KOMPETENSI DASAR
3.6 Menganalisis hubungan dengan pelanggan
4.6 Membangun hubungan dengan pelanggan
Mengidentifikasi pelanggan
Memahami klasifikasi pelanggan
Memahami proses interaksi dengan pelanggan
mengidentifikasi macam-macam gesture dalam komunikasi non verbal
Mendemonstrasi kan senyum, sapa kepada konsumen dengan baik
Mengidentifikasi kepuasan pelanggan dan alat mengukur kepuasan pelanggan
Membangun relasi dengan pelanggan
Menurut Lupiyoadi (2001:134) Pelanggan adalah seorang individu yang secara continue
dan berulang kali datang ke tempat yang sama untuk memuaskan keinginannya dengan
1
KOMUNIKASI BISNIS
memiliki suatu produk atau mendapatkan suatu jasa dan memuaskan produk atau jasa
tersebut. Sedangkan Harvey Thompson (2002) menyatakan bahwa:
a. Pelanggan adalah orang atau organisasi yang berinteraksi dengan produk, jasa, atau
proses dan kemungkinan merupakan pengguna akhir.
b. Pelanggan atau cannel adalah orang atau organisasi yang membeli atau menangani
produk atau jasa, biasanya sebagai intermediary pengguna lain.
c. Pelangan atau proses internal adalah bagian dari rantai proses organisasi bisnis yang
menyediakan produk atau jasa kepada pelanggan eksternal.
Secara umum pelanggan adalah individu atau rumah tangga, perusahaan yang
membeli barang jasa yang dihasilkan dalam ekonomi. Pelanggan adalah seseorang
yang terbiasa untuk membeli barang pada sebuah toko tertentu (toko yang sama).
Pelanggan merupakan penentu maju mundurnya suatu organisasi bisnis. Tanpa
pelanggan tidak mungkin ada bisnis.
a) Pelanggan Ekseternal
Merupakan kelompok ataupun orang yang berada di luar perusahaan yang menerima
produk. Pelanggan eksternal pada setiap perusahaan merupakan masyarakat umum
yang menerima produk atau jasa dari perusahaan. Adapun beberapa hal yang
diperhatikan pelanggan eksternal diantaranya: kesesuaian dengan kebutuhan produk
atau jasa, kualitas produk atau jasa, haganya yang kompetitif, pengiriman yang tepat
waktu dan pelayanan.
2
KOMUNIKASI BISNIS
b) Pelanggan internal
c) Pelanggan antara
3
KOMUNIKASI BISNIS
Menurut Johnstone tipe tipe konsumen antara lain dikategorikan sebagai konsumen
yang suka bicara, konsumen pembantah, konsumen yang angkuh dan konsumen
lainnya.
a. Pembeli yang suka bicara
Ada orang yang mengetahui bagaimana cara yang baik untuk dapat memulai
percakapan, tetapi tidak mengetahui bagaimana cara menghentikannya. Ciri seorang
pembeli yang suka bicara ini amat mudah diketahui. Ia memasuki toko sambil berbicara,
bahkan sering kali berbicara tentang 1001 macam masalah tanpa menyinggung tujuan
memasuki toko, sehingga seringkali objek pembicaraan menjadi ngawur tanpa batas.
Jika menghadapi situasi yang demikian, penjual secara bijaksana harus dapat
mengalihkan perhatian pembeli kepada barang yang dibutuhkannya. Seandainya
pembeli itu terus berbicara tanpa berhenti, penjual harus segera mengalihkan
pembicaraan kepada barang yang akan segera dibelinya. Hal ini mendapat kesan
bahwa ia sudah mendapat perhatian penuh.
b. Pembeli pembantah
Dalam praktek kita sering harus berhadapan dengan orang yang senantiasa
membantah segala sesuatu yang diungkapkan oleh orang lain. Biasanya tipe orang
yang demikian jika memasuki toko suka membuat gaduh suasana, mengganggu dan
sebagainya. Orang demikian beranggapan bahwa dirinya adalah yang paling pandai
4
KOMUNIKASI BISNIS
dan senantiasa segan mendengarkan argumen orang lain. Disini sebaiknya dijaga agar
tidak terjadi diskusi yang berlarut- larut.
Cara yang terbaik untuk memperlakukan pembeli pembantah adalah: 1) Kemukakan
argumen walaupun senantiasa dibantah sebab lamakelamaan pembeli pun dapat
bersikap baik jika bantahan tadi dijawab dengan baik, fasih dan tetap tenang. 2) Bila
harus membantah juga, kemukakanlah hal tersebut dengan cara yang bijaksana,
mungkin anda harus mengiyakan dahulu, seperti, “ya, dari sudut pandang anda hal
tersebut memang dapat dibenarkan, tetapi mungkin dari sudut pandang yang lain bisa
saja pandangan anda tersebut kurang relevan”.
c. Pembeli yang angkuh
Sewaktu-waktu akan ditemui pembeli yang akan merasa menjadi pusat perhatian. Hal
ini diperlihatkan dengan tingkah lakunya seperti kesenangan berbohong dan mereka
tidak mempunyai sikap lain kecuali keangkuhan. Biasanya sikap ini timbul sebagai
kompensasi dari adanya “rasa rendah diri” yang berlebihan sehingga mereka
senantiasa berusaha memberikan kesan tertentu terhadap lingkungannya.
Menghadapi pembeli yang demikian memang sulit. Mereka umumnya mudah dikenal,
sebab apa yang mereka lakukan biasanya serba berlebihan, congkak, mencoba
memaksa untuk menjatuhkan harga barang dan untuk mendorong diri mereka sendiri.
Cara yang terbaik untuk memperlakukan langganan angkuh adalah: 1) Jangan merasa
tertekan oleh sikapnya 2) Tetap sabar dan segala sikapnya tersebut jangan terlalu
ditanggapi dengan serius
Interaksi yang baik dengan pelanggan sangat dibutuhkan dalam berbisnis. Dengan
membangun interaksi yang baik dengan pelanggan nantinya akan memberikan
penilaian dan kesan yang baik pula dari pelanggan terhadap perusahaan. Berikut ini
adalah proses interaksi yang baik dengan pelanggan:
a. Memberikan pelayanan yang ramah
Dalam hal ini kita harus menggunakan tutur kata yang lembut dengan nada bicara yang
rendah dan sopan disertai dengan senyuman. Sebisa mungkin kita harus menanggapi
semua keluhan atau pertanyaan mengenai informasi yang ingin pelanggan dapatkan.
b. Menjadi pendengar yang baik
Untuk mengetahui apa yang diinginkan pelanggan, kira-kira apa yang menjadi
kebutuhan serta keluh kesahnya, kita harus menjadi pendengar yang baik. Kita bisa
memperhatikan pelanggan saat mereka sedang berbicara dan mengulangi kata-
5
KOMUNIKASI BISNIS
katanya. Misalnya seorang pelanggan sedang mengalami masalah A, maka kita harus
menanggapi dengan, ”ohh jadi masalah ibu/bapak adalah A”. Sehingga dengan begitu
pelanggan akan merasa diperhatikan.
c. Menjadi seorang problem solver terhadap masalah pelanggan
Setelah pelanggan bercerita panjang lebar, maka selanjutnya yang dapat kita lakukan
adalah memberikan solusi. Solusi tersebut bisa berupa tips-tips yang kita tahu dapat
mengatasi masalah yang sedang dialami oleh pelanggan. Dengan memberikan solusi
yang tepat maka pelanggan akan memberikan kesan dan penilaian yang baik pula
terhadap karyawan dan perusahaan. Setelah itu barulah kita mulai memperkenalkan
produk yang berkaitan dengan solusi pelanggan tersebut.
6
KOMUNIKASI BISNIS
b. Senang
7
KOMUNIKASI BISNIS
Menurut Umar (2005), kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan konsumen setelah
membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya. Seorang pelanggan, jika
merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh produk atau jasa, sangat besar
kemungkinannya menjadi pelanggan dalam waktu yang lama. Lalu menurut Philip Kotler
dan Kevin Lane Keller (2007), kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa
8
KOMUNIKASI BISNIS
seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan
terhadap kinerja yang diharapkan.
Ada empat alat untuk melacak dan mengukur kepuasan konsumen menurut Kotler
(2000:40), alat-alat tersebut adalah:
1. Sistem keluhan dan saran
Perusahaan dapat menyediakana formulir yang berisi keluhan dan saran yang dapat
diisi disetiap pintu masuk, meja penerima tamu dan lain lain. Formulir tersebut diisi oleh
onsumen dengan keluhan dan saran mereka sehingga perusahaan dapat mengetahui
kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh konsumen terhadap pelayanan perusahaan dan
dapat mengambil tindakan untuk mengatasi masalahnya dan hal yang disarankan oleh
konsumen
2. Survey kepuasan konsumen
Melalui survey, perusahaan akan memperoleh taggapan dan umpan balik secara
langsung dari pelanggan dan juga memberikan tanda positif bahwa perusahaan
menaruh perhatian terhadap para pelanggannya.
3. Ghost Shopper
Metode ini dilaksanakan dengan cara mempekerjakan beberapa orang (ghost shopper)
untuk berperan dan bersikap sebagai pelanggan atau pembeli potensial produk
perusahaan pesaing. Lalu ghost shopper tersebut menyampaikan temuannya
mengenai kkuatan dan kelemahanproduk dari perusahaan pesaing
4. Analisis kehilangan pelanggan
Metode ini sedikit unik. Perusahaan berusaha menghubungi para pelanggannya yang
telah berhenti membeli atau yang beralih ke pesaing. Yang diharapkan adalah akan
diperoleh informasi penyebab terjadinya kehilangan pelanggan tersebut. Informasi yang
diperoleh dari hasil diatas sangat penting untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas
konsumen
9
KOMUNIKASI BISNIS
1
0
KOMUNIKASI BISNIS
RANGKUMAN
Pelanggan atau langganan sering diartikan sebagai seseorang yang terbiasa untuk
membeli barang pada suatu toko tertentu. Pelanggan merupakan penentu maju mundurnya
suatu organisasi bisnis. Tanpa pelanggan tidak mungkin ada bisnis.
Perusahaan yang menganut konsep pemasaran, akan sangat memperhatikan kepuasan
konsumennya. Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang
sebagai hasil dari perbandingan antara prestasi atau produk yang dirasakan dengan yang
diharapannya , alat-alat untuk mengukur kepuasan konsumen untuk melacak dan
mengukur kepuasan konsumen menurut Kotler , yaitu 1) Sistem keluhan dan saran 2)
Survey kepuasan konsumen 3) belanja siluman 4) analisis kehilangan pelanggan
Salah satu konsep yang menunjang terciptanya loyalitas pelanggan adalah melakukan
hubungan pelanggan atau sering disebut dengan CRM (Customer Relationship
Management).
Konsep Manajemen Hubungan Pelanggan Lukas (2006:3), mendefinisikan manajemen
hubungan pelanggan adalah: (1) Suatu aktivitas yang melibatkan seluruh sumber daya
manusia untuk mempertahankan pelanggan yang ada; (2) Suatu strategi untuk mengelola
dan menjaga hubungan dengan pelanggan; (3) Suatu usaha untuk mengetahui keinginan
dan kebutuhan pelanggan.
1
1