LP Robekan Pada Jalan Lahir
LP Robekan Pada Jalan Lahir
Laporan
Oleh
Hani Rahmawati
J.0105.20.008
DAFTAR ISI............................................................................................................i
DAFTAR TABEL..................................................................................................ii
DAFTAR BAGAN.................................................................................................ii
A. Definisi.............................................................................................................1
B. Etiologi.............................................................................................................2
C. Manifestasi Klinis............................................................................................7
D. Patofisiologi.....................................................................................................8
E. Komplikasi.....................................................................................................13
F. Pengkajian.....................................................................................................14
1. KeluhanUtama..........................................................................................14
6. Pemeriksaan Diagnostik...........................................................................20
7. Penatalaksanaan Klinis............................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................36
i
DAFTAR TABEL
DAFTAR BAGAN
Bagan 1. 1 Pathway.............................................................................................12
Bagan 1. 2 Genogram..........................................................................................15
ii
A. Definisi
telah lahir lengkap dan kontraksi rahim baik, dapat dipastikan bahwa
Laserasi jalan lahir adalah luka atau robekan yang terjadi pada jalan
vagina, dan uterus, serta jaringan penyokong terjadi sewaktu melahirkan dan
penyokong, baik cedera akut maupun non-akut, baik telah diperbaiki atau
wanita nulipara karena jaringan nulipara lebih padat dan lebih resisten
daripada wanita multipara. Kulit perineum dan mukosa vagina dapat terlihat
utuh, menutupi banyak robekan kecil yang terjadi pada otot dan fasia di
mempengaruhi.
1
2
Macam macam luka perineum ada dua yaitu ruptur dan episiotomi.
proses desakan kepala janin atau bahu pada proses persalinan, sedangkan
jaringan septum rektovagina, otot dan pasia perineum dan kulit sebelah
depan perineum.
Laserasi jalan lahir terjadi pada hampir semua persalinan pertama dan
tidak jarang juga pada persalinan berikutnya. Namun hal ini dapat
dihindarkan atau dikurangi dengan cara menjaga kepala janin jangan sampai
melalui dasar panggul dengan cepat. Laserasi jalan lahir selalu memberikan
B. Etiologi
1. Secara Umum :
2. Faktor Maternal
Tolong
jalan lahir yang luas pada serviks, vagina dan perineum, dan pada
banyak yang dapat dilakukan karena janin lahir tiba-tiba dan cepat
(Mochtar, 1998).
Terlalu Kuat
dengan munculnya his atau kontraksi rahim. His yang bagus dapat
membuka jalan lahir dengan cepat, namun hal ini dipengaruhi cara
Fundus Yang Berlebihan
e. Perluasan Perineum
f. Primipara
(Saifuddin, 2007).
tetapi terdiri atas segi tiga depan dan segi tiga belakang yang
ukuran yang terakhir ini lebih kecil daripada biasa, maka sudut
arcus pubis mengecil (kurang dari 800). Agar supaya dalam hal ini
kepala janin dapat lahir, diperlukan ruangan yang lebih besar pada
(Saifuddin, 2007).
h. Varises Vulva
darah, yang terjadi pada tungkai, vagina, vulva, dan terjadi wasir.
terlibat
C. Manifestasi Klinis
robekan :
anterior.
fekal. Apabila wanita tidak merasa nyeri, ini akan membantu proses
2. Laserasi Vagina
3. Cedera Serviks
uterus; perdarahan yang serius dapat terjadi. Laserasi yang luas dapat
pembukaan lengkap.
D. Patofisiologi
sungsang, janin besar), tindakan operatif dan gawat ibu (perineum kaku,
pembuluh syaraf sehingga timbul rasa nyeri dimana ibu akan merasa
persalinan ibu berada dalam masa nifas. Pada saat masa nifas ibu
pada ibu akan terjadi uterus kontraksi, dimana kontraksi uterus bisa
dari sisa plasenta sehingga pada daerah vital kemungkinan terjadi risiko
pembentukan ASI dimana ASI keluar untuk pemenuhan gizi pada bayi,
10
apabila bayi mampu menerima asupan ASI dari ibu maka reflek bayi
baik, berarti proses laktasi efektif. Sedangkan jika ASI tidak keluar
disebabkan kelainan pada bayi dan ibu yaitu bayi menolak, bibir
sumbing, puting lecet, suplai tidak adekuat berarti proses laktasi tidak
efektif.
11
Uterus kontraksi
Menekan Merusak Risiko infeksi
pembuluh syaraf pembuluh darah
Kontraksi Kontraksi
Cemas Risiko
uterus kuat uterus lemah
ketidakseimbangan
cairan
12
Bagan 1. 1 Pathway
13
E. Komplikasi
Risiko komplikasi yang mungkin terjadi pada laserasi perineum jika tidak
1. Perdarahan
yang cermat selama kala satu dan kala empat persalinan sangat penting.
2. Fistula
pada vagina menembus kandung kencing atau rectum. Jika kandung kencing
luka, maka air kencing akan segera keluar melalui vagina. Fistula dapat
menekan kandung kencing atau rectum yang lama antara kepala janin dan
3. Hematoma
ditandai dengan rasa nyeri pada perineum dan vulva berwarna biru dan
yang singkat, adanya pembengkakan biru yang tegang pada salah satu
4. Infeksi
F. Pengkajian
1. Keluhan Utama
nyeri.
episiotomy.
kekhawatiran.
Genogram
Bagan 1. 2 Genogram
Keterangan :
16
= Laki-laki = Perempuan
1. Sistem Penglihatan
f. Kornea : Normal
g. Sklera : Anikterik
2. Sistem Pernafasan
3. Sirkulasi Jantung
b. Irama : Teratur
e. Timbul :-
f. Karakter :-
4. Sistem Pencernaan
c. Lainnya :-
BAK :
6. Sistem Integument/Musculoskeletal
b. Warna kulit :…
a. Mammae : Membesar
d. Colostrum : Keluar
Posnatal :
a. Inspeksi
Mengecil : Ya / tidak
Arah :
PERINEUM
Utuh / laserasi : Ya
Episiotomi : Ya / Tidak
( ) Mediolateralis
Ruptur : Ya
( ) Serosa ( ) Alba
19
Bau : Khas
b. Palpasi
TFU :
Kontraksi :
Distensi : Ya / Tidak
eksterna.
6. Pemeriksaan Diagnostik
hilang lebih besar daripada sel darah yang hilang. Penurunan volume
pascapartum.
7. Penatalaksanaan Klinis
Sulkus
Akan tetapi, laserasi sering kali merupakan luka yang sama yang
Pada keadaan seperti ini, dua apeks dan dua garis benang jahitan
sebagai berikut :
palpasi sfingter antara jari perawat didalam rektum dan ibu jari
1) Lapisan pertama dimulai pada apeks dan terdidri dari satu baris
robek.
berikut :
25
1) Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (luka akibat proses kelahiran
bayi)
A. Definisi
B. Penyebab
26
Subjektif Objektif
Mengeluh nyeri*
1. Tampak meringis
3. Gelisah
5. Sulit tidur
5. Menarik diri
E. Kondisi
Cedera traumatis
27
A. Definisi
B. Faktor Risiko
1. Trauma / perdarahan
1. Perdarahan
A. Definisi
patogenik.
B. Faktor Risiko
1) Nyeri Akut
28
Intervensi Utama :
Manajemen Nyeri
Definisi Tindakan
Mengidentifikasi dan Observasi
dingin)
kebisingan)
Edukasi
29
Kolaboasi
Luaran Utama :
Tingkat Nyeri
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan actual atau
fungsional dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan
konstan.
Ekspetasi Menurun
Kriteria Hasil
Cukup
Cukup
Menurun Sedang Meningka Meningkat
Menurun
t
Kemampuan
1 2 3 4 5
menuntaskan aktivitas
Cukup Cukup
Meningkat Sedang Menurun
Meningkat Menurun
Keluhan nyeri 1 2 3 4 5
Meringis 1 2 3 4 5
Sikap protektif 1 2 3 4 5
Gelisah 1 2 3 4 5
Kesulitan tidur 1 2 3 4 5
Menarik diri 1 2 3 4 5
Berfokus pada diri sendiri 1 2 3 4 5
Diaforesis 1 2 3 4 5
Perasaan takut 1 2 3 4 5
30
mengalami cedera
berulang
Perineum terasa tertekan 1 2 3 4 5
Uterus teraba membulat 1 2 3 4 5
Ketegangan otot 1 2 3 4 5
Pupil dilatasi
Cukup Cukup
Memburuk Sedang Membaik
Memburuk Membaik
Frekuensi nadi 1 2 3 4 5
Pola napas 1 2 3 4 5
Tekanan darah 1 2 3 4 5
Proses berfikir 1 2 3 4 5
Fokus 1 2 3 4 5
Fungsi berkemih 1 2 3 4 5
Pola tidur 1 2 3 4 5
Intervensi Pendukung :
Pencegahan Perdarahan
Definisi Tindakan
Mengidentifikasi dan Observasi
Edukasi
menghindari konstipasi
vitamin K
Kolaboasi
Luaran Tambahan :
Penyembuhan Luka
Ekspetasi Meningkat
Kriteria Hasil
Cukup
Cukup
Menurun Sedang Meningka Meningkat
Menurun
t
Penyatuan kulit 1 2 3 4 5
Penyatuan tepi luka 1 2 3 4 5
Jaringan granula 1 2 3 4 5
Pembentukan jaringan
1 2 3 4 5
parut
Cukup Cukup
Meningkat Sedang Menurun
Meningkat Menurun
Edema pada sisi luka 1 2 3 4 5
Peradangan luka 1 2 3 4 5
Nyeri 1 2 3 4 5
Eritema pada kulit sekitar 1 2 3 4 5
Peningkatan suhu kulit 1 2 3 4 5
Bau tidak sedap pada
1 2 3 4 5
luka
Infeksi 1 2 3 4 5
3) Risiko infeksi
Intervensi Pendukung :
Perawatan Perineum
Definisi Tindakan
33
Edukasi
Kolaborasi
Luaran Tambahan :
Definisi
Keutuhan kulit (dermis dan/atau epidermis) atau jaringan (membran mukosa, kornea, fasia,
Ekspetasi Meningkat
Kriteria Hasil
Cukup
Cukup
Menurun Sedang Meningka Meningkat
Menurun
t
Elastisitas 1 2 3 4 5
Hidrasi 1 2 3 4 5
Perfusi jaringan 1 2 3 4 5
Cukup
Cukup
Menurun Sedang Meningka Meningkat
Menurun
t
Kerusakan jaringan 1 2 3 4 5
Kerusakan lapisan kulit 1 2 3 4 5
Nyeri 1 2 3 4 5
Perdarahan 1 2 3 4 5
Kemerahan 1 2 3 4 5
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Perawat .
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Perawat .
35