TINJAUAN TEORI
A. Konsep Pelanggan
1. Pengertian Pelanggan
Pelanggan bukan hanya orang yang mendatangkan keuntungan bagi perusahaan saja,
akan tetapi pelanggan juga ialah orang yang memiliki rasa ingin dihormati dan
merupakan bagian terpenting dalam perusahaan. Kepuasan para pelanggan merupakan
respon yang emosional dari para pelanggan pada evaluasi terhadap pengalaman saat
mengkonsumsi suatu produk ataupun jasa.
Sedangkan menurut Nasution (2004:102) pelanggan suatu perusahaan adalah orang yang
memebeli dan menggunakan produk suatu perusahaan. Menurut Gasperz dalam Laksana
(2008:10) pengertian pelanggan ada tiga yaitu:
2. Karakteristik Pelanggan
Pelanggan merupakan nadi kepada perniagaan. Tanpa pelanggan sesuatu
perniagaan agak sukar berkembang dan maju. Tanpa pelanggan kita mungkin tiada
pekerjaan yang diwujudkan. Terdapat beberapa jenis pelanggan yang telah wujud.
a. Pelanggan spontan
Pelanggan spontan bermaksud hanya sekali sahaja berurusan dengan kita sama ada ia
datang menemui kita ataupun terpaksa mengambil produk kita bagi memenuhi
keperluan dirinya sendiri. Kebiasaannya pelanggan seperti ini tidak memikirkan apa-
apa melainkan ia dapat memenuhi keperluan dan kehendaknya sahaja sudah
memadai. Ia juga boleh berlaku jika ia datang di sesuatu tempat atau lokasi yang
mungkin produk atau perkhidmatan yang dikehendakinya tidak terdapat di tempat
tinggalnya.
d. Pelanggan perkongsian
Kebiasaannya pelanggan seperti ini juga menjadi rakan kongsi kepada perniagaan
kita. Kita untung mendapatkan pendapatan, begitu juga pelanggan juga akan
mendapat untung pendapatan seperti mana kita. Pelanggan seperti ini juga
melakukan perniagaan dan bermatlamatkan keuntungan pendapatan hasil dari produk
atau perkhidmatan yang kita tawarkan.
Contoh terbaik kepada konsep perniagaan kita adalah seperti firma guaman, arkitek
dan sebagainya. Mereka juga mungkin terdiri daripada pelanggan dalaman
perniagaan kita sendiri. Ketahui di mana letaknya tahap pelanggan-pelanggan
kita sekarang. Adakah kita tahu di mana tahap kepuasan pelanggan kita? Perlukah
kita memperbaiki mutu khidmat kita kepada pelanggan tersebut dan membiarkan
pelanggan kita begitu sahaja? Kita sahaja mengenal pelanggan kita, bukannya orang
lain. Menjaga pelanggan sedia ada adalah tindakan baik untuk diri kita sendiri dari
menjaga prospek yang sudah tidak tahu lagi sama ada mahu atau tidak menerima
produk atau perkhidmatan kita.
3. Jenis-Jenis Pelanggan
Umumnya terdapat tiga jenis pelanggan yakni pelanggan internal, eksternal dan
antara. Untuk lebih lengkapnya kalian dapat membaca penjelasan dibawah ini:
a. Pelanggan Eksternal
Merupakan kelompok ataupun orang yang berada di luar perusahaan yang
menerima produk. Pelanggan eksternal pada setiap perusahaan merupakan
masyarakat umum yang menerima produk atau jasa dari perusahaan. Adapun
beberapa hal yang diperhatikan pelanggan eksternal diantaranya yaitu:
c. Pelanggan Antara
Merupakan kelompok ataupun orang yang bertindak sebagai perantara produk
akan tapi bukan sebagai pemakai akhir dari produk perusahaan. Misalnya seperti
agen perjalanan yang bertindak sebagai pemesan kamar penginapan untuk para
pemakai akhir atau seperti distributor yang bertindak dalam mendristribusikan
produk-produk perusahaan.
Perusahaan bisa melakukan mulai dari hal yang sangat sederhana, seperti secara
periodik mengobrol dengan beberapa pelanggan secara acak, tetapi tetap harus
diusahakan dengan memilih pelanggan yang bisa mewakili kelompok-kelompok yang
dilayani perusahan tersebut, sampai dengan membuat sistem untuk melakukan riset dan
analisa pasar yang komprehensif.
Berikut adalah beberapa cara untuk menggali harapan pelanggan, yaitu :
a. Company Visit
Dengan model company visit yang diselenggarakan secara terus menerus ini diharapkan
perusahaan akan selalu dapat mengetahui harapan pelanggannya. Peserta / pelanggan
selain dikenalkan dengan lingkungan perusahaan, juga dikenalkan dengan bagaimana
sebuah produk diproses, sehingga pelanggan akan lebih memahami dan lebih mencintai
produk tersebut, sejatinya proses ini akan membentuk harapan pelanggan.
Kemudian ada sesi dimana peserta diminta untuk memberikan masukkan dan keluhan
sehubungan dengan pengalaman menggunakan produk tersebut dan harapannya
terhadap produk tersebut kedepannya.Semua data yang masuk harus ditabelkan dan
dianalisa sedemikian rupa sehingga apa yang sebenarnya diharapkan pelanggan bisa
diketahui dengan lebih baik.
Contoh :
Dalam kasus pengiriman barang, akan ditanyakan apa yang dianggap penting oleh
pelanggan, kemungkinan jawabannya adalah barang dikirim tepat waktu. Tepat waktu
memang atribut yang dianggap penting, tetapi itu masih global, dan bisa di gali lebih
dalam lagi, bisa jadi pelanggan akan menjawab, selain tepat waktu, barang harus
diterima dalam kondisi yang baik.
Barang dalam kondisi baik ini juga harus digali lagi dimensinya apa saja, misal akan
ditemukan jawaban bungkus / packaging masih tersegel, tidak penyok, tidak baret,
masih baru. Produk berisi lengkap dan berfungsi sebagaimana mestinya, dan untuk
mengetahui produk berfungsi berarti harus ada opsi untuk membuka dan mencoba
produk.
Jika produk adalah barang eletronik yang membutuhkan baterey untuk mencobanya,
maka pengirim atau dalam kemasan harus sudah disediakan baterey untuk mencoba,
meski baterey bukan bagian yang harus disertakan. Dan seterusnya dan seterusnya,
sehingga pada akhirnya akan ditemukan atribut-atribut yang dianggap penting oleh
pelanggan.
d. Social Media
Perusahaan juga bisa menampung komplain pelanggan melalui sarana social media,
sekaligus solusi yang diberikan perusahaan, dimana aktivitas ini dapat terbaca juga oleh
pelanggan lain, sehingga pelanggan lain juga bisa memberikan masukannya, apakah
setuju ataukah punya pandangan yang berbeda.
Data dan hasil analisa dari interaksi lewat social media ini sangat berharga untuk bisa
mengetahui harapan-harapan pelanggan akan produk perusahaan tersebut.
e. Website dengan Forum atau Komunitas
Keberadaan sebuah website bagi sebuah perusahaan untuk saat ini sepertinya sudah
wajib, karena lewat website ini profile perusahaan bisa diketahui oleh siapa saja yang
ingin mengetahuinya, terutama pelanggan perusahaan tersebut. Dan sebaiknya website
tersebut dilengkapi dengan fasilitas untuk tanya jawab, atau dibentuk forum atau
komunitas pengguna produk tersebut.
Dengan adanya fasilitas forum atau komunitas dalam website perusahaan, maka
interaksi pelanggan yang ingin komplain atau sekedar memberi saran bisa dilakukan
dengan mudah. Bahkan perusahaan bisa meminta para pelanggannya untuk memberikan
masukan sehubungan dengan diluncurkannya sebuah produk atau penambahan fitur
produk, sehingga atribut apa yang kurang dan harus ditambahkan atau diperbaiki dapat
diketahui dengan cepat.
Perilaku Pelanggan adalah suatu kegiatan yang berkaitan erat dengan proses
pembelian suatu barang atau jasa. Jika kamu masih masih samar-samar tenang saja
karena artikel kali ini akan membahas mengenai perilaku konsumen secara lengkap.
Perilaku pelanggan merupakan hal-hal yang mendasari konsumen itu sendiri untuk
membuat keputusan dalam transaksi pembelian. Ketika membeli barang tentunya kamu
bakal berpikir dua kali buat nentuin barang yang akan dibeli. Baik itu berpikir bagaimana
dengan haraganya, kegunaannya, kualitasnya, dan sebagainya. Dalam proses berpikir,
mempertimbangkan, dan mempertanyakan barang sebelum membeli, itulah yang
dinamakan perilaku konsumen.
Seperti pada penjelasan di atas bahwa perilaku pelanggan sangat erat hubungannya
dengan pembelian dan penjualan barang maupun jasa, oleh karena itu perilaku konsumen
sangatlah dibutuhkan.
Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Para Ahli
Pada intinya adalah setiap konsumen yang akan melakukan transaksi pembelian
entah itu barang maupun jasa, past konsumen tersebut melakukan apa yang disebut
sebagai perilaku konsumen. Pada dasarnya perilaku konsumen secara umum dibagi
menjadi 2 yaitu perilaku konsumen yang bersifat rasional dan irrasional.
Rasional adalah tindakan konsumen dalam melakukan pembelian barang dan jasa
dengan mengedepankan aspek-aspek konsumen secara umum seperti: Kebutuhan
utama/primer, kebutuhan mendesak, dan daya guna produk itu sendiri kepada konsumen
pembelinya. Sedangkan Irrasional adalah perilaku konsumen yang mudah terbujuk oleh
iming-iming diskon atau marketing dari suatu produk tanpa mendahulukan aspek
kebutuhan atau kepentingan.
Ciri-ciri perilaku konsumen ada 2 yaitu rasional dan irrasional, di antara ke duanya terjadi
perbedaan yang cukup signifikan berikut penjelasannya
a) Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak maupun
elektronik.
b) Konsumen memilih barang-barang bermerk atau branded yang sudah dikenal luas.
c) Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan karena gengsi
atau prestise.
3. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Ada 5 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian
antara lain:
a. Motivasi (motivation)
Motivasi adalah suatu dorongan atau keinginan yang tumbuh di dalam diri manusia
untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Persepsi (perception)
Persepsi adalah hasil penjelasan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang
diterimanya berdasarkan informasi dan pengalaman-Nya terhadap rangsangan
tersebut.
c. Pembentukan Sikap (attitude formation)
Pembentukan sikap adalah sebuah nilai yang ada di dalam diri seseorang yang
mencerminkan sikap suka atau tidak suka terhadap seseorang akan suatu hal.
d. Integras (integration)
Integrasi adalah kesamaan antara sikap dan tindakan, integritas merupakan respon
atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli,
sedangkan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang agar tidak
membeli produk tersebut
Sumber
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-pelanggan/
https://distribusipemasaran.com/harapan-pelanggan-kepuasan-pelanggan/
https://www.alihamdan.id/perilaku-konsumen/