterol 290 mg/dL* < 200 mg/dL tolransi, 200-239 mg/dL ambang batas
tinggi, 150 mg/dLdan 240 mg/dL kolesterol tinggi
TG, 55 mg/dL 150-199 mg/dL ambang batas tinggi, 200 mg/dL
tinggi
HDL-C, 55 mg/dL* 40 mg/dL
LDL-C, 224 mg/dL* 100-129 mg/dL
Non–HDL-C, 235 mg/dL*  130 mg/dL
Total colesterol tinggi, LDL-C tinggi dan LDL-C tinggi dan Non-HDL-C tinggi
2. Pasien Wanita X 43 tahun ini mengalami kolesterol disebabkan oleh penyakit sekunder
yang di alaminya. Wanita X ini merupakan pasien wanita premenopause dimana pasien
wanita ini akan mengalami penurunan hormon estrogen. Hormone estrogen ini penting
dalam membantu mengedalikan kadar kolestrol. Estrogen sebenarnya bukan sekedar
hormon pada wanita. Hormon ini juga dapat menjalankan fungsi sebagai antioksidan.
Kolesterol LDL atau kolesterol jahat lebih mudah menembus plak di dalam dinding nadi
pembuluh darah apabila dalam kondisi teroksidasi. Peranan estrogen sebagai antioksidan
adalah mencegah proses oksidasi LDL sehingga kemampuan LDL untuk menembus plak
akan berkurang. Pada masa menopause dan peri-menopause dapat menyebabkan kadar
kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh melonjak. Meningkatnya kadar kolesterol jahat serta
menurunnya kadar koleterol baik (HDL) inilah yang menyebabkan risiko penyakit
jantung. Selain itu juga pasien wanita ini memiliki gaya hidup tidak baik yaitu merokok
dimana bisa mempercepat akumulasi plak yang menempel di dinding pembuluh darah
arteri dan membuat kolesterol mengendap pada tubuh.
Pasien Wanita X juga mempunyai berat badan 125kg yang tergolong obesitas, obesitas
adalah kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbunnya lemak, untuk pria dan wanita
masing-masing melebihi 20% dan 25% dari berat tubuh (Siagian, 2004).
3. Tidak, pasien wanita X ini tidak dapat mengalami inherited hyperlipidemia/
Hiperkolesterolimia bawaan. Karena inherited hyperlipidemia merupakan bentuk
gangguan keturunan yang relatif umum. Kadar kolesterol dalam darah sudah tinggi sejak
lahir dan pada masa dewasa biasanya sangat tinggi (8 – 14 milimol/liter). Gangguan ini
kerap kali diturunkan oleh salah satu orang tua yang biasanya membawa gen
hiperkolesterolimia. Kalau dilihat dari Riwayat keturunan pasien wanita X tidak memiliki
Riwayat kolesterol.
4. Bisa saja dilihat dari bawaan dari Riwayat Ibu dan Kakek Wanita X ini meninggal akibat
gangguan pada jantung mengidap penyakit infark miokard. Coronary Heart
Disease (CHD) atau penyakit jantung congenital sendiri adalah kelainan jantung yang
sudah ada sejak bayi lahir,jadi kelainan tersebut terjadi sebelum bayi lahir. Penyebab
terjadinya kelainan struktur jantung selama proses pembentukan janin belum diketahui
secara pasti. Namun, ada sejumlah kondisi ibu hamil yang bisa meningkatkan risiko
munculnya penyakit jantung bawaan pada bayi, yaitu:
 Memiliki riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung bawaan atau penyakit
akibat kelainan genetik, seperti sindrom Down atau sindrom Edward.
 Menderita diabetes tipe 1 atau 2 yang tidak terkontrol.
 Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dan merokok saat hamil.
 Mengalami infeksi virus, seperti rubella pada trimester pertama kehamilan.
 Mengonsumsi obat-obatan tertentu selama hamil, seperti obat anti kejang, obat
antijerawat golongan retinoid, dan obat golongan statin, tanpa petunjuk dokter.
 Sering terpapar pelarut organik yang umumnya ditemukan dalam produk cat, cat kuku,
atau lem.
 Menderita penyakit tertentu yang dapat diturunkan dari orang tua ke anaknya,
contohnya fenilketonuria.
Keluarga memiki penyakit jantung keungkinan diturukan dari keluarga nya bisa dari
genetik bisa juga dari obat yg dikonsumsi orang tua nya pada saat hamil.

Anda mungkin juga menyukai